Perpaduan dari budaya timur dan barat telah membuat Filipina berkembang menjadi sebuah bangsa yang unik. Karakter Filipina merupakan perpad...
Perpaduan dari budaya timur dan barat telah membuat Filipina berkembang menjadi sebuah bangsa yang unik. Karakter Filipina merupakan perpaduan dari budaya yang dicampur bersama-sama untuk menciptakan masyarakat yang menarik. Semangat kekeluargaan atau “Bayanihan” datang dari nenek moyang Melayu mereka, sikap religius dari pengaruh bangsa Spanyol dan hubungan keluarga yang erat dari bangsa Cina.
Campuran beragam budaya ini pasti akan terasa berbeda bagi kebanyakan orang asing yang pindah ke Filipina sehingga akan menimbulkan beberapa culture shock. Namun dengan sedikit waktu dan usaha, orang-orang asing akan segera dapat mengerti dan menghargai karakter yang berbeda dari penduduk Filipina beserta pandangan positif mereka tentang kehidupan. Berikut ini beberapa culture shock yang mungkin dihadapi orang-orang asing saat berada di Filipina.
1. Bahasa di Filipina
Dua bahasa resmi yang digunakan di Filipina adalah bahasa Filipina dan Inggris. Bahasa filipina adalah bahasa nasional negara itu, sedangkan bahasa Inggris secara luas digunakan sebagai pengantar dalam pendidikan tinggi dan bisnis formal.
Selain bahasa Inggris, Spanyol adalah bahasa asing lainnya yang digunakan oleh sejumlah orang Filipina. Bahasa-bahasa lainnya adalah Arab, Cina, dan Jepang. Ada juga delapan dialek utama lainnya yang dituturkan oleh banyak orang Filipina yaitu Tagalog, Cebuano, Ilocano, Hiligaynon atau Ilonggo, Bicol, Waray, Pampango, dan Pangasinense.
2. Komunikasi di Filipina
Komunikasi di Filipina sering menggunakan gerakan mata, bibir, dan tangan untuk menyampaikan berbagai pesan. Alis terangkat dan senyum mengartikan kata "halo" atau "ya" dalam menjawab pertanyaan. Kontak mata yang konstan antara laki-laki dianggap sebagai gerakan yang agresif. Filipina mempunyai penekanan penting untuk menggunakan bahasa yang sopan dan percakapan yang lembut. Nada suara hampir selalu lembut dan pelan. Pertanyaan-pertanyaan tidak sopan harus dihindari dalam kehidupan sehari-hari.
Orang-orang Filipina menghormati harga diri orang lain, sehingga mereka tidak pernah mengkritik atau berdebat dengan orang secara terbuka. Kebanyakan laki-laki Filipina ketika diremehkan akan selalu berjuang mempertahankan kebanggaan mereka atau harga diri mereka. Hindari topik-topik pembicaraan provokatif seperti politik, agama, korupsi dan bantuan luar negeri. Orang-orang Filipina menyukai percakapan sehari-hari tentang keluarga mereka.
Sebagai tanda hormat, orang-orang Filipina akan menyebut orang yang jauh lebih tua dari mereka dengan “po” dan “opo”. Mereka tidak menyebut orang yang lebih tua dengan nama kecil mereka, tetapi menggunakan kata-kata seperti “Kuya”, “Ate”, “Manong” atau “Manang” yang menunjukkan rasa penghormatan.
3. Birokrasi di Filipina
Filipina adalah negara yang memiliki birokrasi paling tidak efisien ke-3 di dunia menurut survei yang dilakukan oleh Dewan Kebijakan dan Riset Ekonomi (PERC). PERC melakukan survei pada lebih dari 1.300 eksekutif asing yang dinilai menggunakan skala perhitungan antara 1 sampai 10, dengan skor 10 adalah nilai terburuk yang ditetapkan. Filipina mencetak skor 8.37 dari 10. Survei melaporkan bahwa pemerintah Filipina sering tampak mencoba untuk mengatasi masalah ini, tetapi birokrasi yang rumit membuat masalah tidak benar-benar dapat diselesaikan. Korupsi juga merupakan salah satu masalah utama penyebab buruknya birokrasi di Filipina.
4. Pakaian di Filipina
Masyarakat Filipina pada umumnya berpakaian tanpa aturan tertentu pada berbagai keadaan dan cuaca. Dalam dunia bisnis di Filipina, pakaian biasanya cukup formal dan konservatif. Laki-laki harus mengenakan setelan pakaian bisnis berwarna gelap dengan dasi dan perempuan harus mengenakan setelan pakaian bisnis atau rok dan blus.
5. Perempuan di Filipina
Filipina mempunyai masyarakat matriarkal yakni sangat menghormati perempuan dalam kehidupan keluarga. Perempuan memiliki hak-hak sosial dan politik yang sama dengan laki-laki dan sering memegang posisi tinggi di dunia politik dan bisnis.
6. Pertemuan dan salam di Filipina
Dalam pertemuan formal, orang asing harus selalu menyapa orang tertua atau terpenting terlebih dahulu. Jabat tangan adalah bentuk salam yang paling umum di Filipina.
7. Agama di Filipina
Dengan segudang pengaruh asing, aspek spiritual di Filipina juga telah menerima adanya diversifikasi. Dua agama utama di Filipina adalah Islam dan Kristen. Hingga saat ini, mayoritas penduduknya beragama Katolik Roma. Umat Islam banyak tinggal di bagian selatan Filipina.
8. Kebiasaan sosial dan kesopanan di Filipina
Orang-orang asing di Filipina sering mendapat pemakluman karena kurangnya pengetahuan mereka tentang kebiasaan dan kesopanan penduduk setempat. Jadi sangat dianjurkan untuk membaca buku-buku tentang kebiasaan masyarakat Filipina karena topik ini penting dalam kehidupan sehari-hari.
Kamu juga dapat meminta teman asli Filipina untuk menjelaskan permasalahan ini. Di Filipina, menjaga kehormatan adalah salah satu isu yang paling penting dalam kehidupan sosial. Ketika berada dalam situasi yang memalukan atau menyinggung kehormatan mereka, orang Filipina biasanya hanya tertawa atau mencoba untuk mengubah obyek pembicaraan untuk menyembunyikan kecanggungan.
9. Makan di Filipina
Orang-orang Filipina sangat menyukai budaya makan dan minum bersama. Selama berada di Filipina, orang asing pasti akan diundang untuk jamuan makan. Kebiasaan makan masyarakat Filipina sangat mirip dengan orang-orang Spanyol dan Cina. Dalam beberapa jamuan makan di restoran, secara umum orang-orang Filipina akan memesan berbagai menu makanan dan berbagi lauk pauk yang ada di meja makan. Pastikan untuk mengambil beberapa jenis lauk dan memberitahu penjamu makan bahwa rasanya lezat.
Kebanyakan orang Filipina di daerah pedesaan masih terbiasa makan dengan tangan mereka. Kebiasaan ini sering disebut “Kamay” atau “Kamayan”. Empat jari digunakan sebagai sendok dan ibu jari digunakan untuk mendorong makanan ke dalam mulut. Jangan menempatkan makanan di telapak tangan karena dapat dianggap kurang sopan. Jangan menempatkan siku di atas meja saat makan karena menunjukkan rasa tidak hormat kepada makanan dan tuan rumah.
Jika orang asing menjamu tamu Filipina atau teman-temannya, jangan meninggalkan meja sampai semua orang telah selesai makan. Apabila orang asing diundang oleh keluarga Filipina untuk makan malam bersama di rumah mereka, pastikan untuk tidak duduk di ujung meja karena biasanya posisi tersebut diperuntukkan bagi tuan rumah. Ketika makan di restoran, orang yang duduk di ujung meja biasanya membayar makanan semua orang.
Itulah sembilan culture schock di Filipina yang wajib diketahui. Tentunya hal ini sedikit berbeda dengan Indonesia. Mengingat bahwa Filipina merupakan salah satu bangsa Timur, pasti mereka masih menjunjung tinggi budaya sopan santun.