Mahasiswa dikenal banyak orang sebagai kaum intelektual. Banyak hal menarik yang ingin orang ketahui tentang mahasiswa. Selain itu, pengeta...
Mahasiswa dikenal banyak orang sebagai kaum intelektual. Banyak hal menarik yang ingin orang ketahui tentang mahasiswa. Selain itu, pengetahuan serta keterampilan yang mereka miliki perlu untuk disebarluaskan kepada semua orang sehingga akan bermanfaat bagi banyak orang. Jadi, mahasiswa tidak akan lagu atau merasa keberatan jika seseorang mengajukan pertanyaan kepadanya.
Namun, apa jadinya jika seseorang menanyakan pertanyaan yang kamu anggap tidak penting atau cenderung memojokkanmu? Apakah kamu akan menjawab atau tidak? Sebelum itu, kamu mungkin perlu mengenali beberapa pertanyaan yang tidak perlu kamu jawab di bawah ini.
1. “Kamu masuk program studi apa?”
Seseorang menanyakan kepadamu tentang hal ini saat sebelum kamu mulai mendaftar di perguruan tinggi. Hal ini pasti hanya akan membuat kamu bingung dengan jawaban yang akan kamu berikan. Lebih baik kamu menghindar dari pertanyaan ini, daripada hanya menjawab dengan perkiraan yang tidak pasti.
2. “Apa rencana kamu dengan gelar yang kamu miliki?”
Pertanyaan ini sungguh mengada-ada. Proses perkuliahan masih panjang, sedangkan seseorang sudah memberkan pertanyaan ini. Seharusnya mereka sudah bisa memprediksi secara sederhana rencana ke depan kamu dengan membuat suatu kesimpulan bahwa kamu sebenarnya kurang tertarik dengan sebuah pekerjaan yang sesuai dengan program studi yang kamu ambil.
3. “Apa rencana kamu setelah kelulusan?”
Sebelum bertanya pertanyaan ini kepada mahasiswa, seharusnya mereka berpikir tentang jawaban yang mungkin, seperti A) mendapatkan pekerjaan, B) melanjutkan studi, C) traveling atau D) Pindah ke luar kota atau E) kembali tinggal dengan orang tua. Mereka harus ingat bahwa tak seorangpun ingin membicarakan tentang biaya traveling atau masalah yang akan timbul jika tinggal dengan orang tua karena kamu tidak mendapatkan pekerjaan. Seharusnya mereka memperkirakan jawabannya sendiri, dan jangan menanyakannya kepada mahasiswa.
4. “Apakah kamu tidak khawatir tentang mencari pekerjaan?”
Pasti semua mahasiswa merasakan kekhawatiran ini.
5. “Bagaimana kamu merencanakan untuk membayar uang kuliah kamu?”
Berbicara tentang uang merupakan topik yang sangat sensitif dan hal ini sangat menyedihkan untuk mahasiswa yang mulai untuk hidup mandiri. Pertanyaan ini hanya akan mengingatkan mahasiswa bahwa mereka akan menjalani hidup susah selama beberapa waktu selama kuliah.
6. “Berapa lama waktu liburanmu?”
Kembali memasuki dunia perkuliahan setelah menjalani liburan, dan kembali berkumpul dengan teman kuliah akan menjadi sesuatu yang menyenangkan, tetapi apakah ada seseorang yang peduli dengan waktu yang kita habiskan untuk menonton film dan makan bersama? Tidak. Liburanku sangat menyenangkan; liburanmu sangat menyenangkan; tetapi kita tidak memiliki waktu liburan bersama. Jadi hindari pertanyaan ini.
7. “Apakah kamu suka tinggal di asrama?”
Kehidupan asrama akan sangat berarti bagi beberapa orang, jadi pertanyaan ini tidak terlalu penting untuk ditanyakan. Makanannya tidak begitu menggugah selera, tinggal bersama teman sekamar, dan antrian panjang kamar mandi. Jawabannya hanya akan berada di antara itu.
8. “Seberapa sering kamu belajar?”
Tidak peduli seberapa sering kita belajar, menjawab pertanyaan ini hanya akan membuat mahasiswa berpikir bahwa proses belajar harus dilakukan pada saat itu juga, padahal tidak.
9. “Apa yang kamu lakukan di waktu luangmu?”
Pertanyaan ini seringkali akan tidak masuk akal. Jika kamu memilih untuk jujur, orang akan tahu bahwa kamu menghabiskan waktu luangmu untuk menonton film seharian, atau makan es krim sebanyak-banyaknya, atau melakukan kegiatan lainnya. Bagi mahasiswa, banyak hal yang sederhana yang dapat dilakukan untuk mengisi waktu luang yang dimiliki.