China adalah sebuah negeri yang elok nan indah. Tentunya, kamu pasti biasa melihat pemandangan yang benar-benar menawan saat menyaksikan se...
China adalah sebuah negeri yang elok nan indah. Tentunya, kamu pasti biasa melihat pemandangan yang benar-benar menawan saat menyaksikan serial televisi yang berlatar tempat di China. China dikenal sebagai negara dengan kehidupan masyarakatnya yang dipenuhi dengan filosofi yang sangat hebat. Kamu mungkin ingin belajar kungfu di China, bertemu Jet Li atau Jackie Chan, dan mungkin ingin menelusuri Tembok Raksasa China?
Jika bertanya tentang bagaimana pendidikan yang ada di China, berikut ini Cecilian Sumedi, salah satu mahasiswa dari Indonesia yang sedang menjalani pendidikan kuliahnya di China, akan berbagi kisah serta pengalamannya. Kamu tertarik? Simak ulasan berikut ini.
1. Hai, Cecilia. Untuk mengenal lebih dekat, bisakah menceritakan profil singkat tentang diri kamu?
Nama saya Cecilia Resa Ariana Sumedi dan saya berasal Yogyakarta. Saya kuliah di 华侨大学 (HuaQiao University), jurusan Chinese Language Education. Di China, saya tinggal di Xiamen, China. Saya kuliah melalui jalur beasiswa.
2. Saat memilih tempat kuliah, apakah Cecilia memilih berdasarkan negaranya, jurusannya, atau hal lain?
Pertama, saya milih negaranya dulu karena jurusan yang ingin saya ambil dan pelajari sejak awal adalah pendidikan bahasa Mandarin. Dan tentunya, karena bahasa itu paling cocok dipelajari di China, makanya saya memilih negara China.
3. Dalam Belajar bahasa Mandarin, apakah pernah mengalami kesulitan? Jika iya, kesulitas terbesarnya apa? Bagaimana cara mengatasinya? Atau adakah kesulitan dalam hal lain?
Dalam mempelajari bahasa asing, pasti akan menemui yang namanya kesulitan. Seperti yang saya alami selama ini, kesulitan terbesar saya adalah mempelajari dan memahami penggunaan grammar dalam bahasa Mandarin. Sangat beragam dan bisa dibilang lebih rumit daripada grammar dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu, saya setiap hari usahakan untuk membuka kamus ataupun buku. Setiap kali di kelas dan ketika dosen menjelaskan, saya selalu berusaha mencatat kata-kata kuncinya. Tidak peduli buku saya sampai menjadi kumel, karena itu adalah jurus jitu saya untuk mempermudah memahami dan menghafal semua grammar yang ada.
4. Bagaima kita bisa beradaptasi dengan perbedaan sistem perkuliahan di China? Apakah ada yang harus dipersiapkan?
Menurut saya, cara beradaptasi dengan sistem perkuliahan di China tidak begitu sulit. Karena disana menggunakan sistem persekolahan, jadi benar-benar berasa seperti anak SMA. Jika saya bandingkan dengan kuliah di Yogyakarta, mungkin bisa dikatakan cukup berbeda, karena di sini jam perkuliahannya terasa bebas, tergantung dosen. Sedangkan di China, sistem pekuliahannya secara keseluruhan sudah terjadwal dengan rapi.
5. Apa saja yang wajib dibawa sebelum berangkat ke China? Adakah barang-barang yang sebaiknya justru tidak perlu dibawa?
Yang wajib dibawa tentunya yang berkenaan dengan berkas-berkas yang berisikan identitas diri, seperti passport dan visa, berkas raport dan ijazah SMA. Sedangkan yang lainnya tergantung kebutuhan masing-masing yang vital, misalnya seperti obat-obatan pribadi.
6. Setelah beberapa lama tinggal di China, tentunya kamu cukup merasakan perbedaan dalam banyak hal. Menurut kamu, apakah ada hal-hal tentang China yang selama ini keliru dipersepsikan oleh masyarakat Indonesia?
Selama ini, saya masih belum menemukan persepsi yang keliru oleh orang Indonesia tentang China. Mungkin karena masih dalam kawasan Asia, dan di Indonesia sendiripun kita sering berinteraksi dengan orang Indonesia yang memiliki keturunan China. Jadi, menurut saya tidak ada hal yang salah.
7. Bagaimana karakter orang China di mata Cecilia?
Sejauh yang saya alami selama di sana, orang orang China mempunyai karakter yang tekun, tidak mudah menyerah, serta rajin dan ulet. Contohnya saja, pelajar mahasiswa di China, baik itu laki-laki ataupun perempuan sekalipun, mereka selalu belajar. Perpustakaan di sanapun tidak pernah sepi, setiap saat selalu dipadati oleh para siswa yang sedang belajar. Mungkin, inilah salah satu yang membedakan antara orang China dengan orang Indonesia. Kita bisa melihat seringkali orang Indonesia cenderung malas dan lebih memilih untuk bermain dengan teman-temannya, daripada meluangkan waktu untuk belajar. Ini bisa menjadi contoh serta pelajaran untuk kita semua.
8. Apa pengeluaran terbesar selama tinggal di China ? Apakah ada cara jitu untuk mengatasinya?
Pengeluaran terbesar pasti ada, misalnya saat kenaikan semester, dan pasti harus beli buku-buku pelajaran. Jika saya sendiri untuk cara mengatasinya dengan berusaha untuk menekan uang jajan dan mengatur pengeluaran sebaik-baiknya.
9. Apakah kamu ada tips dan trik khusus untuk mendapatkan pemasukan tambahan selama kuliah di sana?
Tentunya ada trik untuk dapat pemasukan tambahan. Dari program beasiswa yang saya dapatkan, jika di tiap semester saya mendapatkan nilai yang bagus dan masuk dalam kategori rank terbaik, maka akan diberikan uang. Besarnya uang yang diberikan beagam, tergantung dari rank yg diraih. Selain itu,untuk menambah pemasukan bisa juga dengan bekerja part time. Di sana banyak enyediakan waktu libur. Selain itu, di sana juga banyak anak perantauan yang sengaja mengisi liburan mereka dengan bekerja. Apalagi selama winter, di mana liburan cukup panjang dan sebulan lamanya bisa dimanfaatkan waktunya untuk bekerja, dan itupun sudah cukup lumayan pendapatannya.
10. Berdasarkan pengalaman selama tinggal di sana, kira-kira apa pilihan jenis tempat tinggal terbaik dan nyaman?Apakah di apartemen atau lainnya?
Pilihan jenis tempat tinggal yg terbaik menurut saya yaitu asrama, karena semuanya sudah dalam kondisi yang teratur dan juga ada penjaga asramanya, jadi tentunya lebih aman. Saya sendiripun selama di sana tinggal di asrama.
11. Ketika merasa rindu dengan Indonesia, entah itu makanannya, orang-orangnya, atau lainnya, apa yang biasa Cecilia lakukan?
Waktu misahlnya saya sedang rindu makanan rumah di Indonesia, pilihan saya biasanya dengan membeli makanan di sana yang bahannya mirip dengan masakan Indonesia. Dan kalau sedang rindu dengan keluarga di rumah, atau teman-teman, yang saya lakukan biasanya dengan komunikasi lewat internet, seperti melalui facebook atau chat on line, dan lainnya.
12. Kira-kira, menurut kamu apa saja prospek lulusan dari pendidikan bahasa Mandarin? Apakah di Indonesia ada pekerjaan yang membutuhkan kecakapan bahasa Mandarin?
Menurut saya, prospek kerja dari lulusan bahasa Mandarin cukup banyak. Di negara kita sendiri, kita bisa jadi translator di perusahaan perusahaan asing, bisa jadi dosen bahasa mandarin, bisa menjadi duta, guide, guru, kita bisa bekerja di perusahaan periklanan, juga menjadi seorang author.
13. Bagaimana tips mempelajari bahasa Mandarin dengan cepat?
Menurut saya pribadi, cara untuk mempelajari bahasa, terutama bahasa mandarin yaitu dengan menghafal vocab atau kosakata sebanyak-banyaknya dan sesering mungkin untuk membuka kamus. Apalagi, banyak orang bilang bahasa Mandarin itu adalah bahasa yang sulit dipelajari dan rumit. Untuk menulis tulisannya saja, hurufnya sudah terlihat asing, yaitu menggunakan huruf hanzi (huruf bahasa Mandarin). Sebenarnya, kalau memang memiliki niat dan tertarik untuk mempelajari bahasa Mandarin, tidak akan terasa serumit yang dipikirkan.
Nah, demikian hasil interview dengan Cecilia yang telah berhasil mendapatkan beasiswa untuk memperdalam bahasa Mandarin di negara China. Bagaimana, apakah kamu juga tertarik untuk mendapatkan beasiwa dan menuntut ilmu di China? Ok, jika kamu semuanya ingin informasi seputar dunia perkuliahan di luar negeri, pantau terus ya berkuliah.com. Sampai jumpa dan salam berkuliah.com.