Jika kita ingin membahas dunia perkuliahan dan kemahasiswaan yang ada di Finlandia, tentunya membutuhkan banyak sekali informasi dari banya...
Jika kita ingin membahas dunia perkuliahan dan kemahasiswaan yang ada di Finlandia, tentunya membutuhkan banyak sekali informasi dari banyak orang. Hal ini karena apa yang disampaikan antara satu orang dengan lainnya pastilah berbeda. Apa yang kamu pikirkan tentang produk handphone atau gadget Nokia? Kebanyakan orang mengira bahwa Nokia adalah produk Jepang. Hal yang harus kamu ketahui, bahwa Nokia ternyata buatan Finlandia! Hebat, bukan? Inilah sebuah negara dengan sistem pendidikan terbaik serta menghasilkan sebuah produk terbaik yang telah mendunia.
Kamu penasaran ingin tahu seputar dunia perkuliahan di Finlandia? Baiklah. Kali ini, tim berkuliah.com telah berhasil menginterview salah seorang mahasiswa Indonesia yang telah berhasil mencicipi dunia pendidikan di Finlandia. Siapakah dia? Mari kita simak selengkapnya berikut ini.
1. Hallo, Arianno. Mungkin bisa diceritakan mengenai profil pribadi kamu? Baik informasi tentang kota asal, kampus dan jurusan yang diambil, serta kuliah apakah dari beasiswa atau biaya sendiri?
Nama saya Stefanus Arinno dan berasal dari Jakarta. Sekarang saya sedang berkuliah di Tampere University of Technology, Tampere, Finlandia, di jurusan Wireless Communication Systems and Circuits, dan penelitian S2 tesis saya mengenai nano communications. Untuk kuliah di Finlandia, semua mahasiswa asing pada umumnya, termasuk saya, bebas biaya kuliah (gratis uang kuliah), tetapi biaya hidup ditanggung oleh mahasiswa itu sendiri.
2. Ketika memilih Finlandia sebagai tempat kuliah, Saat memilih tempat kuliah, apakah kamu memilih berdasarkan negaranya dulu, jurusannya, atau ada hal lain?
Saat memutuskan untuk melanjutkan kuliah, saya memilih jurusan yang sesuai dengan minat saya, yaitu Teknologi Komunikasi Nirkabel (Wireless Communication Systems). Hal ini dikarenakan saya mempunyai pengalaman kerja di bidang tersebut. Terkait dengan pemilihan negara untuk menempuh pendidikan S2, saya memilih Finlandia karena saya bekerja di Nokia Siemens Network di Jakarta, Indonesia dan Riyadh, Saudi Arabia. Jadi, ada beberapa faktor yang terkait satu sama lain dalam pemilihan universitas pada waktu itu, yaitu: Jurusan yang sesuai dengan minat saya, Finlandia sebagai salah satu produsen perangkat teknologi nirkabel unggul di dunia, dan sebagai salah satu negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Dan untuk lebih detailnya saya memilih Tampere (atau lebih spesifik lagi Hervanta), karena merupakan lembah silikon Finlandia di mana terdapat salah satu pusat penelitian dan pengembangan telepon genggam Nokia.
3. Bagaimana cara kamu agar bisa beradaptasi dengan perbedaan sistem perkuliahan yang ada di sana? Apakah saja yang dipersiapkan?
Untuk sistem perkuliahan di Finlandia, tidak berbeda dengan sistem perkuliahan di Indonesia yang menggunakan sistem kredit, di mana mahasiswa harus memilih sendiri mata kuliah yang ingin dipelajari dan secara mandiri menyesuaikan jadwal kuliah. Sistem perhitungan Indeks Prestasi (IP) juga sama dengan sistem yang digunakan di Indonesia, hanya saja skala IP yang berbeda (1-5). Sebagai mahasiswa di Finlandia, saya merasa universitas di sini sangat mendukung kegiatan belajar mengajar secara menyeluruh. Kebutuhan mahasiswa dari fasilitas kesehatan/klinik gratis, perpustakaan, komputer jumlahnya mencukupi untuk mahasiswa, akses 24 jam, perangkat lunak yang lengkap, kalkulator yang dapat dipinjam pada saat ujian, sampai peralatan alat tulis juga dapat dipinjam dari universitas, dan banyak lagi.
Dari sejak pertama kali mahasiswa datang ke Finlandia, universitas sudah menyediakan tutor yang siap membantu mahasiswa tersebut untuk beradaptasi, menyelesaikan kegiatan administrasi, dan memberi informasi mengenai kegiatan perkuliahan (di luar program orientasi formal itu sendiri). Jadi, sebenarnya hal utama yang perlu dipersiapkan adalah mental untuk berpikiran terbuka dalam mengenal budaya baru dan siap belajar.
4. Apa saja yang wajib dibawa sebelum berangkat ke Finlandia? Adakah barang-barang yang sebaiknya malah tidak perlu dibawa?
Perkuliahan di Finlandia dimulai pada saat musim gugur, ketika kondisi udara mulai terasa dingin. Jadi, untuk pertama kali, sebaiknya membawa baju-baju yang sedikit tebal dan jaket, dan juga bumbu-bumbu khas Indonesia atau makanan siap santap (seperti Abon) untuk berjaga-jaga kesulitan untuk beradaptasi dengan makanan di sini. Tetapi, kebanyakan kebutuhan sehari-hari dengan mudah dapat ditemukan di sini, termasuk alat penanak nasi (rice cooker). Dan juga perlengkapan seperti kabel jaringan dan Wi-Fi access point tidak kalah pentingnya, karena pada hari pertama, cukup sulit untuk mendapatkannya, terlebih lagi secara umum, harga barang-barang di sini lebih mahal daripada di Indonesia. Jadi, barang-barang kebutuhan sehari-hari (termasuk uang tunai) perlu dibawa dengan asumsi untuk survival hari pertama, dan untuk hari selanjutnya biasanya tutor sudah memberikan informasi yang cukup lengkap dan menunjukkan tempat-tempat berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari.
5. Apakah ada hal-hal tentang Finlandia yang selama ini salah dipersepsikan oleh masyarakat Indonesia?
Sebelum datang ke Finlandia, saya mengira bahwa Finlandia itu sangat amat dingin dan tidak ada matahari sama sekali, ternyata pada saat musim panas yang walaupun periodenya tidak terlalu panjang, Finlandia merupakan negara yang sangat indah. Dan selama saya di sini, saya tidak pernah melihat beruang kutub, tetapi bila ingin melihat rusa kutub, kita bisa berkunjung ke Rovaniemi. Kalau ada yang bertanya-tanya di mana tempat tinggal Sinterklas, Finlandialah tempatnya, kita bisa mengunjungi desa sinterklas di Rovaniemi, Lapland, Finlandia.
6. Apa pengeluaran terbesar selama tinggal di Finlandia?Dan apa cara yang kamu lakukan untuk menanganinya?
Pengeluaran terbesar adalah tempat tinggal dan makanan. Walaupun sudah disubsidi oleh pemerintah Finlandia, kedua hal tersebut cukup mahal untuk pelajar Indonesia. Untuk tempat tinggal, harga sewa di apartemen mahasiswa lebih murah daripada apartemen pribadi. Dan untuk makanan, pengeluaran dapat ditekan dengan memasak di rumah dan makan di universitas karena juga disubsidi oleh pemerintah Finlandia.
7. Apakah ada tips dan trik spesial untuk mendapatkan pemasukan tambahan selama kuliah di sana?
Bekerja paruh waktu adalah salah satu solusi. Saya bekerja sebagai asisten peneliti di universitas dan penguji perangkat lunak di salah satu perusahaan swasta dekat kampus. Beberapa teman saya juga bekerja sebagai programmer, asisten pengajar, wirausahawan, staff di restoran, staff kebersihan, atau pengantar koran. Semua pekerjaan lumrah dikerjakan oleh mahasiswa di sini untuk mendapatkan pemasukan tambahan.
8. Menutur kamu, di manakah kira-kira pilihan jenis tempat tinggal terbaik? Apakah apartemen, atau lainnya?
Pilihan tempat tinggal terbaik adalah di apartemen untuk pelajar, karena harganya yang relatif lebih murah dan kemudahan untuk berinteraksi dengan teman-teman kuliah. Tetapi, sering kali apartemen pelajar sangat cepat terisi sehingga pendaftaran untuk apartmen harus segera dilakukan setelah mendapat konfirmasi penerimaan pelajar.
9. Ketika measa rindu dengan Indonesia, entah itu masakannya, ataupun orang-orangnya, apa yang biasa kamu lakukan?
Yang seringkali saya rindukan dengan Indonesia adalah keluarga dan teman-teman, masakan (gurame goreng dan asinan betawi), dan juga suasana kekeluargaan di Indonesia, karena di Finlandia lebih individualistis. Di Tampere, kekeluargaan komunitas Indonesia cukup erat walaupun jumlahnya tidak banyak. Berhubung saya tidak bisa memasak makanan Indonesia, biasanya saya ikut kumpul-kumpul bersama komunitas Indonesia untuk mencicipi masakan Indonesia dengan suasana kekerabatan yang hangat.
Nah itu tadi teman-teman semuanya, sebuah cerita dari sahabat kita yang berada di Finlandia. Menarik, bukan? Jika kamu memiliki impian kuliah di Finlandia, tentunya bisa mengambil beberapa informasi di atas. Ingin tahu lebih banyak mengenai kegiatan kuliah di luar negeri? Pantau terus berkuliah.com. Salam sukses dan sampai jumpa.
