Tipikal remaja Indonesia zaman sekarang, kayaknya bangga banget punya temen bule. Biar dibilang gaul gitu loh.. . atau keren gitu loh bisa ...
Tipikal remaja Indonesia zaman sekarang, kayaknya bangga banget punya temen bule. Biar dibilang gaul gitu loh... atau keren gitu loh bisa temenan sama bule...
Ketika kuliah negeri, di antara sejuta kesempatan berharga yang hanya bisa kamu dapatkan saat kuliah di negeri orang, kesempatan untuk berteman seumur hidup dengan teman-teman dari seluruh dunia adalah sesuatu yang paling berkesan seumur hidup. Di negara asing, ribuan mil jauhnya dari tanah bumi pertiwi, orang-orang spesial ini bukan hanya akan menjadi sekedar teman dalam arti umumnya, namun juga menjadi keluarga barumu. Well, selama kamu bisa bahasa Inggris, semuanya aman!
Kamu mungkin bakalan menghabiskan liburan dengan mereka, ngerayain ulang tahun bareng, berbagi kegembiraan nyicipin makanan-makanan lokal. Kamu bisa juga menjelajahi kota tempat tinggalmu yang baru maupun keluar kota dengan kawan-kawan barumu, dan hal ini tentunya semua petualanganmu ini akan menjadi kenangan tersendiri bagimu dan akan kamu ingat selamanya. Kecuali, kamu korban sinetron yang pemainnya sering mendadak amnesia.
Berteman dengan semua mahasiswa yang sejurusan denganmu itu sah-sah aja dan sama kerennya. Tapi, beberapa mahasiswa juga senang untuk berteman dengan orang-orang lokal yang notabene penduduk setempat, dengan mahasiswa-mahasiswa jurusan lain, atau juga dengan para ekspatriat yang menetap di daerah sekitar kampus situ untuk jangka waktu yang cukup lama. Hal ini tentu bagus untuk mendapatkan pengalaman perjalanan dan mempelajari budaya lokal di kota yang akan kamu tinggali selama menempuh studi di sana.
Nah, kali ini, Berkuliah.com akan memberikan tips tentang bagaimana supaya kamu juga bisa agak kerenan dikit punya temen bule. Tentunya, kesempatan untuk menjadi keren ini akan semakin terbuka lebar jika didukung dengan prestasi yang membuat kamu bisa kuliah di luar negeri.
Kelas bahasa atau kelas lain, di luar kelas yang kamu ambil
Salah satu alternatif menarik yang bisa kamu coba untuk mendapatkan kawan baru adalah dengan belajar bahasa lokal. Kalau kamu bukan kuliah di jurusan bahasa, kamu bisa mempelajarinya dari teman-teman negara lain maupun penduduk lokal. Kamu bisa barter bahasa, misalnya dengan teman dari Perancis, kamu bisa mengajarinya bahasa Indonesia dan dia bisa mengajarimu bahasa Perancis. Atau jika kamu kuliah di Rusia, kamu bisa belajar bahasa Rusia dengan penduduk lokal. Pelajaran bahasa bukanlah satu-satunya cara. Kamu juga bisa mengambil kelas memasak yang mengajarimu memasak masakan-masakan khas daerah tertentu, atau kelas tari tradisional, atau juga bergabung dalam tim olahraga.
Walaupun jika bahasa pengantar bukan memakai bahasa Inggris, jangan biarkan hal ini menghalangi langkahmu untuk belajar. Kelas masih bisa berlangsung menyenangkan dengan bahasa isyarat kecil dan jaman sekarang sepertinya sudah banyak orang yang bisa bahasa Inggris, sehingga hal ini bisa menjembatani kamu untuk belajar bahasa lokal. Ujung-ujungnya kita belajar bahasa, kalau sudah speechless banget nggak tahu artinya apa, kita akan memakai bahasa ‘Tarzan’ dengan isyarat dan gerakan-gerakan, yang penting maksud tersampaikan. Betul, kan?
Bimbingan & tukar bahasa
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahasa menyajikan cara yang unik dan menyenangkan ketika bertemu orang-orang. Menawarkan diri mengajari bahasa Inggris (atau bahasa lainnya yang kamu kuasai) untuk membantu orang lain, dalam bentuk les maupun di sebuah klub pertukaran-bahasa, merupakan cara yang sangat sempurna untuk bersosialisasi dengan penduduk setempat atau mereka yang tinggal di kota dari negara-negara yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris. Tentu saja, kamu juga bisa menghadiri klub pertukaran bahasa untuk mempelajari banyak bahasa lain selain bahasa Inggris dan mencoba mengobrol dalam bahasa asing yang telah kamu pelajari.
Biasanya yang menarik adalah mempelajari dialek penduduk lokal. Hal ini juga cenderung dilakukan untuk menghormati penduduk lokal. Seperti kata pepatah, ‘tak kenal maka tak sayang’. Nah, gimana mau kenal kalau kamu nggak tahu bahasa yang dipakai penduduk sehari-harinya? Dialek penduduk lokal hanya akan membuat percakapanmu dengan mereka kedengaran lebih alami aja sih.
Tapi, perhatikan juga jika suatu bahasa kadang memiliki tingkatan-tingkatan tertentu. Contohnya seperti bahasa Jawa, di mana ketika kamu mengobrol teman sebayamu dan orang yang lebih tua akan berbeda bahasanya, walaupun sama-sama bahasa Jawa. Begitu juga seperti bahasa bangsa saudara tua negara kita, Jepang, yang memiliki tingkatan-tingkatan seperti bahasa Jawa. Jangan sampai kamu dicap sebagai anak muda yang tidak sopan karena salah bahasa.
Organisasi atau Komunitas Traveler
Selain cara-cara di atas, kamu bisa juga bergabung dengan grup-grup para traveler. InterNations.org, Couchsurfing.org, dan TravBuddy.com, hanyalah sebagian dari sekian banyak situs-situs yang bisa kamu cek di Mbah Google, jika kamu memang benar-benar niat untuk kenalan melampaui lingkup mahasiswa dengan para ekspatriat maupun pelancong-pelancong yang tengah lewat atau singgah di kotamu. Kali aja nemu pasangan hidup anaknya ekspatriat. Statusmu bisa jadi keren kuadrat!
Internations sendiri biasanya mengadakan pertemuan rutin yang dihadiri oleh orang-orang yang telah bekerja, tapi semua jenis orang yang hadir akan disambut. Plus, organisasi ini menyediakan kesempatan besar untuk memperluas jaringan pertemananmu, terutama kalau kamu bermimpi untuk menghabiskan lebih banyak waktu di luar negeri di masa depan nanti, entah untuk bekerja, belajar, relawan, dan sebagainya.
Sementara itu, CouchSurfing dan TravBuddy lebih ditujukan untuk para pelancong yang mengunjungi suatu tempat untuk jangka waktu yang lebih pendek, selain itu juga banyak situs lain yang sejenis. Apapun situsnya, yang penting adalah kamu bisa menemukan teman-teman pecinta traveling. CouchSurfing mengadakan pertemuan dan acara di berbagai daerah perkotaan di seluruh dunia, karena itu, pastikan kamu hadir di salah satu acara CouchSurfing yang terdekat di kotamu!
Jadi Tour Guide
Sebenarnya, kalo yang ini nggak perlu keluar negeripun bisa dapet temen bule. Apalagi, Jogja adalah salah satu tempat tujuan wisata yang paling populer di Indonesia. Hampir setiap hari bisa kita temui bule-bule berkeliaran di jalan, berpelukan mesra di dalam bus Transjogja, ataupun selfie di haltenya.
Yah, kali aja nganggur, nggak ada kelas, dan ingin mencoba hal baru, barangkali ini menjadi salah satu alternatif yang bisa kamu lakukan. Walaupun kuliah di luar negeri sekalipun, kalau kamu sudah cukup mengenal daerah tempatmu tinggal, kamu bisa menjadi pemandu tur buat para turis yang datang ke kotamu. Syukur-syukur sih, kalo yang datang turis-turis Indonesia, jadi bisa jelasin pakai bahasa Indonesia.
Jadi pemandu tur merupakan salah satu cara yang menarik untuk bertemu kawan baru, baik itu turis ataupun penduduk setempat yang pengen mempelajari tentang kotanya sendiri (seumur hidup ngapain aja kamu, kalo sampe nggak kenal kota sendiri...).
Pada akhirnya, jangan lupa bahwa bertemu teman-teman baru melalui relasi teman-teman lain juga merupakan cara lain yang bermanfaat bagi kita bersama, karena dengan begitu kita semua dapat berkumpul bersama-sama!