Kisah Kusnadi El Ghezwa Menjalani Studi Ilmu Agama di Maroko

Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar nama ‘Maroko? Negara yang berlokasi di benua Afrika ini merupakan negara islam yang telah berdiri s...

Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar nama ‘Maroko? Negara yang berlokasi di benua Afrika ini merupakan negara islam yang telah berdiri selama lebih dari 13 abad lalu. Bagi kamu yang pernah menempuh pendidikan di lembaga pendidikan berbasis agama seperti misalnya di pondok pesantren, mungkin kamu akan menjadikan negara Maroko ini sebagai salah satu tujuan tempat untuk menuntut ilmu agama di luar negeri, selain di Mesir yang begitu diminati. 



Nah, kali ini berkuliah.com telah berhasil menginterview salah satu mahasiswa asal Indonesia yang saat ini menempuh pendidikannya di Maroko. Apa saja gambaran cerita dari pengalamannya selama di Maroko? Mari simak ulasannya berikut ini: 

Halo, salam kenal. Sebelumnya, bisa diceritakan profil diri kamu? 

Salam kenal. Saya Kusnadi El Ghezwa, asal Brebes Jawa Tengah dan alumni dari Pondok Pesantren Bahrul Ulum tambakberas Jombang. Saat ini saya menjalani tahun/semester akhir di Institut Ta'limul Atiq Imam Nafie di kota Tanger-Maroko jurusan Dirosat Islaliyah (Islamic Study).

Saya studi dan berangkat ke Maroko lewat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jakarta yang bekerjasama dengan Wizarotul Auqof wa as-Syu’un al-Islamiyah, (Kementerian Wakaf dan Urusan keislaman Maroko). 


Bagaimana sistem perkuliahan yang di kampus Kusnadi? Apa perbedaan yang paling terasa dibandingkan dengan yang ada di Indonesia?

Kebetulan saya belajar di Madrasah Al-Imam Nafi’ Li At-Ta’lim Al-‘Atiq, sebuah lembaga pendidikan yang memiliki basis sama seperti pesantren salaf, jadi sistem perkuliahan di kampus saya tidak jauh berbeda dengan sistem pengajaran di pesantren, secara umum sedikit berbeda dengan sistem perkuliahan di Indonesia. Bukan hanya dengan sistem perkuliahan di Indonesia saja, dengan sistem perkuliahan di kampus-kampus Maroko lainnya yang berada di bawah naungan Ta'limul 'Ali juga berbeda. 

Misalnya mulai dari jam aktif belajar, mata kuliah dan peraturan yang ada memiliki perbedaan yang sangat menonjol. Yang paling menyolok, semua mahasiswa wajib mengenakan seragam Jelabah (baju tradisional khas Maroko), harus hafal al Quran minimal 3 juz bagi mahasiswa asing dan 30 juz bagi mahasiswa internal. Kerapian, ahlak dan sopan santun juga sangat diperhatikan sekali, misalnya ketika ada mahasiswa yang memilki rambut panjang harus dipotong dan dirapikan. 

Jam belajarnya juga lebih banyak, setiap hari masuk mulai pukul 08.00 sampai jam 12.00. Waktu istirahat mulai pukul 12.00 hingga 14.00. Kemudian masuk lagi hingga pukul 18.00. Kecuali hari kamis dan jumat libur.  

Mata kuliahnya pun demikian, di awal semester ada 18 mata pelajaran, sementara di kampus lain hanya memilki  8 mata kuliah saja. Baru ketika semester akhir ada pengurangan menjadi 12 mata kuliah. Seperti halnya ketika saya di pesantren, di kampus ini juga semua mahasiswa dilarang merokok. Jika ada yang melanggar konsekuensinya tidak mendapatkan beasiswa. Keaktifan di kampus juga menjadi pertimbangan kelulusan untuk naik ke semester berikutnya. Meski memiliki nilai di atas rata-rata jika absen lebih dari batas yang telah ditentukan, otomatis tidak bisa naik ke semester berikutnya.


Bisa diceritakan profil dan kelebihan dari kampus Kusnadi saat ini?

Madrasah Al-Imam Nafi’ Li At-Ta’lim Al-‘Atiq adalah sebuah madrasah atau sejenis pesantren berbasis salaf yang terletak di kota Tangier Maroko, bernaung di bawah Wizarotul Auqof Wa Asy-syu’un Al-Islamiyyah.  Berdiri pada tahun 1417 H yang bertepatan dengan tahun 1996 M. Pada awal didirikannya, madrasah ini tidak semata-mata ditujukan untuk memperkaya pikiran murid, tetapi meninggikan moral (akhlak), melatih kedisiplinan, menghargai nilai-nilai kemanusiaan, mengajarkan tingkah laku yang jujur dan bermoral. Setiap murid dibiasakan agar menerima etika agama di atas etika-etika lain. 

Madrasah ini memiliki beberapa jenjang pendidikan. Di antaranya adalah I’dadi (setara dengan SMP atau MTs), Tsanawi (setara dengan SMA/MA), dan yang terakhir adalah Niha’i atau Jami’i (setara dengan kuliah Strata I). Jenjang yang terakhir atau Niha’i baru didirikan pada tahun 2009. 

Dalam sejarah perkembangannya, madrasah ini mengalami progres yang cukup pesat. Meskipun berbasis pesantren salaf, namun tidak meninggalkan ilmu-ilmu modern yang menurutnya perlu dimasukkan ke dalam kurikulum. Atas dorongan yang datang dari berbagai pihak untuk mengadakan jenjang Strata II, madrasah telah mengajukan proposal pengajuan kepada atasannya, Wizarotul Auqof wa as-Syu’un al-Islamiyah, (Kementerian Wakaf dan Urusan keislaman Maroko).

Sesuai dengan keputusan pemerintah Maroko bahwasannya pendidikan Strata 1 dapat ditempuh selama 3 tahun, tingkatan atau kelas yang ada dalam Ta’limul ‘Atiq terdiri dari Sanah Ula (tahun pertama), Sanah Tsaniyyah (tahun kedua), dan yang terakhir adalah Sanah Tsalitsah (tahun ketiga). Di Ta’limul ‘Atiq, jenjang niha’i (S1) tidak mempunyai fakultas dan jurusan sebagaimana universitas pada umumnya di Maroko yang berada di bawah naungan Wizarah Ta’lim ‘Ali (Kementerian Pendidikan Tinggi). Namun, hanya memiliki jurusan Dirosat Islamiyyah (Islamic Study) atau Syari’ah.

Madrasah ini memiliki karakteristik unik dari lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Untuk ilmu-ilmu syari’at seperti Tafsir, Hadits wa ulumuhu, Fiqh wa ushuluhu wa qowa’iduhu diampu oleh 2 dosen dalam jam yang berbeda. Sistem ini dapat menambah wawasan bagi mahasiswa dengan memahami pengajaran 2 dosen yang berbeda dalam satu materi yang sama. Inilah yang menjadi kelebihan kampus ini, karena masing-masing dosen memiliki teori mengajar yang berbeda satu sama lain. Di sisi lain sistem pembelajarannya masih tetap mempertahankan sistem pendidikan tradisional (salaf), para dosennya juga banyak yang didatangkan dari ulama terkemuka di Maroko yang mana mereka belum tentu bersedia ketika diminta mengajar di kampus umum.

Seperti halnya pesantren di Indonesia, penggalian khazanah budaya Islam melalui kitab-kitab klasik salah satu unsur yang terpenting dari keberadaan sebuah lembaga pendidikan yang berbasis salaf dan yang membedakannya dengan lembaga pendidikan yang lainnya.

Madrasah Ta'limul 'Atiq sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional tidak dapat diragukan lagi berperan sebagai pusat transmisi dan desiminasi imu-ilmu keislaman, terutama yang bersifat kajian-kajian klasik. Maka pengajaran “kitab-kitab klasik” telah menjadi karakteristik yang merupakan ciri khas dari proses belajar mengajar di madrasah ini.


Apakah Kusnadi kuliah menggunakan beasiswa? Kalau iya, apa namanya dan bagaimana cara applynya sesuai dengan pengalaman kamu?

Kebetulan karena saya berangkat ke Maroko lewat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), jadi beasiswa yang saya terima berbeda dengan teman-teman yang berangkat lewat Kemenag. Ada 2 instasi di bawah pemerintahan Maroko yang memberikan beasiswa bagi mahasiswa asing. 

Pertama, The Moroccan Agency for International Cooperation (AMCI), lembaga ini yang memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang diberangkatkan oleh Kemenag dan terahir Wizarotul Auqof wa as-Syu’un al-Islamiyah, (Kementerian Wakaf dan Urusan keislaman Maroko). Dari lembaga inilah setiap 3 bulan sekali saya menerima beasiswa. Setiap bulannya saya mendapatkan beasiswa sebesar 250 Dirham, sekitar 300 ribu Rupiah perbulan tapi diberikan tiap 3 bulan sekali. 

Sedangkan teman-teman yang berangkat dari Kemenag setiap bulannya mendapatkan beasiswa dari AMCI sebesar 750 Dirham, beasiswa tersebut bisa diambil tiap 2 bulan sekali. 

Sayangnya kerjasama beasiswa tersebut diberikan tiap3 tahun sekali, jadi dari pihak PBNU menerima pendaftaran beasiswa ke Maroko tidak tiap tahun seperti Kemenag yang tiap tahunnya mengirimkan calon mahasiswa baru sebanyak 15 orang.

Untuk bisa kuliah di sini cukup mudah, kalau ingin berangkat lewat Kemenag bisa mendaftar langsung lewat website resminya http://diktis.kemenag.go.id/ atau bisa juga lewat PBNU http://www.nu.or.id/. Tentunya setelah pengumuman pendaftaran mahasiswa baru ke Maroko sudah dibuka. Biasanya pengumuman tersebut keluar pada bulan Mei. Selanjutnya tinggal menyerahkan berkas-berkas yang diperlukan. Nanti dari pihak perekrutan mahasiswa baru akan menyertakan berkas-berkas yang diperlukan.



Apakah ada lembaga atau komunitas negara Maroko di Indonesia yang bisa kita ikuti dalam rangka mempersiapkan keberangkatan ke sana?

Selama ini saya belum pernah mendengar ada lembaga atau komunitas negara Maroko di Indonesia yang bisa kita ikuti dalam rangka mempersiapkan keberangkatan ke Maroko. Kecuali Kedutaan Maroko di Indonesia biasanya bisa dijadikan tempat untuk mendapatkan informasi mengenai beasiswa tersebut.

Apa pengalaman yang kamu rasakan di bulan-bulan pertama tinggal dan belajar di luar negeri?

Awalnya saya merasa sama ketika pertama kali belajar di pesantren, kangen keluarga, saudara dan teman di rumah. Hanya saja di sini lebih terasa perbedaanya. Banyak hal-hal baru yang sebelumnya belum pernah saya jumpai. 

Pertama, sedikit kesulitan berkomunikasi dengan warga setempat, karena mereka mengunakan bahasa Amiyah (bahasa arab pasaran) bukan bahasa arab fushah. Kedua, kesulitan menguasai bahasa Perancis karena saya kira bahasa Perancis tidak dipelajari jadi saya tidak memilki basic dan persiapan sama sekali. Dalam hal makanan juga butuh waktu yang cukup lama untuk bisa menyesuaikan diri. Di sini sulit sekali menemukan bumbu-bumbu Nusantara, produk makanan Indonesia pun sulit dijumpai kecuali Indomie, itupun baru tahun kemaren masuk ke pasar Maroko. Mau tidak mau harus mengkonsumsi menu masakan khas Maroko, terlebih ketika mengkonsumsi buah Zaitun yang rasanya sangat menyengat. Jarang sekali mahasiswa yang suka, baru setelah beberapa bulan kemudian bisa bersahabat. Hingga saat inipun saya belum menjumpai restoran Indonesia. Terakhir sedikit kurang nyaman dengan perubahan musim di sini, tiap kali perubahan cuaca dan suhunya terkadang tidak normal efeknya badan terkadang sakit.


Berapa biaya hidup minimal untuk tinggal di daerah Kusnadi. Seperti biaya makan dan tempat tinggal?

Untuk bisa bertahan di tempat saya tinggal tidak membutuhkan banyak biaya, karena semua kebutuhan sudah ditanggung dari pihak kampus. Mulai tempat tinggal, makan 2 kali sehari dan kitab-kitab yang dipelajari gratis. Untuk kebutuhan lainnya bisa menggunakan uang beasiswa yang saya terima tiap 3 bulan sekali sebesar 750 Dirham. Kecuali untuk teman teman yang belajar diluar kota Tanger, minimal mereka harus mengeluarkan biaya sebesar 150 Dollar menging  semua kebutuhan kita di Maroko serba mahal. Mulai dari sewa rumah, bayar air dan listrik dan alat transportasi.


Apakah ada jaringan usaha milik orang Indonesia di sana yang bisa kita gunakan tempat mencari pekerjaan sampingan?

Selama ini belum ada jaringan usaha milik orang Indonesia yang bisa digunakan sebagai tempat kerja sampingan para mahasiswa. Kalaupun ada, saya kira harus mikir dua kali untuk bisa belajar dan bekerja. Pertama, kesulitan mengatur waktu dan sedikitinya upah yang diterima. Biasanya untuk mencukupi kebutuhan tersebut ikut tampil di setiap event yang di adakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Rabat. Seperti penampilan seni dan budaya. Kemudian, ketika liburan musim panas menunggu ada penjaga KBRI yang cuti sehingga bisa menggantikannya. Saya sendiri pernah melakukan itu semua, bahkan kemarin sempat sebulan lebih menjadi staff sementara untuk mengisi kekosongan. Ada juga yang membuka usaha tempe dan menjadi guide para tamu Indonesia yang datang ke sini. 


Seberapa aktifkah Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Maroko? Kegiatan apa yang biasanya dilakukan oleh PPI di Maroko?

Perhimpunan Pelajar Indonesia atau PPI Maroko adalah sebuah organisasi kemahasiswaan yang memilki peran penting di tengah-tengah para mahasiswa Indonesia di Maroko. Di samping sebagai wadah belajar untuk berorgansisasi dan bersosialisai, PPI Maroko juga ikut membantu menangani permasalahan atau kendala yang dihadapi mahasiswa. Baik kendala di kampus, urusan surat menyurat dan permasalahan lainnya. 

Adapun kegiatan PPI Maroko antara lain seperti diskusi, seminar, ikut mempromosikan seni dan kebudayaan Indonesia bekerjasama dengan KBRI Rabat dan kegiatan-kegiatan lainnya yang melibatkan semua mahasiswa Asia di Maroko. Seperti SEAS GAMES yang diadakan tiap tahun sekali. Biasanya diadakan ketika musim panas (liburan) tiba, kebetulan tahun depan PPI Maroko akan menjadi tuan rumahnya. 


Apakah ada tips agar kita bisa sukses hidup dan kuliah di Maroko?

Sebetulnya saya merasa tidak pantas untuk memberikan tips agar bisa sukses di belajar di Maroko karena saya sendiri sedikit bermasalah dengan kampus. 

Mungkin ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika kita ingin suskes dalam menuntut ilmu di ‘negeri seribu benteng’ ini. 

Pertama, usahakan tidak tinggal sekamar dengan orang Indonesia, carilah teman dari negara asing atau warga setempat supaya keseharian kita terbiasa dengan menggunakan bahasa Arab. Meski bahasa resmi Maroko adalah bahasa Arab, namun keseharian warganya lebih familiar menggunakan bahasa Perancis, tapi sangat disayangkan jika kesempatan itu tidak bisa kita gunakan dengan sebaik mungkin. Di sini kesempatan untuk bisa berbahasa Arab dan Perancis sangat besar, tapi jika tiap hari berteman dengan orang Indonesia maka sampai kapanpun tidak akan menguasainya.

Kedua, usahakan fokus dalam belajar, jangan malu bertanya atau takut salah, baik ketika berada di kampus atau di luar kampus. Justru dari kesalahan itu kita tahu letak kekurangan kita. 

Usahakan untuk tidak sering keluar kecuali kalau ada keperluan, mengingat ongkos taksi yang mahal, jadi kita harus bisa mengatur keuanganan kita sebaik mungkin. 

Mudahnya pengaksesan internet terkadang membuat kita lupa dengan dengan waktu dan tugas-tugas kampus. Inilah yang perlu kita waspadai, kalau kita ingin fokus belajar maka harus bisa mengurangi waktu untuk membuka internet. 

Terakhir, bagi kawan-kawan yang ingin kuliah di sini yang terpenting pelajari dan kuasai dulu bahasa Arab dan Perancis, insya Allah di kampus semuanya lancar dan bisa selesai tepat waktu. Mungkin ini yang bisa saya tuliskan, semoga bermanfaat.



Baiklah, demikian ulasan mengenai cerita pengalaman dari Kusnadi El Ghezwa selama menjalani studi kuliahnya di Maroko. Semoga bermanfaat. 

Salam hangat dari berkuliah.com.  
Nama

Afrika,26,Amerika,67,Amerika Serikat,81,Arab Saudi,13,Asia,237,Australia,75,Austria,13,Beasiswa,306,Beasiswa Amerika,4,Beasiswa Arab Saudi,5,Beasiswa Australia,14,Beasiswa Austria,2,Beasiswa Belanda,10,Beasiswa Belgia,1,Beasiswa Brunei Darussalam,2,Beasiswa Cina,10,Beasiswa Denmark,1,Beasiswa Filipina,3,Beasiswa Finlandia,1,Beasiswa Hongkong,1,Beasiswa Hungaria,1,Beasiswa India,2,Beasiswa Indonesia,3,Beasiswa Inggris,28,Beasiswa Irlandia,1,Beasiswa Jepang,14,Beasiswa Jerman,5,Beasiswa Kamboja,1,Beasiswa Kanada,3,Beasiswa Korea,2,Beasiswa Korea Selatan,5,Beasiswa Malaysia,6,Beasiswa Myanmar,1,Beasiswa New Zealand,3,Beasiswa Perancis,4,Beasiswa Polandia,1,Beasiswa Rumania,1,Beasiswa Selandia Baru,1,Beasiswa Sidney,1,Beasiswa Singapura,3,Beasiswa Skotlandia,1,Beasiswa Slovakia,1,Beasiswa Spanyol,1,Beasiswa Swedia,2,Beasiswa Swiss,3,Beasiswa Taiwan,1,Beasiswa Thailand,3,Beasiswa Tiongkok,1,Beasiswa Turki,5,Beasiswa Uni Emirat Arab,1,Beasiswa Uni Eropa,2,Beasiswa Vietnam,1,Belanda,37,Belgia,10,Brazil,2,Brunei Darussalam,7,Bulgaria,3,Ceko,4,Chili,3,Cina,30,Denmark,10,Destinasi,65,Eropa,313,Event,5,Exchange,26,Fakta Unik,82,Festival Indonesia,2,Filipina,8,Finlandia,16,Hong Kong,6,Hungaria,4,IELTS,6,India,37,Indonesia,113,Info Beasiswa,64,Info Jurusan,12,Info Universitas,34,Inggris,86,Interview,445,Interview di Amerika,13,Interview di Arab Saudi,5,Interview di Australia,23,Interview di Austria,4,Interview di Belanda,12,Interview di Belgia,8,Interview di Ceko,3,Interview di Cina,12,Interview di Damaskus,1,Interview di Denmark,4,Interview di Filipina,3,Interview di Finlandia,10,interview di Hungaria,1,Interview di India,9,Interview di Indonesia,4,Interview di Inggris,32,Interview di Irlandia,1,Interview di Italia,11,Interview di Jepang,22,Interview di Jerman,20,Interview di Kanada,8,Interview di Korea Selatan,28,Interview di Malaysia,1,Interview di Maroko,6,Interview di Meksiko,1,Interview di Mesir,8,Interview di New Zealand,17,Interview di Perancis,25,Interview di Polandia,12,Interview di Portugal,11,Interview di Rusia,3,Interview di Selandia Baru,4,Interview di Singapura,6,Interview di Skotlandia,2,Interview di Spanyol,16,Interview di Swedia,2,Interview di Swiss,2,Interview di Taiwan,5,Interview di Thailand,8,Interview di Tiongkok,9,Interview di Turki,9,Interview di Yaman,1,Interview di Yordania,5,Irlandia,10,Islandia,1,Italia,16,Jakarta,1,Jamaika,1,Jepang,60,Jerman,46,Kanada,27,Karir,13,Kazakhstan,1,Kolombia,4,Korea Selatan,44,Kuliner,21,kuliner khas daerah,7,Kuliner Mancanegara,14,Launching Buku,1,Lebanon,3,Lithuania,1,LPDP,4,Malaysia,27,Maroko,9,Media,249,Meksiko,7,Mesir,19,motivasi,2,New York,1,New Zealand,15,News,3,Norwegia,2,Paraguay,1,Perancis,48,Polandia,14,Portugal,15,PPI,6,Prancis,1,Press Release,1,Prestasi,1,Profil PPI,7,Profil Universitas,51,Qatar,2,Rekomendasi,1,Rumania,2,Rusia,13,Selandia Baru,24,Sidney,1,Simposium Internasional PPI Dunia 2016,6,Singapura,30,Skotlandia,4,Slovakia,1,Spanyol,24,Student Life,150,Studenthack,348,Surabaya,2,Swedia,19,Swiss,15,Taiwan,9,Thailand,13,Tiongkok,19,Tips,7,Tips Beasiswa,16,Tips Belajar Bahasa Inggris,9,Tips Kuliah ke Luar Negeri,89,Tips Travelling,6,Tips Umum Kuliah di Luar Negeri,105,Tips Umum Kuliah Di Negeri Sendiri,47,TOEFL,12,Tokoh Dunia,2,Tokoh Indonesia,20,Traveling,6,Turki,20,Uni Emirat Arab,1,Uni Eropa,2,Universitas,36,Universitas Terbaik,56,Uruguay,2,Vietnam,1,Yaman,1,Yogyakarta,3,Yordania,5,Yunani,3,
ltr
item
Berkuliah.com: Kisah Kusnadi El Ghezwa Menjalani Studi Ilmu Agama di Maroko
Kisah Kusnadi El Ghezwa Menjalani Studi Ilmu Agama di Maroko
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwiGxBN_KDkEmFO6EvVf7V-6rAfpq8hds3yVig-2dbIp4iPW3bHOl-eo2pNZoEKE-TmGCogleKalvLaW7EcjsMMnsw7yaMzB6UDTdau6uL0Y11p5vXvs2L9k5Uklwjf5mE0oyjvEh1Xik/s1600/dfghtht.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwiGxBN_KDkEmFO6EvVf7V-6rAfpq8hds3yVig-2dbIp4iPW3bHOl-eo2pNZoEKE-TmGCogleKalvLaW7EcjsMMnsw7yaMzB6UDTdau6uL0Y11p5vXvs2L9k5Uklwjf5mE0oyjvEh1Xik/s72-c/dfghtht.png
Berkuliah.com
http://www.berkuliah.com/2014/10/kisah-kusnadi-el-ghezwa-menjalani-studi.html
http://www.berkuliah.com/
http://www.berkuliah.com/
http://www.berkuliah.com/2014/10/kisah-kusnadi-el-ghezwa-menjalani-studi.html
true
6823463133590324440
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy