Australia memang memiliki beragam keindahan yang mampu memikat hati para wisatawan, bahkan mahasiswa asal Indonesiapun juga terpikat dengan ...
Australia memang memiliki beragam keindahan yang mampu memikat hati para wisatawan, bahkan mahasiswa asal Indonesiapun juga terpikat dengan kenyamanan, kesejukan, dan keramahan yang ditawarkan oleh kota-kota di Australia. Salah satunya Rian, mahasiswa Indonesia yang mengaku senang dam mencintai salah satu kota di Australia, Brisbane. Ingin tahu cerita selengkapnya? Mari kita simak bersama cerita dari Rian berikut ini.
Halo, Rian. Salam kenal. Untuk mengetahui lebih jauh, bisakah diceritakan mengenai profil diri kamu? Baik nama kamu, universitas, jurusan yang diambil, beasiswa atau biaya pribadi, kemudian apakah yang menarik dari kota yang Rian tinggali di Australia?
Perkenalkan, nama saya Fitri Isharyanto biasa dipanggil Rian. Saya berasal dari keluarga kecil di Bantul Yogyakarta. Pada awal tahun 2013, tepatnya tanggal 8 Januari 2013, saya mendapatkan kesempatan yang besar untuk melanjutkan kuliah di University of Queensland, Australia.
Saya mendapatkan beasiswa Australian Development Scholarship (ADS) atau sekarang bernama Australian Award Scholarship untuk jenjang S2 pada Master of Project Management. Program ini merupakan program beasiswa dari pemerintah Australia untuk mempererat kerja sama antara pemerintah Australia dan Indonesia dalam pengembangan sumber daya manusia.
Program beasiswa ini ditujukan bagi para pegawai negeri sipil maupun non-pegawai negeri/umum untuk melanjutkan studi di Australia. Pada tahun 2012, program ini memberikan beasiswa sebanyak 450 orang dari seluruh Indonesia.
Cuaca di Brisbane lebih bersahabat daripada cuaca di kota-kota lain di Australia, terutama di musim dingin. Saya termasuk orang yang alergi terhadap suhu dingin, jadi Brisbane adalah pilihan terbaik. Selain itu, Brisbane juga dekat dengan lokasi tempat wisata yg terkenal seperti gold coast dan great barrier reef.
Banyak orang mengatakan bahwa kuliah di luar negeri itu sangat membantu kita untuk lebih menghargai perbedaan, juga bisa membantu kita untuk bisa melihat Indonesia di masa depan, membantu kita untuk melihat potensi negara kita yang harus dikembangkan, dan sebagainya.
Nah, bagaimana dengan kamu? Apa yang kamu rasakan ketika bisa kuliah di luar negeri? Apa yang ingin kamu tularkan untuk anak-anak muda di Indonesia?
Saya sangat setuju dengan pendapat belajar di luar negeri, kita akan lebih menghargai perbedaan dan pendapat orang lain. Perbedaan latar belakang kultural akan menjadikan seseorang untuk lebih menghormati orang lain, karena kita dari kecil sebenarnya sudah diajarkan mengenai toleransi. Saya merasakan bahwa toleransi orang Australia lebih tinggi daripada orang Indonesia sekarang ini. Hal ini mungkin sangat terkait dengan pola pendidikan di Australia yang lebih mengedepankam pembangunan moral anak dibandingkan dengan faktor akademis. Hal ini saya rasakan justru berkebalikan dengan di Indonesia. Tapi, saya selalu berharap bahwa kelak Indonesia akan berubah menjadi lebih baik. Selain itu, kuliah di luar negeri akan meningkatkan rasa cinta terhadap Indonesia, bukan hanya makanannya tapi budaya dan patriotisme terhadap Indonesia. Saya sebenarnya bukan penyuka musik dangdut, tapi waktu kuliah di Australia saya menyukai musik dangdut dan merasa ada suatu kebanggaan lebih menjadi orang Indonesia.
Apa kelebihan dari University of Queensland tempat kamu kuliah, mungkin bisa dilihat dari segi fasilitas, kenyamanan, aturan, dan birokrasinya?
The University of Queensland (UQ) merupakan salah satu universitas terbaik di Australia. Dalam rangking universitas dunia, UQ meraih posisi 80 besar dunia dan nomor 3 di Australia. UQ mempunyai fasilitas pendidikan kelas dunia dengan penyediaan perpustakaan, IT, dosen, ruang kelas yang high technology, olahraga dan fasilitas pendukung lainnya.
UQ terletak di kota Brisbane, ibukota negara bagian Queensland. Dibandingkan dengan Sydney atau Melbourne, Brisbane termasuk kota kecil. Namun, saya merasa Brisbane memiliki beberapa kelebihan terutama dalam hal transportasi publik, fasilitas publik, keramahan penduduk Australia dan komunitas Infonesia, serta cuaca yang tidak berbeda jauh dengan kondisi di Indonesia.
Transportasi publik di Brisbane merupakan sistem transportasi yang terintegrasi. Jadi, kita bisa menggunakan beberapa moda transportasi seperti bus, kereta, dan citycat ferry dengan menggunakan satu kartu "go card translink". Keuntungan lain dari penggunaan translink adalah diskon 50% bagi para mahasiswa yang kuliah di Brisbane karena biaya transportasi di Australia termasuk mahal. Sebagai contoh, kita harus mengeluarkan uang 5 Dollar untuk sekali jalan, tapi kalau menggunakan go card kita hanya di charge 1.6-an Dollar. Jadi, lumayan hemat, bukan? Citycat merupakan moda transportasi yang ikonik di Brisbane. Citycat merupakan transportasi air yang dijalankan oleh pemerintah kota Brisbane. Jadi, jika berkunjung ke Brisbane, kamu harus mencoba citycat ini!
Fasilitas publik di Brisbane sangat mendukung keseimbangan aktivitas warganya, terutama sangat mengutamakan family time. Pemerintah kota Brisbane menyediakan banyak sekali taman kota yang dilengkapi dengan tempat barbeque gratis dan sarana bermain untuk anak-anak. Selain itu, mereka juga menyediakan jalur sepeda dan lari di sepanjang Brisbane River yang biasa digunakan warga Brisbane untuk berolahraga di sepanjang waktu: pagi, siang, sore bahkan malam hari. Saya juga melihat di setiap suburb/desa mempuyai fasilitas publik yang seragam baik yg di deket kota maupun yang jauh dari kota. Saya jadi penyuka sepeda karena biasa diajak teman-teman Indonesia untuk bersepeda di seputaran Brisbane, bahkan pernah bersepeda Brisbane - Surfer Paradise.
Jenis pekerjaan sampingan apa yang biasa dilakukan oleh mahasiswa Indonesia di Australia? Berapa uang yang bisa didapat dari pekerjaan sampingan tersebut?
Di Australia banyak sekali kesempatan untuk bekerja sambilan, tapi harus diingat bahwa pekerjaan sampingan tersebut jangan terlalu membebani tugas utama kita untuk kuliah. Kesempatan bekerja sambilan di Australia dipengaruhi kota dan networking. Peluang mendapatkan pekerjaan sambilan akan lebih besar di kota-kota seperti Melbourne, Adelaide atau Canberra. Saya di Brisbane baru mendapatkan pekerjaan sambilan di semester akhir walaupun di semester 2 sudah apply sana-sini tapi tidak diterima. Carilah info pekerjaan sambilan dari networking terutama teman indonesia yang telah lama tinggal di kota tersebut. Pekerjaan sampingan di OZ biasanya cleaner, kichen hand, shoop keeper, fruit picker, atau bisa juga jualan masakan Indonesia (kalau pintar masak). Rate atau penghasilan per jam juga tergantung kota dan hari. Di Brisbane lumayan tinggi di bandingkan Melbourne atau Sydney. Bekerja waktu weekend biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan weekdays. Berat atu tidak pekerjaan tergantung dari kita sendiri, tapi biasanya lebih ringan bekerja di OZ dibandingkan di Indonesia. Saya kemarin mendapat kerja sampingan sebagai kichen hand di resto kampus. Jadi enak, sehabis kerja bisa langsung kuliah atau ngerjain tugas di library. Per jamnya 17-an Dollar.
Bagaimana karakter dari masyarakat asli Australia terhadap warga pendatang?
Di daerah sekitar UQ, saya merasakan penduduk Australia sangat ramah ato "grapyak" kepada pendatang. Jika saya bertemu dengan mereka di jalan, mereka seringkali menyapa atau selalu tersenyum. Selama satu setengah tahun di Brisbane saya tidak pernah merasakan adanya diskriminasi ras. Justru sebaliknya, saya merasa mereka sangat membantu proses adaptasi di Australia.
Saya juga menyarankan agar bergabung dan berinteraksi dengan komunitas Indonesia. Banyak keuntungan yang didapat yaitu kita masih bisa merasakan suasana Indonesia dalam hal bahasa, makanan dan kegiatan-kegiatan yang masih berkaitan dengan Indonesia yang bisa mengurangi kemungkinan homesick. Banyak kegiatan yang dilaksanakan oleh komunitas Indonesia di Brisbane antara lain: olahraga, kegiatan religius, dan sosial tergantung pada interest kita. Saya hobi olahraga seperti bola, badminton, tenis, mancing dan saya bisa melakukan hal-hal tersebut bersama komunitas Indonesia atau teman-teman kuliah.
Apakah Rian aktif di kepengurusan PPI? Jika iya, apa manfaat yang paling kamu rasakan dengan aktif di organisasi tersebut?
Saya diminta menjadi pengurus PPIA ranting UQ atau University of Queensland Indonesian Student Association (Uqisa) periode 2013-2014 sebagai staff divisi olahraga seni dan budaya. Manfaat terbesar yang saya rasakan adalah saya dapat menambah teman dan networking dan menambah pengalaman saya dalam berorganisasi.
Adakah pesan-pesan atau motivasi yang ingin kamu sampaikan untuk para pelajar Indonesia yang ingin kuliah di luar negeri?
Sebenarnya untuk kuliah di luar negeri itu mudah jika kita benar-benar ingin, terutama bagi para PNS. Jadi, yang pertama dilakukan adalah niat yang kuat untuk mau mencari dan terus mencari peluang. Sekarang banyak beasiswa yang diberikan, baik dari luar negeri seperti AAS ataupun dari dari dalam negeri. Sedikit tips dari saya untuk dapat lolos seleksi adalah terkait dengan penyusunan proposal beasiswa. Akan lebih baik jika kita dapat mengkorelasikan background pendidikan, pengalaman kerja, tipe organisasi, jurusan kuliah yang akan kita ambil dan perencanaan masa depan dalam proposal kita. Mintalah nasehat kepada teman atau atasan kita yang mengerti kemampuan kita, kalau bisa sekalian mereview proposal yang akan kita ajukan ke pihak AAS. Proposal yang bagus akan memudahkan kita dalam proses seleksi wawancara. Memang kelihatannya sulit, tapi saya merasakan bahwa proposal yang saya buat dan di review oleh teman-teman dan atasan itu memudahkan saya menjawab pertanyaan-pertanyaan wawancara. Karena review dari teman-teman dan atasan saya itu mengharuskan saya untuk men-dig lebih banyak informasi yg diperlukan untuk proses wawancara.
Bahasa adalah masalah kebiasaan. Semakin kita terbiasa dengan suatu bahasa akan lebih mudah kita memahaminya. Memang grammar penting, tapi yang utama kita pikirkan adalah penyampaian message supaya orang lain tau apa yang ingin kita utarakan. Sebelum mengikuti ujian IETLS pada saat seleksi beasiswa, saya mengikuti program persiapan ujian IELTS selama satu bulan walaupun tidak instensif. Yang ingin saya capai dari training tersebut adalah pengenalan ujian IELTS seperti apa bentuk soalnya, waktunya, trik-trik individu untuk menyelesaikan soal serta mengkondisikan diri sendiri untuk bersiap menghadapi ujian IELTS karena IELTS berbeda dengan TOEFL. Alhamdulillah, hasil ujian pas seleksi cukup untuk mendapatkan beasiswa. Setelah mendapatkan beasiswa AAS, saya diberikan pelatihan bahasa Inggris selama 6 bulan. Fase ini sangat berguna untuk membiasakan diri dengan penggunaan bahasa Inggris dalam proses perkuliahan nantinya, termasuk pengenalan tipe penyusunan paper, presentasi dan tugas tugas kuliah lainnya.
Bagi teman-teman yang belum berhasil untuk mendapatkan kesempatan di luar negeri, tetaplah berusaha karena kesempatan itu sekarang sangat terbuka lebar. Luangkanlah lebih banyak waktu untuk belajar bahasa asing dan keluarkanlah investasi untuk mendukung niat kita untuk belajar di luar negeri karena niat tanpa usaha is nothing!
Itu tadi sebuah cerita dan pengalaman dari sahabat kita Rian Isharyanto, yang selalu bersemangat dalam belajar walaupun harus sampai ke negeri seberang. Kamu sebagai kawula muda yang memiliki mas depan cerah, ada baiknya tetap jaga semangat kamu dan ikuti jejak dariRian u ntuk kuliah di luar negeri. Jika kamu ingin info lebih lanjut dan lebih lengkap tentang dunia perkuliahan di luar negeri, tetep pantau berkuliah.com. Salam sukses dan sampai jumpa!
Halo, Rian. Salam kenal. Untuk mengetahui lebih jauh, bisakah diceritakan mengenai profil diri kamu? Baik nama kamu, universitas, jurusan yang diambil, beasiswa atau biaya pribadi, kemudian apakah yang menarik dari kota yang Rian tinggali di Australia?
Perkenalkan, nama saya Fitri Isharyanto biasa dipanggil Rian. Saya berasal dari keluarga kecil di Bantul Yogyakarta. Pada awal tahun 2013, tepatnya tanggal 8 Januari 2013, saya mendapatkan kesempatan yang besar untuk melanjutkan kuliah di University of Queensland, Australia.
Saya mendapatkan beasiswa Australian Development Scholarship (ADS) atau sekarang bernama Australian Award Scholarship untuk jenjang S2 pada Master of Project Management. Program ini merupakan program beasiswa dari pemerintah Australia untuk mempererat kerja sama antara pemerintah Australia dan Indonesia dalam pengembangan sumber daya manusia.
Program beasiswa ini ditujukan bagi para pegawai negeri sipil maupun non-pegawai negeri/umum untuk melanjutkan studi di Australia. Pada tahun 2012, program ini memberikan beasiswa sebanyak 450 orang dari seluruh Indonesia.
Cuaca di Brisbane lebih bersahabat daripada cuaca di kota-kota lain di Australia, terutama di musim dingin. Saya termasuk orang yang alergi terhadap suhu dingin, jadi Brisbane adalah pilihan terbaik. Selain itu, Brisbane juga dekat dengan lokasi tempat wisata yg terkenal seperti gold coast dan great barrier reef.
Banyak orang mengatakan bahwa kuliah di luar negeri itu sangat membantu kita untuk lebih menghargai perbedaan, juga bisa membantu kita untuk bisa melihat Indonesia di masa depan, membantu kita untuk melihat potensi negara kita yang harus dikembangkan, dan sebagainya.
Nah, bagaimana dengan kamu? Apa yang kamu rasakan ketika bisa kuliah di luar negeri? Apa yang ingin kamu tularkan untuk anak-anak muda di Indonesia?
Saya sangat setuju dengan pendapat belajar di luar negeri, kita akan lebih menghargai perbedaan dan pendapat orang lain. Perbedaan latar belakang kultural akan menjadikan seseorang untuk lebih menghormati orang lain, karena kita dari kecil sebenarnya sudah diajarkan mengenai toleransi. Saya merasakan bahwa toleransi orang Australia lebih tinggi daripada orang Indonesia sekarang ini. Hal ini mungkin sangat terkait dengan pola pendidikan di Australia yang lebih mengedepankam pembangunan moral anak dibandingkan dengan faktor akademis. Hal ini saya rasakan justru berkebalikan dengan di Indonesia. Tapi, saya selalu berharap bahwa kelak Indonesia akan berubah menjadi lebih baik. Selain itu, kuliah di luar negeri akan meningkatkan rasa cinta terhadap Indonesia, bukan hanya makanannya tapi budaya dan patriotisme terhadap Indonesia. Saya sebenarnya bukan penyuka musik dangdut, tapi waktu kuliah di Australia saya menyukai musik dangdut dan merasa ada suatu kebanggaan lebih menjadi orang Indonesia.
Apa kelebihan dari University of Queensland tempat kamu kuliah, mungkin bisa dilihat dari segi fasilitas, kenyamanan, aturan, dan birokrasinya?
The University of Queensland (UQ) merupakan salah satu universitas terbaik di Australia. Dalam rangking universitas dunia, UQ meraih posisi 80 besar dunia dan nomor 3 di Australia. UQ mempunyai fasilitas pendidikan kelas dunia dengan penyediaan perpustakaan, IT, dosen, ruang kelas yang high technology, olahraga dan fasilitas pendukung lainnya.
UQ terletak di kota Brisbane, ibukota negara bagian Queensland. Dibandingkan dengan Sydney atau Melbourne, Brisbane termasuk kota kecil. Namun, saya merasa Brisbane memiliki beberapa kelebihan terutama dalam hal transportasi publik, fasilitas publik, keramahan penduduk Australia dan komunitas Infonesia, serta cuaca yang tidak berbeda jauh dengan kondisi di Indonesia.
Transportasi publik di Brisbane merupakan sistem transportasi yang terintegrasi. Jadi, kita bisa menggunakan beberapa moda transportasi seperti bus, kereta, dan citycat ferry dengan menggunakan satu kartu "go card translink". Keuntungan lain dari penggunaan translink adalah diskon 50% bagi para mahasiswa yang kuliah di Brisbane karena biaya transportasi di Australia termasuk mahal. Sebagai contoh, kita harus mengeluarkan uang 5 Dollar untuk sekali jalan, tapi kalau menggunakan go card kita hanya di charge 1.6-an Dollar. Jadi, lumayan hemat, bukan? Citycat merupakan moda transportasi yang ikonik di Brisbane. Citycat merupakan transportasi air yang dijalankan oleh pemerintah kota Brisbane. Jadi, jika berkunjung ke Brisbane, kamu harus mencoba citycat ini!
Fasilitas publik di Brisbane sangat mendukung keseimbangan aktivitas warganya, terutama sangat mengutamakan family time. Pemerintah kota Brisbane menyediakan banyak sekali taman kota yang dilengkapi dengan tempat barbeque gratis dan sarana bermain untuk anak-anak. Selain itu, mereka juga menyediakan jalur sepeda dan lari di sepanjang Brisbane River yang biasa digunakan warga Brisbane untuk berolahraga di sepanjang waktu: pagi, siang, sore bahkan malam hari. Saya juga melihat di setiap suburb/desa mempuyai fasilitas publik yang seragam baik yg di deket kota maupun yang jauh dari kota. Saya jadi penyuka sepeda karena biasa diajak teman-teman Indonesia untuk bersepeda di seputaran Brisbane, bahkan pernah bersepeda Brisbane - Surfer Paradise.
Jenis pekerjaan sampingan apa yang biasa dilakukan oleh mahasiswa Indonesia di Australia? Berapa uang yang bisa didapat dari pekerjaan sampingan tersebut?
Di Australia banyak sekali kesempatan untuk bekerja sambilan, tapi harus diingat bahwa pekerjaan sampingan tersebut jangan terlalu membebani tugas utama kita untuk kuliah. Kesempatan bekerja sambilan di Australia dipengaruhi kota dan networking. Peluang mendapatkan pekerjaan sambilan akan lebih besar di kota-kota seperti Melbourne, Adelaide atau Canberra. Saya di Brisbane baru mendapatkan pekerjaan sambilan di semester akhir walaupun di semester 2 sudah apply sana-sini tapi tidak diterima. Carilah info pekerjaan sambilan dari networking terutama teman indonesia yang telah lama tinggal di kota tersebut. Pekerjaan sampingan di OZ biasanya cleaner, kichen hand, shoop keeper, fruit picker, atau bisa juga jualan masakan Indonesia (kalau pintar masak). Rate atau penghasilan per jam juga tergantung kota dan hari. Di Brisbane lumayan tinggi di bandingkan Melbourne atau Sydney. Bekerja waktu weekend biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan weekdays. Berat atu tidak pekerjaan tergantung dari kita sendiri, tapi biasanya lebih ringan bekerja di OZ dibandingkan di Indonesia. Saya kemarin mendapat kerja sampingan sebagai kichen hand di resto kampus. Jadi enak, sehabis kerja bisa langsung kuliah atau ngerjain tugas di library. Per jamnya 17-an Dollar.
Bagaimana karakter dari masyarakat asli Australia terhadap warga pendatang?
Di daerah sekitar UQ, saya merasakan penduduk Australia sangat ramah ato "grapyak" kepada pendatang. Jika saya bertemu dengan mereka di jalan, mereka seringkali menyapa atau selalu tersenyum. Selama satu setengah tahun di Brisbane saya tidak pernah merasakan adanya diskriminasi ras. Justru sebaliknya, saya merasa mereka sangat membantu proses adaptasi di Australia.
Saya juga menyarankan agar bergabung dan berinteraksi dengan komunitas Indonesia. Banyak keuntungan yang didapat yaitu kita masih bisa merasakan suasana Indonesia dalam hal bahasa, makanan dan kegiatan-kegiatan yang masih berkaitan dengan Indonesia yang bisa mengurangi kemungkinan homesick. Banyak kegiatan yang dilaksanakan oleh komunitas Indonesia di Brisbane antara lain: olahraga, kegiatan religius, dan sosial tergantung pada interest kita. Saya hobi olahraga seperti bola, badminton, tenis, mancing dan saya bisa melakukan hal-hal tersebut bersama komunitas Indonesia atau teman-teman kuliah.
Apakah Rian aktif di kepengurusan PPI? Jika iya, apa manfaat yang paling kamu rasakan dengan aktif di organisasi tersebut?
Saya diminta menjadi pengurus PPIA ranting UQ atau University of Queensland Indonesian Student Association (Uqisa) periode 2013-2014 sebagai staff divisi olahraga seni dan budaya. Manfaat terbesar yang saya rasakan adalah saya dapat menambah teman dan networking dan menambah pengalaman saya dalam berorganisasi.
Adakah pesan-pesan atau motivasi yang ingin kamu sampaikan untuk para pelajar Indonesia yang ingin kuliah di luar negeri?
Sebenarnya untuk kuliah di luar negeri itu mudah jika kita benar-benar ingin, terutama bagi para PNS. Jadi, yang pertama dilakukan adalah niat yang kuat untuk mau mencari dan terus mencari peluang. Sekarang banyak beasiswa yang diberikan, baik dari luar negeri seperti AAS ataupun dari dari dalam negeri. Sedikit tips dari saya untuk dapat lolos seleksi adalah terkait dengan penyusunan proposal beasiswa. Akan lebih baik jika kita dapat mengkorelasikan background pendidikan, pengalaman kerja, tipe organisasi, jurusan kuliah yang akan kita ambil dan perencanaan masa depan dalam proposal kita. Mintalah nasehat kepada teman atau atasan kita yang mengerti kemampuan kita, kalau bisa sekalian mereview proposal yang akan kita ajukan ke pihak AAS. Proposal yang bagus akan memudahkan kita dalam proses seleksi wawancara. Memang kelihatannya sulit, tapi saya merasakan bahwa proposal yang saya buat dan di review oleh teman-teman dan atasan itu memudahkan saya menjawab pertanyaan-pertanyaan wawancara. Karena review dari teman-teman dan atasan saya itu mengharuskan saya untuk men-dig lebih banyak informasi yg diperlukan untuk proses wawancara.
Bahasa adalah masalah kebiasaan. Semakin kita terbiasa dengan suatu bahasa akan lebih mudah kita memahaminya. Memang grammar penting, tapi yang utama kita pikirkan adalah penyampaian message supaya orang lain tau apa yang ingin kita utarakan. Sebelum mengikuti ujian IETLS pada saat seleksi beasiswa, saya mengikuti program persiapan ujian IELTS selama satu bulan walaupun tidak instensif. Yang ingin saya capai dari training tersebut adalah pengenalan ujian IELTS seperti apa bentuk soalnya, waktunya, trik-trik individu untuk menyelesaikan soal serta mengkondisikan diri sendiri untuk bersiap menghadapi ujian IELTS karena IELTS berbeda dengan TOEFL. Alhamdulillah, hasil ujian pas seleksi cukup untuk mendapatkan beasiswa. Setelah mendapatkan beasiswa AAS, saya diberikan pelatihan bahasa Inggris selama 6 bulan. Fase ini sangat berguna untuk membiasakan diri dengan penggunaan bahasa Inggris dalam proses perkuliahan nantinya, termasuk pengenalan tipe penyusunan paper, presentasi dan tugas tugas kuliah lainnya.
Bagi teman-teman yang belum berhasil untuk mendapatkan kesempatan di luar negeri, tetaplah berusaha karena kesempatan itu sekarang sangat terbuka lebar. Luangkanlah lebih banyak waktu untuk belajar bahasa asing dan keluarkanlah investasi untuk mendukung niat kita untuk belajar di luar negeri karena niat tanpa usaha is nothing!
Itu tadi sebuah cerita dan pengalaman dari sahabat kita Rian Isharyanto, yang selalu bersemangat dalam belajar walaupun harus sampai ke negeri seberang. Kamu sebagai kawula muda yang memiliki mas depan cerah, ada baiknya tetap jaga semangat kamu dan ikuti jejak dariRian u ntuk kuliah di luar negeri. Jika kamu ingin info lebih lanjut dan lebih lengkap tentang dunia perkuliahan di luar negeri, tetep pantau berkuliah.com. Salam sukses dan sampai jumpa!