Pengalaman Kuliah di Syria, Bersama Muhammad Mahrus

Mungkin kamu lebih sering mengenal dengan kata ‘Suriah’ daripada ‘Syria’. Sebenarnya sama saja, hanya dalam bahasa Indonesian atau Melayu se...

Mungkin kamu lebih sering mengenal dengan kata ‘Suriah’ daripada ‘Syria’. Sebenarnya sama saja, hanya dalam bahasa Indonesian atau Melayu sering disebut Suriah , dan dalam bahasa Inggris disebut Syria. Damaskus adalah ibu kota dari Syria, kota yang disebut-sebut sebagai kota tertua yang selalu dihuni dan memiliki jumlah penduduk sebanyak 3,67 juta jiwa. Suriah berdekatan dan berbatasan langsung dengan Turki, Irak, dan Yordania, sehingga jelas bahwa Suriah termasuk negara yang masuk kawasan Timur Tengah. Walaupun timur tengah terkenal dengan gurun pasir yang panas, namun di negara ini juga memiliki 4 musim diantaranya Musim panas,semi,gugur dan Musim dingin. bahkan di daerah tertentu akan turun salju lembut dan suhu mencapai -5 derajat C. Menarik, bukan?


Kali ini tim berkuliah.com akan menghadirkan hasil interview dari salah satu mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di Syria. Untuk cerita selengkapnya, mari kita simak bersama di bawah ini.


Bisa diceritakan tentang profil diri kamu? Lalu, apakah kuliah di Syria menggunakan beasiswa, ataukah dari biaya pribadi? 

Nama saya Muhammad Mahrus, lahir dan dibesarkan Di Buaran,Pekalongan, Jawa Tengah. Lulusan MAS (Madrasah Aliyah Simbang Kulon) Buaran,Pekalongan dan alhamdulillah sekarang saya melanjutkan Studi di salah satu universitas terkenal di Syria yaitu Universitas Seikh Ahmad Kuftaro Damascus, Syria. Saya sekarang tinggal di daerah Ruknuddin, Damaskus, Syria, yang letaknya dekat dengan kampus. Mengenai biaya study dan perlengkapan lainya yang berkenaan dengan kehidupan di Syria ? Setelah lulus jenjang MAS, memang awalnya saya mempunyai niat untuk mondok dan Kulyah. Akan tetapi niat itu terhempas hilang begitu saja. Ketika salah satu saudara datang menawarkan beasiswa ke luar negeri yang kebetulan persyaratanya adalah lulusan Aliyah atau kurang lebih basik pondok, tanpa berpikir panjang saya pun ambil kesempatan Ini. Walaupun memang ada sebagian keluarga khawatir dan kurang setuju dikarenakan jauh dari keluarga. Begitulah ceritaku awal pemberangkatan studi ke Syria.


Apa yang membuat kamu tertarik kuliah di Syria? Bisa diceritakan mengenai kelebihan dari kampus kamu tersebut?

Kenapa tertarik studi di Syria dan apa kelebihanya? Kemungkinan tidak bisa saya ceritakan karena saking banyaknya kelebihan dan lain sebagainya, termasuk kedermawanan serta kebaikan, dukungan penduduknya yang di mana mereka menyimpan beberapa alasan, Termasuk apa yang telah diwasiatkan Nabi besar kita Muhammad saw kepada masyarakat Arab dan Thullab {Pencari Ilmu} khususnya.

Secara umum dari Kulyah dan pendidikanya adalah kita diajarkan banyak hal selain mendalami bahasa Arab dan ilmu-ilmu pokok yang bertujuan memahami isi-isi yang terkadung dalam Alqur'an dan Al-hadits seperti Ilmu Qiro'ah dan Ilmu Tajwid,Mustholah Hadits dan lainya yang berkenaan dengan keduanya.

Kita juga diajarkan bagaimana menyampaikan (Dakwah) dengan baik "Rohmatan Lil 'alamin" agar diterima di masyarakat umumnya, yang berarti mengajak kembali kepada agama bukan malah menjauhkan dari-Nya. Selain itu kita juga diajarkan ilmu umum lainya seperti Bahasa Inggris, Ekonomi Islam (Iqtisod Islami) dan lain-lain. Itu semua yang kita ambil dan dapatkan di Kulyah, sedangkan di luar Kulyah sendiri juga kita bisa mengkaji kitab apa yang Thullab gandrungi/ inginkan dengan seikh secara langsung atau menghadiri pengajian dengan penulis kitabnya langsung, tak ketinggalan juga hafalan/ setoran (Tasmi'ul Qur'an) secara langsung dengan Seikh, yang dimana Masyayikh Damascus, Syria dikenal paling tinggi Sanadnya yang bersambung kepada Rosulullah saw.


Tak ketinggalan juga masyarakatnya yang dermawan dan slealu mensupport pelajar indonesia seperti halnya bapak perduli kepada anaknya. Begitulah gambaran dan cerita secara umum kelebihannya yang membuat saya tertarik dan ingin lebih lama di negeri yang penuh barokah ini.


Apa saja yang dipelajari dari jurusan yang kamu ambil, serta adakah kesulitan yang ditemui? Jika ada, lalu bagaimana cara kamu mengatasinya?




Untuk jurusan sendiri, saya teringat pesan " dari kakak" PPI terhadap adik-adik kelasnya yaitu mereka mempunyai ‘hujjah" atau pedoman. Sungguh sangatlah rugi jika hanya menggeluti satu ilmu di Damaskus, Syria". Begitu juga,pesan dari 'Amid kulyah (Seikh bassam 'ejjeck) pengajar Mata pelajaran 'Tazkitaun nafsi' ketika menyampaikan Kepada Thullabnya : Kami tidak menerima mahasiswa yang menguasai dalam satu (Keahlian) bidang keilmuan khususnya, karena berdasarkan yang ada di Syria sendiri yang kita kenal sebagai ahli dalam dakwah agama kepada umat ternyata dia sekaligus dokter.

Untuk masalah kesulitan, saya rasa nggak ada. Dan kalaupun ada hanya sebagian pengajar memakai dan menjelaskan dengan bahasa Arab (amiyah), bukan yang kita kenal seperti halnya orang asing belajar bahasa Indonesia, namun pengajar menjelaskan dengan bahasa Jawa (adat), Aceh, Sunda, dan lainnya. Untuk mengatasinya, kita masing-masing mempunyai rencana dengan mencoba berbaur dan mendekati mereka Secara langsung (Ngobrol) seperti halnya hidup satu dengannya.

Dan untuk ke depan, yang kita takutkan adalah masa depan apabila kita diputuskan dari beasiswa, karena jujur saja saya masih ingin berlama-lama di sini. Itu hal yg masih kita takutkan dalam benak kita. Namun kita tak lupa untuk tetap berpikir positif kepada lembaga, semoga tidak diputus ditengah jalan begitu saja. Karena selain sayang umur, sayang juga keilmuan dan pendidikan di sini jika kita diharuskan pulang.


Apakah ada lembaga khusus Syria di Indonesia yang bisa membantu kita untuk mendaftar kuliah di Syria?

Untuk lembaga sendiri, dulu pihak kampus yang kita geluti bekerja sama dan mengirim beasiswa ke Indonesia. Tapi itu dulu, dan berbeda jika kita pandang sekarang,karena sekarang memang dari negara Syria sendiri tidak menerima mahasiwa/i asing karena perang yang sedang bergejolak.  Seperti yg dikatakan Dubes kita kepada kita pengurus PPI periode tahun 2014-2015 yang kebetulan saya menjabat sebagai Koordinator KAPESDA.

Dan untuk informasi agar bisa sampai dan bertanya-tanya tentang fakultas apa saja, dan apa kelebihanya, kamu bisa datang dan berbincang-bincang ke Cianjur, karena di sana ada seorang syekh yang kita kenal, dan kita juga sering mengobrol ketika di Damaskus. Beliau merupakan seorang ahli Qur'an /hafidz yang mengajar alqur'an, baik hafidz tajwid dan lainnya, dan pengajar Di kulyah kita juga (syari'ah).


Bagaima kita bisa beradaptasi dengan perbedaan sistem perkuliahan yang ada di sana? Apakah ada yang bisa kita persiapkan?


Untuk persiapan, kita menyesuaikan saja. Kemana kita menuju, pasti semuanya berguna. Untuk bahasa sendiri, saya kira memang harus ada dasar dari sebelum keberangkatan, serta kemauan dan usaha. Kemauan karena benar-benar ingin belajar dengan apa yg dia tuju. Usaha tanpa henti karena ingin cepat bisa, dan yang utama mempunyai rasa haus akan ilmu, karena dengan merendah diri dan mempunyai rasa itulah yang mendorong kita tetap semangat.

Untuk yang kuliah di sini, kebanyakan mereka adalah mahasiswa yang memiliki basic, dasar agama yang kuat dan sebelumnya sekolah di pondok pesantren. Mereka memiliki kemampuan bahasa yang kuat dan banyak mufrodatnya (kata" dalam bahasa Arab), tapi ada sebagian juga yang bukan dari pondok seperti saya misalnya, tapi saya sendiri untuk pembelajaran di Indonesia memang basic nya hampir sama dengan pondok (aliyah).

Pesan dari saya kepada teman-teman yang ingin belajar di Damaskus, Syria khususnya, bisa mendalami bahasa dan tahu betul kaidah-kaidah Arab serta bahasa Inggris. Karena keduanya merupakan bahasa internasional. Untuk bahasa Arab, "Bahasa arab adalah bahasa Surga" "Selamat datang atas Wasiat Rosulullah saw". Itulah kalimat yang sering terlontarkan dari orang Arab di sekitar ketika saya sedang asyik mengobrol asyik dengan mereka yang membuat saya jadinya semangat.


Adakah saran atau tips yang bisa kamu bagikan, tentang bagaimana memilih daerah dan rumah untuk dijadikan tempat tinggal?

Saran dan tempat dari saya, agar memilih tempat yang dekat dari kampus, serta yang banyak Pengajian umumnya,serta banyak dari masayikh yang tinggal di dalamnya. Alasanya, karena semakin kita dekat dengan kampus dan masayikh, maka kita akan gampang jangkau dan tidak perlu repot-repot berjalan ataupun mencari angkutan umum, serta juga mudah untuk belajar dari masayikh yang ada di sekitar kita.


Pengalaman menarik apa yang tidak pernah bisa dilupakan selama di Syria?

Pengalaman menarik dan yang tidak bisa dilupakan adalah baik dan dermawanya orang Syria dalam mensupport, baik dari segi nasehat, maupun pemberian lainnya, termasuk kesusahan yang kita hadapi, mereka mau membantu untuk mencari jalan keluarnya.


Dalam bersosialisasi dengan masyarakat, apakah kita harus selalu menggunakan bahasa Inggris atau Arab?

Iya, pasti kita menggunakan Bahasa Arab ataupun Inggris, namun utamanya adalah bahasa Arab, sedangkan untuk bahasa Inggris sendiri jarang terjadi, kecuali memang ketika jalan-jalan ke suatu tempat termasuk Mall Syam City, museum dan tempat sejarah lainnya.


Apakah kamu aktif di PPI? Jika iya, dimanakah letak sekretariatnya? Dan event terbesar apa yang pernah diadakan oleh PPI Syria?

Ya aktif, dan sudah saya tulis di atas. Letak PPI Syria dekat dengan rumah yang kita tempati sekarang, Ruknuddin, Camascus, Syria. Alasanya karena keadaan sekarang yang tidak memungkinkan, sehingga tempat sekertariat yang dulu dipindahkan ke tempat yang lebih dekat dan mudah dijangkau oleh anggota PPI maupun pengurus dalam bermusyawarah ataupun diskusi ilmiah dan acara lainya.

Untuk event sendiri, kita tergantung dengan keadaan, karena ketidakamanan untuk masa tahun-tahun ini dan sebelumnya, hampir sedikit keanggotaannya. Namun, untuk sekarang karena lumayan kondusif keadaanya, yang sudah kita kerjakan adalah mengadakan diskusi umum, pembelajaran bisnis, termasuk berbagi ilmu bisnis atau usaha ketika sampai di Indonesia. Dan yang sedang kita garap untuk bulan-bulan ke depan ini adalah menerbitkan Buletin, menerjemhkan Kitab Ulama hingga menginovasi semuanya, termasuk orang-orang Indonesia, karena rencananya akan diterbitkan dan disebarkan di Indonesia. Setelah ujian selesai, insya Allah saya bekerja sama dengan Menkombub khususnya akan menggarap itu. Untuk kegiatan mingguan atau bulanan, ada banyak yang dilakukan ooleh PPI di sini.


Nah, itu tadi salah satu hasil wawancara tim berkuliah.com dengan mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Syria. Tentunya kamu masih selalu semangat untuk membangun mimpi berkuliah di luar negeri, bukan? Oke, selalu pantau berkuliah.com jika kamu ingin berbagai informasi mengenai dunia perkuliahan di luar negeri. Salam sukses dan sampai jumpa!
Nama

Afrika,26,Amerika,67,Amerika Serikat,81,Arab Saudi,13,Asia,237,Australia,75,Austria,13,Beasiswa,306,Beasiswa Amerika,4,Beasiswa Arab Saudi,5,Beasiswa Australia,14,Beasiswa Austria,2,Beasiswa Belanda,10,Beasiswa Belgia,1,Beasiswa Brunei Darussalam,2,Beasiswa Cina,10,Beasiswa Denmark,1,Beasiswa Filipina,3,Beasiswa Finlandia,1,Beasiswa Hongkong,1,Beasiswa Hungaria,1,Beasiswa India,2,Beasiswa Indonesia,3,Beasiswa Inggris,28,Beasiswa Irlandia,1,Beasiswa Jepang,14,Beasiswa Jerman,5,Beasiswa Kamboja,1,Beasiswa Kanada,3,Beasiswa Korea,2,Beasiswa Korea Selatan,5,Beasiswa Malaysia,6,Beasiswa Myanmar,1,Beasiswa New Zealand,3,Beasiswa Perancis,4,Beasiswa Polandia,1,Beasiswa Rumania,1,Beasiswa Selandia Baru,1,Beasiswa Sidney,1,Beasiswa Singapura,3,Beasiswa Skotlandia,1,Beasiswa Slovakia,1,Beasiswa Spanyol,1,Beasiswa Swedia,2,Beasiswa Swiss,3,Beasiswa Taiwan,1,Beasiswa Thailand,3,Beasiswa Tiongkok,1,Beasiswa Turki,5,Beasiswa Uni Emirat Arab,1,Beasiswa Uni Eropa,2,Beasiswa Vietnam,1,Belanda,37,Belgia,10,Brazil,2,Brunei Darussalam,7,Bulgaria,3,Ceko,4,Chili,3,Cina,30,Denmark,10,Destinasi,65,Eropa,313,Event,5,Exchange,26,Fakta Unik,82,Festival Indonesia,2,Filipina,8,Finlandia,16,Hong Kong,6,Hungaria,4,IELTS,6,India,37,Indonesia,113,Info Beasiswa,64,Info Jurusan,12,Info Universitas,34,Inggris,86,Interview,445,Interview di Amerika,13,Interview di Arab Saudi,5,Interview di Australia,23,Interview di Austria,4,Interview di Belanda,12,Interview di Belgia,8,Interview di Ceko,3,Interview di Cina,12,Interview di Damaskus,1,Interview di Denmark,4,Interview di Filipina,3,Interview di Finlandia,10,interview di Hungaria,1,Interview di India,9,Interview di Indonesia,4,Interview di Inggris,32,Interview di Irlandia,1,Interview di Italia,11,Interview di Jepang,22,Interview di Jerman,20,Interview di Kanada,8,Interview di Korea Selatan,28,Interview di Malaysia,1,Interview di Maroko,6,Interview di Meksiko,1,Interview di Mesir,8,Interview di New Zealand,17,Interview di Perancis,25,Interview di Polandia,12,Interview di Portugal,11,Interview di Rusia,3,Interview di Selandia Baru,4,Interview di Singapura,6,Interview di Skotlandia,2,Interview di Spanyol,16,Interview di Swedia,2,Interview di Swiss,2,Interview di Taiwan,5,Interview di Thailand,8,Interview di Tiongkok,9,Interview di Turki,9,Interview di Yaman,1,Interview di Yordania,5,Irlandia,10,Islandia,1,Italia,16,Jakarta,1,Jamaika,1,Jepang,60,Jerman,46,Kanada,27,Karir,13,Kazakhstan,1,Kolombia,4,Korea Selatan,44,Kuliner,21,kuliner khas daerah,7,Kuliner Mancanegara,14,Launching Buku,1,Lebanon,3,Lithuania,1,LPDP,4,Malaysia,27,Maroko,9,Media,249,Meksiko,7,Mesir,19,motivasi,2,New York,1,New Zealand,15,News,3,Norwegia,2,Paraguay,1,Perancis,48,Polandia,14,Portugal,15,PPI,6,Prancis,1,Press Release,1,Prestasi,1,Profil PPI,7,Profil Universitas,51,Qatar,2,Rekomendasi,1,Rumania,2,Rusia,13,Selandia Baru,24,Sidney,1,Simposium Internasional PPI Dunia 2016,6,Singapura,30,Skotlandia,4,Slovakia,1,Spanyol,24,Student Life,150,Studenthack,348,Surabaya,2,Swedia,19,Swiss,15,Taiwan,9,Thailand,13,Tiongkok,19,Tips,7,Tips Beasiswa,16,Tips Belajar Bahasa Inggris,9,Tips Kuliah ke Luar Negeri,89,Tips Travelling,6,Tips Umum Kuliah di Luar Negeri,105,Tips Umum Kuliah Di Negeri Sendiri,47,TOEFL,12,Tokoh Dunia,2,Tokoh Indonesia,20,Traveling,6,Turki,20,Uni Emirat Arab,1,Uni Eropa,2,Universitas,36,Universitas Terbaik,56,Uruguay,2,Vietnam,1,Yaman,1,Yogyakarta,3,Yordania,5,Yunani,3,
ltr
item
Berkuliah.com: Pengalaman Kuliah di Syria, Bersama Muhammad Mahrus
Pengalaman Kuliah di Syria, Bersama Muhammad Mahrus
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGkGUcihRMWYH3zo302e6Hs9-tck7CF4rfuSXF7fQ1AC1J-eHGbZX8FxOJMNmYkRkmikqRC_s0M0iqBlaKsOz7IgHIL-0YhOBuRyOs1ZNg4l1xRURuUE-jf58tXvBgWDA3Ap0Xbiv9s1k/s1600/2.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGkGUcihRMWYH3zo302e6Hs9-tck7CF4rfuSXF7fQ1AC1J-eHGbZX8FxOJMNmYkRkmikqRC_s0M0iqBlaKsOz7IgHIL-0YhOBuRyOs1ZNg4l1xRURuUE-jf58tXvBgWDA3Ap0Xbiv9s1k/s72-c/2.png
Berkuliah.com
http://www.berkuliah.com/2014/09/pengalaman-kuliah-di-syria-bersama.html
http://www.berkuliah.com/
http://www.berkuliah.com/
http://www.berkuliah.com/2014/09/pengalaman-kuliah-di-syria-bersama.html
true
6823463133590324440
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy