Bersama Inggita Arundina, Kita Pelajari Dunia Perkuliahan di Jerman

B.J Habibie, adalah salah satu tokoh Indonesia yang pernah menjabat sebagai Presiden Indonesia, serta menjadi orang Indonesia yang paling ...

B.J Habibie, adalah salah satu tokoh Indonesia yang pernah menjabat sebagai Presiden Indonesia, serta menjadi orang Indonesia yang paling dihargai di Jerman. Bagaimana menurutmu, melihat prestasi orang Indonesia yang sangat luar biasa ini? Tentunya, kamu juga ingin seperti beliau, bukan? Bisa kuliah di Jerman, dan memberikan kontribusi yang besar bagi kedua negara bahkan dunia, dengan prestasi pesawatnya. 



Kali ini tim berkuliah.com akan menampilkan hasil interview dengan salah satu mahasiswi asal Indonesia yang kuliah di Jerman. Mari kita simak ulasan mengenai kisah pengalamannya berikut ini. 


Halo, salam kenal, ya! Agar bisa lebih mengenal, bisakah diceritakan mengeai profil diri kamu? Baik dari nama, kota asal, kampus dan jurusan yang diambil, tempat tinggal di jerman, serta apa alasan yang membuat kamu memilih Jerman sebagai negara tujuan studimu? 

Halo. Perkenalkan, saya Inggita Arundina, asal dari Jakarta. Di Jerman, saya kuliah di Hochschule für Technik und Wirschaft Berlin (HTW Berlin), atau disebut dengan University of Applied Sciences Berlin. Saya mengambil bidang studi di jurusan Medieninformatik, yaitu Informatics for Media. Saya tinggal di Berlin, Jerman. 

Alasan ke Jerman: Jerman merupakan negara dengan tingkat pendidikannya sangat bagus, interkultural, yaitu banyak foreigner yang juga belajar di Jerman walaupun mungkin tidak sebanyak seperti foreigners yang belajar di Amerika ataupun Australia. Di Jerman, hampir semua universitasnya kualitasnya sama bagusnya. Maksudnya, tidak ada misalnya di Uni A bagus sekali, dan Uni B jelek. Tidak ada yang seperti itu, karena kurikulumnya yang sangat bagus dan ketat. Dan terakhir, kuliah di Jerman untuk public university-nya 'Gratis'! Di beberapa negara bagian seperti di daerah NRW, masih ada yang harus bayar tuition fee, tetapi itu juga tidak mahal sekali jika dibanding di Indonesia, yaitu 500€-700€/semester. Sedangkan untuk di Berlin, saya 'gratis' biaya perkuliahan, hanya membayar yang namanya Semester ticket (sekitar 280€/semester), yaitu dapat menggunakan transportasi umum di daerah Berlin, seperti bus dan metro secara bebas untuk 6 bulan tersebut. Jad, tidak ada pungutan lainnya seperti uang gedung, uang perpustakaan, dan lainnya. Hanya 280€/semester.


Bagaimana suasana dunia perkuliahan di Jerman? Apakah ada perbedaaan yang mencolok dengan Indonesia? Seperti kebiasaan mahasiswa, kebiasaan dosen mengajar, masuk kelas, berpakaian, atau hal lainnya. 

Saya sendiri tidak begitu tahu bagaimana perkuliahan di Indonesia, karena sebelumnya saya tidak pernah kuliah di Indonesia. Tetapi, kalau saya cermati dan perhatikan dengan teman-teman saya di Indonesia, memang banyak perbedaannya. Suasana perkuliahan di Jerman sangat amat bagus dan kondusif dengan peralatan, ruangan yang mendukung. Terdapat pula perpustakaan yang buka dari jam 8 pagi sampai jam 10 malam, ataupun di perpustakaan tertentu buka sampai jam 00.00. Di Jerman ada yang namanya ‘Universität’ ataupun ‘Hochschule’. Kedua hal tersebut berbeda, Universität ditujukan untuk orang orang yang lebih ingin meneliti, ataupun menjadi dosen, sedangkan Hochschule ditujukan untuk orang orang yang lebih langsung praktik. Bisa dibilang, Universität 70% teori, 30% praktik, dan Hochschule kebalikannya, walaupun tidak semuanya seperti itu. Di kelas Universität, untuk kelas umum bisa mencapai 300 orang di dalam auditorium besar, sedangkan untuk kelas hochschule dibatasi hanya sekitar 40 orang saja. 

Kuliah di Jerman juga dituntut untuk menjadi mandiri, kita sebagai pelajar dibebaskan untuk mengatur jadwal kuliah kita sendiri. Tidak ada batasan seperti di Indonesia yang harus mengambil berapa SKS ataupun tergantung IPK. Bisa saja misalnya kita belum lulus Matematik 1, tetapi  mau mengambil Matematik 2, it's okay. Tapi di Jerman perkuliahannya sangat ketat, yaitu kita maksimal hanya boleh 3x ujian, kalau ketiga kalinya belum lulus juga, maka kita di D.O dari jurusan tersebut dan tidak boleh pindah ke jurusan lain di mana ada mata kuliah yang sama dengan mata kuliah yang kita tidak lulus di jurusan sebelumnya. So hard, isn't it? 

Selain itu, ada peraturan yang namanya 3 semester. Yaitu kita harus lulus mata pelajaran A setelah kita mengambil mata pelajaran itu dalam 3 semester. Contoh saya mengambil mata kuliah Statistik di semester ke 3 saya, maka itu harus lulus dalam semester 5, kalau tidak, maka akan di D-O.

Berpakaian sangat bebas dalam di kelas, dosennya juga tidak harus berpakaian rapi, bahkan ketika summer, dosen-dosen juga banyak menggunakan celana pendek. Bahkan, dosen saya pernah mempunyai tattos seluruh badan. Well, it's okay here to be whatever you want :)


Bagaima kita bisa beradaptasi dengan perbedaan sistem perkuliahan? Apakah ada yang bisa kita persiapkan?

Hal yang harus dipersiapkan tentunya secara materil dan juga mental. Materil tentunya sangat penting untuk menunjang kehidupan dan studi kita di jerman,waluapun di sinipun pelajar juga bisa side-job untuk menunjang kehidupan mereka. Yang paling penting juga adalah mental, karena di sini, kita dituntut untuk lebih 'individualistis', tidak seperti indonesia yang kental dengan kekeluargaannya. Di sini kita apa-apa sendiri, bahkan tinggal di sebuah apartemen, kadang kita juga tidak kenal dan ngobrol dengan tetangga sebelah, begitu juga dengan kuliah. Kita harus melakukan apa-apa sendiri, tidak bisa untuk bergantung dengan orang lain. 


Bisa diceritakan mengenai profil University of Applied Sciences Berlin tempat Inggita kuliah? Apa kelebihannya, dan mungkin bisa di sebutkan 3 jurusan favorit di kampus tersebut?

Universitas saya adalah Hochschule. karena saya sendiri tidak begitu suka dengan kelas yang terlalu besar seperti di universität dan relatif lebih 'gampang' dibandingkan dengan universität. Selain itu, dalam hal mengobrol dan bertanya kepada dosen akan lebih gampang jika dibandingkan di universität. Tetapi, sebenarnya kampus di Jerman mempunyai kualitas yang sama, tidak ada perbedaan yang terlalu mencolok. Dan sejauh saya tahu, tidak ada jurusan favorit di kampus saya, semuanya sama bagusnya. Ada dari fakultas Teknik, Computer Science, Ekonomi dan Bisnis, sampai jurusan Mode ada semua di kampus saya.


Bagaimana dengan musim di Jerman? Apakah ada saat-saat di mana musim berubah ekstrim? Jika ada, lalu bagaimana cara mengatasinya?

Musim di jerman relatif dingin terus, panasnya hanya sekitar bulan Juli-September awal. Jadi, harus sedia jaket/coat. Biasanya sebelum keluar rumah, kita lihat dulu cuaca dan suhu di luar, kalau ternyata berangin, kita memakai coat lebih tebal, karena angin di Jerman bisa sampai menusuk tulang. Dan ternyata kalau cuasanya dingin tapi cerah, berarti pakai coat yang agak tipis, ataupun kalaupun hujan siapkan payung. Ruangan di Jerman pasti ada heaternya, tetapi belum tentu ada AC. Jadi, kalau sedang musim panas, terkadang di kelas suka kepanasan karena tidak ada AC. 


Bagaimana cara membuat kartu asuransi kesehatan, kartu mahasiswa, dan rekening tabungan di sana?

Asuransi kesehatan di Jerman wajib hukumnya. salah satu syarat untuk menjadi student di Jerman, yaitu kita mendaftarkan diri di asuransi. Perbulan sekitar 80€, memang agak mahal, tetapi ini sangat worth it. Kalau kita berobat ataupun sakit, kita hanya membawa kartu asuransi kita ke dokter, dan nanti terdapat chip di dalam kartu tersebut dan rumah sakit atau klinik langsung otomatis tahu identitas kita. Kita tidak perlu membayar jika kita berobat ke dokter, cukup dengan asuransi perbulan tersebut. Hampir semua warga Jerman mempunyai kartu asuransi, karena di sini hukumnya wajib.

Kartu mahasiswa otomatis bisa kita dapatkan kalau kita sudah membayar semester ticket yang tadi saya jelaskan sebelumnya. Kartu mahasiswa akan dikirim per 6 bulan. Jadi, semester ticket dan kartu mahasiswa merupakan kartu yang sama dengan 2 fungsi, yaitu untuk public transportation di kota tersebut, dan juga kartu mahasiswa.

Rekening tabungan itu sudah kita punya sebelum kita berangkat ke Jerman, karena jika kita ingin studi di Jerman kita harus sudah punya rekening dulu, yaitu ‘Deutsche Bank’, dengan minimal awal sekitar 8000€ sebagai syarat untuk apply visa studi Jerman di Indonesia. Selanjutnya, account bank kita bisa kita pakai di Jerman dan kemudian diisi. Rekening tabungan juga merupakan satu hal yang penting jika ingin memperpanjang visa studi kita di Jerman. 



Dimanakah pilihan jenis tempat tinggal terbaik untuk di Jerman? Apakah asrama, apartemen atau lainnya? Lalu, di mana kota yang nyaman dan aman untuk dijadikan tempat tinggal?

Saya sendiri sudah pernah tinggal di asrama (wohnheim), apartemen bersama teman-teman, dan apartemen sendiri. Tentu ada positif dan negatifnya. Untuk di asrama tentu lebih murah, tetapi lokasinya kurang strategis, ada yang jauh ke center tapi dekat ke kampus, begitu juga sebaliknya. Dan terkadang bisa kurang nyaman dengan tetangga, karena masalah sepele seperti tugas membersihkan dapur, kamar mandi, lorong, dan lainnya. Tinggal di asrama harus saling menghormati dan tidak bisa semau 'gue'. Tapi, ada juga asrama yang bentuknya apartemen sendiri, tetapi untuk mendapatkannya harus rebutan dengan yang lain.

Tinggal di apartemen bersama teman itu positifnya enak, ada teman yang bisa di curhatin, tetapi kadang juga ada masalah-masalah kecil yang bisa membuat tidak nyaman juga. Kadang, awalnya dekat malah gara-gara satu rumah hubungannya jadi tidak dekat lagi. Dan untuk tinggal sendiri memang lebih mahal, tetapi punya privasi lebih dibandingkan dengan tempat yang lain. Jadi,   tergantung masing-masing orang juga. Kalau saya pribadi, lebih suka tinggal sendiri. Karena saya butuh privasi lebih dan menghindari yang namanya ketidaknyamanan itu. 

Kota yang nyaman, tentu menurut saya Berlin. Karena kota besar tetapi biaya hidup tidak terlalu tinggi dibanding kota kota besar lainnya di Jerman, seperti München, Frankfurt, ataupun Hamburg. Saya juga pernah tinggal di Hamburg selama sebulan. Well, menurut saya Hamburg juga bagus, tetapi alhamdulillah saya diterima di Berlin, sehingga saya sejak tahun 2011 sudah tinggal di Berlin.


Ketika kangen dengan Indonesia, baik itu makanannya, orang-orangnya, apa yang biasanya Inggita lakukan?

Kebetulan masa-masa 'homesick' sudah saya lewatkan. Waktu di awal memang homesick dengan keluarga, teman, dan makanan di Indonesia, tetapi sekarang sudah bisa mengatasinya. Mungkin karena sudah terbiasa. Untuk makanan sendiri, biasanya sih masak. Di jerman, saya jadi suka masak dan untungnya di Berlin terdapat toko Asia yang juga menjual bumbu-bumbu Indonesia ataupun bumbu Asia. Ataupun kalau sedang malas masak, di Berlin terdapat beberapa restoran Indonesia dengan harga yang terjangkau. 


Adakah pengalaman unik, menyenangkan, menyebalkan, dan membosankan selama tinggal dan kuliah di Jerman?

Hal menyenangkan tentunya banyak, bisa bertemu dengan orang-orang banyak, tidak hanya orang Jerman tetapi juga para student dari luar yang juga kuliah di Jerman. Bisa belajar menghargai orang lain, banyak belajar tentunya di sini, tidak hanya kuliah saja. Belajar kehidupan, tenggang rasa, sabar, dan lainnya. 

Rasa bosan tentu ada, ada titik di mana saya merasa sun tuk dengperkuliahan. Biasanya ketika sudah suntuk sekali, saya travelling ke tempat-tempat liburan yang murah, ataupun keluar dari Berlin sesaat. Saya sendiri suka travelling, jadi itu salah satu siasat untuk menghadapi kesuntukan di Jerman. 

Hal yang menyebalkan juga ada. Waktu pertama-tama saya menginjakkan kaki di Jerman, yaitu ketika saya masak di asrama. Teman saya BT kalau saya masak, karena katanya bau. Ya, namanya juga masakan Asia, tau lah ya dengan banyaknya minyak dan rempah-rempah yang nggak biasa di hidung mereka. Terus dia buang peralatan masak saya tanpa pemberitahuan ke saya duluan. Akhirnya, setelah ngobrol-ngobrol kita saling minta maaf dan dia ngebalikin peralatan masak saya. Soalnya, saya bilang saat itu umur saya 18 tahun (pada saat itu, sekarang 22), dan dia merasa enggak enak dengan umur saya yang muda dan jauh dari orang tua. Hehe. Well, tapi itu salah saya juga, karena saya pas masak nggak buka jendela, karena dingin. Ya, dari kejadian itu saya belajar untuk saling menghargai. 


Adakah tips khusus yang ingin Anggita bagikan tentang bagaimana cara mudah untuk masuk dan apply ke universitas kamu saat ini?

Untuk masuk ke university sebenarnya gampang, yang susah itu bagaimana masuk pre university, atau di sini disebut ‘studienkolleg’. Studienkolleg atau pre university itu sama aja dengan kelas 13, atau penyetaraan untuk bisa masuk university. Untuk masuk studienkolleg, terdapat tes bahasa Jerman dan kemampuan matematika dasar. Dan kalau sudah lulus, harus bertahan dan harus lulus dalam 2 tahun (standardnya 1 tahun atau 2 semester lulus). Karena pemerintah Jerman hanya memberikan waktu 2 tahun untuk persiapan sebelum masuk universitynya. Kalau dalam waktu 2 tahun itu tidak lulus, berarti mau tidak mau harus kembali ke Indonesia, atau masuk universitas swasta, yang biayanya cukup mahal. 

Untuk masuk university nya tidak susah, kalau sudah lulus studienkolleg, nilai studienkolleg dan nilai UN + rapot kelas 3 SMA semester 1 dan 2 yang sudah di  terjemahkan ke bahasa Jerman akan digabung. Dan nilai akhir tersebut merupakan nilai yang nantinya untuk didaftarkan ke universitas yang kita inginkan. Well, pastinya tetap ada saingannya untuk bisa masuk universitas, tetapi tidak perlu terlalu khawatir, karena biasanya yang sudah lulus studienkolleg, otomatis pasti dapat universitas,

Buat teman-teman di Indonesia yang ingin bertanya langsung kepada saya, atau kontak saya, kamu bisa membuka lewat blog saya yang alamatnya di: inggiinggita.blogspot.com. Terimakasih, sukses selalu buat berkuliah.com dan teman-teman semuanya!



Nah, itu tadi cerita dan pengalaman dari sahabat kita Inggita Arundina yang telah berhasil kuliah di Jerman dan hampir mengelilingi Eropa. Wow, bagaimana perasaanmu setelah menyimak cerita tersebut? Kalau kamu juga memiliki tekad dan niat yang sama, sebaiknya tetap semangat dan selalu update informasi dunia perkuliahan di luar negeri di berkuliah.com. Salam sukses dan sampai jumpa!
Nama

Afrika,26,Amerika,67,Amerika Serikat,81,Arab Saudi,13,Asia,237,Australia,75,Austria,13,Beasiswa,306,Beasiswa Amerika,4,Beasiswa Arab Saudi,5,Beasiswa Australia,14,Beasiswa Austria,2,Beasiswa Belanda,10,Beasiswa Belgia,1,Beasiswa Brunei Darussalam,2,Beasiswa Cina,10,Beasiswa Denmark,1,Beasiswa Filipina,3,Beasiswa Finlandia,1,Beasiswa Hongkong,1,Beasiswa Hungaria,1,Beasiswa India,2,Beasiswa Indonesia,3,Beasiswa Inggris,28,Beasiswa Irlandia,1,Beasiswa Jepang,14,Beasiswa Jerman,5,Beasiswa Kamboja,1,Beasiswa Kanada,3,Beasiswa Korea,2,Beasiswa Korea Selatan,5,Beasiswa Malaysia,6,Beasiswa Myanmar,1,Beasiswa New Zealand,3,Beasiswa Perancis,4,Beasiswa Polandia,1,Beasiswa Rumania,1,Beasiswa Selandia Baru,1,Beasiswa Sidney,1,Beasiswa Singapura,3,Beasiswa Skotlandia,1,Beasiswa Slovakia,1,Beasiswa Spanyol,1,Beasiswa Swedia,2,Beasiswa Swiss,3,Beasiswa Taiwan,1,Beasiswa Thailand,3,Beasiswa Tiongkok,1,Beasiswa Turki,5,Beasiswa Uni Emirat Arab,1,Beasiswa Uni Eropa,2,Beasiswa Vietnam,1,Belanda,37,Belgia,10,Brazil,2,Brunei Darussalam,7,Bulgaria,3,Ceko,4,Chili,3,Cina,30,Denmark,10,Destinasi,65,Eropa,313,Event,5,Exchange,26,Fakta Unik,82,Festival Indonesia,2,Filipina,8,Finlandia,16,Hong Kong,6,Hungaria,4,IELTS,6,India,37,Indonesia,113,Info Beasiswa,64,Info Jurusan,12,Info Universitas,34,Inggris,86,Interview,445,Interview di Amerika,13,Interview di Arab Saudi,5,Interview di Australia,23,Interview di Austria,4,Interview di Belanda,12,Interview di Belgia,8,Interview di Ceko,3,Interview di Cina,12,Interview di Damaskus,1,Interview di Denmark,4,Interview di Filipina,3,Interview di Finlandia,10,interview di Hungaria,1,Interview di India,9,Interview di Indonesia,4,Interview di Inggris,32,Interview di Irlandia,1,Interview di Italia,11,Interview di Jepang,22,Interview di Jerman,20,Interview di Kanada,8,Interview di Korea Selatan,28,Interview di Malaysia,1,Interview di Maroko,6,Interview di Meksiko,1,Interview di Mesir,8,Interview di New Zealand,17,Interview di Perancis,25,Interview di Polandia,12,Interview di Portugal,11,Interview di Rusia,3,Interview di Selandia Baru,4,Interview di Singapura,6,Interview di Skotlandia,2,Interview di Spanyol,16,Interview di Swedia,2,Interview di Swiss,2,Interview di Taiwan,5,Interview di Thailand,8,Interview di Tiongkok,9,Interview di Turki,9,Interview di Yaman,1,Interview di Yordania,5,Irlandia,10,Islandia,1,Italia,16,Jakarta,1,Jamaika,1,Jepang,60,Jerman,46,Kanada,27,Karir,13,Kazakhstan,1,Kolombia,4,Korea Selatan,44,Kuliner,21,kuliner khas daerah,7,Kuliner Mancanegara,14,Launching Buku,1,Lebanon,3,Lithuania,1,LPDP,4,Malaysia,27,Maroko,9,Media,249,Meksiko,7,Mesir,19,motivasi,2,New York,1,New Zealand,15,News,3,Norwegia,2,Paraguay,1,Perancis,48,Polandia,14,Portugal,15,PPI,6,Prancis,1,Press Release,1,Prestasi,1,Profil PPI,7,Profil Universitas,51,Qatar,2,Rekomendasi,1,Rumania,2,Rusia,13,Selandia Baru,24,Sidney,1,Simposium Internasional PPI Dunia 2016,6,Singapura,30,Skotlandia,4,Slovakia,1,Spanyol,24,Student Life,150,Studenthack,348,Surabaya,2,Swedia,19,Swiss,15,Taiwan,9,Thailand,13,Tiongkok,19,Tips,7,Tips Beasiswa,16,Tips Belajar Bahasa Inggris,9,Tips Kuliah ke Luar Negeri,89,Tips Travelling,6,Tips Umum Kuliah di Luar Negeri,105,Tips Umum Kuliah Di Negeri Sendiri,47,TOEFL,12,Tokoh Dunia,2,Tokoh Indonesia,20,Traveling,6,Turki,20,Uni Emirat Arab,1,Uni Eropa,2,Universitas,36,Universitas Terbaik,56,Uruguay,2,Vietnam,1,Yaman,1,Yogyakarta,3,Yordania,5,Yunani,3,
ltr
item
Berkuliah.com: Bersama Inggita Arundina, Kita Pelajari Dunia Perkuliahan di Jerman
Bersama Inggita Arundina, Kita Pelajari Dunia Perkuliahan di Jerman
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwgRBqP3-Iu5Xo1lN_-M19ce1RZ2ngSm6Q3kj0fxnWavSMqfmWCSH2br1pIojWWRV4CXeiYQ9QGRtZoF1uca1_HuQUrv_EBaeUCih4CNuXhpEMAD9Wc36SGgU-fvqTkUKIl_ss6Yafv1M/s1600/dada.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwgRBqP3-Iu5Xo1lN_-M19ce1RZ2ngSm6Q3kj0fxnWavSMqfmWCSH2br1pIojWWRV4CXeiYQ9QGRtZoF1uca1_HuQUrv_EBaeUCih4CNuXhpEMAD9Wc36SGgU-fvqTkUKIl_ss6Yafv1M/s72-c/dada.png
Berkuliah.com
http://www.berkuliah.com/2014/10/bersama-inggita-arundina-kita-pelajari.html
http://www.berkuliah.com/
http://www.berkuliah.com/
http://www.berkuliah.com/2014/10/bersama-inggita-arundina-kita-pelajari.html
true
6823463133590324440
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy