Adnan kuliah di Arab Saudi sejak awal tahun 2011. Ia belajar di jurusan Program Hukum Syariah Islam untuk meraih gelar S3. Kampusnya adalah ...
Adnan kuliah di Arab Saudi sejak awal tahun 2011. Ia belajar di jurusan Program Hukum Syariah Islam untuk meraih gelar S3. Kampusnya adalah King Saud University yang terletak di kota Riyyad, ibu kota Arab Saudi. Ia menempuh pendidikan S1 di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Sedangkan gelar S2 ia dapatkan di International Islamic University, Pakistan.
Di Arab Saudi biasanya tidak ada kuliah yang menggunakan biaya sendiri. Semuanya menggunakan beasiswa. Apabila kuliah di Arab Saudi, mahasiswa mendapat imbalan berupa uang saku. Pemerintah setempat memberikan kesempatan belajar untuk mahasiswa asing tanpa persyaratan khusus karena sudah dianggarkan oleh kerajaan. Biaya hidup di Arab Saudi cenderung tinggi. Namun biaya tinggal di asrama, biaya makan dan biaya buku mendapatkan subsidi. Jadi biaya hidup sebagai mahasiswa cukup terjangkau dengan adanya beasiswa dan berbagai fasilitas gratis.
Penduduk Arab Saudi
Karakter orang Arab Saudi sangat berbeda dengan Indonesia. Pada umumnya sifat mereka keras dan bertentangan dengan budaya Indonesia yang halus. Sifat keras tersebut dapat diimbangi tanpa harus melakukan banyak interaksi dan kesabaran sangat dibutuhkan saat menghadapi mereka. Sifat keras dapat muncul karena sifat dan pandangan terbuka.
Orang Arab Saudi biasanya marah secara langsung di depan orang lain, tapi setelah marah tidak akan ada masalah lagi di belakangnya. Karena mayoritas memeluk agama Islam, Hukum Islam di Arab Saudi menggunakan undang-undang berdasarkan al-Quran dan sunnah Rasulullah SAW. Hukum ini dijalankan lewat pengadilan dengan proses yang panjang. Tujuan utama hukum di Arab Saudi adalah untuk membawa pengaruh baik bagi seluruh masyarakat. Karena semua warga Arab Saudi adalah umat muslim, jadi hukum dipatuhi secara kompak.
Untuk dapat kuliah di Arab Saudi, test masuk di setiap kota berbeda. Misalnya, di kota Madinah ada persyaratan ujian masuk yang dilaksanakan secara langsung. Di kota-kota lain ada ujian masuk secara online sehingga pendaftaran menjadi lebih mudah. Syarat-syarat pendaftaran kuliah di Arab Saudi bisa dicari di website tiap-tiap kampus. Hampir semua kampus di Arab Saudi menetapkan sistem jatah, jadi hanya dipilih pendaftar dengan nilai terbagus saja di setiap negara. Sebelum mulai mengikuti kuliah, mahasiswa asing harus masuk kelas bahasa Arab selama dua tahun.
Jumlah mahasiswa Indonesia di Riyyad ada sekitar 60 orang. Di sana ada persatuan pelajar dan perkumpulan mahasiswa King Saud University yang sering mengadakan kegiatan dan diskusi rutin. Makanan di Arab Saudi yang cocok untuk selera orang Indonesia adalah nasi kabsah dengan daging kambing atau yang sering disebut sebagai nasi minyak. Takaran porsi makan di sana sangat besar, jadi lebih hemat untuk makan bersama orang lain.
Kesan dari Arab
Menurut Adnan, tantangan utama selama proses kuliah adalah cuaca yang ekstrim. Cuaca di Arab Saudi cukup keras pada setiap musimnya. Musim panas bisa mencapai 50 derajat celcius, sedangkan musim dingin hingga minus 5 derajat celcius. Namun di sana tersedia berbagai fasilitas AC dan penghangat untuk membantu kenyamanan beraktivitas sehari-hari.
Kuliah di Arab Saudi dapat sangat membantu untuk menggali ilmu-ilmu Islam. Berdasarkan pengalaman Adnan, setiap negara Islam mempunyai kehidupan sosial yang berbeda-beda. Kelebihan kuliah di Mesir adalah tingginya kemajemukan dan kebebasan khazanah berpikir serta biaya hidup lebih murah daripada di Arab Saudi. Di Mesir juga terdapat sangat banyak populasi mahasiswa sehingga ada banyak kegiatan belajar yang bisa diikuti. Kelebihan kuliah di Pakisatan adalah tingkat kenyamanan belajar yang tinggi, adanya kehidupan yang teratur dan para mahasiswa di sana mempunyai kedekatan yang erat. Sementara kelebihan kuliah di Arab Saudi adalah adanya jaminan finansial dan subsidi yang sangat mencukupi. Di sana juga dapat melaksanakan umroh secara bebas dan naik haji tiap tahun. Sedangkan kekurangannya adalah tidak adanya kebebasan khazanah kehidupan seperti di Mesir.
Itulah tadi rangkaian cerita yang sudah disampaikan oleh Adnan. Selama beberapa tahun, dia sudah melanglang buan ke banyak Negara. Kuliah di Mesir, Pakistan, dan Arab Saudi sudah pernah ia jajaki semua. Bagi kamu yang ingin mencoba untuk kuliah di luar negeri, tidak perlu takut. Sekali kamu mencoba, tentunya nanti ingin menjelajahi ribuan tempat lainnya. Jika tidak pernah mencoba, maka selamanya kamu tidak akan melangkah kemana pun. Simak kisah-kisah menarik lainnya hanya di berkuliah.com.
Di Arab Saudi biasanya tidak ada kuliah yang menggunakan biaya sendiri. Semuanya menggunakan beasiswa. Apabila kuliah di Arab Saudi, mahasiswa mendapat imbalan berupa uang saku. Pemerintah setempat memberikan kesempatan belajar untuk mahasiswa asing tanpa persyaratan khusus karena sudah dianggarkan oleh kerajaan. Biaya hidup di Arab Saudi cenderung tinggi. Namun biaya tinggal di asrama, biaya makan dan biaya buku mendapatkan subsidi. Jadi biaya hidup sebagai mahasiswa cukup terjangkau dengan adanya beasiswa dan berbagai fasilitas gratis.
Penduduk Arab Saudi
Karakter orang Arab Saudi sangat berbeda dengan Indonesia. Pada umumnya sifat mereka keras dan bertentangan dengan budaya Indonesia yang halus. Sifat keras tersebut dapat diimbangi tanpa harus melakukan banyak interaksi dan kesabaran sangat dibutuhkan saat menghadapi mereka. Sifat keras dapat muncul karena sifat dan pandangan terbuka.
Orang Arab Saudi biasanya marah secara langsung di depan orang lain, tapi setelah marah tidak akan ada masalah lagi di belakangnya. Karena mayoritas memeluk agama Islam, Hukum Islam di Arab Saudi menggunakan undang-undang berdasarkan al-Quran dan sunnah Rasulullah SAW. Hukum ini dijalankan lewat pengadilan dengan proses yang panjang. Tujuan utama hukum di Arab Saudi adalah untuk membawa pengaruh baik bagi seluruh masyarakat. Karena semua warga Arab Saudi adalah umat muslim, jadi hukum dipatuhi secara kompak.
Untuk dapat kuliah di Arab Saudi, test masuk di setiap kota berbeda. Misalnya, di kota Madinah ada persyaratan ujian masuk yang dilaksanakan secara langsung. Di kota-kota lain ada ujian masuk secara online sehingga pendaftaran menjadi lebih mudah. Syarat-syarat pendaftaran kuliah di Arab Saudi bisa dicari di website tiap-tiap kampus. Hampir semua kampus di Arab Saudi menetapkan sistem jatah, jadi hanya dipilih pendaftar dengan nilai terbagus saja di setiap negara. Sebelum mulai mengikuti kuliah, mahasiswa asing harus masuk kelas bahasa Arab selama dua tahun.
Jumlah mahasiswa Indonesia di Riyyad ada sekitar 60 orang. Di sana ada persatuan pelajar dan perkumpulan mahasiswa King Saud University yang sering mengadakan kegiatan dan diskusi rutin. Makanan di Arab Saudi yang cocok untuk selera orang Indonesia adalah nasi kabsah dengan daging kambing atau yang sering disebut sebagai nasi minyak. Takaran porsi makan di sana sangat besar, jadi lebih hemat untuk makan bersama orang lain.
Kesan dari Arab
Menurut Adnan, tantangan utama selama proses kuliah adalah cuaca yang ekstrim. Cuaca di Arab Saudi cukup keras pada setiap musimnya. Musim panas bisa mencapai 50 derajat celcius, sedangkan musim dingin hingga minus 5 derajat celcius. Namun di sana tersedia berbagai fasilitas AC dan penghangat untuk membantu kenyamanan beraktivitas sehari-hari.
Kuliah di Arab Saudi dapat sangat membantu untuk menggali ilmu-ilmu Islam. Berdasarkan pengalaman Adnan, setiap negara Islam mempunyai kehidupan sosial yang berbeda-beda. Kelebihan kuliah di Mesir adalah tingginya kemajemukan dan kebebasan khazanah berpikir serta biaya hidup lebih murah daripada di Arab Saudi. Di Mesir juga terdapat sangat banyak populasi mahasiswa sehingga ada banyak kegiatan belajar yang bisa diikuti. Kelebihan kuliah di Pakisatan adalah tingkat kenyamanan belajar yang tinggi, adanya kehidupan yang teratur dan para mahasiswa di sana mempunyai kedekatan yang erat. Sementara kelebihan kuliah di Arab Saudi adalah adanya jaminan finansial dan subsidi yang sangat mencukupi. Di sana juga dapat melaksanakan umroh secara bebas dan naik haji tiap tahun. Sedangkan kekurangannya adalah tidak adanya kebebasan khazanah kehidupan seperti di Mesir.
Itulah tadi rangkaian cerita yang sudah disampaikan oleh Adnan. Selama beberapa tahun, dia sudah melanglang buan ke banyak Negara. Kuliah di Mesir, Pakistan, dan Arab Saudi sudah pernah ia jajaki semua. Bagi kamu yang ingin mencoba untuk kuliah di luar negeri, tidak perlu takut. Sekali kamu mencoba, tentunya nanti ingin menjelajahi ribuan tempat lainnya. Jika tidak pernah mencoba, maka selamanya kamu tidak akan melangkah kemana pun. Simak kisah-kisah menarik lainnya hanya di berkuliah.com.