Bagi kamu yang ingin kuliah di luar negeri tapi taku menghadapi iklim yang ganas, kendala bahasa, masyarakat yang tidak ramah, atau biaya h...
Bagi kamu yang ingin kuliah di luar negeri tapi taku menghadapi iklim yang ganas, kendala bahasa, masyarakat yang tidak ramah, atau biaya hidup yang supermahal, Malaysia bisa dijadikan sebagai alternatif yang menarik.
Di Malaysia, Asiyaturrahimi kuliah di International Islamic University of Malaysia. Universitas yang juga disingkat IIUM ini memiliki status sebagai kampus negeri. Universitas ini tersebar di beberapa lokasi di Malaysia yaitu di Gombak, Petaling Jaya, Kuala Lumpur, dan Kuantan. Sesuai dengan namanya, banyak nilai-nilai Islam yang diajarkan kepada para mahasiswanya. Selengkpanya mari kita simak wawancara dengan Asiyaturrahimi.
1) Mohon diceritakan profil singkat Anda?
Nama lengkap saya Asiyaturrahimi. Saya kuliah di International Islamic University of Malaysia mengambil jurusan komunikasi di jenjang S1. Saya lulus dari bangku SMA di tahun 2010 kemudian melanjutkan ke Malaysia dengan biaya pribadi. Saya berasal dari Tanjungpinang (Kepulauan Riau).
2) Saat memilih tempat kuliah, Anda memilih berdasarkan negaranya dulu, berdasarkan jurusannya dulu, atau hal lain? Bisa diceritakan alasannya?
Saya memilih tempat kuliah berdasarkan lokasinya yang berdekatan dengan kampung halaman saya dan juga lingkungan kampus itu sendiri yang berdasarkan agama Islam. Hal ini dikarenakan saya dibesarkan dalam lingkungan Islami sejak sekolah menengah dulu yaitu pondok pesantren. Selain itu, saya juga masih ingin mempertahankan ilmu Islam yang sudah saya dapatkan sebelumnya. Walau tidak sebanyak dulu, namun tetap dipelajari di kampus ini. Pertimbangan lainnya yaitu, faktor pergaulan di Malaysia khususnya di kampus saya lebih terjaga dan mengutamakan disiplin berdasarkan hukum Islam. Salah satu contohnya yaitu tidak mencampur mahasiswa dan mahasiswi di tempat tinggal atau asrama yang sama (adanya perpisahan).
3) Bisa diceritakan secara detail, tentang biaya hidup di Malaysia terutama di daerah Anda tinggal? Mulai dari biaya makan, transportasi, dan akomodasi.
Dikarenakan lokasi kampus berada di pusat kota Kuala Lumpur, biaya hidup mulai dari makan, transportasi, akomodasi, dan lain-lain cukup tinggi (bagi saya).
4) Pernahkan Anda mengalami culture shock di negara tersebut? Kalau iya, bisa diceritakan? Atau pengamalan yang paling berkesan selama kuliah disana?
Untuk culture shock mungkin ada sedikit tapi hampir tidak ada karena budaya Malaysia sendiri tidak jauh berbeda dengan budaya kita, apalagi saya juga bersuku melayu. Namun, yang paling terasa berbeda dan agak asing adalah gaya bahasa melayu Malaysia dengan bahasa Indonesia. Aksennya terdengar asing dan terkadang risih di telinga. Jadi, terkadang saya merasa sering terlalu tidak mendengarkan mereka di saat mereka berbicara bahasa melayu dengan logat Malaysia (karena saya juga tipe orang yang cuek :D).