Inggris bisa dikatakan sebagai salah satu negara pelajar. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya pelajar dan mahasiswa setiap tahunnya yang be...
Inggris bisa dikatakan sebagai salah satu negara pelajar. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya pelajar dan mahasiswa setiap tahunnya yang berlomba-lomba untuk mencoba merasakan atmosfer pendidikan di kota Big Ben ini. Inggris menjadi negara kedua setelah U.S. yang paling banyak mendatangkan mahasiswa baru dari berbagai negara setiap tahunnya.
Jika ditinjau dari segi pendidikannya, menurut data dari KBRI London, sebagian besar pelajar atau mahasiswa Indonesia di Inggris terkumpul di kota-kota Birmingham, Manchester, Leeds, dan Newcastle.
Nah, dalam ulasan kali ini, tim berkuliah.com akan menyajikan hasil interview dengan salah satu mahasiswi asal Indonesia yang menjalani studi kuliahnya di University of Manchester. Mau tahu bagaimana ceritanya? Simak ulasan berikut ini:
Halo, Nindya. Salam kenal ni. Sebelumnya, bisa kamu ceritakan tentang diri kamu? Baik nama, kota asal, kampus dan jurusan yang diambil, ketika di Inggris tinggal dimana, dan kenapa memilih Inggris sebagai tujuan studi?
Perkenalkan. Saya Nindya Kirana Wiranegara, saya lahir di Balikpapan, Kalimantan Timur. Saya kuliah di University of Manchester, jurusan undergraduate Chemical Engineering. Sekarang tinggal di Manchester, tapi sebelum kuliah saya sempat tinggal di boarding school yang letaknya di Rishworth, West Yorkshire.
Saya memilih untuk kuliah di Inggris karena sistem education nya yang lumayan ternama, sehingga untuk mencari informasi lebih mudah dan banyak resource nya. Selain itu, memang ada keinginan dari kecil untuk merasakan hidup di Inggris.
Saat memilih tempat kuliah, Nindya memilih berdasarkan negaranya dulu, jurusannya, atau hal lain?
Pertama saya menentukan universitas berdasarkan negara, karena kebetulan saya sejak SMP sudah bersekolah di sekolah berbasis sistem Inggris. Lalu, saya mencari berdasarkan jurusan, karena tidak semua universitas bagus dan ternama mempunya department yang sesuai dengan apa yang kita mau.
Apa kelebihan ketika berkuliah di kampus Manchester (UoM)? Baik dari fasilitas, fakultas, sistem, aturan, atau hal lainnya?
Yang saya suka adalah diversity of culture di University of Manchester. Saya dapat berkenalan dengan orang-orang dari berbagai negara ataupun dengan background yang sangat berbeda dari saya sendiri. Ini membantu untuk membuat saya menjadi seorang yang open-minded. Support dari universitas untuk murid-muridnya pun banyak, maupun itu urusan immigration atau urusan career in the future. Selain itu, lokasi kampusnya juga tidak terlalu jauh dari city, jadi kalau mau berbelanja juga tidak terlalu susah, apalagi dengan disediakan bus gratis bagi para staff dan pelajar. UoM juga mempunyai beragam society, di bidang kreatif, akademis maupun sports. Jadi, menurut saya UoM itu universitas yang penuh dengan ‘warna’.
Bagaima kita bisa beradaptasi dengan perbedaan sistem perkuliahan? Apa saja yang perlu dipersiapkan?
Jujur kalau pertanyaan yang satu ini mungkin bukan saya expert-nya. Tapi, dari apa yang saya tahu, yang sangat berbeda jelas adalah bahasanya. Dengan accent yang sedikit susah untuk di pahami, wajar untuk tidak terbiasa di awal-awal. Tetapi, dengan berinteraksi dengan orang-orang lokal ataupun dengan orang non-Indonesia, pasti dengan sendirinya kendala bahasa bisa di tackle.
Apa saja yang wajib dibawa sebelum berangkat ke Inggris? Adakah barang-barang yang sebaiknya malah tidak perlu dibawa?
Yang wajib dibawa ke Inggris pertama adalah dokumen-dokumen penting seperti CAS, letter of acceptance, ATAS (jika di perlukan), dan lain-lainnya. Uang GBP dalam bentuk cash itu juga penting. Bumbu-bumbu Indonesia juga akan sangat membantu sekali sekiranya belum terbiasa dengan makanan asing, ataupun untuk menghilangkan rasa rindu terhadap masakan Indonesia. Buku-buku kuliah mungkin tidak terlalu penting untuk dibawa, karena bisa pinjam buku-buku di library, dan kita juga diberi akses untuk beberapa e-book.
Bagaimana karakteristik mahasiswa asli Inggris atau negara lain terhadap mashasiswa Indonesia? Apakah mereka ramah dan senang membantu?
Pada umumnya, kelakuan mahasiswa luar terhadap orang Indonesia sih baik-baik saja, apalagi kalau kita memang baru sekali di Inggris, mereka sangat memahami dan mau membantu. Terkadang ada orang yang sangat tertarik untuk belajar bahasa Indonesia, atau untuk sekedar tahu tentang Indonesia, apalagi tentang makanannya.
Apa pengeluaran terbesar selama tinggal di Inggris? Apakah ada trik untuk mengatasinya?
Pengeluaran terbesar biasanya di jalan-jalan keluar kota. Banyak sekali tempat-tempat yang bagus untuk dikunjungi di Inggris, sehingga godaan untuk jalan-jalan pasti besar. Kalau memang suka jalan-jalan, mempunyai railcard itu sangat berguna karena bisa mendapatkan discount 1/3 harga. Pada tahun pertama di Inggris bisa kita mengendarai mobil dengan SIM Indonesia bersama teman-teman. Tetapi, di sini meminjam mobil hanya untuk mereka yang usianya di atas 25 tahun saja.
Apakah ada tips dan trik spesial untuk mendapatkan pemasukan tambahan selama kuliah di sana?
Untuk mencari uang tambahan, kita bisa mencari part time job. Di sini ada orang Indonesia yang menduduki posisi manager di sebuah bar, biasanya suka mencari orang yang mau part time job. Untuk anak PhD bisa mendaftar untuk menjadi teaching assistant di universitas.
Kira-kiran, di mana pilihan jenis tempat tinggal terbaik menurut Nindya? Apakah asrama, apartemen atau lainnya?
Kalau ingin gampangnya, university student accommodation biasanya pilihan paling populer. Ada accommodation yang menyediakan breakfast dan dinner buat yang malas memasak, ada juga yang bisa memasak sendiri. Tetapi, untuk yang undergrad biasanya, suasana terkadang suka ribut (kecuali masa-masa ujian).
Ada lagi student accommodation yang privately owned, fasilitas ini biasanya lebih bagus dari yang university owned, dan harganya juga tidak beda jauh, tergantung lokasi. Kalau yang lebih suka suasanya tenang, disarankan untuk menyewa apartment dengan teman yang dikenal, walaupun jatuhnya lebih mahal dari pada student accommodation. Kalau temannya banyak, bisa menyewa satu rumah dengan 5 kamar dan jatuhnya juga murah. Tetapi, prosesnya lebih complicated karena harus dicek segala fasilitas, maka pilihan ini biasanya untuk yang akan kuliah lebih dari 1 tahun. Kalau saya sendiri pada tahun pertama tinggal di university student accommodation karena ingin merasakan suasananya. Tetapi, karena saya suka yang tenang, pada tahun ke dua saya sharing apartment dengan kakak saya.
Adakah pesan dan tips yang ingin Nindya bagikan buat teman-teman Indonesia yang ingin melanjutkan kuliah di Inggris? Agar mereka termotivasi dan tetap semangat.
Saya hanya ingin teman-teman di Indonesia untuk tidak berhenti bermimpi. Dream as high and as big as you want, tapi juga diimbangi dengan usaha. Mimpi itu yang akan menjadi dorongan buat kita untuk terus maju. Walaupun nantinya yang no. 1 tidak tercapai, the second one won't be far off from the first one and it's still better than small and less ambitious dream.
Wow…super sekali bukan, pesan dari Nidya tadi? Semuanya bermula dari mimpi. Seperti kata Nidji, dalam salah satu lirik lagunya: “Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia..”Makanya, jangan takut untuk terus bermimpi ya, teman! Bermimpilah setinggi-tingginya yang kamu inginkan. Tidak akan ada satupun orang yang melarang kamu untuk memiliki impian merasakan bagaimana isi dunia ini, bagaimana dunia pendidikan yang ada di luar sana, dimanapun dan sejauh apapun itu. Tapi, ingat! Jangan hanya berani bermimpi, kamu juga harus berusaha dan tetap semangat untuk meraih impian kamu tersebut. Terus berproses, dan salam sukses selalu dari berkuliah.com.