Imperial College London, siapa sih yang belum pernah mendengar nama kampus ini? Imperial College London masuk ke dalam daftar 50 universitas...
Imperial College London, siapa sih yang belum pernah mendengar nama kampus ini? Imperial College London masuk ke dalam daftar 50 universitas terbaik dunia dalam QS World University Rangkings 2014/2015 dan tentunya menempati urutan ke 3 di bawah Massachusetts Institute of Technology (MIT), dan University of Cambridge dan mendapatkan skor 99.4. Hebat, bukan? Jika kamu bisa kuliah di perguruan tinggi ini, tentunya itu akan menjadi sebuah pengalaman yang sangat mengesankan dan tidak akan pernah terlupakan. Kemudian, kamu pasti bisa mengabadiakan moment-moment indah saat di sana yangtidak akan pernah tergantikan dan lekang oleh waktu.
Oke, kali ini tim berkuliah.com akan menampilkan hasil wawancara dengan salah satu mahasiswa Indonesia yang telah kuliah di Imperial College London. Hebat bukan, ada mahasiswa Indonesia yang bisa kuliah di perguruan tinggi ini? Ingin tahu siapakah dia? Mari kita simak ulasannya bersama-sama.
Halo, salam kenal! Bisa diceritakan tentang profil diri kamu? Lalu apa yang membuat kamu memilih Inggris sebagai kota tujuan studimu?
Saya Ardhy Nugrahanto, berdomisili di Jakarta tapi darah campuran Jawa-Ambon. Saya kuliah di Imperial College London Jurusan Strategic Health and Business Policy. Mengapa UK? Ya, karena dari dulu sudah punya cita-cita ingin ke Big Ben dan ingin merasakan sekolah seperti di Harry Potter, hehe.
Bagaimana sistem perkuliahan di Inggris, perbedaaan apa yang paling terasa dengan Indonesia?
Perkuliahaan di Inggris khususnya di Universitas saya lebih mengedepankan independensi dan kekebasan dalam mengembangkan ide-ide kreatif yang bisa diangkat menjadi ide komersial. Kami lebih banyak belajar independen dibantu dengan mentor dan pembimbing akademik yang mampu membimbing kami mencari jalan keluar atas kendala teknis maupun non teknis yang dihadapi selama proses belajar. Perbedaan yang paling mencolok adalah penggunaan sarana internet sebagai sarana komunikasi dan pembelajaran. Sudah menjadi hal umum di mana kami sering mengikuti kuliah online, konsultasi online, sampai dengan ujian online.
Apakah Imperial College London menyediakan beasiswa untuk mahasiswa dari Indonesia? Jika iya, bisa diceritakan detailnya?
Pada dasarnya, universitas-universitas di UK menyediakan beasiswa secara umum, sehingga tidak ada beasiswa khusus untuk indonesia. Beasiswa yang umum diberikan melalui chevening (pemerintah UK), beasiswa excellent (dari President/rektor Imperial), dan beasiswa commonwealth untuk negara-negara di Asia Tenggara yang masuk dalam perserikatan tersebut.
Apakah ada lembaga/komunitas negara Inggris di Indonesia yang bisa kita ikuti dalam rangka mempersiapkan keberangkatan ke sana?
Ada British Council yang PASTI mengadakan pre-departure briefing untuk mahasiswa-mahasiswa yang akan menempuh pendidikan di UK. Biasanya, kegiatan ini dimulai 1 bulan sebelum keberangkatan. Bagi para penerima beasiswa seperti LPDP (saya adalah penerima beasiswa LPDP) juga diadakan pre-departure briefing untuk memberikan gambaran serta mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan di UK nanti. Ada juga lembaga swasta seperti EDLINK, dan sebagainya yang secara independent mengadakan acara-acara seperti ini.
Apa kelebihan dari Imperial College London berdasarkan penilaian kamu sendiri? Mungkin dari segi fasilitas, birokrasi, suasana, dan lain-lain?
Kampus saya, Imperial College London adalah kampus terbaik rangking ke-2 se-DUNIA (QS World University Ranking 2014-2015), sehingga hal yang paling mendasar adalah perkuliahaan yang aplikatif, laboratorium yang digunakan untuk menciptakan prototype-protortype yang dijadikan sebagai bahan untuk masuk dunia industry, serta kerjasama yang sangat banyak antara berbagai pemerintah seluruh dunia (sudah lebih dari 100 negara yang bekerja sama) untuk mengembangkan produk kesehatan, industri, teknik dan lainnya. Fasilitas yang dimiliki sangatlah modern yang dilengkapi dengan ribuan literatur terbaik di bidang kesehatan dan teknik, sistem online yang mendukung perkuliahan, serta kampus yang ramah lingkungan serta nyaman bagi mahasiswa untuk bejalar di mana saja dan kapan saja. (perpustakaan buka 24/7 untuk menunjang pembelajaran). Birokrasi sangat mudah, tidak bertele-tele dan selalu sesuai dengan deadline yang diberikan. Sehingga kami tahu kapan urusan kami akan selesai apabila ada hal yang ingin diurus di bagian birokrasi kampus.
Apakah Ardhy pernah mengalami ‘culture shock’? Jika iya, seperti apa, dan bagaimana cara kamu mengatasinya?
Culture shock pasti akan dirasakan oleh semua orang, namun hal yang terpenting adalah bagaimana kita bisa keluar dari culture shock tersebut. Itulah manfaat dari pre-departure briefing sebagai sarana untuk sedikit memberikan pengetahuan kepada kita tentang budaya di luar negeri. Banyak membaca media onlie juga sangat membantu untuk mengatasi hal ini. Dan yang terpenting adalah (resep pribadi) jangan menutup diri dengan budaya baru! Hadapi dan sikapi dengan bijak. Pelajari (itung-itung sebagai bagian dari pengembangan diri dan meningkatkan aktualisasi diri). Culture shock yang dulu saya rasakan adalah night life, makanan serta cara bergaul.
Apakah ada pengalaman paling unik dan menyenangkan selama tinggal di Inggris? Jika ada, bisakah menceritakannya?
Pengalaman paling unik adalah ketika diawal mencoba untuk memahami bahasa Inggris BRITISH yang jauhhh dari apa yang saya pelajari selama ini! Saking berjuangnya, pernah saya salah naik bus, ketinggalan kereta hanya karena salah mendengar pengumuman. LOL.
Berapakah sebenarnya biaya hidup minimal di Inggris ? Apakah ada penghematan-penghematan signifikan yang bisa kita lakukan?
Biaya hidup di UK sangatlah relatif. Namun, secara umum untuk London, kebutuhan living cost sedikit lebih tinggi dibandingkan kota lain. Standard yang diwajibkan oleh UKBA (badan imigrasi UK) adalah 1100 Pounds untuk London, dan 900 Pounds untuk di luar London.
Namun hal itu bisa saya siasati dengan banyak hal, di antaranya: tinggal agak jauh dari lokasi kampus (kampus saya di South Kensington London adalah daerah TERMAHAL SEDUNIA). Untuk sewa kamar saja bisa 1000 per bulan, sehingga mustahil bagi saya untuk tinggal dekat kampus. Saya memilih untuk tinggal jauh dari kampus, karena ada moda transportasi yang sangat baik dan mengakomodasi kebutuhan warga, bahkan sampai ke pelosok London. Hal lain yang saya lakukan adalah masak sendiri. Saya suka masak, khususnya makanan indonesia. Untuk 1 kali makan di luar bisa menghabiskan 7-10 Pounds, dan kalau dikali 3 maka sehari bisa menghabiskan 21-30 Pounds. Padahal, 20 Pounds saja kita sudah bisa makan enak, rasa Indonesia otentik, serta terjamin halalnya. Sehingga dari masak sendiri ini saya bisa sangat,sangat,sangat, menghemat!
Adakah toko-toko makanan atau restoran milik orang Indonesia di London?
Ada, namanya ‘bali-bali makanan otentik indonesia’. Awalnya milik orang Indonesia, tapi di akuisisi oleh orang Malay. Ada juga warung pojok, yang punya orang Indonesia juga.
Seberapa aktifkah Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Inggris? Apakah Ardhy pernah menemui event yang besar? Jika iya, bisa diceritakan?
PPI UK maupun London sangatlah aktif. Berbagai kegiatan dilakukan untuk internal orang Indonesia (pelajar dan masyarakat indonesia di London), maupun untuk eksternal promosi kebudayaan. Kami memiliki kegiatan tahunan seperti Indonesia night di tiap-tiap universitas, dan kegiatan besar lainnya.
Apakah ada tips bagi mahasiswa Indonesia yang sudah mau berangkat ke Inggris ? Apa saja persiapan terakhir yang perlu mereka lakukan? Atau, saat tiba pertama kali di Inggris, apa saja yang perlu mereka perhatikan?
Tips utama adalah banyaklah membaca mengenai lokasi di mana kita akan studi. Buka web universitas akan sangat membantu kita dalam mengenal kampus secara virtual serta mengenal lingkungan dan gaya hidup mahasiswa. Kemudian, janganlah membawa barang-barang yang tidak perlu seperti rice cooker, alat masak, dapur, bantal, dan lainnya. Karena di UK pada umumnya semua alat itu tersedia dengan harga terjangkau. Terkadang juga ada anak-anak Indonesia yang akan pulang, lalu melungsurkan segala perabotan RT mereka secara gratis melalui milis-milis, grup FB PPI UK, maupun PPI kota-kota lain (harus aktif dan mintalah pertemanan untuk bergabung di milis PPI UK is a MUST). Jaga kondisi kesehatan, karena kita akan menghadapi musim dan suhu yang berbeda dengan Indonesia, bawa obat-obatan standard yang dipack rapi sebagai emergency drugs, bawa juga tolak angin, minyak kayu putih, dan lainnya untuk mengatasi udara yang dingin di UK. Pelajari juga jalur transportasi dari bandara - tempat tinggal. Terkadang ada beberapa universitas yang mengadakan acara penyambutan di bandara. Aktif bertanya melalui email kampus. Setelah tiba di UK, hal yang harus dilakukan adalah beli kartu telepon, buka account, lapor diri ke universitas, lapor diri ke kedutaan RI, serta jangan malu untuk sok kenal dengan anak-anak Indonesia di UK. Karena walaupun tidak kenal, setelah di UK, semua orang Indonesia adalah saudara, seperti ada ikatan khusus. Dan otomatis apabila kamu anak Indonesia, maka langsung mudah dekat dan akan dibantu dengan ikhlas oleh semua orang Indonesia yang kamu temui.
Oke sobat berkuliah.com! Itu tadi sebuah cerita dan sharing pengalaman dari Ardhy Nugrahanto yang telah berhasil masuk dan menjadi salah satu mahasiswa di Imperial College London. Kamu ingin mengikuti jejak Ardhy ini? Kuncinya, ya selalu belajar rajin dan ikuti tips yang sudah disampaikan oleh Ardhy tersebut. Masih kurang informasinya? Jika kamu ingin informasi yang lebih banyak lagi tentang dunia perkuliahan di Inggris, pantau terus ya berkuliah.com! Tetap semangat, salam sukses selalu!
Oke, kali ini tim berkuliah.com akan menampilkan hasil wawancara dengan salah satu mahasiswa Indonesia yang telah kuliah di Imperial College London. Hebat bukan, ada mahasiswa Indonesia yang bisa kuliah di perguruan tinggi ini? Ingin tahu siapakah dia? Mari kita simak ulasannya bersama-sama.
Halo, salam kenal! Bisa diceritakan tentang profil diri kamu? Lalu apa yang membuat kamu memilih Inggris sebagai kota tujuan studimu?
Saya Ardhy Nugrahanto, berdomisili di Jakarta tapi darah campuran Jawa-Ambon. Saya kuliah di Imperial College London Jurusan Strategic Health and Business Policy. Mengapa UK? Ya, karena dari dulu sudah punya cita-cita ingin ke Big Ben dan ingin merasakan sekolah seperti di Harry Potter, hehe.
Bagaimana sistem perkuliahan di Inggris, perbedaaan apa yang paling terasa dengan Indonesia?
Perkuliahaan di Inggris khususnya di Universitas saya lebih mengedepankan independensi dan kekebasan dalam mengembangkan ide-ide kreatif yang bisa diangkat menjadi ide komersial. Kami lebih banyak belajar independen dibantu dengan mentor dan pembimbing akademik yang mampu membimbing kami mencari jalan keluar atas kendala teknis maupun non teknis yang dihadapi selama proses belajar. Perbedaan yang paling mencolok adalah penggunaan sarana internet sebagai sarana komunikasi dan pembelajaran. Sudah menjadi hal umum di mana kami sering mengikuti kuliah online, konsultasi online, sampai dengan ujian online.
Apakah Imperial College London menyediakan beasiswa untuk mahasiswa dari Indonesia? Jika iya, bisa diceritakan detailnya?
Pada dasarnya, universitas-universitas di UK menyediakan beasiswa secara umum, sehingga tidak ada beasiswa khusus untuk indonesia. Beasiswa yang umum diberikan melalui chevening (pemerintah UK), beasiswa excellent (dari President/rektor Imperial), dan beasiswa commonwealth untuk negara-negara di Asia Tenggara yang masuk dalam perserikatan tersebut.
Apakah ada lembaga/komunitas negara Inggris di Indonesia yang bisa kita ikuti dalam rangka mempersiapkan keberangkatan ke sana?
Ada British Council yang PASTI mengadakan pre-departure briefing untuk mahasiswa-mahasiswa yang akan menempuh pendidikan di UK. Biasanya, kegiatan ini dimulai 1 bulan sebelum keberangkatan. Bagi para penerima beasiswa seperti LPDP (saya adalah penerima beasiswa LPDP) juga diadakan pre-departure briefing untuk memberikan gambaran serta mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan di UK nanti. Ada juga lembaga swasta seperti EDLINK, dan sebagainya yang secara independent mengadakan acara-acara seperti ini.
Apa kelebihan dari Imperial College London berdasarkan penilaian kamu sendiri? Mungkin dari segi fasilitas, birokrasi, suasana, dan lain-lain?
Kampus saya, Imperial College London adalah kampus terbaik rangking ke-2 se-DUNIA (QS World University Ranking 2014-2015), sehingga hal yang paling mendasar adalah perkuliahaan yang aplikatif, laboratorium yang digunakan untuk menciptakan prototype-protortype yang dijadikan sebagai bahan untuk masuk dunia industry, serta kerjasama yang sangat banyak antara berbagai pemerintah seluruh dunia (sudah lebih dari 100 negara yang bekerja sama) untuk mengembangkan produk kesehatan, industri, teknik dan lainnya. Fasilitas yang dimiliki sangatlah modern yang dilengkapi dengan ribuan literatur terbaik di bidang kesehatan dan teknik, sistem online yang mendukung perkuliahan, serta kampus yang ramah lingkungan serta nyaman bagi mahasiswa untuk bejalar di mana saja dan kapan saja. (perpustakaan buka 24/7 untuk menunjang pembelajaran). Birokrasi sangat mudah, tidak bertele-tele dan selalu sesuai dengan deadline yang diberikan. Sehingga kami tahu kapan urusan kami akan selesai apabila ada hal yang ingin diurus di bagian birokrasi kampus.
Apakah Ardhy pernah mengalami ‘culture shock’? Jika iya, seperti apa, dan bagaimana cara kamu mengatasinya?
Culture shock pasti akan dirasakan oleh semua orang, namun hal yang terpenting adalah bagaimana kita bisa keluar dari culture shock tersebut. Itulah manfaat dari pre-departure briefing sebagai sarana untuk sedikit memberikan pengetahuan kepada kita tentang budaya di luar negeri. Banyak membaca media onlie juga sangat membantu untuk mengatasi hal ini. Dan yang terpenting adalah (resep pribadi) jangan menutup diri dengan budaya baru! Hadapi dan sikapi dengan bijak. Pelajari (itung-itung sebagai bagian dari pengembangan diri dan meningkatkan aktualisasi diri). Culture shock yang dulu saya rasakan adalah night life, makanan serta cara bergaul.
Apakah ada pengalaman paling unik dan menyenangkan selama tinggal di Inggris? Jika ada, bisakah menceritakannya?
Pengalaman paling unik adalah ketika diawal mencoba untuk memahami bahasa Inggris BRITISH yang jauhhh dari apa yang saya pelajari selama ini! Saking berjuangnya, pernah saya salah naik bus, ketinggalan kereta hanya karena salah mendengar pengumuman. LOL.
Berapakah sebenarnya biaya hidup minimal di Inggris ? Apakah ada penghematan-penghematan signifikan yang bisa kita lakukan?
Biaya hidup di UK sangatlah relatif. Namun, secara umum untuk London, kebutuhan living cost sedikit lebih tinggi dibandingkan kota lain. Standard yang diwajibkan oleh UKBA (badan imigrasi UK) adalah 1100 Pounds untuk London, dan 900 Pounds untuk di luar London.
Namun hal itu bisa saya siasati dengan banyak hal, di antaranya: tinggal agak jauh dari lokasi kampus (kampus saya di South Kensington London adalah daerah TERMAHAL SEDUNIA). Untuk sewa kamar saja bisa 1000 per bulan, sehingga mustahil bagi saya untuk tinggal dekat kampus. Saya memilih untuk tinggal jauh dari kampus, karena ada moda transportasi yang sangat baik dan mengakomodasi kebutuhan warga, bahkan sampai ke pelosok London. Hal lain yang saya lakukan adalah masak sendiri. Saya suka masak, khususnya makanan indonesia. Untuk 1 kali makan di luar bisa menghabiskan 7-10 Pounds, dan kalau dikali 3 maka sehari bisa menghabiskan 21-30 Pounds. Padahal, 20 Pounds saja kita sudah bisa makan enak, rasa Indonesia otentik, serta terjamin halalnya. Sehingga dari masak sendiri ini saya bisa sangat,sangat,sangat, menghemat!
Adakah toko-toko makanan atau restoran milik orang Indonesia di London?
Ada, namanya ‘bali-bali makanan otentik indonesia’. Awalnya milik orang Indonesia, tapi di akuisisi oleh orang Malay. Ada juga warung pojok, yang punya orang Indonesia juga.
Seberapa aktifkah Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Inggris? Apakah Ardhy pernah menemui event yang besar? Jika iya, bisa diceritakan?
PPI UK maupun London sangatlah aktif. Berbagai kegiatan dilakukan untuk internal orang Indonesia (pelajar dan masyarakat indonesia di London), maupun untuk eksternal promosi kebudayaan. Kami memiliki kegiatan tahunan seperti Indonesia night di tiap-tiap universitas, dan kegiatan besar lainnya.
Apakah ada tips bagi mahasiswa Indonesia yang sudah mau berangkat ke Inggris ? Apa saja persiapan terakhir yang perlu mereka lakukan? Atau, saat tiba pertama kali di Inggris, apa saja yang perlu mereka perhatikan?
Tips utama adalah banyaklah membaca mengenai lokasi di mana kita akan studi. Buka web universitas akan sangat membantu kita dalam mengenal kampus secara virtual serta mengenal lingkungan dan gaya hidup mahasiswa. Kemudian, janganlah membawa barang-barang yang tidak perlu seperti rice cooker, alat masak, dapur, bantal, dan lainnya. Karena di UK pada umumnya semua alat itu tersedia dengan harga terjangkau. Terkadang juga ada anak-anak Indonesia yang akan pulang, lalu melungsurkan segala perabotan RT mereka secara gratis melalui milis-milis, grup FB PPI UK, maupun PPI kota-kota lain (harus aktif dan mintalah pertemanan untuk bergabung di milis PPI UK is a MUST). Jaga kondisi kesehatan, karena kita akan menghadapi musim dan suhu yang berbeda dengan Indonesia, bawa obat-obatan standard yang dipack rapi sebagai emergency drugs, bawa juga tolak angin, minyak kayu putih, dan lainnya untuk mengatasi udara yang dingin di UK. Pelajari juga jalur transportasi dari bandara - tempat tinggal. Terkadang ada beberapa universitas yang mengadakan acara penyambutan di bandara. Aktif bertanya melalui email kampus. Setelah tiba di UK, hal yang harus dilakukan adalah beli kartu telepon, buka account, lapor diri ke universitas, lapor diri ke kedutaan RI, serta jangan malu untuk sok kenal dengan anak-anak Indonesia di UK. Karena walaupun tidak kenal, setelah di UK, semua orang Indonesia adalah saudara, seperti ada ikatan khusus. Dan otomatis apabila kamu anak Indonesia, maka langsung mudah dekat dan akan dibantu dengan ikhlas oleh semua orang Indonesia yang kamu temui.
Oke sobat berkuliah.com! Itu tadi sebuah cerita dan sharing pengalaman dari Ardhy Nugrahanto yang telah berhasil masuk dan menjadi salah satu mahasiswa di Imperial College London. Kamu ingin mengikuti jejak Ardhy ini? Kuncinya, ya selalu belajar rajin dan ikuti tips yang sudah disampaikan oleh Ardhy tersebut. Masih kurang informasinya? Jika kamu ingin informasi yang lebih banyak lagi tentang dunia perkuliahan di Inggris, pantau terus ya berkuliah.com! Tetap semangat, salam sukses selalu!
