Korea Selatan merupakan salah satu negara di Asia yang dalam dekade terakhir ini berkembang dengan pesat hampir di segala sektor. Tidak her...
Korea Selatan merupakan salah satu negara di Asia yang dalam dekade terakhir ini berkembang dengan pesat hampir di segala sektor. Tidak heran banyak mahasiswa-mahasiswi asal Indonesia yang tertarik melanjutkan studi ke negara ini. Selain tertarik dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat di negara ini, banyak juga yang sekaligus ingin mempelajari kebudayaan-kebudayaan yang ada di sana serta mencicipi kelezatan makanannya. Berikut ini adalah Sabian, mahasiswi asal Indonesia yang bersedia membagi pengalamannya berkuliah di negara dengan julukan ‘negeri ginseng’ ini.
Sabian kini sedang menempuh tahun ke-4 studinya di bidang arsitektur di Studies Architecture at Kyungsung University di Busan, Korea Selatan. Ia mengawali studi S1 sejak tahun 2011 silam. Beasiswa membuatnya bisa menempuh studi hingga ke negeri asal K-Pop tersebut. Saat ini, ia tinggal di asrama yang disediakan pihak universitas sebagai fasilitas yang diperuntukkan khusus untuk mahasiswa-mahasiswa dari luar Korea Selatan. Dari beasiswa yang Sabian peroleh, ia mendapatkan keringanan biaya kuliah dari penyelenggara beasiswa tersebut. Selain itu, ada lagi potongan biaya yang dibagi dalam beberapa kategori sesuai prestasi yang didapatkan selama berkuliah. Selain itu, masih banyak peluang beasiswa-beasiswa tambahan yang bisa kamu peroleh sembari menjalani studi.
Biaya hidup dan peluang bekerja paruh waktu
Biaya hidup di Korsel sangat bergantung pada daerah dimana kita bertempat tinggal. Biaya hidup di kota besar tentu saja lebih mahal dibandingkan jika tinggal di kota kecil. Busan, sebuah kota yang kini ditinggali Sabian, merupakan sebuah kota besar yang mirip dengan Surabaya di Indonesia. Jadi, biaya hidup di tempat ini masih dikatakan lebih murah jika dibandingkan tinggal di Seoul.
Sangat dimungkinkan bagi para mahasiswa S1 seperti Sabina untuk bekerja sambilan atau part time di sela-sela jadwal kuliah. Namun, jika kamu memutuskan ingin bekerja sambilan, harus melaporkan diri ke kampus di mana kamu belajar untuk mendapat persetujuan. Karena ada pembatasan khusus jam kerja bagi mahasiswa yaitu tidak boleh melebihi 28 jam dalam satu minggu.
Karakter masyarakat Korea Selatan dan kehidupan beragama
Masyarakat Korea sangat memperhatikan faktor usia atau perbedaan usia dalam berinteraksi. Bukan berarti mereka baik atau jelek, tapi itu memang sudah kebiasaan masyarakat Korea itu sendiri. Mungkin agak butuh waktu agar terbiasa dengan kebiasaan tersebut. Ada juga beberapa masyarakat korea yang mungkin sering bepergian ke luar negeri, jadi perilakunya juga menyerupai penduduk di beberapa negara barat. Mereka juga lebih bisa memaklumi perilaku atau kebiasaan yang dibawa oleh warga negara asing di korea.
Di Korea, khususnya untuk kamu yang beragama Islam, mungkin agak sedikit susah menemukan makanan yang halal atau sesuai syariah. Ada memang restoran halal, namun jumlahnya sangat-sangat sedikit. Hal ini terjadi karena mayoritas warga negara Korea Selatan adalah Atheis dan sebagian memeluk agama Buddha. Penduduk muslim di Korea Selatan sendiri masuk ke dalam kategori minoritas. Jadi, jangan heran apabila kamu agak kesulitan menemukan masjid di negara ini.
Pesan Sabian untuk kamu yang ingin belajar di Korea Selatan
Bagi kamu yang tertarik untuk belajar di Korea, saran Sabina adalah kamu harus benar-benar mempersiapkan kemampuan bahasa Korea, minimal level intermediate. Karena, menurutnya bahasa Korea termasuk bahasa yang agak sukar dipelajari bagi yang baru mulai belajar. Selain alfabetnya yang berbeda jauh dengan apa yang kita kenal, bahasa Korea juga mengenal beragam logat dan bahasa daerah. Jadi, supaya kamu lebih enak mengikuti kegiatan perkuliahan di Korea, ada baiknya terlebih dahulu mempersiapkan dengan baik soal bahasa.
Kesan dan alasan memilih belajar di Korea Selatan
Sabian mengatakan banyak sekali kesan-kesan yang ia dapatkan sejak pertama kali datang ke Korea tahun 2011. Ini adalah pengalaman pertamanya menuntut ilmu jauh dari rumah yang berada di negeri asing. Asing dari segi kebudayaan, bahasa, masyarakat dan kebiasaannya. Korea yang dibayangkan Sabina sebelum berangkat sendiri, berbeda jauh dengan apa yang ia rasakan sekarang. Ia banyak bertemu dengan hal-hal dan orang-orang yang baru pertama kali ia lihat sepanjang hidupnya.
Sebelumnya, Sabian sudah berjanji pada dirinya sendiri bahwa setelah lulus SMA nanti ia ingin belajar hidup mandiri. Hal itu tentunya tidak akan terjadi jika ia masih berada di wilayah yang terjangkau dari tempat tinggalnya. Salah satu jalan yang kemudian ia putuskan adalah berkuliah di luar negeri. Sabina sendiri awalnya tidak terbayang nantinya akan bersekolah di Korea.
Banyak orang diantara kamu yang mungkin menjadikan Korea sebagai tujuan belajar, salah satunya adalah karena menyukai K-Pop atau budaya Korea lainnya, namun tidak halnya dengan yang dirasakan Sabian. Ia memilih Korea sebagai tujuan kuliahnya karena diawali dari kesukaannya menggambar. Sabian bercita-cita suatu saat bisa menjadi arsitek yang pandai mendesain bangunan. Dalam perjalanan mengejar cita-citanya. ia menyadari bahwa banyak bangunan-bangunan gedung di penjuru dunia yang menurutnya indah, dirancang oleh perusahaan dan orang-orang dari Korea Selatan. Setelah mendapat info mengenai beasiswa S1 jurusan arsitektur di Korea Selatan, Sabian langsung mengikuti tahap demi tahap seleksinya, dan pada akhirnya ia berhasil terbang ke Korea untuk selangkah lebih dekat dengan cita-citanya menjadi arsitek.
Sebelumnya, ibunya juga sempat mengatakan bahwa pilihannya melanjutkan studi di Korea adalah pilihan tepat. Ibu Sabian sempat memprediksi, menurut belliau Korea Selatan sedang mengalami progress yang sangat signifikan, jadi saat tiba waktunya Sabian lulus nanti diharapkan adalah saat Korea Selatan berada di puncak kejayaannya sehingga peluang kerja pun terbuka lebar.
Demikian kisah menari yang telah dibagikan oleh Sabian tentang pengalamannya selama menjalani pendidikan di Korea Selatan. Apakah kamu juga tertarik dan ingin mengikuti jejak Sabian? Ingat, tetap semangat untuk menuntut ilmu!