Jangan Berhenti Menuntut Ilmu! Kisah Mbak Lia dan Mas Yoyok di Belanda

Proses belajar tidak memiliki batas apapun. Meski sudah berkeluarga sekalipun, kamu masih memiliki kesempatan untuk menuntut ilmu dan menge...

Proses belajar tidak memiliki batas apapun. Meski sudah berkeluarga sekalipun, kamu masih memiliki kesempatan untuk menuntut ilmu dan mengembangkan kemampuan agar berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara. Seperti halnya dengan Mbak Lia dan Mas Yoyok. Pasangan suami-istri ini, keduanya sedang menuntut ilmu untuk program PhD di ‘negeri tulip’, Belanda. Membanggakan bukan? Dalam ulasan kali ini keduanya akan berbagi banyak pengalaman selama menuntut ilmu di sana.


Mbak Lia beserta suaminya, saat ini sedangkini sedang menempuhstido di Belanda. Awalia Febriana tinggal di Groningen, Belanda bersama suami yang juga sedang menempuh studi di sana serta dua orang anak perempuan sejak September 2010. 


Kehidupan masyarakat dan karakter orang-orang Belanda

Pada dasarnya orang-orang Belanda ramah-ramah, mereka juga terbuka dengan keberadaan warga asing di negaranya. Kebetulan, mbak Lia saat ini tinggal di Groningen, sebuah kota kecil di wilayah utara Belanda yang populasi orang Indonesianya cukup besar. Kota ini mirip dengan kota Yogyakarta dari segi kenyamanannya. Ketika berkuliah di Belanda, kamu tidak harus fasih berbahasa belanda, karena mayoritas warganya bisa berbahasa Inggris termasuk dalam kehidupan perkuliahan. Orang Belanda juga terkenal dengan kesederhanaan dan keteraturannya. Mereka terbiasa membuat rencana-rencana sebelum mengerjakan sesuatu. Karena terbiasa hidup sederhana, kebanyakan dari mereka tidak suka menghambur-hamburkan uang untuk hal yang tidak perlu.

Di belanda juga terdapat komunitas masyarakat Suriname keturunan Jawa. Menurut Sejarahnya, banyak orang-orang Jawa yang dikirim ke Suriname pada masa penjajahan Belanda. Keturunan dari orang-orang tersebut sampai sekarang masih menjaga budaya dan bahasa Jawa sebagai warisan nenek moyang mereka. Komunitas tersebut sendiri sering mengundang warga negara Indonesia untuk bertemu dan saling bersilaturrahmi.


Sistem pendidikan berstandar tinggi

Seperti dibanyak negara Eropa lainnya, idealisme orang-orang belanda sangatlah tinggi. Hal ini terbukti dengan standar kualifikasi tinggi yang mereka terapkan dalam menyeleksi mahasiswa-mahasiswa asing untuk belajar di negaranya. Ada kualifikasi-kualifikasi khusus supaya kamu dinyatakan lulus dari program yang sedang kamu ambil, seperti penerbitan Jurnal Internasional, dan sebagainya.


Makan tahu tempe di Belanda

Dari segi makanan, menurut mbak Lia tidak akan ada kesulitan untuk menyesuaikan diri. Banyak sekali makanan Indonesia yang bisa kita temukan di daerah tempat Mbak Lia tinggal. Masakan Indonesia bertebaran hampir di banyak tempat termasuk swalayan-swalayan bahkan swalayan yang bukan khusus makanan asia sekalipun. Kita bisa menemukan berbagai bahan makanan khas Indonesia seperti tahu, tempe, singkong dan berbagai sayuran khas Indonesia lainnya. Bahkan, hal tersebut menjadi daya tarik bagi orang-orang di luar Belanda untuk berkunjung hanya untuk berbelanja makanan khas Indonesia

Bagi kamu yang tidak pandai memasak, jangan khawatir karena tersedia juga masakan Indonesia yang instant. Mungkin ini bisa menjadi pilihan utama untuk kamu yang rindu makan masakan Indonesia daripada pergi ke restoran Indonesia yang harganya sangat mahal.


Kehidupan masyarakat Indonesia di negeri Belanda

Mbak Lia sekeluarga menempati rumah yang cukup besar di belanda, karenanya beliau sering menyewakan kamar yang tidak digunakan untuk mahasiswa asal Indonesia. Hidup di negeri orang hampir tidak terasa berat untuk mbak Lia dan keluarganya. Kegiatan-kegiatan bersama PPI hampir rutin dilakukan. Setiap minggu ada latihan bulu tangkis bersama, latihan tari serta memasak barbeque. Kadang diadakan juga kegiatan bersepeda bersama mahasiswa-mahasiswa asal Indonesia.

Sebagai mahasiswa Belanda yang sudah berkeluarga, mbak Lia diberi banyak kemudahan dalam hal pendidikan bagi anak-anaknya oleh pemerintah setempat. Bantuan tersebut berupa subsidi biaya untuk bersekolah di sekolah internasional di Belanda.

Dari segi biaya hidup sendiri, Belanda tidaklah jauh beda dengan Jakarta. Yang dirasa bagi sebagian orang yang tinggal di Belanda sebagai sebuah kebutuhan yang memakan biaya tinggi adalah sewa rumah. Saran mbak Lia, untuk hidup hemat adalah pandai-pandailah berbelanja, tirulah orang Belanda. Contohnya memasak makanan sendiri, berbelanja saat diskon dan membeli perabotan rumah bekas. Barang-barang bekas yang dijual di Belanda nilainya bisa jauh anjlok dibanding harga apabila kita membeli baru.


Biaya hidup tinggi dan susah mencari pekerjaan di Belanda. Ini tips dari Mas Yoyok!

Beasiswa DIKTI yang Mbak Lia peroleh tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya dan keluarganya. Karena beasiswa DIKTI sendiri diperuntukkan utamanya untuk mahasiswa yang belum berkeluarga. Namun, pemerintah belanda sendiri memberikan banyak subsidi bagi mahasiswa asal Indonesia yang mendapatkan beasiswa dari pemerintah Indonesia. Dengan adanya subsidi tersebut, mbak Lia merasa banyak terbantu dalam mencukupi kebutuhannya sehari-hari.

Untuk saat ini agak sulit mencari pekerjaan sampingan di Belanda. Faktor pertama adalah krisis ekonomi yang melanda negara itu menyebabkan makin menyempitnya lapangan kerja. Yang kedua, syarat bekerja di Belanda adalah fasih dalam berbahasa Belanda. Sementara kebanyakan dari mahasiswa asing di Belanda jarang yang menguasai bahasa ini karena untuk perkuliahannya sendiri menggunakan bahasa inggris. 

Ada tips dari Mas Yoyok, suami dari mbak Lia agar kamu bisa menambah penghasilan sendiri dari kerja sambilan atau part time. Intinya adalah, kamu bisa mencoba pekerjaan di sektor informal. Manfaatkan keahlian yang kamu miliki seperti memasak, fotografi  atau seni. Hal-hal tersebut saat bermanfaat ketika kamu merasa perlu menambah uang saku. Sering sekali diadakan kegiatan atau perayaan di Belanda, dan kamu bisa memanfaatkan peluang tersebut dengan keahlian yang kamu miliki untuk menambah penghasilan.

Berkuliah S3 di Belanda agak sedikit unik. Karena status kamu selain pelajar juga dianggap sebagai pegawai, jadi kamu juga bekerja, baik bagi mereka yang digaji oleh pemerintah Belanda maupun yang membawa beasiswa dari negaranya masing-masing. Kelebihannya, mahasiswa tidak diwajibkan mengambil mata kuliah tertentu, melainkan lebih diarahkan untuk berkeskplorasi terhadap bidang-bidang keahliannya masing-masing. Hal inilah yang membedakan sistem pendidikan Belanda dengan negara-negara lain.


Kenapa memilih kuliah di Belanda?

Alasan utama, karena kebetulan mbak Lia dan suaminya bekerja di bidang pendidikan, jadi mendapat gelar S3 juga merupakan salah satu tuntutan profesi bagi keduanya. Di lain pihak, perlu kompromi antar anggota keluarga mengenai jalur terbaik yang dapat diambil apabila ingin mengambil studi ke luar negeri. Kuliah di luar negeri tentunya memerlukan persiapan ekstra dari mulai finansial, mental, keluarga, dan lain-lain. Hal-hal tersebut yang harus menjadi perhatian khusus apabila ingin memutuskan kuliah di luar negeri.

Sistem pendidikan di Belanda sendiri juga mendukung bagi mereka yang sudah berkeluarga dan ingin melanjutkan jenjang akademik. Semua mahasiswa dididik untuk menjadi independent researchers, yang artinya kita diberi kebebasan dari pihak kampus untuk mengembangkan ilmu sekaligus untuk mengelola kehidupan pribadi kita. Berbeda dengan yang dialami mas Yoyok ketika mengambil program S1 di Jepang, yang notabene tuntutan pendidikan di sana sangat tinggi. Ketika berkuliah di Belanda, ia malah sering diingatkan perihal keluarga. Pihak kampus sangat mengerti mengenai mahasiswa-mahasiswanya yang sudah menempuh kehidupan berkeluarga. Menurut data yang dimiliki mas Yoyok selaku ketua PPI periode 2012-2013, sebesar 30% dari total 200 mahasiswa S3 asal Indonesia, setengahnya sudah berkeluarga. Jadi jangan khawatir, pihak kampus tentunya sangat memahami kehidupan berkeluarga mahasiswanya.


Tips persiapan kuliah di Belanda

Mas Yoyok akan berbagi tips dan sarannya buat kamu yang tertarik kuliah di luar negeri, terutama Belanda, di antaranya:

- Pelajari dengan baik syarat-syarat untuk setiap program beasiswa yang ditawarkan.

- Siapkan mental untuk menghadapi kondisi dimana kamu akan jauh dari tempat tinggal dan harus memenuhi banyak hal sendiri.

- Jangan manja, jangan terlalu sering bergantung kepada orang lain.

- Negeri Belanda bisa menjadi salah satu pilihan untuk tujuan berkuliah, karena disamping banyak orang Indonesia di sana, masyarakat Belanda sendiri juga sudah familiar dengan orang Indonesia. Jadi, kamu tidak akan merasa terlalu asing ketika berada di sana.

- Tekad dan semangat belajar yang kuat serta kemampuan bahasa inggris.


Pesan dari Mbak Lia dan Mas Yoyok

Ilmu tidak hanya dipelajari di sekolah, namun ilmu juga bisa didapatkan dari apa yang kita rasakan di kehidupan sehari-hari. Mas Yoyok banyak belajar tentang bagaimana orang Belanda hidup dengan kesederhanaan. Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya raya, dari segi sumber daya maupun kebudayaan. Namun, untuk beberapa hal kita bisa belajar dari negara maju seperti Belanda terutama untuk tidak hidup secara berlebihan. Orang Belanda pandai sekali berhemat, mereka lebih memilih transportasi termurah untuk bepergian seperti misalnya sepeda. Dari pengalaman Mas Yoyok, banyak professor yang bepergian menggunakan sepeda. Bahkan, perdana menteri sekalipun ketika menghadiri rapat di Kedutaan Besar di Den Haag juga naik sepeda! Mereka sangat menomor satukan mengenai efisiensi.

Orang Belanda juga memiliki rasa saling menghormati yang tinggi, baik dengan orang asing sekalipun. Budaya berbagi kursi di kendaraan umum dengan orang tua, orang yang berkebatasan sangat lazim ditemui.


Semoga hal-hal baik dari pengalaman mbak Lia dan mas Yoyok selama berada di Belanda, bisa menjadi pelajaran serta dapat diterapkan, meskipun hanya melalui bacaan ini. Jangan lupa, bahwa dana beasiswa itu didapatkan dari pajak yang dibayarkan oleh warga negara Indonesia. Oleh sebab itu, pergunakanlah beasiswa untuk belajar dengan baik dan nantinya bisa memajukan negara Indonesia. Terakhir kalinya, mbak Lia juga berpesan agar jangan pernah berhenti bermimpi, dalam belajar tidak ada yang pintar dan yang bodoh. Gelar yang nantinya kamu dapatkan juga harus dipergunakan untuk memajukan bangsa Indonesia. Tetaplah semangat menuntut ilmu!
Nama

Afrika,26,Amerika,67,Amerika Serikat,81,Arab Saudi,13,Asia,237,Australia,75,Austria,13,Beasiswa,306,Beasiswa Amerika,4,Beasiswa Arab Saudi,5,Beasiswa Australia,14,Beasiswa Austria,2,Beasiswa Belanda,10,Beasiswa Belgia,1,Beasiswa Brunei Darussalam,2,Beasiswa Cina,10,Beasiswa Denmark,1,Beasiswa Filipina,3,Beasiswa Finlandia,1,Beasiswa Hongkong,1,Beasiswa Hungaria,1,Beasiswa India,2,Beasiswa Indonesia,3,Beasiswa Inggris,28,Beasiswa Irlandia,1,Beasiswa Jepang,14,Beasiswa Jerman,5,Beasiswa Kamboja,1,Beasiswa Kanada,3,Beasiswa Korea,2,Beasiswa Korea Selatan,5,Beasiswa Malaysia,6,Beasiswa Myanmar,1,Beasiswa New Zealand,3,Beasiswa Perancis,4,Beasiswa Polandia,1,Beasiswa Rumania,1,Beasiswa Selandia Baru,1,Beasiswa Sidney,1,Beasiswa Singapura,3,Beasiswa Skotlandia,1,Beasiswa Slovakia,1,Beasiswa Spanyol,1,Beasiswa Swedia,2,Beasiswa Swiss,3,Beasiswa Taiwan,1,Beasiswa Thailand,3,Beasiswa Tiongkok,1,Beasiswa Turki,5,Beasiswa Uni Emirat Arab,1,Beasiswa Uni Eropa,2,Beasiswa Vietnam,1,Belanda,37,Belgia,10,Brazil,2,Brunei Darussalam,7,Bulgaria,3,Ceko,4,Chili,3,Cina,30,Denmark,10,Destinasi,65,Eropa,313,Event,5,Exchange,26,Fakta Unik,82,Festival Indonesia,2,Filipina,8,Finlandia,16,Hong Kong,6,Hungaria,4,IELTS,6,India,37,Indonesia,113,Info Beasiswa,64,Info Jurusan,12,Info Universitas,34,Inggris,86,Interview,445,Interview di Amerika,13,Interview di Arab Saudi,5,Interview di Australia,23,Interview di Austria,4,Interview di Belanda,12,Interview di Belgia,8,Interview di Ceko,3,Interview di Cina,12,Interview di Damaskus,1,Interview di Denmark,4,Interview di Filipina,3,Interview di Finlandia,10,interview di Hungaria,1,Interview di India,9,Interview di Indonesia,4,Interview di Inggris,32,Interview di Irlandia,1,Interview di Italia,11,Interview di Jepang,22,Interview di Jerman,20,Interview di Kanada,8,Interview di Korea Selatan,28,Interview di Malaysia,1,Interview di Maroko,6,Interview di Meksiko,1,Interview di Mesir,8,Interview di New Zealand,17,Interview di Perancis,25,Interview di Polandia,12,Interview di Portugal,11,Interview di Rusia,3,Interview di Selandia Baru,4,Interview di Singapura,6,Interview di Skotlandia,2,Interview di Spanyol,16,Interview di Swedia,2,Interview di Swiss,2,Interview di Taiwan,5,Interview di Thailand,8,Interview di Tiongkok,9,Interview di Turki,9,Interview di Yaman,1,Interview di Yordania,5,Irlandia,10,Islandia,1,Italia,16,Jakarta,1,Jamaika,1,Jepang,60,Jerman,46,Kanada,27,Karir,13,Kazakhstan,1,Kolombia,4,Korea Selatan,44,Kuliner,21,kuliner khas daerah,7,Kuliner Mancanegara,14,Launching Buku,1,Lebanon,3,Lithuania,1,LPDP,4,Malaysia,27,Maroko,9,Media,249,Meksiko,7,Mesir,19,motivasi,2,New York,1,New Zealand,15,News,3,Norwegia,2,Paraguay,1,Perancis,48,Polandia,14,Portugal,15,PPI,6,Prancis,1,Press Release,1,Prestasi,1,Profil PPI,7,Profil Universitas,51,Qatar,2,Rekomendasi,1,Rumania,2,Rusia,13,Selandia Baru,24,Sidney,1,Simposium Internasional PPI Dunia 2016,6,Singapura,30,Skotlandia,4,Slovakia,1,Spanyol,24,Student Life,150,Studenthack,348,Surabaya,2,Swedia,19,Swiss,15,Taiwan,9,Thailand,13,Tiongkok,19,Tips,7,Tips Beasiswa,16,Tips Belajar Bahasa Inggris,9,Tips Kuliah ke Luar Negeri,89,Tips Travelling,6,Tips Umum Kuliah di Luar Negeri,105,Tips Umum Kuliah Di Negeri Sendiri,47,TOEFL,12,Tokoh Dunia,2,Tokoh Indonesia,20,Traveling,6,Turki,20,Uni Emirat Arab,1,Uni Eropa,2,Universitas,36,Universitas Terbaik,56,Uruguay,2,Vietnam,1,Yaman,1,Yogyakarta,3,Yordania,5,Yunani,3,
ltr
item
Berkuliah.com: Jangan Berhenti Menuntut Ilmu! Kisah Mbak Lia dan Mas Yoyok di Belanda
Jangan Berhenti Menuntut Ilmu! Kisah Mbak Lia dan Mas Yoyok di Belanda
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_Sh1kOHqa77MnTdAFBOwYojJWkrrrkZxvGjXv9ezr-6Iier4YuG1_vePlC3rIBuBV8mNSbtRE89_dQ1sdvzI625-9I88J1LfJVYXpjStzq9aydASdTV8UJJVH4Xb6xPvtixvUJm_NDLo/s1600/Snap+2014-09-06+at+17.20.40.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_Sh1kOHqa77MnTdAFBOwYojJWkrrrkZxvGjXv9ezr-6Iier4YuG1_vePlC3rIBuBV8mNSbtRE89_dQ1sdvzI625-9I88J1LfJVYXpjStzq9aydASdTV8UJJVH4Xb6xPvtixvUJm_NDLo/s72-c/Snap+2014-09-06+at+17.20.40.png
Berkuliah.com
http://www.berkuliah.com/2014/09/jangan-berhenti-menuntut-ilmu-kisah.html
http://www.berkuliah.com/
http://www.berkuliah.com/
http://www.berkuliah.com/2014/09/jangan-berhenti-menuntut-ilmu-kisah.html
true
6823463133590324440
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy