Interview dengan Andreas: Bagaimana Kuliah di Amerika Serikat Membentuk Karakter dan Kehidupannya

Kuliah di Amerika Serikat? Siapa yang nggak mau. Apalagi kalau kuliahnya gratis, tentu saja menjadi impian buat banyak anak muda, termasuk a...

Kuliah di Amerika Serikat? Siapa yang nggak mau. Apalagi kalau kuliahnya gratis, tentu saja menjadi impian buat banyak anak muda, termasuk anak-anak muda di Indonesia. Namun, untuk bisa berkuliah di Amerika dengan beasiswa, tentu tidaklah mudah. Ada banyak hal yang perlu dipersiapkan.

Nah, di artikel kali ini, Berkuliah.com berkesempatan untuk melakukan interview dengan salah satu alumni yang sudah menyelesaikan kuliahnya di salah satu kampus besar di Amerika Serikat. Yuk kita simak bersama.

Andreas di Amerika - Facebook

Halo. Biar bisa mengenal lebih dekat, bisakah diceritakan tentang profil diri Anda? Baik nama, kota asal, nama kampus serta jurusan yang diambil saat kuliah, tempat tinggal selama di Amerika. 

Nama saya Andreas. Saya berasal dari Palembang dan kemudian hijrah ke Medan sejak umur 5 tahun. Saya menamatkan S-1 saya untuk jurusan Manajemen Perusahaan dengan gelar Sarjana Ekonomi di tahun 2010 di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembaga Manajemen Immanuel Indonesia (STIE-LMII), Medan.

Saya mengambil jurusan Social Media & Public Relations di Madison Area Technical College (MATC) di Madison, Wisconsin. Kemudian setelah itu, tahun 2013, Saya mengambil jurusan Studies in American Language di San Jose State University di San Jose, California, yang sering juga disebut dengan Silicon Valley, pusat teknologi Amerika Serikat dimana headquarter Facebook, Google, Yahoo dan Oracle berada.


Apakah kuliah di kampus tersebut melalui beasiswa? Bagaimana proses awal dari mengetahui informasi kuliah di Amerika, penyeleksian, persiapan bahasa, berkas-berkas, sampai bisa diterima kuliah disana?

Untuk kuliah di MATC (2011-2012), Saya mendapatkan beasiswa dari The U.S. Department of State dalam program Community College Initiative (CCIP),  yang  setiap tahunnya memilih 30-50 kandidat terbaik dari Indonesia untuk menjadi duta Indonesia dan berkuliah selama 1 tahun di Community College di Amerika Serikat.

Saya mendapatkan informasi beasiswa ini dari salah seorang sahabat Saya yang telah mendapatkan beasiswa serupa di tahun 2010. Foto-foto di Facebook tentang kegiatan sahabat Saya di Amerika Serikat menjadi motivasi kuat sekaligus inspirasi Saya untuk bisa mendapatkan beasiswa CCIP.


Selama pendaftaran tersebut, hal apa yang paling menantang menurut mas Andre? 

TOEFL. Syarat nilai TOEFL minimum untuk  beasiswa CCIP saat itu adalah 500. Hasil nilai TOEFL pertama Saya adalah 417, jauh dari nilai minimum untuk beasiswa CCIP. Kemudian Sayapun mengambil kelas intensif TOEFL selama 2 bulan, setiap hari senin-jumat, sepulang kerja. Setelah menyelesaikan kursus intensif, Saya mengambil tes TOEFL lagi. Hasilnya agak mengecewakan, 483.

Memang saat itu Saya masih kurang fit, berhubung Ibu saya baru meninggal dunia tepat satu minggu sebelum tes. Saya menjadi lebih khawatir ketika menyadari bahwa deadline untuk submit berkas adalah kurang lebih sebulan lagi.

Tetapi Saya tidak menyerah. Saya mendaftar lagi untuk ikut tes TOEFL. Belajar dari kegagalan, Saya menambah waktu belajar untuk membahas soal-soal TOEFL dari buku Baron’s TOEFL yang Saya beli di Gramedia sepulang kerja sampai larut malam. Akhirnya, di saat satu minggu sebelum deadline, hasil TOEFL saya keluar dengan nilai 520.


Saat memilih tempat kuliah, apakah Mas Andre memilih berdasarkan negaranya dulu, berdasarkan jurusannya dulu, atau berdasarkan kesempatan beasiswanya dulu, atau ada hal lain?

Untuk beasiswa CCIP, pengurus CCIP di Amerika Serikat telah memilihkan langsung Community College mana yang punya kerjasama dengan CCIP dan memiliki jurusan Social Media & Public Relations yang berkualitas.

Kalau untuk beasiswa lain, misalnya Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) LPDP, Saya memilih universitas berdasarkan ranking terbaik untuk jurusan yang Saya kehendaki dari seluruh universitas terbaik dunia. Biasanya Saya merujuk dari peringkat QS World University Rankings ataupun Times Higher Education World University Rankings.

Kemudian Saya memfilter lagi universitas mana yang pengajarannya dalam Bahasa Inggris dan melihat lebih spesifik lagi kedalam kurikulum jurusan di universitas tersebut.

(Saat ini Saya sudah lolos seleksi berkas, interview, dan leaderless group discussion untuk BPI-LPDP. Saya sekarang menunggu untuk mengikuti program pra-keberangkatan, Program Kepemimpinan. Jika semua berjalan lancar, Saya akan melanjutkan pendidikan Magister saya di jurusan perbankan di University of Birmingham, Inggris di tahun 2015).


Bagaimana Mas Andre bisa beradaptasi dengan lingkungan baru, teman-teman baru, system pendidikan yang baru, di tempat kuliah mas? Atau, ketika mas Andre menemui kesulitan, kemana Anda akan mencari bantuan?

Andreas dan teman-temannya - Facebook
Meskipun Bahasa merupakan salah satu tantangan terbesar ketika berkuliah di Amerika Serikat, Saya menyiasatinya dengan memberdayakan fasilitas kuliah yang ada. Contohnya, Saya selalu menggunakan fasilitas Learning Center atau Writing Center untuk mendapatkan bimbingan dari tutor mengenai tugas Saya ataupun untuk hanya sekedar mengoreksi grammatical error tugas kuliah Saya.

Untuk menambah koneksi pertemanan, Saya selalu menggunakan waktu luang Saya untuk bersosialisasi dengan warga Negara Amerika maupun mahasiswa internasional yang ada di Madison dengan mengikuti kegiatan-kegiatan seperti: kegiatan sukarelawan di homeless center, mengikuti acara pertukaran budaya di friendship center, dan mengikuti acara-acara yang digelar oleh organisasi mahasiswa yang ada di college ataupun universitas.

Saya pernah menampilkan budaya Indonesia melalui pakaian Batik, slide presentasi tentang makanan dan objek wisata di Indonesia dan menari Poco-Poco di acara the Global Showcase, acara pertukaran budaya tahunan di MATC.


Apakah ada tips dan trik spesial untuk mendapatkan pemasukan tambahan selama kuliah di USA? 

Sebagai mahasiswa internasional dengan visa pelajar mungkin agak sulit untuk mendapatkan pemasukan tambahan dengan bekerja secara legal diluar kampus, namun tidak tertutup kemungkinan untuk mendapatkan pemasukan tambahan, salah satunya dengan cara magang (internship).

Saya pernah magang menjadi Staff Writer di The Clarion, College Newspaper yang ada di MATC. Beruntung Saya mendapatkan kolom untuk review makanan dan pelayanan di restoran, sehingga untuk tiap kunjungan restoran yang Saya buatkan artikelnya, Saya akan mendapatkan 30 dolar dari The Clarion untuk makan di restoran tersebut. Di akhir internship, Saya juga mendapatkan gift card sebesar 50 dolar sebagai reward.


Bagaimana karakter mahasiswa-mahasiswa internasional di kampus mas Andre? Apakah mereka friendly? Bagaimana supaya bisa berbaur dengan mereka, dengan melihat perbedaan budaya kita dan mereka?

Umumnya mahasiswa internasional sangatlah friendly. Saya sendiri sering sekali berbaur dengan mahasiswa internasional ketika berkuliah di Amerika Serikat. Ketika di MATC, saya tinggal 1 apartemen dengan 3 sahabat yang berasal dari Afrika Selatan, Pakistan, dan India. Konflik-konflik kecil kadang terjadi karena adanya perbedaan latar belakang budaya. Namun seiring berjalannya waktu, Saya dan teman-teman menjadi sangat akrab dan menjadi sangat toleran terhadap perbedaan yang sebenarnya membuat dunia ini lebih berwarna.

Saya juga pernah menghabiskan hampir satu bulan liburan musim dingin (Winter Break) Saya dengan traveling ke New York, Washington D.C., dan Philadelphia bersama dengan 4 teman Saya dari Brasil, dimana Saya adalah satu-satunya orang Indonesia dalam grup tersebut. Saya belajar banyak Bahasa Brasil dari mereka; begitupun mereka yang belajar beberapa kosakata Bahasa Indonesia dari Saya.

Surprisingly, Saya banyak menemukan kesamaan budaya antara Brasil dan Indonesia; sebuah kesamaan dari dua Negara yang terpisah jauh oleh benua dan samudra.

Sedangkan di San Jose State University, teman-teman baik Saya kebanyakan dari Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Hongkong, Vietnam, Arab Saudi, dan Kuwait. Kami sering menghabiskan weekend bersama untuk sekedar makan bersama, berbelanja, ataupun hiking ke Taman Nasional RedWood yang lumayan dekat dengan kota San Jose.




Apakah ada hal-hal tentang USA yang selama ini salah dipersepsikan oleh masyarakat Indonesia, menurut opini mas Andre? 

Sebagian orang mungkin menganggap warga Negara Amerika rasis, tidak toleran, dan itu tidak sepenuhnya benar. Rasisme ada dimana-mana, tanpa terkecuali di Indonesia. Back to my point, Saya pernah merasakan kehangatan dan perlakuan yang sangat baik oleh keluarga Amerika ketika Saya berkuliah di Madison.

Saya mendapatkan American Mentor Family yang merupakan bagian dari program beasiswa Saya untuk mengatasi rasa homesick. Mentor Family Saya sangat menyayangi Saya layaknya keluarga sendiri. Bahkan sampai sekarang, Saya masih tetap berhubungan baik dengan Mentor Family Saya via Facebook dan Email.


Di manakah kira-kira pilihan jenis tempat tinggal terbaik menurut Mas Andre? Apakah di apartemen, asrama, atau lainnya? 

Saya pribadi tidak pernah tinggal di asrama. Kalau tempat tinggal terbaik sih semuanya kembali kepada preference masing-masing. Di Madison, Saya tinggal di apartemen. Hal ini memberikan Saya keleluasaan untuk bereksplorasi dalam hal memasak (Biasanya asrama memberikan fasilitas meal plan).


Ketika sedang masa kuliah, terus merasa kangen dengan Indonesia, entah itu makanannya, orang-orangnya, apa yang biasa Anda lakukan? Kegiatan apa yang bisa dilakukan selain kuliah?

Saya mengatasi rasa homesick dengan berbagai cara, salah satunya dengan berbaur dengan mahasiswa Indonesia senasib seperjuangan lainnya. Saya sering berkumpul dengan mereka, mengikuti potluck party yang sering Kami adakan tiap bulannya. Saya juga sering membeli tempe untuk dimasak sendiri dan makan di restoran Indonesia ketika Saya kangen makanan Indonesia.

Kegiatan yang saya lakukan selain kuliah adalah aktif mengikuti segala aktifitas yang bermanfaat, misalnya mengikuti workshop tari Bali oleh seorang pengajar berkebangsaan Czech Republic yang mendalami tari Bali di Pulau Bali selama sekian tahun, diskusi tentang politik Indonesia oleh Profesor Amerika di University of Wisconsin-Madison (UWM), membantu Teaching Assistant di Center of Southeast Asian Studies UWM untuk membuat video percakapan Bahasa Indonesia sebagai bahan kurikulum kelas bahasa Indonesia, sampai belajar membuat Tempe di Bandung Restaurant yang diajarkan langsung oleh pemilik restoran, Oom Roni, tentang cara pembuatan tempe; mulai dari perebusan kedelai sampai dengan teknik fermentasi.



Sekarang, mas Andre sudah kembali ke Indonesia. Hal hal apa saja yang dirasakan oleh mas Andre? Lebih percaya diri, bisa memiliki pandangan yang optimis jauh ke depan tentang masa depan Indonesia? Atau hal positif apa yang mas Andre pelajari selama belajar di Amerika Serikat?


Hal positif yang bisa saya ambil dari berkuliah di Amerika Serikat adalah:
  • Saya menjadi lebih disiplin, baik dalam hal waktu maupun mengantri. Saya menjadi terbiasa untuk bangun pagi dan berangkat kerja tepat waktu. Saya juga selalu membiasakan diri untuk menerapkan budaya antri dalam hal apapun, karena jika Saya tidak bisa mengubah dunia, maka yang bisa Saya lakukan adalah mengubah diri sendiri untuk mengubah dunia menjadi lebih baik.
  • Saya menjadi lebih mandiri. Saya yang sebelumnya tidak pernah memasak menjadi bisa memasak, Saya yang sebelumnya tidak bisa mencuci, menjadi bisa mencuci.
  • Saya melihat visi misi Saya dengan lebih jelas, baik itu karir dan masa depan Saya.


Jika boleh share, saat ini mas Andre bekerja dimana? Seberapa besarkah peran ‘memiliki pengalaman kuliah di luar negeri’ dalam dunia kerja mas Andre sekarang ini?

Sekarang Saya bekerja di Bank CIMB Niaga sebagai Quality Assurance Manager di departemen Internal Audit. Pengalaman kuliah di Amerika Serikat tentunya berperan besar untuk pekerjaan Saya sekarang.

Tugas Saya sebagai seorang Quality Assurance Manager adalah menyiapkan laporan dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia tentang penemuan-penemuan Audit untuk dilaporkan ke jajaran Direksi dan Komisaris.

Selain itu, Saya juga menjadi notulen rapat direksi dimana Bahasa yang digunakan dalam rapat adalah Bahasa Inggris. Oleh karena itu, pengalaman berkuliah di English Speaking Country memberikan manfaat besar bagi karir Saya.



Pertanyaan terakhir, Adakah nasehat dari Mas Andre untuk adik-adik yang masih sekolah atau sedang menempuh kuliah S1, yang memiliki impian kuliah di luar negeri. Terutama di Amerika Serikat?

Giat mencari informasi beasiswa, dari grup beasiswa atau blog dari para penerima beasiswa yang bisa dicari via Google.

Bertanya kepada alumni beasiswa (siapa tahu alumni tersebut bersedia membantu untuk menjadi proofreadessay teman-teman misalnya).

Ingat, banyak membaca!

Tiap beasiswa biasanya menyediakan informasi lengkap di panduan atau FAQ. Jika dirasa kurang lengkap, Googling. Pengalaman Saya, banyak sekali orang-orang yang tertarik untuk mendapatkan beasiswa namun malas membaca, dan sering kali bertanya tentang hal yang harusnya dijawab diri masing-masing atau bisa ditemukan di panduan beasiswa.


Contohnya:

“Saya mahasiswa di universitas X, jurusan Y, kira-kira jurusan apa yang cocok bagi Saya?” 

ataupun,

"Saya tertarik beasiswa Z, tolong dibantu bagaimana cara apply-nya?”.

Galilah minatmu, hubungkan dengan cita-citamu, dan tanyalah ke dirimu sendiri apa yang terbaik untuk kamu. Dan juga, jika tertarik untuk apply beasiswa, silahkan untuk buka website beasiswa tersebut, baca dan penuhi persyaratannya, dan mulai apply. Beasiswa ditujukanhanya kepada mereka yang mau berusaha dan bekerja keras.

Jika gagal mendapatkan satu beasiswa, jangan menyerah! Coba lagi beasiswa lainnya, dengan satu catatan; introspeksi. Baca kembali persyaratan beasiswa, tanyakan ke diri masing-masing, apakah Saya memenuhi syarat atau tidak. Baca kembali formulir aplikasi dan essay, apakah berkas Saya sudah cukup berkualitas untuk mendapatkan beasiswa. FYI, Saya pernah gagal mendapatkan beasiswa 7 kali, namun Saya tidak pernah menyerah.
Pepatah Jepang mengatakan: “Jika kamu telah terjatuh 7 kali, BANGKITLAH untuk yang kedelapan kali.”
Jangan pernah berhenti bermimpi, karena bermimpi adalah gratis. Setelah kita punya mimpi, wujudkanlah mimpi itu menjadi kenyataan dengan usaha, kerja keras, dan juga doa.

Itulah cerita dari Andreas, bagaimana kuliah di luar negeri bisa membentuk karakter dan kehidupannya. Pastinya akan sangat bermanfaat kalau kamu mengaplikasikan tips-tips dari mas Andreas.


Narasumber :Andreas Lie
Reporter : Rizqi Akbarsyah
Nama

Afrika,26,Amerika,67,Amerika Serikat,81,Arab Saudi,13,Asia,237,Australia,75,Austria,13,Beasiswa,306,Beasiswa Amerika,4,Beasiswa Arab Saudi,5,Beasiswa Australia,14,Beasiswa Austria,2,Beasiswa Belanda,10,Beasiswa Belgia,1,Beasiswa Brunei Darussalam,2,Beasiswa Cina,10,Beasiswa Denmark,1,Beasiswa Filipina,3,Beasiswa Finlandia,1,Beasiswa Hongkong,1,Beasiswa Hungaria,1,Beasiswa India,2,Beasiswa Indonesia,3,Beasiswa Inggris,28,Beasiswa Irlandia,1,Beasiswa Jepang,14,Beasiswa Jerman,5,Beasiswa Kamboja,1,Beasiswa Kanada,3,Beasiswa Korea,2,Beasiswa Korea Selatan,5,Beasiswa Malaysia,6,Beasiswa Myanmar,1,Beasiswa New Zealand,3,Beasiswa Perancis,4,Beasiswa Polandia,1,Beasiswa Rumania,1,Beasiswa Selandia Baru,1,Beasiswa Sidney,1,Beasiswa Singapura,3,Beasiswa Skotlandia,1,Beasiswa Slovakia,1,Beasiswa Spanyol,1,Beasiswa Swedia,2,Beasiswa Swiss,3,Beasiswa Taiwan,1,Beasiswa Thailand,3,Beasiswa Tiongkok,1,Beasiswa Turki,5,Beasiswa Uni Emirat Arab,1,Beasiswa Uni Eropa,2,Beasiswa Vietnam,1,Belanda,37,Belgia,10,Brazil,2,Brunei Darussalam,7,Bulgaria,3,Ceko,4,Chili,3,Cina,30,Denmark,10,Destinasi,65,Eropa,313,Event,5,Exchange,26,Fakta Unik,82,Festival Indonesia,2,Filipina,8,Finlandia,16,Hong Kong,6,Hungaria,4,IELTS,6,India,37,Indonesia,113,Info Beasiswa,64,Info Jurusan,12,Info Universitas,34,Inggris,86,Interview,445,Interview di Amerika,13,Interview di Arab Saudi,5,Interview di Australia,23,Interview di Austria,4,Interview di Belanda,12,Interview di Belgia,8,Interview di Ceko,3,Interview di Cina,12,Interview di Damaskus,1,Interview di Denmark,4,Interview di Filipina,3,Interview di Finlandia,10,interview di Hungaria,1,Interview di India,9,Interview di Indonesia,4,Interview di Inggris,32,Interview di Irlandia,1,Interview di Italia,11,Interview di Jepang,22,Interview di Jerman,20,Interview di Kanada,8,Interview di Korea Selatan,28,Interview di Malaysia,1,Interview di Maroko,6,Interview di Meksiko,1,Interview di Mesir,8,Interview di New Zealand,17,Interview di Perancis,25,Interview di Polandia,12,Interview di Portugal,11,Interview di Rusia,3,Interview di Selandia Baru,4,Interview di Singapura,6,Interview di Skotlandia,2,Interview di Spanyol,16,Interview di Swedia,2,Interview di Swiss,2,Interview di Taiwan,5,Interview di Thailand,8,Interview di Tiongkok,9,Interview di Turki,9,Interview di Yaman,1,Interview di Yordania,5,Irlandia,10,Islandia,1,Italia,16,Jakarta,1,Jamaika,1,Jepang,60,Jerman,46,Kanada,27,Karir,13,Kazakhstan,1,Kolombia,4,Korea Selatan,44,Kuliner,21,kuliner khas daerah,7,Kuliner Mancanegara,14,Launching Buku,1,Lebanon,3,Lithuania,1,LPDP,4,Malaysia,27,Maroko,9,Media,249,Meksiko,7,Mesir,19,motivasi,2,New York,1,New Zealand,15,News,3,Norwegia,2,Paraguay,1,Perancis,48,Polandia,14,Portugal,15,PPI,6,Prancis,1,Press Release,1,Prestasi,1,Profil PPI,7,Profil Universitas,51,Qatar,2,Rekomendasi,1,Rumania,2,Rusia,13,Selandia Baru,24,Sidney,1,Simposium Internasional PPI Dunia 2016,6,Singapura,30,Skotlandia,4,Slovakia,1,Spanyol,24,Student Life,150,Studenthack,348,Surabaya,2,Swedia,19,Swiss,15,Taiwan,9,Thailand,13,Tiongkok,19,Tips,7,Tips Beasiswa,16,Tips Belajar Bahasa Inggris,9,Tips Kuliah ke Luar Negeri,89,Tips Travelling,6,Tips Umum Kuliah di Luar Negeri,105,Tips Umum Kuliah Di Negeri Sendiri,47,TOEFL,12,Tokoh Dunia,2,Tokoh Indonesia,20,Traveling,6,Turki,20,Uni Emirat Arab,1,Uni Eropa,2,Universitas,36,Universitas Terbaik,56,Uruguay,2,Vietnam,1,Yaman,1,Yogyakarta,3,Yordania,5,Yunani,3,
ltr
item
Berkuliah.com: Interview dengan Andreas: Bagaimana Kuliah di Amerika Serikat Membentuk Karakter dan Kehidupannya
Interview dengan Andreas: Bagaimana Kuliah di Amerika Serikat Membentuk Karakter dan Kehidupannya
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj90aavd8wkOQE6dFZ23qv7zYuiTuobH12XBGPMl4xqfSLzcuridqEPAlvRqLXLP9YEe8rYcQ2r_ngW4oscJAMKXf6At9cYC_HBImBFje0VPDiHI4L31zgWj0A18R2Z3mPEJeS1qRMJ7wM/s1600/4.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj90aavd8wkOQE6dFZ23qv7zYuiTuobH12XBGPMl4xqfSLzcuridqEPAlvRqLXLP9YEe8rYcQ2r_ngW4oscJAMKXf6At9cYC_HBImBFje0VPDiHI4L31zgWj0A18R2Z3mPEJeS1qRMJ7wM/s72-c/4.jpg
Berkuliah.com
http://www.berkuliah.com/2014/10/pengalaman-andreas-kuliah-di-amerika-serikat.html
http://www.berkuliah.com/
http://www.berkuliah.com/
http://www.berkuliah.com/2014/10/pengalaman-andreas-kuliah-di-amerika-serikat.html
true
6823463133590324440
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy