Esai merupakan salah satu syarat yang diberikan oleh pemberi beasiswa ketika kamu ingin mengajukan permohonan beasiswa. Menulis esai bisa m...
Esai merupakan salah satu syarat yang diberikan oleh pemberi beasiswa ketika kamu ingin mengajukan permohonan beasiswa. Menulis esai bisa menjadi sesuatu yang sangat sulit bagi kamu, apalagi jika kamu sebelumnya belum mahir dalam dunia tulis-menulis, padahal kamu memiliki target yang besar, yaitu mendapatkan beasiswa.
Esai yang kamu buat harus berbobot dan membahas topik yang menarik.Tentu saja kamu harus memilih sebuah topik yang up to date dan sesuai kondisi sosial budaya serta pendidikan di sekitarmu. Esai yang kamu buat juga harus berisi muatan yang membuat pemberi beasiswa merasa rela memberikan beasiswa itu kepadamu. Selain itu, kamu juga harus memperhatikan tata bahasa yang kamu gunakan. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa kamu ikuti untuk membuat esai yang menarik.
1. Tentukan ‘thesis statement’ untuk esai kamu
‘Thesis statement’ terletak di paragraf bertama dalam sebuah esai. Mulailah esaimu dengan kalimat yang menarik atau dengan sebuah kutipan, kemudian kamu dapat melanjutkan menulis sesuai dengan thesis statement yang telah kamu buat. Untuk menghindari kalimat yang bertele-tele, sebaiknya kamu mengambil kertas lain untuk membuat daftar pertanyaan yang berkaitan dengan thesis statement dan menggunakan jawabannya sebagai susunan kalimat dalam esai yang kamu buat.
Sebagai contoh, kamu memiliki thesis statement “Pentingnya Beasiswa Bagi Mahasiswa”, kemudian dari thesis statement tersebut kamu membuat beberapa pertanyaan, seperti:
a. Apa manfaat beasiswa bagi mahasiswa?
b. Mengapa beasiswa penting untuk mahasiswa?
c. Bagaimana beasiswa dapat membantu mahasiswa?
d. Dan lain-lain
2. Tulislah setiap kalimat di dalam esai menggunakan kalimat aktif
Setelah kamu mengembangkan thesis statement menjadi beberapa pertanyaan dan kamu telah membuat sebuah draft, sebaiknya kamu menelitinya kembali untuk memastikan bahwa kamu menggunakan kalimat aktif dan bukan pasif.
Sebuah esai yang menggunakan kalimat pasif akan memberikan kesan bahwa kamu berinisiatif untuk memimpin atau sombong.
Sebagai contoh:
Pasif: Saya diminta Roni untuk datang di acara wisudanya.
Aktif : Roni meminta saya untuk datang di acara wisudanya.
Pasif : Aku diminta untuk bergabung dengan tim drama di kelompok karang taruna selama tahun keduaku.
Aktif: Sebagai anggota tim drama kelompok Karang Taruna, aku mengajukan diri untuk bergabung dan mengikuti latihan di tahun keduaku.
3. Tulislah setiap kalimat dengan kata-kata yang menarik
Setiap kata dapat berbicara, itulah mungkin istilah yang tepat untuk menggambarkan sebuah esai yag menarik. Kamu harus menulis sebuah esai, di mana saat kamu membacanya kembali kamu bisa merasakan emosi senang, sedih, dan harapan yang kuat untuk mendapatkan beasiswa tersebut. Selain itu, esai juga akan menggambarkan rasa bahagia dan bagaimana kamu akan memikul tanggung jawab ketika kamu diberi kesempatan untuk menerima beasiswa. Kamu juga harus memastikan bahwa orang lain termasuk pemberi beasiswa akan merasakan hal yang sama seperti yang kamu rasakan saat membaca esai yang kamu buat.
4. Sisipkan sedikit cerita hidupmu
Seorang penulis Richard Paul Evans mengatakan bahwa “cerita yang paling penting yang pernah kita tulis dalam hidup ini adalah cerita tentang hidup kita, bukan dengan tinta, tetapi dengan pilihan kita sehari-hari”.
Dalam esaipun kamu juga bisa menerapkan hal itu. Kamu memiliki kesempatan yang besar untuk menunjukkan bahwa kamu tidak hanya sekedar memiliki kemampuan menulis, tetapi kamu dapat menunjukkan kepada pemberi beasiswa bahwa cerita hidupmu merupakan suatu investasi yang sangat berharga.