Halo sobat berkuliah.com, kali ini kita akan mengulas tentang Yanuar Dwi Prastyo yang berhasil kuliah di University of Limerick dengan progr...
Halo sobat berkuliah.com, kali ini kita akan mengulas tentang Yanuar Dwi Prastyo yang berhasil kuliah di University of Limerick dengan program Beasiswa Program Pascasarjana Luar Negeri (BPPLN). Hal apa saja yang ia bagikan ? Simak ulasannya berikut ini !
Halo Mr. Yanuar, Sebelum melangkah lebih jauh lebih dahulu kita berkenalan dulu mungkin bisa menyebutkan nama lengkapnya, asal kota, kuliah dimana, jurusan apa, dan mengapa Irlandia menjadi pilihan?
Halo Berkuliah.com, Sebelumnya saya ingin mengucapkan terimakasih telah diberi kesempatan ini. Nama lengkap saya Yanuar Dwi Prastyo, saya lahir di Lampung dan saat ini kuliah di the University of Limerick, Ireland mengambil program Structured PhD in TESOL (S3 Pendidikan Bahasa Inggris).
Saya memilih Irlandia karena mungkin Allah telah memberikan yang terbaik untuk saya. Sebelum diterima di Irlandia, saya sudah coba mendaftar di berbagai universitas di Negara-negara berbahasa Inggris, seperti Amerika, Kanada, Inggris, Australia, dan New Zeland. Semuanya berhasil membuat saya yakin bahwa universitas di Negara-negara tersebut bukanlah yang terbaik untuk saya. Hingga akhirnya Saya di terima di Irlandia dan India, dan kerena saya sudah pernah kuliah di India, maka tidak ada salahnya mencoba kuliah di Negara yang baru.
Apakah Mr. Yanuar mendapatkan beasiswa? jika iya, apa beasiswanya, dan bagaimana cara apply sesuai dengan pengalaman Mr. Ynuar step by step? Beasiswanya full/ half ?
Alhamdulillah. Setelah berkali-kali mencoba diberbagai beasiswa akhirnya saya berhasil dapat beasiswa penuh dari Pemerintah Indonesia melalui program Beasiswa Program Pascasarjana Luar Negeri (BPPLN) tahun 2013. Cara apply hampir sama dengan beasiswa-beasiswa yang lain, yang membedakan adalah untuk apply BPPLN ini kita terlebih dulu harus sudah diterima di Universitas yang kita tuju atau sudah memiliki Letter of Acceptance (LoA). Di proses memperoleh LoA inilah perjuangan yang sebenarnya. Pertama tentu kita harus mencari universitas yang memiliki jurusan yang kita inginkan, mempelajari dan mempersiapkan segala persyaratannya, serta mengidentifikasi calon pembimbing penelitian kita. Persyaratan utamanya kemampuan bahasa Inggris (TOEFL/IELTS) dan untuk program S3 ditambah proposal penelitian. Kedua, setelah mempelajari dan mempersiapkan semua persyaratan, kita kemudian menghubungi pihak kampus atau calon pembimbing untuk mendaftar sebagai mahasiswa. Ketiga, setelah mendapatkan LoA baru kemudian kita mendaftar beasiswa ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) dan mengikuti seleksi berkas dan wawancara.
Dari pengalaman saya, proses pertama dan kedua yang terasa sangat berat dan menjadi semacam proses seleksi alam. Pertama, tidak banyak orang yang mau benar-benar belajar bahasa Inggris dan membayar untuk ujian TOEFL/IELTS. Kedua, proses mencari jurusan dan universitas yang sesuai bidang kita serta mendapatkan calon pembimbing penelitian memerlukan waktu, tenaga dan fikiran yang tidak sedikit. Ketiga, tekanan tuntutan hidup dan pekerjaan serta pertanyaan-pertanyaan dan cibiran-cibiran dari orang-orang di lingkungan sekitar kita menjadi tantangan tersendiri yang menguji mental dan konsistensi kita mencari beasiswa. Proses ketiga yang berkaitan dengan pendaftaran dan seleksi beasiswa Dikti saya rasa relatif lebih mudah.
Apa kelebihan dari kampus tempat Mr. Yanuar kuliah? mungkin dari segi fasilitas, kurikulum, birokrasi, dan suasana :D
Alhamdulillah, selama saya disini, saya mendapatkan fasilitas penunjang belajar dan penelitian melebihi apa yang saya butuhkan. Kami memiliki kampus yang nyaman, perpustakaan yang sangat lengkap, birokrasi yang sangat professional dan suasana akademis dan non akademis yang sangat mendukung. Kelebihan utama menurut saya adalah karena kampus ini menjadi sedikit kampus di seluruh dunia yang menawarkan program khusus PhD in TESOL yang sangat sesuai dengan bidang penelitian saya.
Apa menariknya jurusan yang Mr. Yanuar ambil, dan apakah pernah menemukan kesulitan? Mungkin bisa disebutkan jurusan terfavorite di kampus Mr. Yanuar?
Saya sangat menikmati belajar di bidang pendidikan bahasa Inggris di University of Limerick ini. Saya bersyukur karena bisa merasakan pendidikan bahasa Inggris di tiga konteks yang berbeda (sebagai foreign language waktu S1 di Indonesia, sebagai second language waktu S2 di India, dan sebagai first language sekarang S3 di Irlandia). Kesulitannya mungkin lebih ke proses adaptasi dengan lingkungan, makanan, orang, kebudayaan dan sistem model pembelajaran disini.
Hal dasar yang masih menjadi kendala masyarakat Indonesia untuk bersaing di tingkat Internasional atau Regional adalah kelemahan penguasaan bahasa Inggris.
Menurut Mr. Yanuar bagaimana karakter dosen dalam menyampaikan mata kuliah? Dan bagaimana sikap mahasiswa lokal Irlandia terhadap mahasiswa internasional?
Dosen disini sangat professional dan mampu menjadi teman belajar yang tidak hanya memberikan materi, saran dan bimbingan tetapi juga mau sama-sama saling belajar. Mahasiswa lokal Irlandia juga sangat baik dan mau bergaul dengan para mahasiswa International. Tidak ada diskriminasi baik dari dosen, staf maupun mahasiswa lokal terhadap para mahasiswa Internasional
Apakah Mr. Yanuar sudah bertemu dengan teman-teman PPI? Kegiatan apa saja yang sudah dilakukan PPI Irlandia?
Untuk bidang pendidikan, kami PPI Irlandia masih menjadi satu dengan PPI Inggris. Sementara PPI Irlandia lebih kepada wahana silaturahmi masyarakat Indonesia di Irlandia dengan kegiatan-kegiatan budaya seperti tari, musik dan lain-lain.
Pernah mengalami culture Shock? Jika ia dalam hal apa?
Cultural Shock-nya mungkin lebih kepada kejadian-kejadian yang lucu. Misalnya waktu perayaan Halloween, kebetulan teman-teman satu asrama merayakan dan mendekorasi seluruh rumah dengan hiasan-hiasan yang serem dari tengah malam, jadi pada waktu bangun subuh jadi ketakutan dan teriak-teriak bangunin teman seasrama. Atau sewaktu belanja di pasar tradisional tetapi sama sekali tidak bisa memahami si penjual walaupun dia berbahasa Inggris.
Untuk makanan nih, bagaimana cara Mr. Yanuar beradaptasi dengan makanan ala Irlandia?
Awalnya cukup berat, karena di Indonesia terbiasa dengan makan nasi kemudian disini harus beradaptasi dengan roti dan kentang. Jadi sampai 2 bulan pertama disini lebih mengandalkan mie instan bekal dari Indonesia dan telur. Ditambah lagi disini tidak seperti Indonesia yang di setiap tempat ada rumah makan atau setiap jam ada pedagang keliling yang siap mengobati rasa lapar. Jadi memang selain kuliah dan belajar juga harus belajar memasak agar survive.
Apakah ada tips dan trik spesial untuk mendapatkan pemasukan tambahan selama kuliah di Irlandia?
Banyak sekali kesempatan dan peluang untuk kerja paruh waktu dengan penghasilan yang sangat lumayan bahkan bisa dibilang mewah. Tetapi dengan kesibukan dan tanggungjawab penelitian yang begitu padat, sangat sulit bagi saya untuk bisa membagi waktu. Saya lebih fokus pada kuliah dan segera kembali ke Indonesia.
Bisakah Mr. Yanuar memberikan gambaran biaya hidup di Irlandia? Bisa dari segi transport, buku-buku, makanan?
Biaya hidup tentunya tergantung dengan gaya hidup seseorang. Apabila dibandingkan dengan Indonesia tentunya disini relatif lebih mahal. Misalnya untuk sekali makan sederhana sekitar € 4-8, transportasi € 1.60 – 1.90 sekalia jalan, dan kebetulan untuk buku-buku semua tersedia di perpustakaan. Makanan bisa jauh lebih murah apabila masak sendiri, lebih aman dan terjamin halal tentunya. Untuk tempat tinggal sederhana single € 200 – 400 per bulan. Secara keseluruhan biaya hidup perorang perbulan ± € 500 – 1000.
Bagaimana kebudayaan para pemuda di Irlandia? :D Apa perbedaan signifikan dengan Indonesia?
Perbedaan yang cukup signifikan adalah budaya baca yang sangat kuat disini. Yang saya lihat adalah perpustakaan 5 lantai yang selalu penuh dengan mahasiswa, bahkan disaat-saat masa ujian mereka rela antri berjam-jam didepan pintu perpustakaan sebelum perpustakaan dibuka agar bisa dapat tempat didalamnya (pelayanan perpustakaan dimulai jam 8 pagi – 12 malam).
Bagaimana dengan kondisi negara dan fasilitas publik di Irlandia? Apakah cukup nyaman dan sesuai dengan yang diharapkan? Atau saat tiba pertama kali di Irlandia apa saja yang harus dipersiapkan?
Irlandia adalah salah satu Negara yang paling aman dan nyaman untuk tempat tinggal, pelayanan dan fasilitas public sangat bagus dan cepat. Jalan-jalanan di pusat kota dipel dan disapu dengan mobil khusus setiap hari sehingga selalu bersih dan nyaman untuk masyarakat. Karena disini wilayahnya dingin dan berangin, hal yang perlu disiapkan tentunya jaket dan pakaian-pakaian hangat. Jangan lupa juga persiapan makanan untuk selama masa transisi.
Hal hal apa saja yang dirasakan karena bisa kuliah di LN? Lebih percaya diri, bisa memiliki pandangan yang optimis jauh ke depan tentang masa depan Indonesia? Atau hal positif apa yang Mr. Yanuar pelajari selama belajar di Irlandia?
Saya merasakan bahwa Indonesia adalah Negara yang besar dan kaya potensi sumber daya alam dan manusia. Dengan belajar keluar negeri dan melihat apa yang telah mereka capai, saya bisa membayangkan bahwa Indonesia juga akan bisa menjadi Negara maju yang sejahtera. Pendidikan harus menjadi salah satu fokus utama, dan kualitas dan kesejahteraan para pendidik harus terus ditingkatkan.
Adakah moment perayaan khusus yang dilakukan masyarakat Irlandia masa masa-masa tertentu ? Mungkin ada perayaan unik yang bisa diceritakan :D
Perayaannya banyak ya, tapi saya lupa namanya satu persatu.
Destinasi menarik yang bisa dikunjungi di Irlandia apa? menurut Mr Yanuar? :D
Cliff of Moher, tempat syuting group band westlife dalam lagu “my love”, museum kapal ‘Ticanic’ dan pusat kota yang eksotis di Dublin.
Pertanyaan terakhir nih, Adakah tips bagi mahasiswa Indonesia yang ingin menempuh pendidikan di Irlandia?
Tipsnya: Belajar bahasa Inggris dan dapatkan nilai TOEFL/IELTS yang tinggi, terus berusaha dan belajar. Cari informasi kepada orang-orang yang sudah belajar di Irlandia. Berani mencoba daftar kesalah satu universitas di Irlandia, kalo ga pernah daftar ya ga pernah akan diterima.
Ok sobat berkuliah.com itu tadi pengamalaman Yanuar Dwi Prastyo menjalani kegiatan perkuliahan di Irlandia. Semoga Menginspirasi kita semua.
Salam berkuliah.com
Andreanyta Erni
Halo Mr. Yanuar, Sebelum melangkah lebih jauh lebih dahulu kita berkenalan dulu mungkin bisa menyebutkan nama lengkapnya, asal kota, kuliah dimana, jurusan apa, dan mengapa Irlandia menjadi pilihan?
Halo Berkuliah.com, Sebelumnya saya ingin mengucapkan terimakasih telah diberi kesempatan ini. Nama lengkap saya Yanuar Dwi Prastyo, saya lahir di Lampung dan saat ini kuliah di the University of Limerick, Ireland mengambil program Structured PhD in TESOL (S3 Pendidikan Bahasa Inggris).
Saya memilih Irlandia karena mungkin Allah telah memberikan yang terbaik untuk saya. Sebelum diterima di Irlandia, saya sudah coba mendaftar di berbagai universitas di Negara-negara berbahasa Inggris, seperti Amerika, Kanada, Inggris, Australia, dan New Zeland. Semuanya berhasil membuat saya yakin bahwa universitas di Negara-negara tersebut bukanlah yang terbaik untuk saya. Hingga akhirnya Saya di terima di Irlandia dan India, dan kerena saya sudah pernah kuliah di India, maka tidak ada salahnya mencoba kuliah di Negara yang baru.
Apakah Mr. Yanuar mendapatkan beasiswa? jika iya, apa beasiswanya, dan bagaimana cara apply sesuai dengan pengalaman Mr. Ynuar step by step? Beasiswanya full/ half ?
Alhamdulillah. Setelah berkali-kali mencoba diberbagai beasiswa akhirnya saya berhasil dapat beasiswa penuh dari Pemerintah Indonesia melalui program Beasiswa Program Pascasarjana Luar Negeri (BPPLN) tahun 2013. Cara apply hampir sama dengan beasiswa-beasiswa yang lain, yang membedakan adalah untuk apply BPPLN ini kita terlebih dulu harus sudah diterima di Universitas yang kita tuju atau sudah memiliki Letter of Acceptance (LoA). Di proses memperoleh LoA inilah perjuangan yang sebenarnya. Pertama tentu kita harus mencari universitas yang memiliki jurusan yang kita inginkan, mempelajari dan mempersiapkan segala persyaratannya, serta mengidentifikasi calon pembimbing penelitian kita. Persyaratan utamanya kemampuan bahasa Inggris (TOEFL/IELTS) dan untuk program S3 ditambah proposal penelitian. Kedua, setelah mempelajari dan mempersiapkan semua persyaratan, kita kemudian menghubungi pihak kampus atau calon pembimbing untuk mendaftar sebagai mahasiswa. Ketiga, setelah mendapatkan LoA baru kemudian kita mendaftar beasiswa ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) dan mengikuti seleksi berkas dan wawancara.
Dari pengalaman saya, proses pertama dan kedua yang terasa sangat berat dan menjadi semacam proses seleksi alam. Pertama, tidak banyak orang yang mau benar-benar belajar bahasa Inggris dan membayar untuk ujian TOEFL/IELTS. Kedua, proses mencari jurusan dan universitas yang sesuai bidang kita serta mendapatkan calon pembimbing penelitian memerlukan waktu, tenaga dan fikiran yang tidak sedikit. Ketiga, tekanan tuntutan hidup dan pekerjaan serta pertanyaan-pertanyaan dan cibiran-cibiran dari orang-orang di lingkungan sekitar kita menjadi tantangan tersendiri yang menguji mental dan konsistensi kita mencari beasiswa. Proses ketiga yang berkaitan dengan pendaftaran dan seleksi beasiswa Dikti saya rasa relatif lebih mudah.
Apa kelebihan dari kampus tempat Mr. Yanuar kuliah? mungkin dari segi fasilitas, kurikulum, birokrasi, dan suasana :D
Alhamdulillah, selama saya disini, saya mendapatkan fasilitas penunjang belajar dan penelitian melebihi apa yang saya butuhkan. Kami memiliki kampus yang nyaman, perpustakaan yang sangat lengkap, birokrasi yang sangat professional dan suasana akademis dan non akademis yang sangat mendukung. Kelebihan utama menurut saya adalah karena kampus ini menjadi sedikit kampus di seluruh dunia yang menawarkan program khusus PhD in TESOL yang sangat sesuai dengan bidang penelitian saya.
Apa menariknya jurusan yang Mr. Yanuar ambil, dan apakah pernah menemukan kesulitan? Mungkin bisa disebutkan jurusan terfavorite di kampus Mr. Yanuar?
Saya sangat menikmati belajar di bidang pendidikan bahasa Inggris di University of Limerick ini. Saya bersyukur karena bisa merasakan pendidikan bahasa Inggris di tiga konteks yang berbeda (sebagai foreign language waktu S1 di Indonesia, sebagai second language waktu S2 di India, dan sebagai first language sekarang S3 di Irlandia). Kesulitannya mungkin lebih ke proses adaptasi dengan lingkungan, makanan, orang, kebudayaan dan sistem model pembelajaran disini.
Hal dasar yang masih menjadi kendala masyarakat Indonesia untuk bersaing di tingkat Internasional atau Regional adalah kelemahan penguasaan bahasa Inggris.
Menurut Mr. Yanuar bagaimana karakter dosen dalam menyampaikan mata kuliah? Dan bagaimana sikap mahasiswa lokal Irlandia terhadap mahasiswa internasional?
Dosen disini sangat professional dan mampu menjadi teman belajar yang tidak hanya memberikan materi, saran dan bimbingan tetapi juga mau sama-sama saling belajar. Mahasiswa lokal Irlandia juga sangat baik dan mau bergaul dengan para mahasiswa International. Tidak ada diskriminasi baik dari dosen, staf maupun mahasiswa lokal terhadap para mahasiswa Internasional
Apakah Mr. Yanuar sudah bertemu dengan teman-teman PPI? Kegiatan apa saja yang sudah dilakukan PPI Irlandia?
Untuk bidang pendidikan, kami PPI Irlandia masih menjadi satu dengan PPI Inggris. Sementara PPI Irlandia lebih kepada wahana silaturahmi masyarakat Indonesia di Irlandia dengan kegiatan-kegiatan budaya seperti tari, musik dan lain-lain.
Pernah mengalami culture Shock? Jika ia dalam hal apa?
Cultural Shock-nya mungkin lebih kepada kejadian-kejadian yang lucu. Misalnya waktu perayaan Halloween, kebetulan teman-teman satu asrama merayakan dan mendekorasi seluruh rumah dengan hiasan-hiasan yang serem dari tengah malam, jadi pada waktu bangun subuh jadi ketakutan dan teriak-teriak bangunin teman seasrama. Atau sewaktu belanja di pasar tradisional tetapi sama sekali tidak bisa memahami si penjual walaupun dia berbahasa Inggris.
Untuk makanan nih, bagaimana cara Mr. Yanuar beradaptasi dengan makanan ala Irlandia?
Awalnya cukup berat, karena di Indonesia terbiasa dengan makan nasi kemudian disini harus beradaptasi dengan roti dan kentang. Jadi sampai 2 bulan pertama disini lebih mengandalkan mie instan bekal dari Indonesia dan telur. Ditambah lagi disini tidak seperti Indonesia yang di setiap tempat ada rumah makan atau setiap jam ada pedagang keliling yang siap mengobati rasa lapar. Jadi memang selain kuliah dan belajar juga harus belajar memasak agar survive.
Apakah ada tips dan trik spesial untuk mendapatkan pemasukan tambahan selama kuliah di Irlandia?
Banyak sekali kesempatan dan peluang untuk kerja paruh waktu dengan penghasilan yang sangat lumayan bahkan bisa dibilang mewah. Tetapi dengan kesibukan dan tanggungjawab penelitian yang begitu padat, sangat sulit bagi saya untuk bisa membagi waktu. Saya lebih fokus pada kuliah dan segera kembali ke Indonesia.
Bisakah Mr. Yanuar memberikan gambaran biaya hidup di Irlandia? Bisa dari segi transport, buku-buku, makanan?
Biaya hidup tentunya tergantung dengan gaya hidup seseorang. Apabila dibandingkan dengan Indonesia tentunya disini relatif lebih mahal. Misalnya untuk sekali makan sederhana sekitar € 4-8, transportasi € 1.60 – 1.90 sekalia jalan, dan kebetulan untuk buku-buku semua tersedia di perpustakaan. Makanan bisa jauh lebih murah apabila masak sendiri, lebih aman dan terjamin halal tentunya. Untuk tempat tinggal sederhana single € 200 – 400 per bulan. Secara keseluruhan biaya hidup perorang perbulan ± € 500 – 1000.
Bagaimana kebudayaan para pemuda di Irlandia? :D Apa perbedaan signifikan dengan Indonesia?
Perbedaan yang cukup signifikan adalah budaya baca yang sangat kuat disini. Yang saya lihat adalah perpustakaan 5 lantai yang selalu penuh dengan mahasiswa, bahkan disaat-saat masa ujian mereka rela antri berjam-jam didepan pintu perpustakaan sebelum perpustakaan dibuka agar bisa dapat tempat didalamnya (pelayanan perpustakaan dimulai jam 8 pagi – 12 malam).
Bagaimana dengan kondisi negara dan fasilitas publik di Irlandia? Apakah cukup nyaman dan sesuai dengan yang diharapkan? Atau saat tiba pertama kali di Irlandia apa saja yang harus dipersiapkan?
Irlandia adalah salah satu Negara yang paling aman dan nyaman untuk tempat tinggal, pelayanan dan fasilitas public sangat bagus dan cepat. Jalan-jalanan di pusat kota dipel dan disapu dengan mobil khusus setiap hari sehingga selalu bersih dan nyaman untuk masyarakat. Karena disini wilayahnya dingin dan berangin, hal yang perlu disiapkan tentunya jaket dan pakaian-pakaian hangat. Jangan lupa juga persiapan makanan untuk selama masa transisi.
Hal hal apa saja yang dirasakan karena bisa kuliah di LN? Lebih percaya diri, bisa memiliki pandangan yang optimis jauh ke depan tentang masa depan Indonesia? Atau hal positif apa yang Mr. Yanuar pelajari selama belajar di Irlandia?
Saya merasakan bahwa Indonesia adalah Negara yang besar dan kaya potensi sumber daya alam dan manusia. Dengan belajar keluar negeri dan melihat apa yang telah mereka capai, saya bisa membayangkan bahwa Indonesia juga akan bisa menjadi Negara maju yang sejahtera. Pendidikan harus menjadi salah satu fokus utama, dan kualitas dan kesejahteraan para pendidik harus terus ditingkatkan.
Adakah moment perayaan khusus yang dilakukan masyarakat Irlandia masa masa-masa tertentu ? Mungkin ada perayaan unik yang bisa diceritakan :D
Perayaannya banyak ya, tapi saya lupa namanya satu persatu.
Destinasi menarik yang bisa dikunjungi di Irlandia apa? menurut Mr Yanuar? :D
Cliff of Moher, tempat syuting group band westlife dalam lagu “my love”, museum kapal ‘Ticanic’ dan pusat kota yang eksotis di Dublin.
Pertanyaan terakhir nih, Adakah tips bagi mahasiswa Indonesia yang ingin menempuh pendidikan di Irlandia?
Tipsnya: Belajar bahasa Inggris dan dapatkan nilai TOEFL/IELTS yang tinggi, terus berusaha dan belajar. Cari informasi kepada orang-orang yang sudah belajar di Irlandia. Berani mencoba daftar kesalah satu universitas di Irlandia, kalo ga pernah daftar ya ga pernah akan diterima.
Ok sobat berkuliah.com itu tadi pengamalaman Yanuar Dwi Prastyo menjalani kegiatan perkuliahan di Irlandia. Semoga Menginspirasi kita semua.
Salam berkuliah.com
Andreanyta Erni
