Ini dia ‘top universities’ yang berasal dari Asia, tepatnya Asia Tenggara, ‘National University of Singapore’ (NUS). Sesuai namanya, kampu...
Ini dia ‘top universities’ yang berasal dari Asia, tepatnya Asia Tenggara, ‘National University of Singapore’ (NUS). Sesuai namanya, kampus ini berasal dari negara dengan luas wilayah tak seberapa yang bernama Singapura. Negara dengan julukan ‘Negeri Singa’ yang berpopulasi lebih dari 5 juta jiwa ini patut bangga memiliki universitas nomor 1 di Asia berdasarkan Asia University Ranking. Untuk ranking dunia sendiri, NUS berada di urutan ke-22 berdasarkan QS World University Ranking. NUS telah berdiri sejak 1905 di atas lahan seluas 1.83 km² di daerah barat daya Kent Ridge. Di sini merupakan lokasi dari kampus utama NUS. Selain di Kent Ridge, gedung NUS dapat pula ditemukan di The Bukit Timah dan Outram. The Bukit Timah khusus untuk Faculty of Law, Lee Kuan Yew School of Piblic Policy dan institut penelitian, sedangkan kampus NUS di Outram dikhususkan untuk Duke-NUS Graduate Medical School.
NUS merupakan hasil gabungan antara University of Singapore dan Nanyang University. Ia memiliki 16 fakultas dan sekolah, di antaranya: Arts and Social Sciences, Business School, Computing, Dentistry, Design and Environment, Engineering, Law, Yong Loo Lin School of Medicine, Duke-NUS Graduate Medical School Singapore, Science, dan Kuan Yew School of Public Policy.
Fasilitas kampus
Dalam hal fasilitas yang menunjang pendidikan, NUS memiliki 7 buah perpustakaan, di antaranya yaitu: Central Library, Chinese Library, CJ Koh Law Library, Hon Sui Sen Memorial Library, Medical Library, Music Library, dan Science Library. Terhitung hingga Juni 2010, telah ada sekitar 1.5 juta judul di perpustakaan-perpustakaan NUS, serta sumber daya mikrofom sebanyak 23.290 yang melengkapi kekayaan koleksi perpustakaan ini. Pastinya saat ini jumlah tersebut sudah bertambah lagi. Judul-judul yang bisa ditemukan di sini meliputi: bidang arsitektur, bangunan dan real estat, ilmu komputer, bisnis, teknik, musik, kedokteran, hukum, kemanusiaan dan ilmu sosial.
Failitas lain yang dimiliki NUS yang patut pula diacungi jempol ialah fasilitas IT dan jaringan. Fasilitas IT NUS yang bernama NUSNET berada di bawah tanggung jawab Departemen IT, Computer Centre. Pada 2004, jaringan berbasis UD Grid MP dikembangkan sehingga mampu menghubungkan kurang lebih 1000 komputer di NUS. Dengan fasilitas ini, civitas akademik NUS dapat melakukan penelitian, pengajaran, pembelajaran, dan administrasi secara lebih sistematis dan mudah. Fasilitas yang dimiliki NUS ini sekaligus menjadi fasilitas IT yang terbesar di wilayahnya.
Tempat tinggal mahasiswa
NUS menjadi tempat berkumpul bagi lebih dari 37 ribu mahasiswa yang berasal dari 100 negara berbeda. Bisa dibayangkan bagaimana beragamnya latar belakang para mahasiswa di sana, sehingga memberikan iklim yang sangat berbeda sekaligus menarik, bukan saja dalam dunia perkuliahan tapi juga kehidupan sosial di NUS. Universitas inipun telah menjadi instansi pendidikan tertua yang ada di Singapura, sekaligus yang paling besar. Hal ini disebabkan oleh tingginya partisipasi mahasiswa di sana serta kurikulum yang ditawarkannya. Dengan jumlah tersebut, NUS pun menyediakan fasilitas tempat tinggal sebanyak 4 tempat, di mana 3 tempat untuk mahasiswa sarjana sedangkan sisanya diperuntukkan bagi mahasiswa pascasarjana. Tempat tinggal mahasiswa sarjana meliputi Kuok Foundation House, Prince George's Park Residence, dan Ridge View Residence. Pada masing-masing tempat tinggal tersebut mahaiswa bisa memilih ruangan yang terbagi ke dalam 11 hingga 15 kluster. Setiap kluster telah dilengkapi pula dengan kamar mandi dan dapur yang memungkinkan penghuninya untuk memasak sendiri karena peralatan memasak pun telah tersedia. Sementara itu, tempat tinggal bagi mahasiwa pascasarjan yang bernama Graduate Residences memiliki karateristik yang berbeda dibandingkan dengan tempat tinggal lainnya. Graduate Residence menawarkan pilihan ruangan bertipe apartemen dan ruangan bagi penghuni tunggal (single room).
NUS memiliki area pula bernama Residential Colleges, di mana segala aktivitas civitas akademika NUS meliputi belajar, bekerja, dan aktivitas sehari-hari dilakukan di sini dalam jarak yang berdekatan. Residential colleges tersebut bernama NUS University Town (UTown). Ia berlokasi di kampus Kent Ridge, dan merupakan area baru karena didirikan pada Agustus 2011. Di sini terdapat sekitar 2.400 mahasiswa sarjana, 1.700 mahasiswa pascasajana, dan 1.000 peneliti. Terdapat 4 pilihan Residential Colleges lainnya di dalamnya.
Residential Colleges yang pertama bernama ‘Cinnamon College’. Cinnamon College menjadi tempat bagi University Scholars Program. Sebanyak 600 mahasiswa tinggal di sini bersama dengan fasilitas lainnya, seperti kantor fakultas dan administratif serta ruangan perkuliahan. Selanjutnya adalah ‘Tembusu College’. Ia menjadi rumah bagi mahasiswa sarjana, para penerima beasiswa, dan beberapa mahasiswa pascasarjana. Untuk bisa menempati salah satu dari tempat tinggal-tempat tinggal tersebut, mahasiswa perlu melewati tahap seleksi yang terbilang kompetitif. Para mahasiswa tahun pertama yang juga sedang menjalani masa matrikulasi perlu mengisi aplikasi yang dilengkapi esai, kemudian dilanjutkan dengan wawancara. Sayangnya, hanya akan ada 200-230 mahasiswa yang terpilih pada satu tahun tertentu.
Museum kampus
Di universitas Singapura ini bisa ditemukan pula bangunan bernama The Lee Kong Chian Natural History Museum, sebuah museum dengan ukuran terbilang kecil dan berisikan lebih dari 500 ribu sampel flora dan fauna. Museum yang terletak di Department of Biological Sciences of the National University of Singapore ini menjadi bukti akan kekayaan dan keberagaman hayati di Singapura yang telah ada sepanjang abad. Selain museum, NUS juga memiliki konservasi musik hasil kerjasamanya dengan Peabody Institute of Johns Hopkins University pada tahun 2001. Semula ia bernama Singapore Conservatory of Musi, namun kemudian diganti menjadi The Yong Siew Toh Conservayory of Music.
Sistem pendidikan di NUS
Terdapat keunikan yang dimiliki oleh NUS terutama jika dibandingkan dengan universitas lain di wilayah Asia. NUS menerapkan sistem pendidikan yang berbeda. Ia mengadaptasi sistem pendidikan Inggris, salah satunya sistem pengajaran melalui kelompok kecil (tutorial), sekaligus sistem yang dimiliki universitas di Amerika berupa sistem kredit mata kuliah. Mahasiswa NUS pun dimungkinkan untuk mengambil program double-degree atau mengikuti 2 program sarjana dalam satu waktu, sehingga dapat lulus dengan menyandang dua titel. Jurusan yang menyediakan program ini adalah Arts & Social Sciences dan Engineering, Arts & Social Sciences dan Law, Business and Engineering, serta Business dan Law.
Biaya kuliah dan beasiswa
Untuk urusan biaya, mahasiswa perlu mengidentifikasi asal daerahnya untuk mengetahui besarnya biaya yang harus dibayarkan. Mahasiswa yang merupakan orang Singapura asli akan dikenakan biaya yang berbeda dengan mahasiswa yang tercatat sebagai Singapore Permanent Residence (SPR). Begitu pula dengan mahasiswa asing yang harus membayarkan jumlah yang berbeda dengan kedua jenis mahasiswa tersebut. Selain itu, fakultas yang dipilih juga menjadi kriteria selanjutnya dalam menentukan biaya pendidikan di NUS.
Bagi mahasiswa yang membutuhkan bantuan dana pendidikan, terdapat 2 jenis beasiswa di universitas ini, yakni: beasiswa yang berasal dari NUS sendiri, dan beasiswa yang disediakan oleh organisasi di luar NUS. ASEAN Undergraduate Scholarship (AUS) dan Science and Technology Undergraduate Scholarship merupakan dua beasiswa yang ditawarkan oleh pihak NUS. AUS diperuntukan bagi mahasiswa berkewarganegaraan negara ASEAN, kecuali Singapura. Besarnya dana bantuan yang diberikan ialah S$5.800 per tahun. Sementara itu, Science and Technology Undergraduate Scholarship diperuntukan bagi mahasiswa dari negara Asia, termasuk pula Singapura. Dana bantuan diberikan sebesar S$6,000 per tahun untuk biaya hidup dan S$200 untuk biaya menetap satu waktu selama berkuliah. Jika AUS dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa pendafar program sarjana di NUS, maka Science and Technology Undergraduate Scholarship hanya dapat diikuti oleh mahasiswa pendaftar program Komputer, Teknik, atau Sains (kecuali Farmasi). Kamu yang merasa memiliki catatan akademik dan non-akademik yang baik serta memiliki potensi dan kualitas kepemimpinan yang baik, bisa segera mendaftarkan diri sebagai calon penerima beasiswa-beasiswa tersebut.
Sementara itu, jika kesempatan untuk memperoleh beasiswa melalui program dari NUS, masih terbuka jalan melalui beasiswa yang ditawarkan oleh organisasi atau instansi di luar NUS. Beasiswa tersebut adalah BrokerFish Scholarship, Dr Goh Keng Swee (GKS) Scholarship, Kuok Foundation Undergraduate Awards, dan Temasek Education Foundation (TEF) Sunburst Scholarships 2013.
Bagi para penerima beasiswa, NUS memberikan sejumlah kegiatan yang harus diikuti oleh mereka. Pertama, ‘Overseas Community Involvement Projects’ (OCIP). NUS Scholar OCIP bertujuan untuk secara holistik mengembangkan para penerima beasiswa NUS unuk dapat secara utuh mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan dunia kerja global. Selain itu, penerima beasiswapun diharapkan untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat dengan meningkatkan kepekaan sosial dan tanggung jawabnya terhadap sesama. Sejak tahun 2011 telah diadakan perjalanan ke Kamboja dan Indonesia untuk melibatkan para penerima beasiswa sebagai tenaga relawan di kegiatan Water for Life dan Words on Wheels Projects. Kedua kegiatan ini menjadi tanggung jawab Direct Service Projects dan dilaksanakan oleh Singapore International Foundation.
Selain itu, terdapat pula kegiatan ‘Freshmen Orientation Camp’. Kegiatan ini semacam bentuk penyambutan bagi para penerima beasiswa di NUS pada tahun pertamanya (freshmen). Freshmen Orientation Camp diselenggarakan oleh para penerima beasiswa yang sudah senior. Pada tahun 2013 kegiatan orientasi ini dilaksanakan di Kota Rainforest Resort di Kota Tinggi. Tujuan diadakannya camp ini adalah untuk membangun jaringan dan ikatan di antara sesama penerima beasiswa melalui aktivitas-aktivitas di luar ruangan. Selain itu, dilaksanakan pula kegiatan pengembangan diri dan kemampuan team building.
Kegiatan ketiga bernama ‘NUS-LEAD Programme’. Program yang dirancang oleh NUS Career Centre ini merupakan salah satu yang pastinya akan dinantikan oleh para penerima beasiswa NUS, karena akan ada para pelatih berkualitas yang memberikan materi pada serangkaian kegiatan workshop. Di sini, mahasiswa penerima beasiswa dibekali agar dapat mengembangkan potensi kepemimpinannya, membantu mengidentifikasi kekuatan mereka, serta menyadarkan akan tantangan-tantangan utama yang dihadapi oleh masyarakat abad ke-21. Selain seputar kepemimpinan, materi yang diberikan meliputi pula bidang komunikasi, mempengaruhi dan memimpin tim, dan keterampilan manajemen proyek.
Yang terakhir adalah ‘Back-to-School Party’. Kegiatan ini sekaligus menjadi penutup rangkaian kegiatan dan program yang diterima mahasiswa penerima beasiswa di NUS pada tahun ajaran tersebut, dan akan beralih pada penerimaan beasiswa selanjutnya. Pada tahun 2014, kegiatan Back-to-School Party dilaksanakan dengan adanya kegiatan barbecue atas inisiasi dari para penerima beasiswa sendiri. Melalui kegiatan ini, diharapkan komunitas penerima beasiswa di NUS dapat lebih meningkatkan kohesivitas dan keakrabannya satu sama lain.
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) = PINUS
Jika kamu berminat untuk bergabung di universitas ini, pastikan dirimu untuk bergabung pula di Persatuan Pelajar Indonesia bernama NUS Indonesian Student Association atau disebut pula PINUS (Perhimpunan Indonesia National University of Singapore). Kelompok ini termasuk aktif mengadakan kegiatan seperti Pinus Orientation, Nusantaraku, Nuansa Cultural Production, Hari Olahraga Amal, dan Misi Kami Peduli. Selain PINUS, ada pula PPI yang mewakili universitas lainnya di Singapura. Secara umum, PPI Singapura sudah berdiri sejak tahun 2005, namun baru diresmikan pada 2006 dan mendapat dukungan pula dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura. Dengan bergabung di PPI ini, tentunya kamu tidak akan merasa kesepian di negeri orang, bisa merasa memiliki keluarga baru, dan terlibat dalam kegiatan-kegiatan positif yang sekaligus dapat memperkenalkan identitas kenegaraanmu di sana.
Organisasi kampus
Selain bergabung dengan PPI, kamu yang nantinya atau sedang berkuliah di NUS harus juga mendaftarkan diri ke paling tidak satu dari sekian banyak organisasi kemahasiswaan di univeritas ini. Sebagai bagian dari fakultas tertentu, mahasiswa sarjana NUS sudah secara otomatis akan tercatat sebagai anggota NUSSU atau National University of Singapore Students' Union, sekaligus anggota dari klub fakultasnya masing-masing tanpa perlu melakukan registrasi apalagi memberikan biaya pendaftaran. Klub fakultas di sini meliputi: Arts and Social Sciences Club, Business Club, Computing Club,Students' Dental Club, Design & Environment Club, Engineering Club, Law Club, Medical Club, Science Club, dan University Scholars Club. Untuk National University of Singapore Students' Union mahasiswa bisa menemukan kantor sekretariatnya di lantai 6 dari gedung Yusof Ishak House.
Lain halnya dengan klub fakultas, klub non-fakultas mewajibkan para mahasiswa sarjana untuk melakukan pendaftaran jika ingin teridentifikasi sebagai anggota dan mengikuti kegiatan klub. Klub non-fakultas ini terbagi ke dalam 4 klub besar dengan bidang minat yang berbeda. Mahasiswa cukup menentukan bidang sesuai dengan kegiatan yang diminati, apakah itu bidang sosial, budaya, olahraga, atau politik. Mahasiswa yang menyukai olahraga bisa bergabung dengan Sports Club. Klub ini terbagi lagi ke dalam 4 area olahraga, meliputi: Martital Arts (Taekwondo, Capoeira, Boxing, dll), Land (skating, golf, bola basket, dll), Water (canoeing, menyelam, windsurfing, dll), serta Indoor (aerobik, mendaki, intellectual games, olahraga anggar).
Untuk kamu mahasiswa NUS yang tertarik pada budaya, sebaiknya bergabung dengan Cultural Activities Club. Begitu bergabung di Cultural Activities Club mahasiswa bisa memilih sub-klub yang ada, yakni: Angklung, Amplified, Resonance, Voices, d'Hoppers, Jazzttitude, Lindy Hop, Social and Ballroom, Salsa, BreakiNUS, dan Funkystyles. Klub ini terbuka bagi mereka yang ingin mempelajari keahlian dalam bidang kesenian dan budaya tertentu, ataupun mereka yang mencari tempat untuk menyalurkan dan menampilkan bakatnya. Tak perlu khawatir karena kelas latihan dipisahkan antara latihan bagi pemula (beginner courses) dan yang sudah memiliki dasar (professional courses).
Klub lain yang dimiliki NUS adalah Community Service Club yang memiliki tujuan untuk mengembangkan para mahasiswa NUS sebagai tenaga relawan yang bisa berkontribusi dalam pemeliharaan lingkungan dan pelayanan masyarakat. Terakhir, ada klub di bidang politik yang disebut sebagai Political Association. Di sini, mahasiswa akan didorong untuk mengembangkan kesadaran politik melalui berbagai kegiatan seperti diskusi mengenai isu-isu politik terkini. Selain itu, para anggota Political Association dapat membangun interaksi dan kerjasama dengan badan kemahasiswaan NUS.
Demikian ulasan mengenai profil dari National University of Singapore. Bagaimana?Apakah kamu begitu berminat ingin mendaftat di kampus ini? Persiapkan dirimu dengan sebaik-baiknya, ya! Dan jangan lupa, pantau terus informasi dari berkuliah.com.
