Tips ‘Cerdas Mengelola Uang Saku’ ala Mahasiswa

Keuangan adalah suatu yang dibutuhkan oleh semua orang, namun tak semua orang bisa memanfaatkan uang dengan bijak, bahkan banyak yang mengh...

Keuangan adalah suatu yang dibutuhkan oleh semua orang, namun tak semua orang bisa memanfaatkan uang dengan bijak, bahkan banyak yang menghambur-hamburkan begitu saja. Memiliki uang akan memberi seseorang sebuah kesempatan untuk mengambil keputusan, baik mereka sudah tua ataupun masih muda. Kamu sebagai anak yang masih dibiayai oleh orang tua haruslah menghargai bagaimana jerih payah orang tua dalam mendapatkan uang untuk memenuhi segala kebutuhan kamu, termasuk salah satunya yang berkaitan dengan pendidikan kamu. 

Image Credit
Biasanya ketika beranjak kuliah, banyak di antara kamu yang mendapatkan uang saku secara berkala misalnya mingguan atau bulanan. Ketika mengalami situasi seperti ini, kamu dituntut untuk terampil dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran yang dibutuhkan. Jangan sampai pengeluaran yang terlalu banyak. Tidak jarang kamu mungkin mengalami kehabisan uang saku padahal “jatuh temponya” masih jauh. Tentunya hal ini akan berdampak pada kegiatan kamu ke depannya dimana kamu tidak dapat memenuhi kebutuhan kamu lainnya seperti makan. Jika berada pada kondisi seperti ini, demi bertahan hidup, bisa saja kamu menghubungi lagi orang tua untuk mendapatkan uang saku tambahan. Hal ini akan merepotkan kembali orang tua kamu nantinya. 


Besar pasak dari pada tiang sampai kenaikan harga kebutuhan…

Penyebab paling sering terjadi ketika uang saku habis sebelum masanya adalah ketidakmampuan kamu dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran, di mana pengeluaran yang kamu lakukan jauh lebih besar daripada pemasukannya alias besar pasar dari pada tiang. Misalnya jika kamu mendapat jatah uang saku  bulanan yang kemudian habis untuk memberi barang-barang di luar kebutuhan atau di luar daftar belanja bulanan kamu dan kamu terlalu boros dan tergiur dengan penawaran-penawaran promo dan diskon yang tidak pernah berhenti di pusat perbelanjaan. Sangat banyak sekali yang mengalami seperti itu. Seharusnya yang baik itu, apa yang kamu keluarkan sama dengan apa yang kamu terima. Atau akan jauh lebih baik jika apa yang kamukeluarkan lebih kecil dari apa yang kamu terima. 

Belum lagi penyebab lainnya, misalnya ketika harga kebutuhan barang dan jasa yang terus mengalami peningkatan. Memang ini di luar kontrol kamu, tapi seharunya kamu memiliki dana cadangan agar ketika hal seperti ini terjadi, kamu bisa menggunakannya. Sehingga demi mengatasi permasalahan yang terjadi agar kamu tidak perlu mengalami masa-masa di mana uang sakumu keburu habis sebelum masa jatuh temponya, beberapa hal di bawah ini perlu diperhatikan oleh kamu sebagai langkah yang cermat untuk mengelola keuangan kamu dengan sebaik-baiknya. 


Ubah mindset

Uang saku biasanya diberikan oleh orang tua kamu memang untuk memenuhi kebutuhan kamu. Namun sayang, beberapa dari kamu menganggap kebutuhan itu sebatas hanya untuk jajan saja. Ini adalah pandangan yang salah. Uang saku yang diberikan oleh orang tua kepada kamu memiliki tujuan lainnya yaitu untuk melatih kamu agar pandai mengelolanya sebaik mungkin. Sehingga ketika terjadi kebutuhan yang mendesak, kamu bisa mengatasinya sendiri sesegera mungkin tanpa perlu menunggu bantuan atau keputusan dari orang tua. 


Buatlah perencanaan, kelompokkan kebutuhan

Dari uang saku yang diberikan oleh orang tuamu, kamu harus memiliki tujuan finansial yang bertindak sebagai pelajaran dasar dalam keuangan. Misalnya kamu ingin membeli sesuatu atau mencapai sesuatu yang belum tercapai sebelumnya. Jika kamu sudah tau apa yang menjadi goal setting kamu, tentunya agar segala sesuatunya berjalan dengan sangat baik, alangkah lebih baiknya jika kamu mencoba untuk merencanakan sesuatu yang bermanfaat, termasuk dalam mengelola keuangan kamu. Kamu bisa memulainya dengan cara mendata seluruh kebutuhan yang harus kamu penuhi. Setelah selesai, langkah selanjutnya adalah kamu harus bisa membedakan mana kebutuhan, keinginan dan harapan dan mengelompokkan setiap poin kebutuhan kamu kepada kelompok primer, kelompok sekunder dan kelompok tersier.

Kelompok primer adalah jenis-jenis kebutuhan yang sifatnya sangat wajib untuk kamu penuhi,seperti misalnya untuk biaya makan dan ongkos sehari-hari kamu. Pada kelompok ini masukkan semua poin yang termasuk ke dalam kebutuhan. Kemudian untuk kelompok sekunder adalah jenis-jenis kebutuhan yang level keharusan segera dipenuhinya lebih rendah dari level kelompok primer. Biasanya yang termasuk dalam kelompok ini adalah kebutuhan yang sifatnya masih penting untuk dipenuhi, namun tidak begitu mendesak dalam hal waktu pemenuhannya, misalnya membeli buku. Pada kelompok ini, masukkan semua poin yang termasuk ke dalam keinginan. Sementara itu, untuk kelompok terakhir yaitu kelompok tersier akan terisi oleh jenis-jenis kebutuhan yang memiliki sifat yang tidak terlalu penting dan juga tidak untuk dipenuhi sesegera mungkin, misalnya membeli casing HP. Pada kelompok ini masukkan semua poin yang termasuk ke dalam harapan kamu.

Jika kamu sudah mengelompokkan setiap kebutuhan kamu tersebut, saatnya kamu untuk memprioritaskan untuk menyisihkan uang saku kamu untuk kebutuhan pada kelompok primer, disusul dengan kebutuhan dari kelompok sekunder, baru jika ada sisa, kamu bisa mengalokasikan uang saku kamu untuk pemenuhan kebutuhan pada kelompk tersier. Dengan adanya perencanaan dan pengelompokkan yang matang seperti ini, kamu akan mempertimbangkan setiap membelanjakan uang kamu.


Kontol diri, jangan boros

Jika ingin sukses mengelola keuangan, kamu harus jauh-jauh dari yang namanya boros. Kamu harus melatih diri kamu agar tidak mudah tergiur ketika melihat sesuatu. Kamu harus mengendalikan sifat dan sikap seperti itu. Biasakanlah diri kamu untuk membeli segala sesuatu sesuai dengan kebutuhan kamu, bukan karena keinginan atau misalnya iming-iming adanya discount. 

Kondisi keuangan yang baik memang harus seimbang antara pemasukan dan pengeluaran. Namun, beruntunglah bagi kamu yang memiliki pemasukan dari orang tua yang jauh lebih besar dari pengeluaran yang harus kamu keluarkan. Sebagai generasi penerus bangsa yang cerdas, kamu bisa melakukan hal-hal berikut ini agar uang saku yang kamu miliki memiliki manfaat yang lebih banyak bagi kamu.


Menabung

Suka hangout bareng teman-teman? Atau suka travelling keliling Indonesia ataupun dunia? Yah…sah-sah saja jika budget kamu mencukupi untuk memenuhi lifestyle kamu yang seperti itu. Namun, suatu hal yang simpel suka terlupakan karena keinginan kamu yang semakin menjadi-jadi. Ya, menabung! Walaupun kamu masih mahasiswa, tapi banyak sekali kebutuhan kamu, mulai dari jajan sehari hari, uang transport, atau pemuas hobi masing-masing. Celakanya, saking banyaknya kebutuhan, kamu sering lupa menyisihkan sebagian uang kamu untuk menabung. Padahal banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan menabung. Dengan Menabung, kamu tak penah “kekurangan” ketika pada masa mendatang ada kebutuhan yang sangat mendesak.

Jika kamu memiliki uang saku yang berlebih, lebih baik kamu mengalokasikan dana tersebut untuk menabung jika tujuan yang kamu ingin capai di bawah 1 tahun. Dengan menabung, kamu tinggal membagi target dana dengan jumlah bulan ingin tercapai. Misalnya, kamu ingin membeli laptop untuk 1 bulan ke depan dengan biaya RP 5 juta, maka setiap bulannya kamu harus menyisihkan Rp 500.000 dari uang saku. Menunggu sisa uang untuk ditabung adalah kesalahan setiap orang yang memiliki uang baik uang saku maupun gaji bulanan. Dengan cara “menunggu sisa”, orang akan cenderung menghabiskan berapa pun jumlah yang ada di rekening. Maka sebagai solusinya, kamu bisa membalik cara “menunggu sisa” dengan “menyisihkan di depan” ketika kamu menerima uang saku.

Cara menyisihkan (menabung) di depan adalah dengan membuka satu rekening khusus tanpa ATM atau masukkan ke program tabungan berencana di bank di mana uangnya tidak dapat kamu ambil kecuali menunggu jatuh tempo tertentu. Atur tanggal autodebet-nya segera setelah tanggal kamuditransfer uang saku.


Investasi

Beberapa mahasiswa sekarang sudah memiliki pemikiran panjang mengenai keuangan mereka untuk jangka panjang. Mereka beranggapan bahwa menabung tidaklah cukup. Mereka lebih tertantang untuk melakukan investasi. Kamu bisa juga mencoba cara yang satu ini. 

Investasi kedengarannya cukup berat untuk kalangan mahasiswa, mengingat harga saham perusahaan besar atau dengan membeli property yang sangat tidak terjangkau untuk kalangan mahasiswa. Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan jika kamu ingin berinvestasi.

Coba dilihat dulu apa yang kamu investasikan tersebut sudah kamu pahami seluk beluknya. Kalau sudah apakah resiko kerugiannya besar atau kecil? Setiap orang mempunyai profil risiko yang berbeda-beda, lakukan investasi sesuai dengan profil risiko, tujuan, dan jangka waktu keuangan kamu. Berinvestasi di pasar modal maupun produk investasi lainnya mempunyai risiko, baik risiko penurunan dana investasi maupun kehilangan dana investasi kamu. Hasil investasi yang lampau tidak tetap dan bukan merupakan jaminan untuk mencapai investasi di masa yang akan datang. Calon investor diharapkan mempelajari produk keuangan dan investasi dengan seksama sebelum melakukan investasi.


‘Saham’, ‘Obligasi’ dan ‘Reksadana’

Sebelum menentukan akan berinvestasi dimana, kamu harus tahu dulu perbedaan di antara ketiganya. Berhubung persyaratan investasi awal di instrumen investasi sering berjumlah besar dan pemilihan instrumennya pun rumit, maka manajer investasi diberi kesempatan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk mengumpulkan dana dari masyarakat. Nantinya, dana yang terkumpul akan dikelola secara profesional oleh Manajer Investasi (MI).  MI inilah yang akan menginvestasikannya ke berbagai macam instrumen investasi seperti saham, obligasi (surat utang), deposito dan lainnya. Berikut ini adalah penjelasan lebih rinci mengenai ketiga instrumen investasi.

Saham adalah investasi modal. Bila kamu membeli saham, maka bisa dikatakan bahwa kamu memiliki bagian kecil di perusahaan tersebut dan dikenal dengan sebutan pemegang saham. Tujuan membeli saham adalah kenaikan modal dan arus kas dari dividen, sedangkan resikonya termasuk kategori tinggi, tetapi memiliki potensi imbal hasil yang tinggi juga (high risk high return), sementara untuk jangka waktunya di atas 8-10 tahun.

Obligasi atau surat utang adalah sebuah pernyataan utang dari penerbit surat kepada pemegangnya, beserta janji untuk membayar kembali pokok utang pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran.  Selain itu, pemilik utang juga berjanji untuk membayarkan kupon atau bunga (bila ada) atas utang tersebut secara periodik selama utang. Untuk obligasi/surat utang tujuannya adalah arus kas (seperti layaknya kita mendapatkan bunga/bagi hasil dalam deposito secara rutin), sedangkan resikonya termasuk kategori sedang, dengan potensi imbal hasil yang sedang juga, sementara untuk jangka waktunya di bawah 4 tahun.


Reksadana merupakan suatu portofolio investasi. Reksadana bisa juga disebut sebagai investasi secara kolektif atau berjamaah. Untuk reksadana tujuannya adalah arus kas dan kenaikan modal, sedangkan resikonya tergantung dari bentuk reksadananya mulai dari rendah hingga tinggi, dengan potensi imbal hasil dari yang rendah hingga tinggi pula, sementara untuk jangka waktunya di bawah 2 tahun hingga di atas 8-10 tahun. Di reksadana, kamu bisa memiliki saham dan obligasi sekaligus. 

Image Credit
Perbedaan antara saham dan reksadana saham terlihat pada keputusan untuk memilih saham mana yang hendak dibeli. Jika di saham keputusan berada di tangan kamu sepenuhnya, jika di reksadana saham, pemilihan terletak di tangan tim pengelola investasi atau Manajer Investasi. Lalu, mana yang lebih menguntungkan? Jika kamu memiliki modal yang cukup besar, saham akan lebih menguntungkan. Namun, jika kamu memiliki modal yang tidak banyak dan masih awam dengan dunia investasi, lebih baik untuk memilih reksadana saham saja yang lebih cocok untuk kalangan mahasiswa. Jika kamu memilih reksadana saham, cukup dengan menyisihkan minimal Rp 100.000/bulan kamu sudah bisa memiliki saham dan obligasi walaupun secara kolektif yang dikelola oleh Manajer Investasi (MI). Belilah reksadana saham tersebut dan jangan diambil hingga usia kamu mencapai 40 tahun. Kamu akan tercengang melihat saldo kamu nantinya.


Investasi yang lebih simpel

Jika kamu menganggap investasi di dunia instrumen keuangan lebih ribet, kamu bisa kok berinvestasi dalam hal kecil, seperti mengkoleksi mata uang asing seperti dollar Amerika, Euro dll. Karena nilainya yang selalu naik dari tahun ketahun. So, it’s more worth it than you buy the hi-spec Smartphone. Ataupun kamu juga bisa membeli emas ketika harganya masih murah dan menjualnya pada saat harganya melambung tinggi. Atau bisa juga dengan membeli saham yang nilainya sesuai dengan kantong mahasiswa.

Nah, kalau kamu mau mencoba investasi dalam bentuk mata uang asing, cobalah memilih dirham. Mengapa? Karena mata uang ini nilainya sama dengan emas dan tidak kena inflasi. Kamu juga bisa membeli logam mulia bersertifikat PT Aneka Tambang Tbk (Antam). 

Membelikan logam mulia merupakan salah satu trik untuk mengumpulkan uang, di mana ketika kamu telah membeli logam mulia tersebut akan ada rasa “tidak rela” untuk menjual atau mencairkannya untuk kepentingan hiburan atau kepentingan lain yang tidak ada hubungannya dengan tujuan keuangan kamu (dalam hal ini misalnya kamu ingin membeli laptop). Hal terpenting bagi kamu yang mau melakukan investasi adalah ketelitian dan bagaimana cara kamu mengelola uang kamu. Kamu juga harus berani mengambil resiko dari apa keputusan apa yang sudah kamu buat dalam berinvestasi.


Berbisnis

Menjadi seorang pengusaha bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk kalangan mahasiswa yang memiliki modal cukup terbatas. Kreativitas yang mereka miliki serta luasnya pengetahuan yang didapatkannya di bangku perkuliahan, menjadi bekal mahasiswa untuk menyiasati minimnya modal usaha yang mereka miliki. Keinginan untuk terjun di dunia usaha memang cukup sering kita temui dalam diri anak muda, terutama bagi mereka yang berstatus sebagai mahasiswa. Meski untuk bisa menekuni bisnis sampingan di sela-sela jam perkuliahan tidaklah semudah teori yang dikatakan, namun semangat entrepreneur yang tertanam dalam dirinya cukup membantu mereka untuk menghadapi segala kendala usaha dengan mudah.

Nah, bagi kamu yang ingin menekuni bisnis sampingan di sela-sela kesibukan utamanya menuntut ilmu di bangku perkuliahan, tidak ada salahnya bila kamu mengangkat potensi bisnis di daerah asal kamu sebagai salah satu ide bisnis yang cocok untuk mahasiswa dengan modal kecil. Mengingat hampir semua mahasiswa merupakan perantau yang berasal dari berbagai penjuru daerah, tentunya masing-masing dari mereka memiliki adat, budaya, makanan khas, hingga souvenir-souvenir unik yang berbeda-beda. Memanfaatkan peluang tersebut, kamu bisa mendapatkan tambahan uang saku dengan memasarkan produk-produk unik seperti aneka kerajinan tangan daerah maupun oleh-oleh khas dari kota asal kamu di lingkungan kampus tempat kamu menuntut ilmu.

Untuk menjalankan ide bisnis tersebut, kamu bisa mulai membawa beberapa sampel produk dari kampung halaman kamu. Dari situ, kamu bisa mulai membidik teman-teman di lingkungan kampus ataupun teman di sekitar kost-kostan sebagai pangsa pasar yang cukup menjanjikan. Contohnya saja bila kamu seorang mahasiswa yang berasal dari Pulau Dewata Bali bisa memasarkan kain Bali atau sandal Bali yang belakangan ini digemari masyarakat luas. Atau, bila misalnya kamu mahasiswa dari Provinsi Lampung, maka tak ada salahnya bila kamu mulai memasarkan kopi Lampung atau keripik pisang Lampung untuk mendapat tambahan uang jajan setiap bulan.

Atau contoh lainnya adalah kamu bisa mengembangkan bisnis di bidang percetakan atau design kaos, jual pulsa, menerima jasa pengetikan dan penerjemah, dan lain sebagainya. Yang terpenting jika berbisnis adalah kamu harus berani mengambil keputusan dan harus pernuh pertimbangan atas setiap keputusan yang kamu buat. 


Menjadi Investor 

Untuk cara yang satu ini, kamu yang memiliki uang berlebih harus bertemu dengan mereka yang membutuhkan dana. Misalnya, jika salah satu teman kamu yang sedang merintis bisnis, kemudian menawarkan kamu untuk menjadi salah satu pemberi modalnya, coba kamu manfaatkan kesempatan seperti ini. Namun, kamu perlu mencermati dulu bagaimana bisnis yang akan dikembangkan oleh temanmu ini dan prospek ke depannya. Perhatikan juga bagaimana proses pengembalian modal tersebut, konsekuensinya apa jika apa yang terjadi tidak sesuai dengan yang ia rencanakan, serta hak dan kewajiban antara dua belah pihak. Jika menurutmu tidak ada permasalahan yang mengganggu, tidak ada salahnya kamu mengalokasikan uang kamu untuk “membantu” bisnis temanmu. Kamu tidak perlu untuk bersusah payah terlibat langsung dalam proses pengembangan bisnis tersebut, hanya tinggal menunggu kapan periode pengembalian modal saja. 


Pengembangan hobi

Dari uang saku yang kamu miliki, bisa mendorong membeli beberapa hal yang berkaitan dengan hobi. Bila dikelola dengan baik, bisa menjadi hal yang positif, uang tidak begitu saja keluar untuk sesuatu yang sia-sia. Sebut saja mengembangkan bakat sepakbola, modifikasi motor, dan lain-lain ini juga merupakan suatu cara menyisihkan uang agar tabungan kita tetap ada.

Hal paling penting yang harus kamu tanamkan dalam diri kamu adalah ‘gunakan uang sebaik baiknya, gunakan hanya untuh sesuatu yang bermanfaat’. Gunakan uang kamu sesuai kebutuhan yang kamu perlukan, jangan hanya untuk memuaskan mata sesaat. Karena saat kamu membutuhkannya dengan kebutuhan yang penting uang itu sangat berharga. 

Image Credit
Pesan penting lainnya adalah agar kamu mulai membudayakan diri untuk menabung dan berinvestasi, karena roda kehidupan berputar begitu pula dengan roda ekonomi. Kebutuhan kamu akan meningkat semakin banyak, jangan sampai pemasukan kamu lebih kecil dari pengeluaran kamu. Semoga bermanfaat!

Salam berkuliah.com.
Nama

Afrika,26,Amerika,67,Amerika Serikat,81,Arab Saudi,13,Asia,237,Australia,75,Austria,13,Beasiswa,306,Beasiswa Amerika,4,Beasiswa Arab Saudi,5,Beasiswa Australia,14,Beasiswa Austria,2,Beasiswa Belanda,10,Beasiswa Belgia,1,Beasiswa Brunei Darussalam,2,Beasiswa Cina,10,Beasiswa Denmark,1,Beasiswa Filipina,3,Beasiswa Finlandia,1,Beasiswa Hongkong,1,Beasiswa Hungaria,1,Beasiswa India,2,Beasiswa Indonesia,3,Beasiswa Inggris,28,Beasiswa Irlandia,1,Beasiswa Jepang,14,Beasiswa Jerman,5,Beasiswa Kamboja,1,Beasiswa Kanada,3,Beasiswa Korea,2,Beasiswa Korea Selatan,5,Beasiswa Malaysia,6,Beasiswa Myanmar,1,Beasiswa New Zealand,3,Beasiswa Perancis,4,Beasiswa Polandia,1,Beasiswa Rumania,1,Beasiswa Selandia Baru,1,Beasiswa Sidney,1,Beasiswa Singapura,3,Beasiswa Skotlandia,1,Beasiswa Slovakia,1,Beasiswa Spanyol,1,Beasiswa Swedia,2,Beasiswa Swiss,3,Beasiswa Taiwan,1,Beasiswa Thailand,3,Beasiswa Tiongkok,1,Beasiswa Turki,5,Beasiswa Uni Emirat Arab,1,Beasiswa Uni Eropa,2,Beasiswa Vietnam,1,Belanda,37,Belgia,10,Brazil,2,Brunei Darussalam,7,Bulgaria,3,Ceko,4,Chili,3,Cina,30,Denmark,10,Destinasi,65,Eropa,313,Event,5,Exchange,26,Fakta Unik,82,Festival Indonesia,2,Filipina,8,Finlandia,16,Hong Kong,6,Hungaria,4,IELTS,6,India,37,Indonesia,113,Info Beasiswa,64,Info Jurusan,12,Info Universitas,34,Inggris,86,Interview,445,Interview di Amerika,13,Interview di Arab Saudi,5,Interview di Australia,23,Interview di Austria,4,Interview di Belanda,12,Interview di Belgia,8,Interview di Ceko,3,Interview di Cina,12,Interview di Damaskus,1,Interview di Denmark,4,Interview di Filipina,3,Interview di Finlandia,10,interview di Hungaria,1,Interview di India,9,Interview di Indonesia,4,Interview di Inggris,32,Interview di Irlandia,1,Interview di Italia,11,Interview di Jepang,22,Interview di Jerman,20,Interview di Kanada,8,Interview di Korea Selatan,28,Interview di Malaysia,1,Interview di Maroko,6,Interview di Meksiko,1,Interview di Mesir,8,Interview di New Zealand,17,Interview di Perancis,25,Interview di Polandia,12,Interview di Portugal,11,Interview di Rusia,3,Interview di Selandia Baru,4,Interview di Singapura,6,Interview di Skotlandia,2,Interview di Spanyol,16,Interview di Swedia,2,Interview di Swiss,2,Interview di Taiwan,5,Interview di Thailand,8,Interview di Tiongkok,9,Interview di Turki,9,Interview di Yaman,1,Interview di Yordania,5,Irlandia,10,Islandia,1,Italia,16,Jakarta,1,Jamaika,1,Jepang,60,Jerman,46,Kanada,27,Karir,13,Kazakhstan,1,Kolombia,4,Korea Selatan,44,Kuliner,21,kuliner khas daerah,7,Kuliner Mancanegara,14,Launching Buku,1,Lebanon,3,Lithuania,1,LPDP,4,Malaysia,27,Maroko,9,Media,249,Meksiko,7,Mesir,19,motivasi,2,New York,1,New Zealand,15,News,3,Norwegia,2,Paraguay,1,Perancis,48,Polandia,14,Portugal,15,PPI,6,Prancis,1,Press Release,1,Prestasi,1,Profil PPI,7,Profil Universitas,51,Qatar,2,Rekomendasi,1,Rumania,2,Rusia,13,Selandia Baru,24,Sidney,1,Simposium Internasional PPI Dunia 2016,6,Singapura,30,Skotlandia,4,Slovakia,1,Spanyol,24,Student Life,150,Studenthack,348,Surabaya,2,Swedia,19,Swiss,15,Taiwan,9,Thailand,13,Tiongkok,19,Tips,7,Tips Beasiswa,16,Tips Belajar Bahasa Inggris,9,Tips Kuliah ke Luar Negeri,89,Tips Travelling,6,Tips Umum Kuliah di Luar Negeri,105,Tips Umum Kuliah Di Negeri Sendiri,47,TOEFL,12,Tokoh Dunia,2,Tokoh Indonesia,20,Traveling,6,Turki,20,Uni Emirat Arab,1,Uni Eropa,2,Universitas,36,Universitas Terbaik,56,Uruguay,2,Vietnam,1,Yaman,1,Yogyakarta,3,Yordania,5,Yunani,3,
ltr
item
Berkuliah.com: Tips ‘Cerdas Mengelola Uang Saku’ ala Mahasiswa
Tips ‘Cerdas Mengelola Uang Saku’ ala Mahasiswa
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA58mG50G2DCtPlBHz_6V2s3FIBFhzRg6wB-kpxpxg-1D9z2TD-OvISs45q1xgrzs0kZxKd5i8lwe3deYuUmPCTKq9PS54N1kmmAgkE5jLv0EwT05fAdPZsQv5eZZPPtelt6XB1t-jbew/s1600/wgtshsb.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA58mG50G2DCtPlBHz_6V2s3FIBFhzRg6wB-kpxpxg-1D9z2TD-OvISs45q1xgrzs0kZxKd5i8lwe3deYuUmPCTKq9PS54N1kmmAgkE5jLv0EwT05fAdPZsQv5eZZPPtelt6XB1t-jbew/s72-c/wgtshsb.png
Berkuliah.com
http://www.berkuliah.com/2014/11/tips-cerdas-mengelola-uang-saku-ala-mahasiswa.html
http://www.berkuliah.com/
http://www.berkuliah.com/
http://www.berkuliah.com/2014/11/tips-cerdas-mengelola-uang-saku-ala-mahasiswa.html
true
6823463133590324440
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy