Siapa yang tidak ingin ke Prancis? Kita bisa melihat salah satu dari tujuh keajaiban dunia yaitu menara Eiffel. Tapi, lebih senang lagi kal...
Siapa yang tidak ingin ke Prancis? Kita bisa melihat salah satu dari tujuh keajaiban dunia yaitu menara Eiffel. Tapi, lebih senang lagi kalau kita bisa kesana sekaligus belajar. Pulang membawa oleh-oleh gelar sarjana. Nah, kali ini ada cerita dari Ismarini oleh tim berkuliah.com.
1) Mohon diceritakan profil singkat Anda?
Nama saya Ismarini Indah Setyoningrum. Saat ini saya berkuliah di Université de Strasbourg, jurusan Fine Arts (master), saya memulai kuliah ini tahun 2013 dengan bantuan Beasiswa Unggulan DIKTI. Saya berasal dari Jakarta. Tahun 2006 saya memulai kuliah S1 pada bidang Desain Produk Industri, di Universitas Paramadina, Jakarta, dan lulus sebagai sarjana Desain pada tahun 2010.
2) Saat memilih tempat kuliah, Anda memilih berdasarkan negaranya dulu, berdasarkan jurusannya dulu, atau hal lain? Bisa diceritakan alasannya?
Ketika memutuskan untuk berkuliah di Prancis, saya memilih berdasarkan negaranya terlebih dahulu. Pertama karena saya ingin mempelajari bahasanya, kemudian saya menyukai keindahan alam/kota-kota di Prancis, dan yang paling penting biaya hidup dan bersekolah di Prancis relatif terjangkau dibandingkan Negara-negara maju lainnya.
3) Bisa diceritakan secara detail, tentang biaya hidup di Perancis terutama di daerah Anda tinggal? Mulai dari biaya makan, transportasi, dan akomodasi.
Seperti yang telah saya sebutkan di atas, biaya hidup di Prancis relatif terjangkau di bandingkan negara-negara maju lain seperti Inggris atau Amerika Serikat, bahkan bisa lebih murah dibandingkan berkuliah di Indonesia sendiri. Semakin kecil kota di Prancis, biaya hidup biasanya akan semakin murah biaya hidupnya. Sebaliknya biaya hidup paling tinggi adalah di kota besar seperti Paris.
Saya sendiri tinggal di kota Strasbourg. Kota ini termasuk kota ke-7 terbesar di Prancis. Meskipun termasuk kota besar, tetapi biaya hidup di kota ini cukup terjangkau. Persiapan uang rata-rata berkisar 400-500 euro per bulan. Biaya pendaftaran universitas (negeri) untuk jenjang master berkisar 400euro per tahun, dan sudah termasuk social security. Akan tetapi ada juga sekolah swasta yang biaya pendaftarannya berkisar 2000-3000 euro per tahun. Biasanya sekolah tersebut menawarkan pengajaran dalam bahasa inggris atau bahasa asing lainnya.
Biaya tempat tinggal di Strasbourg atau kota non-Paris lainnya berkisar 200-600 euro untuk standar rata-rata pelajar. Yang paling murah adalah tinggal di asrama universitas, namun tempat tinggal jenis ini agak sulit didapat karena terbatasnya jumlah dan banyaknya peminat asrama universitas dalam satu kota. Saya sendiri beruntung karena Beasiswa Unggulan memberikan fasilitas untuk mencarikan tempat tinggal di asrama universitas. Pada dasarnya saya harus membayar 250euro per bulan (kamar berukuran 10x10m, dengan mebel lengkap, kamar mandi di dalam, dan dapur bersama untuk semua penghuni di satu lantai). Namun yang menarik adalah, di Prancis semua pelajar termasuk pelajar asing berhak meminta potongan harga tempat tinggal kepada pemerintah. Potongan yang didapat oleh seseorang bisa mencapai sekitar 40% dari biaya sewa tempat tinggal. Saya sendiri setelah mendapatkan potongan dari pemerintah, bisa hanya membayar 160euro per bulan.
Tarif berlangganan kartu transportasi di Strasbourg adalah 23,20euro bagi yang berusia 4-25 tahun. Bagi yang berusia 26 tahun ke atas adalah 46,40 euro. Kartu langganan ini bersifat unlimited dan dapat dipakai untuk jenis transportasi umum dalam kota seperti bus dan tramway. Sementara apabila ingin membeli tiket satuan, tarifnya adalah 1,60euro untuk sekali jalan. Saya juga beruntung karena di Strasbourg setiap pelajar juga berhak meminta potongan harga kepada pemerintah kota untuk berlangganan kartu transportasi. Saya sendiri hanya membayar hampir 10euro per bulan setelah mendapatkan potongan harga.
Biaya makan di Strasbourg dan kota lain di Prancis sangat relatif bergantung kebutuhan dan gaya hidup seseorang. Pengeluaran akan bisa sangat ditekan apabila kita bisa membuat makanan sendiri di rumah. Saya sendiri menyisihkan uang 50-70 euro perbulan untuk kebutuhan makan dan kebersihan (perlengkapan mandi dan pembersih rumah).
4) Pernahkan Anda mengalami culture shock di negara tersebut? Kalau iya, bisa diceritakan? Atau pengamalan yang paling berkesan selama kuliah disana?
Saya pernah mengalami culture shock, terutama dalam masalah bahasa. Di Prancis kita agak jarang menemukan orang yang bisa berbahsa inggris. Segala proses administrasi seperti ketika mengurus bank, asurasnsi, tempat tinggal dan lain sebagainya menuntut kita untuk bisa berkomunikasi dalam bahasa Prancis. Yang paling sulit adalah masa-masa di awal kedatangan saya di Prancis, ketika saya belum lancar berbahasa Prancis. Tidak hanya kesulitan dalam mengurus administrasi, tapi juga kesulitan dalam mengerti pembicaraan dosen dan teman-teman di dalam kelas. Butuh waktu sekitar satu tahun untuk saya dapat berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Prancis.
5) Tips untuk pelajar Indonesia yang ingin kuliah di kampus Anda?
Tips untuk bisa berkuliah di Strasbourg atau di kota lain di Prancis yaitu tetap step by step, biasanya setiap universitas memiliki website yang memiliki penjelasan mengenai jurusan yang ada di universitas tersebut. Pelajarilah prospek dari jurusan tersebut, apakah sesuai dengan ilmu yang ingin dipelajari atau sesuaikah dengan karir yang diinginkan setelah menyelesaikan studi. Kemudian, setiap jurusan memiliki persyaratan untuk melamar. Misalnya standar bahasa prancis, latar belakang pendidikan, pengalaman, dan lain sebagainya. Carilah jurusan dimana anda bisa memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut. Setelah menemukan jurusan yang sesuai, dan kira-kira sudah memenuhi persyaratannya, Anda bisa mendaftar ke universitas tujuan.
Berdasarkan pengalaman pribadi, saya melakukan pendaftaran dengan mengirimkan berkas yang diminta (formulir pendaftaran, CV, surat motivasi, dan sebagainya) ke alamat kampus yang dituju melalui pos. Adapula universitas yang memungkinkan pelamar melakukan pendaftaran secara online. Apabila ada informasi yang kurang jelas, jangan ragu untuk menanyakan (baik melalui email atau telepon) kepada dosen atau sekertariat pendaftaran kampus tersebut. Biasanya di dalam website tersebut terdapat alamat email atau nomor telepon dosen/ketua jurusan maupun sekertariat yang dapat dihubungi.
Untuk memudahkan pencarian universitas atau jurusan, Anda bisa berkonsultasi di kantor Campus France Indonesia yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya. Di kantor tersebut anda juga bisa menanyakan informasi penting yang berkenaan dengan studi di Prancis, termasuk mengenai beasiswa yang disediakan untuk dapat melakukan studi di Prancis. Atau Anda juga bisa mengunjungi website Campus France Indonesia, klik di sini.
Itu tadi tips dan gambaran yang diceritakan oleh Ismarini, bagaimana semakin berminat bukan? Ayo semangat untuk belajar lebih giat lagi dan persiapkan lebih matang, jangan lupa berdoa ya. Semoga bisa sampai Paris dan belajar di sana.