Belanda memang menyimpan banyak cerita, entah itu dari sejarah atau pendidikannya. Negara yang memiliki hubungan sejarah yang sangat erat d...
Belanda memang menyimpan banyak cerita, entah itu dari sejarah atau pendidikannya. Negara yang memiliki hubungan sejarah yang sangat erat dengan Indonesia ini, sedikit banyak telah menumpahkan beberapa hal yang membuat masyarakat Indonesia sadar akan arti penting sebuah pendidikan. Kemudian dari kesadaran akan sebuah pendidikan, menjadikan masyarakat kita berangsur-angsur bangkit dan berusaha mewujudkan sebuah kemerdekaan.
Kali ini, kita akan membahas hal yang juga berhubungan dengan sejarah, tapi sejarah yang berkenaan dengan sejarah hidup seseorang, berupa kisah pengalaman dari salah satu pelajar mahasiswa dari Indonesia yang kuliah di Belanda dari hasil interview yang diliput oleh Tim berkuliah.com. Kamu penasaran dengan kisahnya? Simak ulasan berikut ini.
Halo. Untuk perkenalan, bisakah diceritakan tentang profil diri kamu? Lalu, apa alasan yang membuatmu memilih studi di Belanda?
Nama saya Aldy Aliyandi, berasal dari Bandung, dan saat ini menjalani studi kuliah di University of Groningen jurusan Master of Medical and Pharmaceutical Drug Innovation.
Saya memilih Belanda karena sejak dulu saya tertarik untuk belajar di Eropa. Dan kebetulan, di kampus saya, Groningen mempunyai program-program dengan reputasi yang cukup bagus. Banyak sekali mahasiswa baru di seluruh dunia yang melanjutkan studi di Belanda karena memang kualitas edukasinya bagus dan lingkungan tempat tinggalnya juga memadai.
Bagaimana cara mendaftar ke universitas di Belanda, apakah kita bisa melakukan semua proses pendaftaran sendiri?
Cara mendaftar universitas di Belanda sebetulnya mudah, tinggal daftar langsung melalui website universitasnya. Saya sendiri waktu itu melakukan pendaftaran melalui website university of groningen. Awalnya saya meliha dulu programnya, lalu setelah menemukan program yang diinginkan, saya lihat persyaratannya. Untuk universitas di Belanda, setiap aplikan harus membuat akun di ‘Studielink’ untuk melakukan pendaftaran, kemudian setelah membuat akun di studielink setiap aplikan bisa menyerahkan berbagai dokumen persyaratan ke universitasnya masing-masing. Cara pengirimannya berbeda-beda di setiap universitas, bisa lewat email ke CP universitas, bisa lewat Online Application System, pos regular, dan lain-lain.
Mungkinkah kita mendapatkan beasiswa di tengah masa studi kita? Misalnya, semester pertama kuliah menggunakan biaya sendiri, kemudian semester berikutnya mendapatkan beasiswa universitas?
Kita bisa mendapatkan beasiswa di tengah-tengah masa kuliah dari universitas, kebetulan teman saya juga ada yang seperti itu. Kebetulan juga program master saya ini memang sangat didukung finansialnya oleh universitas, jadi kemungkinan untuk mendapatkan beasiswanya juga tinggi. Namun, sangat mungkin juga untuk mendapatkan beasiswa dari tempat lain.
Berapa lama waktu minimal yang kita butuhkan untuk persiapan kuliah di Belanda? Mulai dari pendaftaran beasiswa sampai persiapan bahasa, dan lainnya?
Waktu itu, saya mulai mencari-cari informasi beasiswa pada bulan Februari 2014. Saya belajar bahasa Inggris kurang lebih 1 bulan. Lalu apply ke universitasnya bulan Maret, pengumumannya bulan Mei. Saya kebetulan mendapat beasiswa LPDP dari Menkeu, jadi saya tidak mengambil beasiswa yg ditawarkan oleh universitas. Beasiswa LPDP jumlahnya lebih besar dan tunjanganya banyak, serta tidak sulit untuk mendapatkan beasiswa tersebut. Untuk keterangan lebih lengkapnya, bisa dilihat di website LPDP.
Apakah ada tips dan trik spesial untuk mendapatkan pemasukan tambahan selama kuliah di sana? Dan bagaimana dengan biaya hidup jika tinggal sendiri, atau jika membawa keluarga?
Saya kurang begitu tahu tentang mendapatkan pemasukan tambahan, karena saya sendiri baru 2 minggu di sini. Untuk biaya hidup di Belanda kurang lebih 600-800 Euro per bulannya untuk per orang, karena biaya hidup di sini memang agak lebih mahal dibandingkan negara lain.
Budaya paling menarik apakah yang Aldy temukan di Belanda? Apakah ada hal-hal menarik di Belanda yang jarang diketahui oleh masyarakat Indonesia?
Budaya yang menari di Belanda yaitu kebiasaan penduduk di sana menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi, mungkin rasio nya 90:10 antara sepeda dengan kendaraan bermotor. Di sini, terutama di Groningen, jalan untuk sepeda itu khusus, jalannya lebih cepat dan lebih pintas daripada jalan untuk kendaraan bermotor terutama mobil. Jalan untuk sepeda juga ada yang disatukan dengan jalan untuk kendaraan bermotor, namun memiliki trek khusus berwarna merah dan terdapat di bahu jalan. Selain itu, masyarakat di sini sangat taat pada aturan dan mereka juga cukup ramah.
Bisa diceritakan tentang makanan khas yang ada di Belanda yangkamu temui? Jika Aldy seorang muslim, apakah merasa kesulitan untuk mencari makanan halal di sana?
Makanan khas di sini yaitu Poffert Jes, Bitterballen, Koffie erkeerd, Oliebollen, Stroopwafel, Hollandse Haring, Stamppot, dan lainnya. Di sini, untuk mencari makanan halal sangat mudah karena ada banyak took-toko yang menyediakan makanan2 halal, seperti toko yang dikelola oleh orang Turki, dan sebagainya.
Seberapa aktifkah Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Belanda? Kegiatan apa yang biasanya dilakukan oleh PPI di Belanda?
PPI Belanda cukup aktif, dan anggotanya terbesar di seluruh negara di dunia. Kegiatan yg biasa dilakukan yaitu: Pesta rakyat, bazaar, pertandingan olahraga, lomba-lomba, dan lainnya.
Apakah ada tips bagi mahasiswa Indonesia yang akan berangkat ke Belanda? Apa saja persiapan terakhir yang perlu mereka lakukan? Atau, saat tiba pertama kali di Belanda, apa saja yang perlu mereka perhatikan?
Tips untuk mahasiswa yang mau berangkat ke Belanda yaitu:
- Sudah mempunyai tempat tinggal, jadi tidak harus tinggal di hostel dulu.
- Membawa baju tidak perlu banyak-banyak, apalagi baju hangat karena bisa dibeli di sini dengan harga yang murah, bisa membeli di Flea market atau stand-stand khusus.
- Membawa uang cash sangat disarankan, karena di awal kita belum mempunyai tabungan atau kartu debit di Belanda.
- Untuk yang tempat tinggalnya di luar Amsterdam, maka biasanya transportasi dilakukan melalui kereta api, dan tiket kereta api ini cukup mahal. Untuk mengatasinya, kebetulan di sini ada grup tiket untuk kereta, jika mengumpulan sedikitnya 4 orang, maksimal 10 orang, maka harganya bisa menjadi sangat murah. Misalnya harga normal kereta dari Amsterdam-Groningen yaitu 25 Euro, jika menggunakan grup tiket berjumlah 10 orang maka harganya bisa menjadi 7 Euro per orang, untuk grup berjumlah 4 orang harganya 13 Euro per orang. Jadi, semakin banyak orang dalam grup tersebut, maka harga tiket menjadi lebih murah.
Nah, itu tadi sobat semuanya sebuah cerita yang menarik dari sahabat kita Aldy Aliyandi. Bagaimana? Apakah kamu terinspirasi? Jangan sia-siakan kesempatan yang ada, jika kamu memiliki impian untuk kuliah di negara Belanda, bergegaslah, dan selalu semangat! Jika kamu ingin mencari informasi yang lebih banyak mengenai dunia perkuliahan di luar negeri, baik itu Belanda atau negara lain, kamu bisa pantau terus berkuliah.com. Salam sukses!