Berawal dari ketidaksengajaan, Josandy Maha Putra justru akhirnya menempuh pendidikan di luar negeri. Dia kini kuliah di Universiti Utara M...
Berawal dari ketidaksengajaan, Josandy Maha Putra justru akhirnya menempuh pendidikan di luar negeri. Dia kini kuliah di Universiti Utara Malaysia (UUM). Univeristas terletak di negeri Kedah dengan spesialisasi Ilmu Manajemen. Bagaimana cerita selengkapnya? Simak penjelasan berikut ini.
1) Mohon diceritakan profil singkat Anda?
Nama saya Josandy Maha Putra, biasa dipanggil Jo. Saya angkatan 2011 asal Bukittinggi. Sekarang saya melanjutkan studi S1 saya di Universiti Utara Malaysia (UUM), jurusan International Business Management semester 6.
2) Saat memilih tempat kuliah, Anda memilih berdasarkan negaranya dulu, berdasarkan jurusannya dulu, atau hal lain? Bisa diceritakan alasannya?
Sebelumnya saya tidak pernah berniat untuk melanjutkan studi di Malaysia. Hanya saja karena saya gagal SNMPTN dan ujian mandiri, Tuhan membukakan jalan kuliah ke Malaysia melalui perantara saudara saya. Kadang muncul beberapa pertanyaan di hati seperti "kenapa negeri yang dahulunya belajar kepada Indonesia jauh lebih maju" atau "benarkah Malaysia itu negara plagiat" dan lain sejenisnya. Dari dorongan tersebut, saya mantap untuk belajar di Malaysia.
3) Bisa diceritakan tentang biaya hidup terutama di daerah Anda tinggal? Mulai dari biaya makan, transportasi, akomodasi, dan lainnya.
Saya tinggal di negeri Kedah, di daerah utara Malaysia. Harga makanan cenderung relatif murah dibanding kota-kota besar seperti Kuala Lumpur. Untuk sekali porsi makan, biasanya menghabiskan 2-5 RM. Untuk akomodasi, pihak kampus menyediakan bus kampus dan terkadang saya juga menyewa mobil untuk bepergian. Harga yang diperlukan untuk mobil sewa seperti kancil dan viva adalah 10 RM untuk 1 jam pertama dan 5 RM untuk jam-jam berikutnya.
4) Pernahkan Anda mengalami culture shock di negara tersebut? Kalau iya, bisa diceritakan? Atau pengamalan yang paling berkesan selama kuliah disana?
Malaysia adalah negara serumpun dengan Indonesia, terdapat beberapa persamaan antara kedua negara tersebut. Meski begitu, saya sempat mengalami culture shock dari segi cara berinteraksi, sistem perkuliahan, hubungan sosial dan makanan. Bulan-bulan pertama saya sangat merindukan makanan Indonesia. Sistem perkuliahan di sana juga lebih mengutamakan nilai murni daripada keaktifan mahasiswa. Juga menurut saya, dalam membangun hubungan sosial orang Indonesia jauh lebih ramah daripada orang Malaysia. Oleh sebab itu, 3 tahun tinggal di Malaysia membuat saya lebih mencintai Indonesia, karena banyak hal-hal yang lebih baik dari Indonesia jika dipandang dari sisi yang baik dan positif.
5) Adakah tips untuk pelajar Indonesia yang ingin kuliah di kampus Anda?
Hal paling penting jika ingin kuliah di Malaysia adalah kemampuan adaptasi untuk berbaur dengan lingkungan. Meski Indonesia dan Malaysia memiliki beberapa persamaan, tidak dielakkan juga ada beberapa perbedaan dari kedua negara ini. Ada juga beberapa teman saya yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan suasana Malaysia, hingga berujung DO. UUM memiliki jurusan Manajemen yang cukup bagus, sangat saya sarankan untuk belajar Manajemen di sini.