13 Fakta Menarik ‘Tanah Mutiara Hitam’ Papua

Bumi ini begitu indah dan dan kaya. Apalagi indonesia, negara yang sangat kaya akan banyak hal, baik pulau-pulau yg dimiliki, ragam budaya,...

Bumi ini begitu indah dan dan kaya. Apalagi indonesia, negara yang sangat kaya akan banyak hal, baik pulau-pulau yg dimiliki, ragam budaya, adat, kuliner, kekayaan alam,  rempah-rempah dan lainnya. Hanya saja, yang disayangkan dimana para penduduk yang seringkali mengabaikan dan kurang memanfaatkan kekayaan yang terdapat di negeri tercinta ini. Alam yang begitu indah, tumbuh-tumbuhan yang subur, gunung-gunung yang tinggi serta lautan yang luas membuat semua orang terpukau akan keindahannya. Bukan hanya penduduk asli Indonesia, tetapi juga para wisatawan asing yang  berlibur ke Indonesiapun terpukau akan keindahanya. Semakin bertambah umur bumi ini semakin berubahlah suasana di dalamnya, dari segi alamnya, pedesaannya, dan juga penghuninya. Namun, banyak sesuatu yang baru  muncul di dalamnya sehingga sangat berpengaruh juga terhadap lingkungan sekitar. Kini, sebagian besar provinsi, kota, desa yang terdapat di seluruh Indonesia telah mengikuti perkembangan zaman dan teknologi yang begitu pesat. Dari makanan hingga peralatan yang berhubungan dengan kehidupan manusia kini telah serba instant, tidak kalah jauh dengan negara lainnya.



Namun, di negeri Indonesia yang telah merdeka ini terdapat salah satu wilayah provinsi yang masih kurang bisa menikmati kemerdekaan dari negara ini hingga saat ini dengan sebagaiana mestinya. Sebut saja adalah provinsi yang akrab dengan sebutan “Tanah Mutiara Hitam” yang begitu indah, dikelilingi dengan gunung yang tinggi, hutan yang luas, sungai yang mengalir begitu deras dengan air yang jernih. “Mutiara Hitam” itulah julukan yang diberikan kepada anak Papua Asli karena tubuh mereka yang tegap dan kuat, kulit hitam legam dengan bola mata yang berbinar-binar dikelilingi bulu mata yang lentik, rambut keriting dengan sunggingan senyum yang manis dihiasi deretan gigi yang rapi dan putih bersih. Setelah Papua berintegrasi dengan Indonesia, maka pada 10 September 1969 melalui Undang-Undang nomor 12 tahun 1969 akhirnya Papua dibentuk menjadi satu provinsi yang disebut Provinsi Irian Jaya sebagai provinsi ke-26 dari beberapa provinsi di Indonesia. 


Telah banyak perubahan di tanah Papua, namun perjalanan tersebut belum bisa mengangkat derajat Mutiara Hitam ini menjadi bagian yang sama sebagai warga negara Indonesia yang dapat menikmati hasil kemerdekaan. Mutiara hitam masih berjalan di tempat. Mereka masih belum dapat merasakan sebagaimana mestinya nikmatnya makan dari hasil bumi tanah Papua, belum merasakan nyaman dan hangatnya tubuh di saat-saat tidur malam, mereka belum merasakan bahagianya mampu membaca buku untuk menggali berbagai pengetahuan dan masih jauh dari lingkungan yang sejahtera, bahkan ada diantara mereka hampir tidak tahu bila tinggal di negara Indonesia yang memiliki simbol bendera Merah Putih. Tetapi, tidak semua warga di Tanah Mutiara Hitam seperti itu. Tentunta ada beberapa dari mereka yang sukses dan bisa menikmati pendidikan, tapi itupun mereka dapapatkan karena kerja keras yang tiada henti, tidak pernah menyerah melewati rintangan-rintangan sesulit apapun itu. Dan saat ini merekalah para orang-orang yang sukses dan kemudian menjadi para pemimpin di Tanah Mutiara Hitam tersebut. Namun, para pemimpin itu kini tengah mengalami kesulitan yang sangat besar, dari dampak kepemimpinan masa lalu yang telah memberi keleluasaan suku-suku lain tinggal di tanah Papua yang, disebut warga pendatang. Sebagai warga pendatang yang lahir di tanah Papua, mereka berhak disebut orang Papua, tetapi tidak disebut ‘mutiara hitam’.

Orang Papua yang merupakan keturunan dari warga pendatang biasanya memiliki cara pemikirannya yang sudah lebih maju daripada warga Papua asli. Karena di tempat tinggal asalnya, mereka memang telah mengikuti perkembangan zaman dan teknologi yang ada. Dengan datangnya suku-suku lain sebagai warga pendatang di Papua, diharapkan dapat membantu mempercepat kemajuan untuk warga Papua di segala bidang. Tetapi, pada kenyataanya yang terjadi tidak selalu sesuai dengan apa yang diharapkan. Para pendatang tetap berkembang dan memajukan usahanya sendiri di Tanah ini, dan masyarakat di tanah Mutiara Hitam tetap menjadi seperti mereka apa adanya dan tidak banyak mendapatkan perubahan dan kemajuan yang cukup berarti. 



Untuk itu, sebenarnya diperlukan komitmen yang sungguh-sungguh dengan mengedepankan pelaku-pelaku yang jujur. Yang terpenting adalah perlu adanya masyarakat yang memiliki jiwa sosial yang tinggi, yang dapat bekerja dalam satu tim yang berkesinambungan. Tanpa adanya komitmen tersebut maka situasi di Papua akan tetap seperti sekarang. Kita tidak mungkin menggali potensi Papua yang masih tersembunyi, baik potensi alamnya maupun potensi Sumber Daya Manusianya, yang pasti masih sangat kaya dan menunggu untuk ditemukan keberadaannya.

Padahal, jika diperhatikan ketika para pelajar atau anak Papua bergabung dan berpartisipasi dalam kompetisi yang diadakan secara nasional oleh Indonesia sendiri, tidak kalah jauh dengan lawan-lawan lainnya yang juga berasal dari indonesia. Contohnya saja dalam pertandingan sepak bola pada tahun 2005 lalu. Persipuramania, suporter Persipura hanya kebagian “menonton di sektor 15. Selebihnya Stadion Gelora Bung Karno dikuasai oleh The Jakmania, suporter Persija Jakarta. Tapi di tengah lapangan, Boaz Solossa dan  yang lainnya sukses membuat pendukungnya yang banyak datang langsung dari Papua itu, lebih bahagia dari puluhan ribu pendukung Persija. Skor pertandingan berakhir 3-2, untuk, Mutiara Hitam.


Tanah Papua memang sudah lama dikenal sebagai salah satu bagian Indonesia yang sering melahirkan pemain bertalenta tinggi. Bukan hanya di sepak bola, tapi juga di cabang olahraga lain. Ketahanan fisik, kecepatan dan seni olah tubuh yang memang diakui, biasanya menjadi modal para pemain asal Papua. Banyak yang menyebut bahwa bakat ini tak terpisahkan dengan keadaan alam Papua yang indah namun menantang, yang dipengaruhi oleh keadaan geografis mereka. Sejak gelar sepak bola kasta tertinggi di Tanah Air pada era pasca perserikatan dan Galatama itu dibawa ke Tanah Papua, Mutiara Hitam semakin terlihat sebagai tim elit di kancah persepakbolaan nasional. Dua prestasi menonjol setelah itu, ialah juara liga 2008-2009 dan 2010-2011.


Berbalik kepada topik di awal, ada banyak sekali fakta di balik Tanah Mutiara Hitam ini. Adapun beberapa di antaranya yaitu :

1. Tidak banyak yang  mengetahui bahwa sebenarnya kata "PAPUA" dan "IRIAN" tidak disukai oleh penduduk aslinya karena kedua kata tersebut mempunyai arti yang kurang bagus. Mereka lebih suka disebut dengan sebutan "NUU WAAR".

2. Kata "PAPUA" memiliki arti yang kurang baik dan dikembangkan oleh bangsa Portugis dan Belanda pada masa kekuasaanya di Papua untuk memecah belah rakyat Papua. 

3. Di Papua terdapat 268 bahasa daerah selain Bahasa Indonesia yang digunakan dan dikembangkan oleh berbagai suku di sana.

4. Terdapat lebih dari 255 (52 %) suku asli di wilayah Papua. Sedangkan 48% nya adalah Non-Papua, yang didominasi oleh suku dari Jawa dan dari Sulawesi.

5. Di Papua terdapat Puncak Jaya Wijaya yang merupakan puncak gunung tertinggi di Indonesia dengan ketinggian diatas 5.000 meter. Puncak ini unik karena bersalju abadi padahal terletak di garis khatulistiwa.



6. Papua memiliki beberapa fauna khas, diantaranya Cendrawasih, Kanguru, Kus-kus, dan Kasuari yang endemik di wilayah tersebut.

7. Di Papua terdapat tumbuhan obat yang disebut "SARANG SEMUT" dan "BUAH MERAH" yang dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, bahkan ada yang mengatakan bisa menyembuhkan penyakit HIV/AIDS.

8. Salah satu senjata tradisional suku Papua adalah Pisau Belati yang terbuat dari tulang kaki burung kasuari dan hulunya dihiasi bulu dari kasuari pula.

9. Papua sebenarnya memiliki potensi alam yang luar biasa, contohnya adalah tambang tembaga dan emas Freeport, dan potensi wisata Raja Ampat yang katanya merupakan wisata laut terbaik kedua di Indonesia setelah Bali.

10. Di Papua terdapat tradisi MOP, yaitu lelucon yang diturunkan oleh bangsa Belanda. Tradisi ini diadopsi dari perayaan tahunan orang-orang di Eropa, yaitu April MOP.

11. Kabar terbaru ditemukan bahwa telah ditemukan sebuah gua di Pegunungan Lina, Manokwari yang disebut-sebut sebagai gua terdalam di dunia dengan kedalaman 2.000 m oleh tim ekspedisi speologi Prancis.

12. Situs purbakala tertua yang ditemukan di Papua diperkirakan telah berusia (40.000-50.000 tahun SM). 

13. Tas rajutan khas Papua yang disebut Noken, telah di tetapkan sebagai warisan budaya dunia dalam sidang UNESCO di paris, prancis, pada 4 desember  2012. Tahun ini, selain Noken, terdapat pula  Subak dan Tenun yang juga diakui.


Tentunya masih banyak sekali fakta di balik Tanah Mutiara Hitam Papua yang belum terjelaskan dalam artikel ini, bahkan dalam penemuannya sendiri. Semoga sajian dalam artikel mengenai kekayaan dan keunikan di wilayah Papua ini dapat menambah informasi dan pengetahuan Kita akan kekayaan yang dimiliki di Nusantara yang patut disyukuri dan Kita jaga. Kalau bukan Kita, siapa lagi yang akan melakukannya !? We Love Indonesia!
Nama

Afrika,26,Amerika,67,Amerika Serikat,81,Arab Saudi,13,Asia,237,Australia,75,Austria,13,Beasiswa,306,Beasiswa Amerika,4,Beasiswa Arab Saudi,5,Beasiswa Australia,14,Beasiswa Austria,2,Beasiswa Belanda,10,Beasiswa Belgia,1,Beasiswa Brunei Darussalam,2,Beasiswa Cina,10,Beasiswa Denmark,1,Beasiswa Filipina,3,Beasiswa Finlandia,1,Beasiswa Hongkong,1,Beasiswa Hungaria,1,Beasiswa India,2,Beasiswa Indonesia,3,Beasiswa Inggris,28,Beasiswa Irlandia,1,Beasiswa Jepang,14,Beasiswa Jerman,5,Beasiswa Kamboja,1,Beasiswa Kanada,3,Beasiswa Korea,2,Beasiswa Korea Selatan,5,Beasiswa Malaysia,6,Beasiswa Myanmar,1,Beasiswa New Zealand,3,Beasiswa Perancis,4,Beasiswa Polandia,1,Beasiswa Rumania,1,Beasiswa Selandia Baru,1,Beasiswa Sidney,1,Beasiswa Singapura,3,Beasiswa Skotlandia,1,Beasiswa Slovakia,1,Beasiswa Spanyol,1,Beasiswa Swedia,2,Beasiswa Swiss,3,Beasiswa Taiwan,1,Beasiswa Thailand,3,Beasiswa Tiongkok,1,Beasiswa Turki,5,Beasiswa Uni Emirat Arab,1,Beasiswa Uni Eropa,2,Beasiswa Vietnam,1,Belanda,37,Belgia,10,Brazil,2,Brunei Darussalam,7,Bulgaria,3,Ceko,4,Chili,3,Cina,30,Denmark,10,Destinasi,65,Eropa,313,Event,5,Exchange,26,Fakta Unik,82,Festival Indonesia,2,Filipina,8,Finlandia,16,Hong Kong,6,Hungaria,4,IELTS,6,India,37,Indonesia,113,Info Beasiswa,64,Info Jurusan,12,Info Universitas,34,Inggris,86,Interview,445,Interview di Amerika,13,Interview di Arab Saudi,5,Interview di Australia,23,Interview di Austria,4,Interview di Belanda,12,Interview di Belgia,8,Interview di Ceko,3,Interview di Cina,12,Interview di Damaskus,1,Interview di Denmark,4,Interview di Filipina,3,Interview di Finlandia,10,interview di Hungaria,1,Interview di India,9,Interview di Indonesia,4,Interview di Inggris,32,Interview di Irlandia,1,Interview di Italia,11,Interview di Jepang,22,Interview di Jerman,20,Interview di Kanada,8,Interview di Korea Selatan,28,Interview di Malaysia,1,Interview di Maroko,6,Interview di Meksiko,1,Interview di Mesir,8,Interview di New Zealand,17,Interview di Perancis,25,Interview di Polandia,12,Interview di Portugal,11,Interview di Rusia,3,Interview di Selandia Baru,4,Interview di Singapura,6,Interview di Skotlandia,2,Interview di Spanyol,16,Interview di Swedia,2,Interview di Swiss,2,Interview di Taiwan,5,Interview di Thailand,8,Interview di Tiongkok,9,Interview di Turki,9,Interview di Yaman,1,Interview di Yordania,5,Irlandia,10,Islandia,1,Italia,16,Jakarta,1,Jamaika,1,Jepang,60,Jerman,46,Kanada,27,Karir,13,Kazakhstan,1,Kolombia,4,Korea Selatan,44,Kuliner,21,kuliner khas daerah,7,Kuliner Mancanegara,14,Launching Buku,1,Lebanon,3,Lithuania,1,LPDP,4,Malaysia,27,Maroko,9,Media,249,Meksiko,7,Mesir,19,motivasi,2,New York,1,New Zealand,15,News,3,Norwegia,2,Paraguay,1,Perancis,48,Polandia,14,Portugal,15,PPI,6,Prancis,1,Press Release,1,Prestasi,1,Profil PPI,7,Profil Universitas,51,Qatar,2,Rekomendasi,1,Rumania,2,Rusia,13,Selandia Baru,24,Sidney,1,Simposium Internasional PPI Dunia 2016,6,Singapura,30,Skotlandia,4,Slovakia,1,Spanyol,24,Student Life,150,Studenthack,348,Surabaya,2,Swedia,19,Swiss,15,Taiwan,9,Thailand,13,Tiongkok,19,Tips,7,Tips Beasiswa,16,Tips Belajar Bahasa Inggris,9,Tips Kuliah ke Luar Negeri,89,Tips Travelling,6,Tips Umum Kuliah di Luar Negeri,105,Tips Umum Kuliah Di Negeri Sendiri,47,TOEFL,12,Tokoh Dunia,2,Tokoh Indonesia,20,Traveling,6,Turki,20,Uni Emirat Arab,1,Uni Eropa,2,Universitas,36,Universitas Terbaik,56,Uruguay,2,Vietnam,1,Yaman,1,Yogyakarta,3,Yordania,5,Yunani,3,
ltr
item
Berkuliah.com: 13 Fakta Menarik ‘Tanah Mutiara Hitam’ Papua
13 Fakta Menarik ‘Tanah Mutiara Hitam’ Papua
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAxQCaMlJB8lKS5u3H_oCFeaZqWXLW4u85vIPKrEVVpkeWaDTYMFEctZMi329NiKQkwR22MpEYsNf8pBA75B5ySEuYWwE9fRF_xWIfkL4uXHCFUzx-EjABd185iDzyzuAPSnoraTOK9U4/s1600/Snap+2014-08-30+at+12.13.54.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAxQCaMlJB8lKS5u3H_oCFeaZqWXLW4u85vIPKrEVVpkeWaDTYMFEctZMi329NiKQkwR22MpEYsNf8pBA75B5ySEuYWwE9fRF_xWIfkL4uXHCFUzx-EjABd185iDzyzuAPSnoraTOK9U4/s72-c/Snap+2014-08-30+at+12.13.54.png
Berkuliah.com
http://www.berkuliah.com/2014/08/13-fakta-menarik-tanah-mutiara-hitam.html
http://www.berkuliah.com/
http://www.berkuliah.com/
http://www.berkuliah.com/2014/08/13-fakta-menarik-tanah-mutiara-hitam.html
true
6823463133590324440
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy