Thailand merupakan salah satu negara tetangga Indonesia. Bersama dengan Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Vietnam, pemerintah Thailand saa...
Thailand merupakan salah satu negara tetangga Indonesia. Bersama dengan Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Vietnam, pemerintah Thailand saat itu mendirikan ASEAN tepat pada tanggal 8 Agustus 1967. Bangkok sebagai ibukota Thailand menjadi saksi bisu yang penting terhadap diumumkannya Deklarasi Bangkok. Deklarasi Bangkok merupakan penanda terbentuknya ASEAN. Thailand memiliki banyak cerita sejarah.
Banyak faktor yang menyebabkan Thailand menarik untuk dijadikan sebagai tujuan wisata maupun tujuan kuliah. Salah satunya adalah Murdiati Soedarno. Mahasiswi asal Jakarta yang biasa dipanggil Dati ini menempuh kuliah S2 atau master di Universitas Chulalongkorn. Sejak Mei 2013, dia mulai belajar di universitas tersebut dengan program studi sains dan teknologi.
Universitas Chulalongkorn berlokasi di Bangkok, Univesritas ini sendiri merupakan universitas tertua di Thailand dan salah satu dari universitas terbaik di Asia Tenggara menurut beberapa survei. Hingga tahun 2014, universitas yang didirikan tahun 1917 ini sudah berusia 87 tahun. Terdapat sekitar 19 fakultas dan institut yang bisa menjadi pilihan oleh mahasiswa.
Tempat wisata di Thailand
Menurut penuturan Mbak Dati, banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi di Thailand. Beberapa di antaranya seperti museum, pemandangan, dan candi. Banyak sekali museum dan galeri seni yang bisa dikunjungi di Bangkok. Misalkan mengunjungi museum Nasional Bangkok dan museum sejarah Bangkok. Candi yang bisa dikunjungi seperti Wat Arun, Wat Pho, dan Wat Prakeaw.
Sedangkan wisata lainnya di Bangkok yang bisa dikunjungi adalah pasar terapung dan sungai Chao Phraya. Daerah wisata di luar Bangkok yang terkenal adalah Chiang Rai, Chiang Mai, dan Chiang Saen. Chiang Saen disebut juga Segitiga Emas (Golden Triangle) karena menjadi daerah perbatasan tiga negara yaitu Thailand, Laos, dan Myanmar.
Secara keseluruhan, kondisi pariwisata di Thailand daripada di Indonesia. Kalau dinilai dari segi keanekaragaman budaya dan informasi sejarah, Indonesia jauh lebih kaya. Namun adanya faktor pendukung yang memadai membuat Thailand lebih menarik untuk dikunjungi. Faktor pendukung tersebut misalnya kebersihan, tata kota yang indah, dan transportasi yang lancar.
Masyarakat Thailand
Dari segi masyarakatnya sendiri, Thailand memiliki warga yang ramah. Terutama terhadap turis asing. Mereka sadar bahwa salah satu sumber pemasukan negara berasal dari pariwisata. Maka dari itu mereka bersikap ramah pada semua orang. Mereka juga menyadari dan menghargai potensi sejarah negara mereka sendiri.
Populasi muslim terbanyak terletak di Thailand bagian Selatan. Sedangkan Thailand bagian utara didominasi oleh etnis Cina. Tidak mengherankan karena lokasinya yang dekat dengan negara Cina. Masyarakatnya pun banyak memeluk agama Budha. Seperti Indonesia dengan kekentalan islamnya, nuansa kekentalan budha di Thailand cukup terasa. Salah satu faktor yang mempengaruhi warganya untuk bersikap ramah dan jujur adalah adanya kepercayaan megenai reinkarnasi. Barangsiapa yang curang dan berbohong, kelak akan mendapat hukumannya sendiri.
Tips, tips, dan tips
Mbak Dati memperoleh kesempatan melanjutkan studi ke Thailand melalui beasiswa LPDP. Beasiwa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) ini biasanya diberikan kepada tenaga pendidik atau dosen untuk berbagai bidang. Dalam beasiswa ini, semua biaya sudah dimasukkan dalam komponen pembiayaan. Komponen tersebut mencakup biaya kuliah full hingga biaya wisuda, asuransi, visa, tiket pesawat pulang pergi, biaya hidup, dan biaya komunikasi. Menariknya lagi, beasiswa ini memberikan tunjangan keluarga bagi mahasiswa yang sudah berkeluarga.
Sebelum melanjutkan studi di Thailand, Mbak Dati adalah salah satu mahasiswi Institut Pertanian Bogor (IPB) angkatan 2007 dengan program studi teknologi pangan. Dia memilih Thailand daripada negara lain adalah untuk mendukung risetnya. Karena memiliki dasar di bidang pertanian, Mbak Dati memutuskan untuk mencari negara yang berhasil di pertanian dan mirip dengan Indonesia. Dari semua negara, hanya Thailand yang memiliki iklim, potensi, dan keadaan geografis mirip dengan Indonesia. Selain itu, Thailand merupakan negara yang unggul di bidang pertanian.
Mbak Dati juga memberitahukan beberapa tips yang harus dilakukan sebelum kuliah di luar negeri. Pertama, persiapkan semua jauh-jauh hari sebelumnya saat masih kuliah. Pastikan dan putuskan apakah akan melanjutkan di luar negeri atau tidak. Jika iya, paling tidak harus memiliki IPK minimal 3 atau 3.25 dalam skala 4. Kedua, perdalam bahasa Inggris.
Negara-negara di Asia pada umumnya tidak terlalu menerapkan standar yang tinggi untuk bahasa inggris. Meskipun demikian, bahasa inggris merupakan alat yang wajib dikuasai. Usahakan minimal meraih skor 550 untuk TOEFL dan 6 untuk IELTS. Namun terkadang jika negara yang dituju masih dalam lingkup Aisia, masih ada keringanan untuk mahasiswanya.
Itulah tadi ulasan dari Mbak Dati mengenai beasiswa di Thailand. Simak kisah intelektual-intelektual muda lainnya hanya di berkuliah.com.
Banyak faktor yang menyebabkan Thailand menarik untuk dijadikan sebagai tujuan wisata maupun tujuan kuliah. Salah satunya adalah Murdiati Soedarno. Mahasiswi asal Jakarta yang biasa dipanggil Dati ini menempuh kuliah S2 atau master di Universitas Chulalongkorn. Sejak Mei 2013, dia mulai belajar di universitas tersebut dengan program studi sains dan teknologi.
Universitas Chulalongkorn berlokasi di Bangkok, Univesritas ini sendiri merupakan universitas tertua di Thailand dan salah satu dari universitas terbaik di Asia Tenggara menurut beberapa survei. Hingga tahun 2014, universitas yang didirikan tahun 1917 ini sudah berusia 87 tahun. Terdapat sekitar 19 fakultas dan institut yang bisa menjadi pilihan oleh mahasiswa.
Tempat wisata di Thailand
Menurut penuturan Mbak Dati, banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi di Thailand. Beberapa di antaranya seperti museum, pemandangan, dan candi. Banyak sekali museum dan galeri seni yang bisa dikunjungi di Bangkok. Misalkan mengunjungi museum Nasional Bangkok dan museum sejarah Bangkok. Candi yang bisa dikunjungi seperti Wat Arun, Wat Pho, dan Wat Prakeaw.
Sedangkan wisata lainnya di Bangkok yang bisa dikunjungi adalah pasar terapung dan sungai Chao Phraya. Daerah wisata di luar Bangkok yang terkenal adalah Chiang Rai, Chiang Mai, dan Chiang Saen. Chiang Saen disebut juga Segitiga Emas (Golden Triangle) karena menjadi daerah perbatasan tiga negara yaitu Thailand, Laos, dan Myanmar.
Secara keseluruhan, kondisi pariwisata di Thailand daripada di Indonesia. Kalau dinilai dari segi keanekaragaman budaya dan informasi sejarah, Indonesia jauh lebih kaya. Namun adanya faktor pendukung yang memadai membuat Thailand lebih menarik untuk dikunjungi. Faktor pendukung tersebut misalnya kebersihan, tata kota yang indah, dan transportasi yang lancar.
Masyarakat Thailand
Dari segi masyarakatnya sendiri, Thailand memiliki warga yang ramah. Terutama terhadap turis asing. Mereka sadar bahwa salah satu sumber pemasukan negara berasal dari pariwisata. Maka dari itu mereka bersikap ramah pada semua orang. Mereka juga menyadari dan menghargai potensi sejarah negara mereka sendiri.
Populasi muslim terbanyak terletak di Thailand bagian Selatan. Sedangkan Thailand bagian utara didominasi oleh etnis Cina. Tidak mengherankan karena lokasinya yang dekat dengan negara Cina. Masyarakatnya pun banyak memeluk agama Budha. Seperti Indonesia dengan kekentalan islamnya, nuansa kekentalan budha di Thailand cukup terasa. Salah satu faktor yang mempengaruhi warganya untuk bersikap ramah dan jujur adalah adanya kepercayaan megenai reinkarnasi. Barangsiapa yang curang dan berbohong, kelak akan mendapat hukumannya sendiri.
Tips, tips, dan tips
Mbak Dati memperoleh kesempatan melanjutkan studi ke Thailand melalui beasiswa LPDP. Beasiwa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) ini biasanya diberikan kepada tenaga pendidik atau dosen untuk berbagai bidang. Dalam beasiswa ini, semua biaya sudah dimasukkan dalam komponen pembiayaan. Komponen tersebut mencakup biaya kuliah full hingga biaya wisuda, asuransi, visa, tiket pesawat pulang pergi, biaya hidup, dan biaya komunikasi. Menariknya lagi, beasiswa ini memberikan tunjangan keluarga bagi mahasiswa yang sudah berkeluarga.
Sebelum melanjutkan studi di Thailand, Mbak Dati adalah salah satu mahasiswi Institut Pertanian Bogor (IPB) angkatan 2007 dengan program studi teknologi pangan. Dia memilih Thailand daripada negara lain adalah untuk mendukung risetnya. Karena memiliki dasar di bidang pertanian, Mbak Dati memutuskan untuk mencari negara yang berhasil di pertanian dan mirip dengan Indonesia. Dari semua negara, hanya Thailand yang memiliki iklim, potensi, dan keadaan geografis mirip dengan Indonesia. Selain itu, Thailand merupakan negara yang unggul di bidang pertanian.
Mbak Dati juga memberitahukan beberapa tips yang harus dilakukan sebelum kuliah di luar negeri. Pertama, persiapkan semua jauh-jauh hari sebelumnya saat masih kuliah. Pastikan dan putuskan apakah akan melanjutkan di luar negeri atau tidak. Jika iya, paling tidak harus memiliki IPK minimal 3 atau 3.25 dalam skala 4. Kedua, perdalam bahasa Inggris.
Negara-negara di Asia pada umumnya tidak terlalu menerapkan standar yang tinggi untuk bahasa inggris. Meskipun demikian, bahasa inggris merupakan alat yang wajib dikuasai. Usahakan minimal meraih skor 550 untuk TOEFL dan 6 untuk IELTS. Namun terkadang jika negara yang dituju masih dalam lingkup Aisia, masih ada keringanan untuk mahasiswanya.
Itulah tadi ulasan dari Mbak Dati mengenai beasiswa di Thailand. Simak kisah intelektual-intelektual muda lainnya hanya di berkuliah.com.