Mahasiswa yang mengambil studi di jurusan yang berhubungan dengan dunia pendidikan pasti akan mengalami proses ini. Pada semester akhir, ki...
Mahasiswa yang mengambil studi di jurusan yang berhubungan dengan dunia pendidikan pasti akan mengalami proses ini. Pada semester akhir, kira-kira semester tujuh atau delapan, semua mahasiswa kependidikan guru akan melakukan Praktik Lapangan di sekolah-sekolah. Persiapanpun mulai dilakukan pada semester sebelumnya, yaitu melalui program microteaching yang menjadi salah satu beban pada kuliah sebelumnya. Mengajar di kelas akan sangat berbeda dengan saat microteaching.
Ketika mendapatkan kelas yang sangat luar biasa, tentunya kamu harus bekerja ekstra sebelum memulai praktek mengajar dan harus mempersiapkan segalanya yang diperlukan. Misalnya ketika pertama kali bertemu dan berhadapan dengan para murid di kelas. Jika kamu kurang terbiasa menghadapi banyak orang dan harus berperilaku secara formal di hadapan mereka, terkadang timbul perasaan yang membuatmu tidak cukup tenang untuk masuk dan sekedar ‘Say hello’ kepada para siswa. Pandangan mereka terhadap statusmu sebagai seorang pengajar pasti akan mempengaruhi rasa hormat dan segan mereka kepadamu.
Kamu harus menyesuaikan sikap ketika berada di dalam kelas. Namun, pada kenyataanya memang cukup sulit untuk mempraktekkan hal ini. Saat kita mencoba untuk bersikap bersahabat, yang ditimbulkan justru dapat terjadi sebaliknya, seperti sikap meremehkan dan terasa kurang memberi rasa hormat dan disegani. Namun, saat kita sedikit keras dan perperilaku tegas, justru mereka akan menunjukkan sikap-sikap yang menentang, melawan, dan tidak mau mendengarkan. Ketika ternyata kamu mengalaminya, lalu bagaimana mengatasi hal tersebut ketika kamu mengalaminya? Beikut ini ulasan tentang beberapa hal yang bisa kamu coba lakukan saat melakukan kerja praktek di sekolah.
1. Mintalah saran kepada guru kelas
Salah satu hal pertama yang harus kamu lakukan adalah melakukan observasi di kelas yang menjadi bagianmu. Di sana, selama proses observasi kamu akan menemukan masalah-masalah atau kamu membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi saat kamu mengajar setelah melihat kondisi kelas.
Hal itu pasti akan menjadi sebuah tanda tanya bagi kamu, sehingga kamu harus bertanya kepada guru kelas bagaimana mengatasi keadaan siswa yang demikian. Kamu harus yakin jika guru kelas pasti sudah paham dan mengerti kondisi tenyang siswanya. Dengan demikian, kamu akan mengantongi beberapa tips yang kamu dapat dari guru kelas yang akan memperlancar prosesmu kelak.
2. Buatlah kegiatan di dalam kelas
Menjadi seorang pengajar baru akan membuat kamu merasa canggung saat menyampaikan materi. Kamu akan merasakan beberapa kesulitan dalam menyampaikan materi. Hal ini telah dialami oleh banyak praktikan di sekolah. Misalnya seorang guru yang baru mengalami kesusahan saat menjabarkan materi, sehingga siswa dan praktikan akan sama-sama merasa kebingungan. Bisakah kamu bayangkan apa yang terjadi, jika siswa satu kelas termasuk kamu kebingungan dengan apa yang terjadi? Padahal jam pelajaran berlangsung masih lama, dan guru kelas sebagai penilaimu terus menilai dan mengamati kamu di bangku di bagian belakang belas. Pasti rasanya seperti ingin mengakhiri hidup saat menghadapi kondisi tidak menyenagkan ini.
Untuk itu, kamu harus memiliki trik yang tepat agar kamu tidak perlu banyak bicara, namun materi yang ada dapat tersampaikan dengan baik. Kamu bisa melakukan kegiatan di kelas seperti menggunakan permainan, drama, dan lain-lain. Misalnya, untuk menyampaikan tentang struktur kalimat “Past Tense”, kamu bisa menyiapkan media berupa potongan-potongan kertas yang berisi kata-kata, kemudian membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, kemudian meminta setiap kelompok mengurutkan potongan-potongan kertas tersebut menjadi sebuat kalimat “past tense” yang tepat. Mudah bukan?
3. Sesekali, ajak para siswa melakukan sesuatu yang menyenangkan
Belajar yang menyenangkan akan membuat siswa selalu ingin agar gurunya terus masuk ke dalam kelasnya. Ini merupakan sebuah kesuksesan yang diraih oleh para praktikan.Setelah sibuk dengan penyampaian materi, kamu bisa memberikan satu pertemuan sebagai refreshing yang edukatif bagi mereka. Misalnya, untuk pelajaran bahasa Inggris, kamu nisa mengajak mereka menonton film dan kemudian meminta mereka menulis lima kalimat yang menggambarkan isi film, meminta anak membuat suatu kreasi sesuai langkah-langkah yang praktikan berikan, yang tentunya dalam teks bahasa Inggris.
4. Awali kegiatan dengan sesuatu yang menjadi dunia mereka
Untuk melakukan langkah ini, kamu harus update berita-berita terkini. Ketika kamu akan masuk ke kelas yang mayoritas siswanya laki-laki, kamu bisa mengawali kelas dengan mengajak mereka berbincang-bincang tentang berita bola, kemudian mengaitkannya dengan materi pelajaran. Dan jika di dalam kelas mayoritas siswanya perempuan, mungkin kamu bisa mengawali dengan berbincang tentang gosip terhangat. Intinya, carilah cara yang bisa membangun ‘rappo’ atau kedekatan di antara kamu dengan para siswamu.