Pembimbing akan menjadi sebuah penunjang yang sangat penting buat kamu dalam menjalani dunia perkuliahan. Karena dosen yang akan menjadi p...
Pembimbing akan menjadi sebuah penunjang yang sangat penting buat kamu dalam menjalani dunia perkuliahan. Karena dosen yang akan menjadi pembimbing kamu adalah orang yang sangat berpengaruh dalam kelancaran studi yang kamu lakukan di bangku kuliah.
image credit |
Sebagai seorang mahasiswa atau mahasiswi, ada hal yang harus kita sadari, yaitu tentang atmosfer belajar mengajar yang akan sangat berbeda dengan saat kamu duduk di bangku SMA. Pertama, kehidupan di bangku kuliah bisa dikatakan lebih individulistik, karena semuanya kini ada dalam pilihan kamu, tidak akan ada orang yang mencari kamu ketika kamu bolos kuliah, entah untuk pekerjaan sampingan atau karena faktor lainnya.
Nah, dosen pembimbing akan membantu kamu untuk menentukan langkah kemana kamu akan pergi. Biasanya, saat menjadi mahasiswa atau mahasiswi baru di sebuah perguruan tinggi ketika baru lulus dari SMA, kamu mungkin belum punya gambaran sama sekali akan kehidupan menjadi anak kuliahan. Mulai dari sistem jumlah SKS yang akan kamu dapat per semester, hingga IPS dan IPK yang merupakan catatan indeks prestasi kamu per semester dan indeks prestasi kumulatif.
Kalau harus rajin masuk kuliah dan mengerjakan tugas, tentunya kamu sadar betul akan hal itu, bukan? Namun, hal itu tidak akan cukup jika kamu tidak memahami sistem perkuliahan. Biasanya, untuk program S1 di semester ke 5 nantinya kamu akan memilih jurusan. Di sana, kamu akan bertemu dengan seorang dosen yang akan menjadi pembimbing kamu berdasarkan jurusan atau peminatan yang kamu ambil.
Nah, lalu bagaimana nasib seorang mahasiswa di bawah semester 5? Tenang saja, kamu tetap akan memiliki seorang dosen pembimbing. Namun, untuk kamu yang masih berada di bawah semester 5, kamu akan dibimbing langsung di bawah pengarahan Kaprodi (Kepala program studi). Kaprodi yang menjadi pembimbing kamu ini tergantung berdasarkan program studi apa yang kamu pilih, baik program studi Diploma 3 maupun Sarjana.
Nah, biasanya Kaprodi ini akan membimbing secara meluruh untuk satu angkatan pada tahun ajaran baru. Isi bimbingannya hanya tentang basic system perkuliahan kampusmu, dan juga dengan jurusan atau peminatan di fakultas tempat kamu berada.
Berikutnya, setelah waktu berjalan dan kamu sudah tiba untuk mengambil jurusan, yaitu di semester 5 untuk program studi S1 dan di semester 3 untuk program studi D3. Ketika kamu memilih, lalu sudah mengambil sebuah jurusan, kamu akan memiliki dosen pembimbing. Jadi, untuk memilih dosen pembimbing ynag tepat buat kamu, kamu bisa meminta refrensi dari teman-teman senior kamu di kampus, terutama dari senior-senior yang memilih jurusan atau peminatan yang sama dengan kamu.
Mintalah mereka untuk menceritakan semua hal mengenai dosen-dosen pembimbing di jurusan kamu. Dari situ kamu bisa menilai sendiri mana yang paling cocok dengan gaya dan kebutuhan kamu. Tapi, jangan sampai kamu memilih dosen pembimbing karena ajakan teman ya! Ingat, dosen pembimbing adalah kebutuhan penting dalam perkuliahan. Bahkan, dosen pembimbing ini sendiri juga bisa menjadi bantuan untuk kamu saat nantinya akan mulai menyusun skripsi dan menghadapi sidang untuk pembahasan yang kamu buat.
Selain itu, dosen pembimbing akan mengajari kamu banyak hal tentang materi dari jurusan yang kamu pilih. Kamu harus bisa memilih dosen pembimbing yang membuat kamu nyaman. Kamu bisa sering-sering berbicara dan bertukar pikiran dengannya tentang materi ataupun pengalaman di dunia pekerjaan mengenai jurusanmu. Semakin sering kamu bisa bertukar pikiran dengan dia, semakin banyak pula yang kamu dapatkan. Setidaknya ilmu yang bisa didapat tidak hanya berasal dari bangku kuliah, namun juga dari hasil bertukar pikiran kamu dengan si dosen pembimbing tersebut.
Kemudian, bagi kamu mahasiswa atau mahasiswi yang memiliki prestasi dan ingin mendapatkan beasiswa untuk berkuliah, dosen pembimbing akan menjadi faktor pendukung yang bisa menjadi nilai plus saat kamu sedang dipertimbangkan apakah layak untuk mendapat beasiswa atau tidak. Kenapa? Karena dosen pembimbing bisa memberikan kamu sebuah rekomendasi untuk mendapat beasiswa tersebut.
Hal itu jelas bisa terjadi, karena dosen pembimbing sangat mengenal nilai dan prestasi kamu selama berkuliah. Karena biasanya, saat sedang mengurus jadwal perkuliahan setiap semester baru, kamu harus meminta tanda tangan beliau sebagai bukti kamu sudah berkonsultasi dengannya mengenai perkembangan kuliah kamu.
Tidak hanya itu saja, jika kamu berencana melanjutkan program studi ke jenjang yang lebih tinggi dengan jalur beasiswa di perguruan tinggi yang berbeda, dosen pembimbing bisa menolong kamu dengan surat rekomendasi dari dirinya untuk kamu. Surat rekomendasi dari dirinya jelas menjadi bukti yang sangat kuat buat kamu sebagai kandidat penerima beasiswa. Karena surat rekomendasi itu akan langsung ditulis oleh dosen pembimbing, dan akan ia tanda tangani sebagai bentuk bukti keaslian surat rekomendasi tersebut.
Selain untuk pendukung kamu mendapatkan beasiswa, dosen pembimbing juga bisa membantuk kamu dalam mendapatkan referensi yang tepat jika ingin melanjutkan pendidikan di tingkat yang lebih tinggi lagi, baik melalui jalur beasiswa maupun non beasiswa. Hal ini dikarenakan seorang pembimbing biasanya sudah bergelar S2. Jadi mereka paham betul di mana perguruan tinggi yang tepat untuk kamu melanjutkan pendidikan, sesuai dengan jurusan dan minat kamu.
image credit |
Jadi, buat kamu yang sekarang ini ingin menentukan pilihan terhadap dosen pembimbing, jangan ragu-ragu untuk bertanya pada siapapun mengenai diri calon dosen pembimbing ya! Ingat, pilihannya ada di tanganmu, dan kamulah yang paling mengenal dirimu sendiri.