Jepang tentunya negara tujuan yang sudah tidak asing lagi bagi para peminat beasiswa kuliah di Luar Negeri. Negeri ini terkenal dengan sist...
Jepang tentunya negara tujuan yang sudah tidak asing lagi bagi para peminat beasiswa kuliah di Luar Negeri. Negeri ini terkenal dengan sistem dan kompetensi pendidikannya sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Tentunya banyak diantara kamu yang ingin melanjutkan studi ke negara Jepang. Untuk lebih mengenal seluk beluk negeri Jepang serta beasiswa serta tips menjadi mahasiswa di Jepang, mari ikuti kisah tentang pengalaman yang akan dibagi oleh Faizal, mahasiswa asal Indonesia di Jepang.
Sistem Pendidikan di Jepang
Banyak hal yang dinilai berkesan, yang dapat diambil dari negara ini, salah satunya adalah tingkat kedisiplinan warganya yang tinggi. Selain itu, orang Jepang juga terkenal sebagai pekerja keras. Sistem pendidikan di Jepang juga dirasa sangat kompetitif. Selain itu lembaga pendidikan di Jepang juga lebih aplikatif dalam penerapan hasil-hasil riset mahasiswanya. Terbukti beberapa hasil riset yang telah diterbitkan langsung diterapkan di berbagai bidang industri di sana.
Kebiasaan masyarakat Jepang
Kekurangan dari masyarakat Jepang adalah mereka terlalu kaku. Kebanyakan dari mereka terlalu semangat dalam belajar maupun bekerja sehingga kadang kehidupan keluarga sendiri terbengkalai. Dalam kehidupan bernegara mungkin kita agak direpotkan ketika awal menginjakkan kaki di Jepang. Harus mengurus banyak dokumen dan regulasi-regulasi lain yang berlaku di negara ini. Namun, ketika semua itu sudah kita jalani dengan tertib, negara sangat menjunjung tinggi keamanan dan kenyamanan masyarakatnya. Terbukti jika terjadi perbuatan criminal maka pelakunya akan cepat tertangkap. Negara juga memberi kemudahan dengan adanya subsidi bagi anak-anak dan orang-orang tidak mampu.
Biaya hidup dan kesempatan menambah penghasilan sendiri
Untuk biaya hidup sangat tergantung pada daerah dimana kita tinggal. Untuk Kanazawa sendiri, biaya hidupnya tidak terlalu tinggi. Kisaran biaya hidupnya 40 ribu Yen per bulan, dibandingkan Tokyo yang standar biaya hidup bulanannya mencapai 100 ribu Yen per bulan. Sesuai kurs, 40 ribu Yen yaitu setara dengan4 juta Rupiah. Itu berlaku untuk orang-orang yang belum berkeluarga.
Untuk mahasiswa Indonesia yang ingin belajar ke Jepang disarankan agar menguasai bahasa Jepang. Nantinya, jika kamu ingin memperoleh penghasilan tambahan dengan bekerja sambilan, kempampuan bahasa Jepang yang dimiliki sangatlah diutamakan. Ada 2 sampai 3 mahasiswa asal Indonesia yang belajar di Jepang tanpa beasiswa, jadi mereka harus memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Mereka akhirnya bekerja sambilan sebagai pengantar koran dan upahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok bulanan, bahkan masih ada sisa untuk menabung.
Bagi pelajar yang merasa keberatan dengan tarif SPP kuliah di kampus, juga dimungkinkan untuk mengajukan keringanan biaya. Dengan pengajuan keringanan biaya ini, maka jumlah yang harus dibayarkan akan mendapat potongan. Potongannya sendiri bisa mencapai 50%. Untuk biaya SPP sendiri kira-kira sebesar 14 juta Rupiah per semesternya.
Jenis beasiswa yang tersedia
Beasiswa yang tersedia bagi mahasiswa asal Indonesia yang pertama dari DIKTI, yaitu dari pemerintah Indonesia. Yang kedua berasal dari pemerintah Jepang. Ada juga beasiswa dari perusahaan untuk mahasiswa-mahasiswa di sana. Misalnya kita sudah menempuh kuliah selama 1 tahun, dan ingin mengajukan beasiswa dari perusahaan tersebut sangat dimungkinkan. Banyak sekali perusahaan yang menyediakan beasiswa ini. Pihak kampus sendiri memberi perhatian khusus terhadap beasiswa ini. Sosialisasinya rutin dilakukan dengan baik. Jika pihak kampus merasa kamu butuh beasiswa untuk melanjutkan kuliah, maka mereka akan langsung memberitahumu jika ada kesempatan untuk mengajukan beasiswa ini.
Tips-tips
- Kesiapan bahasa. Persiapkan kemampuan berbahasa Inggris, itu yang paling utama.
- Kenali dulu kemampuan berbahasa Inggris dari sensei atau pengajarmu. Karena jika kemampuan bahasa Inggris mereka kurang, maka bisa jadi progres penelitian kamu akan berjalan lambat
- Pelajari bahasa Jepang minimal kalian menguasai level 3 sampai level 5. Beberapa beasiswa memerlukan kemampuan berbahasa Jepang.
- Biasakan mempelajari bidang lain, perlahan-lahan namun tekun. Karena jika dosen mengarahkan untuk melakukan riset meski tidak sesuai dengan bidang, kamu akan tetap bisa melakukannya.
- Silahkan mencari info-info dari DIKTI mengenai universitas mana saja di Jepang yang membuka peluang untuk beasiswa.