Siapa yang tidak kenal dengan menara Eiffel di Paris, Prancis. Kota nomor satu ini banyak menjadi tujuan para wisatawan. Bahkan banyak yang...
Siapa yang tidak kenal dengan menara Eiffel di Paris, Prancis. Kota nomor satu ini banyak menjadi tujuan para wisatawan. Bahkan banyak yang bilang bila belum ke Paris terutama menara Eiffel maka belum pernah ke Eropa. Tidak hanya terkenal sebagai kota paling romantis di seluruh dunia, Paris juga menjadi ikon fashion dunia dan banyak merk-merk ternama yang lahir di sana. Pastinya kalian juga ingin kesana kan? Siap-siap untuk menyimak wawancara kami dengan Sofyan yang memilih Paris, Prancis sebagai tempat untuk menuntut ilmu.
Mengapa Prancis?
Saat ini Sofyan tengah melanjutkan studi masternya di Universitas Sorbonne. Sebelumnya Sofyan menempuh pendidkan S1 di ITB Jurusan Perencanaan Kota. Mengapa memilih Paris? Karena sejak awal ia ingin melanjutkan kuliah di Eropa. Pokoknya yang penting di Eropa, dia tidak mau kuliah di Amerika atau di Australia. Semula dia sempat mencari beasiswa di UK. Namun setelah ditimbang-timbang antara biaya hidup dan yang lainnya, Paris lebih murah dari pada UK. Kebetulan Sofyan juga ingin tinggal di Paris dan akhirnya memutuskan Universitas Sorbonne segai pilihannya. Selain itu untuk bidang ekonomi di Sorbonne lebih bagus.
Dia berhasil mendapatkan beasiswa dari pemerintahan Prancis. Beasiswa tersebut sudah mencangkup semuanya seperti biaya kuliah, tempat tinggal kebutuhan riset, dan uang saku magang. Untuk biaya kuliah di Prancis sangat murah karena mendapat subsidi dari pemerintahannya hampir 95%. Sekitar 400 euro atau 6.000.000an. Benar-benar sangat murah dibandingkan kuliah di Indonesia untuk universitas ternama baik negeri maupun swasta yang bisa menghabiskan puluhan juta rupiah. Kalian bisa mengambil kesempatan ini dengan baik.
Orang Prancis itu…
Sofyan tinggal di sebuah Aparteman yang khusus di bangun untuk mahasiswa namun kepemilikannya adalah pribadi. Orang Prancis pada awalnya memang kurang terbuka karena budaya mereka memang demikian pada orang yang belum dikenal. Bila bukan kita duluan yang menyapanya mereka tidak akan terbuka dengan kita. Bagi kalian yang ingin kesana jangan menunggu mereka duluan untuk menyapa. Kita harus memahami mereka, namun setelah dekat dan akrab, pasti akan merasakan situasi yang berbeda disbanding ketika pertama kenal.
Bila sudah akrab mereka akan sangat terbuka. Mereka tidak sungkan untuk bercerita mengenai kehidupannya atau peristiwa apa yang dia lalui. Terutama saat makan, mereka akan lebih terdorong untuk mengobrol dan bercerita. Hampir sama dengan orang Indonesia yang sudah kebiasaannya untuk bercerita tentang dirinya. Memang kesan pertaman kurang menyenangkan tetapi setelah itu akan sangat nyaman sekali untuk berteman.
Toleransi agama disana sangat tinggi. Bahkan komunitas muslim di Paris adalah yang terbesar di daratan Eropa selain UK karena banyak sekali warga asing seperti Maroko, Tunisia, Aljazair, Mesir dan lainnya. Bahkan di kampus Sofyan lumayan banyak wanita yang menggunakan jilbab dan orang Prancis bersikap biasa-biasa saja. Tidak perlu kesulitan mencari makanan halal. Di sana ada Carefour yang menjual makanan halal, justru harganya lebih murah.
Disana juga ada toko daging yang menyediakan daging halal. Tidak sulit bagi umat Muslim untuk mencari makanan. Selain itu, ada banyak masjid untuk beribadah. Orang Prancis adalah orang yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan. Mereka suka bertanya tentang budaya Indonesia. Mereka akan mendengarkan dengan sangat antusias. Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi Sofyan karena mereka ingin sekali mengetahui budaya Indonesia.
Kuliah di Prancis
Sebuah keberuntungan bagi Sofyan bisa tinggal di Paris. Banyak teman-teman PPI Prancis sering mengadakan pertemuan di sana. Sofyan sendiri termasuk yang sering ikut berkumpul bersama. Terutama saat kedatangan tokoh penting dari Indonesia, PPI akan berkumpul untuk menyambutnya. Masih ada juga beberapa acara kebudayaan lainnya.
Bila berencana kuliah di Paris sebaiknya persiapkan dasar bahasa seperti bahasa Inggris dan bahasa Prancis. Memang ada kelas yang menggunakan bahasa Inggris jadi tidak perlu mempelajari bahasa Prancis. Namun saran Sofyan lebih baik menguasai kedua bahasa tersebut. Karena kelas dengan pengantar bahasa Prancis, ilmu yang didapatkan jauh lebih kaya, lebih dalam, dan lebih detail. Bidang yang paling banyak diminati adalah ekonomi, bisnis, seni, desain, dan fashion.
Carilah universitas yang memiliki jurusan yang unggul pada bidang yang dicari. Karena belum tentu universitasnya bagus namun tidak unggul dalam jurusan yang diminati. Lebih banyak cari informasi baik di internet maupun bertanya pada alumni atau mahasiswa yang sedang kuliah di Prancis, itu akan sangat membantu.
Kesan dan pesan
Banyak kesan menarik yang Sofyan dapatkan. Ketika presentasi menggunakan bahasa Inggris banyak orang asing seperti Filipina, Jepang, dan Cina yang memuji aksen bicaranya yang lancar. Kita harus berbangga dengan bahasa Indonesia yang dalam pengucapannya tidak memiliki nada dan logat yang khas. Jangan minder untuk bersaing. Awalnya Sofyan memikirkan bagaimana jika nanti tidak bisa bersaing dengan yang lainnya. Tetapi kekhawatirannya hilang karena ternyata mahasiswa Indonesia mampu bersaing dengan mereka. Tidak terlalu sulit untuk menjadi yang terbaik disana. Terus pompa motivasi dan semangat belajar. Cara berpikir pastinya akan sangat terbuka.
Sofyan menuturkan bahwa orang Indonesia perlu pergi ke luar negeri paling tidak selama setahun. Setelah di luar negeri, kalian akan lebih bersyukur dan menghargai hidup di Indonesia. Kalian juga perlu menceritakan Indonesia pada orang asing, agar cara pandang mereka tentang Indonesia bisa berubah positif.
Setelah balik ke Indonesia pastinya akan memiliki cara pandang yang berbeda. Selama di Prancis, dia terbiasa berhubungan dengan orang-orang dari berbagai negara dan budaya maka setelah balik ke Indonesia pasti akan lebih menghargai perbedaan baik itu agama, ras, atau suku. Betapa kayanya tanah air dengan budaya yang begitu banyak bahkan teman- teman Sofyan sangat penasaran dengan itu semua.
Untuk mencari beasiswa ke Prancis banyak cara yang bisa ditempuh. Bisa melaui beasiswa pemerintah Prancis, PDF dari kementerian pendidikan nasional Prancis, pemerintahan Indonesia dan kementerian keuangan Indonesia. Namun kebanyakan beasiswa yang ditawarkan pada program Master. Prancis memang negara idaman semua orang. Bagi kalian yang ingin kesana persiapkan diri sebaik mungkin. Semoga informasi ini membantu dalam mengenali suasana Prancis sebelum berangkat.