Siapa yang tidak ingin melanjutkan studi di negara pimpinan Ratu Elizabeth II, United Kingdom alias Inggris? Negara dengan sejuta pesonanya...
Siapa yang tidak ingin melanjutkan studi di negara pimpinan Ratu Elizabeth II, United Kingdom alias Inggris? Negara dengan sejuta pesonanya ini pasti merupakan mimpi sebagian besar dari pelajar khususnya tingkat mahasiswa, atau setidaknya pernah menjadi angan-angan terliar kita semua.
Apapun alasannya, kamu tidak seharusnya mengubur mimpi untuk bisa menginjakkan kaki di Inggris dan menjadi salah satu pelajar asing di sana. Sekarang kamu sedang membaca tulisan yang tepat yang mungkin saja bisa membawamu selangkah lebih dekat untuk mencapai negara itu.
 |
| Image Credit |
Inggris memang merupakan salah satu laboratorium pendidikan terbaik yang pernah ada sehingga tentunya tidak pernah sepi dari para pelajar asing. Mereka rela terbang bermil-mil jauhnya demi menuntut ilmu di sana dan memastikan diri untuk berkontribusi di negara asal selepasnya studi.
Pada dekade terakhir ini, Inggris telah berinvestasi bagi kemajuan dunia pendidikannya sehingga membuatnya muncul sebagai tujuan studi yang tidak bisa diragukan kualitasnya. Dengan sejumlah fasilitas canggih dan kemudahan akses informasi, Inggris menawarkan suasana yang sangat kondusif bagi sekitar 410 ribu lebih mahasiswa internasional yang belajar di sana. Selain memiliki standar pendidikan kelas dunia, Inggris pun memiliki banyak daya tarik yang tidak bisa ditolak antara lain bagi para pecinta sepak bola ataupun para penggemar selebritas dunia.
Kita pun tidak bisa mengingkari kenyataan bahwa untuk mengenyam pendidikan di Inggris, ada harga yang tidak sedikit yang harus dibayarkan. Tanpa adanya bantuan beasiswa, besarnya biaya hidup dan biaya kuliah di Inggris bisa berkisar antara Rp 250 juta-Rp 500 juta per tahunnya. Namun, jangan berkecil hati dulu. Layaknya jamur di musim penghujan, beasiswa untuk berkuliah di Inggris tersebar begitu banyak di sepenjuru universitas di sana baik yang berasal dari universitas itu sendiri maupun yang berasal dari Pemerintah Inggris.
Yang harus kita lakukan adalah giat mencari informasi dan mempersiapkan diri sebaik mungkin.
Berikut ini akan dikupas habis sejumlah beasiswa yang akan memperlebar langkahmu untuk terbang ke Inggris. Siap-siap untuk berkemas ya!
Beasiswa Chevening
Beasiswa Chevening tentu sudah tak asing lagi di telinga para pemburu beasiswa kuliah di Inggris. Beasiswa ini merupakan program pendanaan pendidikan dari Kementerian Luar Negeri Inggris bekerja sama dengan berbagai organisasi, antara lain HSBC, Prudential, dan Universitas Warwick dalam komitmennya untuk membantu mahasiswa menempuh pendidikan S2 selama satu tahun di Inggris.
Besarnya bantuan pendanaan yang akan diperoleh para penerima beasiswa mencapai lebih dari £16,500. Biaya tersebut meliputi beberapa hal seperti biaya hidup setiap bulan, akomodasi dari dan menuju Inggris, bagasi pesawat, biaya visa, dan hibah penyusunan tesis atau disertasi.
Beasiswa ini sangat tepat untuk kamu para lulusan S1 yang tidak saja berprestasi akademik dan non-akademik, tapi juga yang memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi. Para calon penerima beasiswa Chevening merupakan orang-orang terpilih yang memiliki potensi untuk menjadi pemimpin di masa depan, para pengambil keputusan, dan para pembuat kebijakan. Dalam hal jurusan, terdapat sejumlah bidang studi yang melingkupi beasiswa ini antara lain Foreign Policy, Democracy and Governance, Energy Studies, Education Management, dan Media.
Sejumlah persyaratan yang telah ditetapkan bagi para pelamar beasiswa Chevening yaitu bersedia kembali ke negara asalnya dan berkontribusi minimal selama 2 tahun setelah selesai menerima beasiswa ini, memiliki pengalaman kerja selama minimal 2 tahun, dan memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang dibuktikan dengan sertifikat IELTS dengan skor minimal 6.5, Perason PTE 58, dan TOEFL iBT 79.
Selain itu, kamu juga haruslah bukan seorang berkewarganegaraan Inggris agar berkesempatan menerima beasiswa ini dan harus pula belum pernah belajar di Inggris melalui beasiswa dari Pemerintah Inggris.
Untuk tahun ajaran 2015/2016 beasiswa Chevening telah dibuka secara online pada tanggal 1 Agustus hingga 15 November 2014. Untuk tahun ajaran yang sama beasiswa ini menyerap penerimaan hingga tiga kali lipat sebagai bukti adanya peningkatan kerjasama antara Pemerintah Inggris dengan Pemerintah Indonesia.
Dengan demikian, total penerima beasiswa Chevening di sejumlah belahan dunia sebanyak 1.500 orang akan menjadi bagian dari 43 ribu alumni global yang telah memiliki pengaruh luas di dunia internasional.
Salah satu warga negara Indonesia yang menerima beasiswa Chevening adalah Siti Astrid Kusumawardhani. Ia menerima beasiswa ini pada tahun ajaran 2013-2014 dan saat ini ia tengah dalam proses meraih gelar pascasarjana di Environmental Sustainability Universitas Edinburgh. Setelah melalui proses yang panjang, Astrid termasuk ke dalam 21 orang yang dinobatkan sebagai penerima beasiswa ini dari 700 orang pelamar.
Menurut Astrid, melalui persiapan yang matang sebenarnya meraih beasiswa ini tidak akan sesulit yang dibayangkan. Hal pertama yang harus disiapkan agar lolos seleksi adalah mengetahui dengan jelas visi dan misi beasiswa Chevening. Selain itu, penting pula untuk menjaga konsistensi dari aplikasi yang kita ajukan.
Sekalipun jurusan studi kita sebelumnya akan berbeda dengan studi yang akan kita ambil, kita harus menyiapkan argumentasi yang kuat untuk mendukung pilihan kita. Astrid menyatakan pula bahwa dirinya sempat berpuluh kali melakukan revisi esai aplikasi dan melakukan latihan wawancara. Pada akhirnya, kegagalan adalah pelajaran yang sangat berharga dan kerja keras merupakan kunci utama dari perjuangan mendapatkan beasiswa.
Beasiswa Rhodes
Menggunakan nama sang pendiri—Cecil Rhodes—beasiswa Rhodes hadir sebagai beasiswa internasional yang bisa dibilang paling terkemuka, bergengsi, dan prestisius di dunia. Bantuan pendanan pendidikan ini memberikan kesempatan kepada para lulusan S1 melanjutkan studi pascasarjana di universitas tertua di dunia Universitas Oxford, Inggris. Beasiswa yang telah ada sejak tahun 1903 ini merupakan hasil kerja sama dengan Second Century, John mcCall MacBain, dan para donator lainnya.
Tanpa membatasi latar belakang penerimanya, beasiswa Rhodes diterima oleh mahasiswa yang berasal dari berbagai belahan dunia seperti Australia, Kanada, Hongkong, India, Pakistan, Kenya, Afrika Selatan, Malawi, Namibia, Zimbabwe hingga Amerika Serikat.
Mereka adalah orang-orang terpilih yang memiliki potensi besar sebagai pemimpin dunia di masa depan dengan variasi latar belakang meliputi jenis kelamin, status perkawinan, ras, etnis, warna kulit, agama, orientasi seksual, latar belakang sosial, atau bahkan cacat sekalipun.
Beasiswa ini diberikan dengan jumlah sekitar £13.390 per tahun (2013-2014). Jumlah tersebut akan meliputi sejumlah hal antara lain biaya studi, biaya perumahan, uang saku pribadi, dan uang tiket pesawat kelas ekonomi dari daerah asal ke Oxford serta tiket penerbangan sebaliknya.
Sebagai beasiswa yang bergengsi, para calon penerima beasiswa akan melalui proses seleksi dengan penilaian terhadap sejumlah aspek yaitu kecerdasan luar biasa, karakter, kepemimpinan, dan komitmen untuk melayani. Selain itu, kriteria lain yang ditetapkan bagi pelamar beasiswa Rhodes ialah usia pelamar harus berkisar antara 18 hingga 28 tahun dengan per 1 Oktober.
Untuk memastikan diri sebagai salah satu pelamar potensial, pelamar harus mengetahui empat aspek yang telah ditetapkan oleh Cecil Rhodes sebagai standar seorang beswan (scholar) Rhodes. Aspek-aspek tersebut adalah pencapaian hasil mahasiswa dalam kesusastraan dan kemajuan hasil dalam bidang akademik, serta memiliki energi dan kekuatan untuk memaksimalkan bakatnya misalnya melalui capaian pada bidang olahraga.
Untuk poin kedua, pelamar tidak perlu menunjukkan prestasi yang luar biasa dalam bidang olahraga, yang terpenting adalah memastikan bahwa pelamar mampu menunjukkan kekuatan fisik untuk berkontribusi sepanjang mungkin bagi dunia. Aspek lainnya yang harus dipenuhi adalah bertanggung jawab terhadap tugas, menunjukkan simpati dan keinginan untuk melindungi yang lemah atau kurang beruntung, serta memiliki karakter dengan moral yang baik dan naluri untuk memimpin.
International Postgraduate Scholarship di Universitas Birmingham
Universitas Birmingham adalah salah satu universitas di Inggris yang rutin memberikan bantuan pendanaan pendidikan bagi para mahasiswa pascasarjana yang hendak melanjutkan studinya di universitas ini. Melalui International Postgraduate Scholarship para penerima akan memperoleh bantuan sebesar £10.000 atau sekitar Rp 195 juta. Pada tahun ajaran 2015/2016 terdapat sekitar 20 kursi yang bisa diperebutkan oleh para pelamar.
Untuk bisa menerima beasiswa dari Universitas Birmingham, pelamar harus sudah dinyatakan diterima di universitas ini setelah memenuhi persyaratan yakni memiliki kemampuan intelektual yang sangat baik.
Selain berprestasi secara akademik, pelamar pun harus memiliki prestasi dalam bidang lain seperti musik, olahraga, pernah terlibat dalam kegiatan sosial atau menjadi relawan, atau berprestasi dalam pekerjaan tertentu.
Jika sudah dinyatakan diterima di universitas ini, selanjutnya pelamar akan menerima konfirmasi melalui email disertai dengan formulir yang harus diisi.
Formulir tersebut berisikan sejumlah data akademik yang dibutuhkan mengenai pelamar. Selain mengisi formulir, pelamar juga harus mempersiapkan diri untuk membuat esai sebanyak 250 kata yang menceritakan capaian prestasi akademiknya dan kegiatan non-akademik yang pernah dilakukannya. Pendaftaran beasiswa ini akan ditutup pada bulan Februari setiap tahunnya dan melakukan proses penimbangan calon penerima pada bulan April melalui aplikasi yang dikirimkan.
Gates Cambridge Scholarship
Ini dia salah satu beasiswa yang berasal dari kampus bergengsi lainnya di Inggris, Gate Cambridge Scholarship untuk para mahasiswa yang ingin menuntut ilmu di Universitas Cambridge. Beasiswa yang dibuka setiap tahun dengan melibatkan sebanyak 4.000 orang pelamar ini dibiayai oleh Bill and Melinda Gates.
Besarnya biaya yang disediakan adalah £13.300. dengan jumlah tersebut, beasiswa ini akan memastikan penerimanya menerima biaya hidup, biaya studi di Universitas Cambridge, dan tiket pesawat dari negara asal ke Inggris dan sebaliknya.
Poin tambahan dari Gate Cambridge Scholarship ialah dipertimbangkannya beberapa tunjangan lagi bagi para penerimanya seperti tunjangan keluarga, tunjangan seminar, dan tunjangan kerja lapang bagi mahasiswa program Ph.D.
Sama halnya dengan beasiswa Chevening, beasiswa ini tidak terbuka bagi mahasiswa berkewarganegaraan Inggris. Gates Cambridge Scholarship tersedia bagi mereka yang hendak mengajukan diri untuk menempuh pendidikan tiga tahun penelitian (gelar Ph.D), dua tahun penelitian (gelar MSc atau MLitt), atau program pascasarjana dua tahun (gelar MPhil, LLM, MBA). Kesempatan yang sama terbuka pula bagi mahasiswa Universitas Cambridge yang ingin mengajukan kuliah pascasarjana dengan gelar yang berbeda.
Untuk mengajukan diri sebagai calon penerima beasiswa ini, pelamar dapat melakukan pendaftaran online dan mengisi aplikasi yang sama dengan aplikasi untuk mendaftar perkuliahan di Universitas Cambridge. Secara singkat, tahapan seleksi beasiswa ini yaitu rangking fakultas, shortlisting, interview, dan seleksi.
Pada tahap rangking fakultas, pelamar akan dirangking berdasarkan prestasi akademiknya. Selanjutnya, aplikasi para pelamar akan direview untuk kemudian disaring kembali menuju tahap wawancara. Setelah pelamar melakukan tahap wawancara, panelis akan melakukan seleksi akhir berdasarkan hasil wawancara yang telah dilewati.
Itu dia informasi terkait beberapa beasiswa untuk melanjutkan kuliah di Inggris. Masih ada banyak sekali beasiswa yang tersedia, jadi jangan berhenti hanya di satu referensi saja. Perkaya diri dengan informasi sebanyak-banyaknya sebagai amunisi untuk merebut beasiswa dari ratusan bahkan ribuan pesaing. Yang terpenting pastikan semangat kamu terus berkobar dan persiapkan diri semaksimal mungkin.
Selamat berjuang, scholarship hunters! Salam berkuliah.com.
