Halo! Perkenalkan, nama saya Vanda Nur Ilmi, asal dari Bandung, kini kuliah di Hamburg jurusan Teknik Mesin. Saya kuliah di sini d...
Halo! Perkenalkan, nama saya Vanda Nur Ilmi, asal dari Bandung, kini kuliah di Hamburg jurusan Teknik Mesin. Saya kuliah di sini dengan biaya sendiri. Alhamdulillah, kebetulan bapak saya kerja di Jerman, jadi bisa dibilang saya kuliah di Jerman karena ikut keluarga.
Apa yang Vanda bayangkan sebelum datang ke Jerman, dan apa yang dirasakan setelah 1 minggu disana?
Saya pindah ke Jerman ketika SMP, jadi sebenarnya saya lupa apa yang saya bayangkan sebelum datang ke sini, hehe. Yang pasti setelah 1 minggu saya di sini merasa kesepian, karena mencari teman orang Jerman di umur segitu menurut saya susah. Teman-teman sekelas saya dulu sudah berteman sejak TK, SD, atau sejak kelas 5 ketika pindah ke sekolah lanjutan SD. Ketika di kelas 8 saya masuk sebagai anak baru yang nggak bisa bahasa Jerman (bahasa Inggris mereka pun di umur segitu masih terbatas), dan saya merasa susah gabung dengan mereka. Nah, ini mungkin beda kasusnya dengan orang-orang yang datang ke sini untuk kuliah, di mana teman-teman yang lain pun datang sebagai orang baru. Saya pun merasa lebih mudah mencari teman ketika masuk kuliah.
Bagaimana karakter para dosen disana dalam menyampaikan mata kuliah? Bagaimana keterbukaan mereka ketika di luar kelas?
Karakter dosen di dalam maupun di luar kelas berbeda-beda. Tapi, pada umumnya mereka terbuka.
Adakah hal yang membuat Vanda merasa nyaman dan betah kuliah dan berlama-lama di kampus? Dari segi apapun baik peraturan, sahabat, kelengkapan referensi, fasilitas atau hal lainnya?
Belajar di kampus cukup nyaman, tersedia ruang khusus belajar, dan ada juga perpustakaan yang cukup lengkap. Fasilitas internet, printing, kantin, cafe, dan lainnya juga bagus dan membuat betah.
Bagaimana dengan kebudayaan di Jerman? Adakah perbedaan yang mencolok dengan Indonesia?
Kebudayaan tentunya beda. Dari segi cara bergaul juga beda. Yang sangat mencolok: orang Jerman suka berkumpul dengan teman-temannya dalam bentuk pesta, seringnya disertai minuman beralkohol. Bahkan di minggu pertama orientasi kuliah pun, himpunan menyediakan berkrat-krat bir untuk mengiringi ospek, yang wajib dihabiskan oleh tim peserta ketika kegiatan hari itu selesai.
Bagaimana karakter mahasiswa di Jerman? Apa yang mereka kerjakan disela-sela kuliah dan hari libur? Apakah mereka banyak yang tahu tentang Indonesia
Orang Jerman hobinya berlibur. Di hari libur mereka senang berlibur ke luar kota atau ke luar negeri. Di kampus saya cukup banyak yang tahu tentang Indonesia, karena kami mahasiswa Indonesia pun aktif di kampus.
Apakah Vanda punya tempat makan atau berkumpul dengan teman-teman Indonesia? Jika punya, dimanakah itu dan apa kelebihannya?
Tempat berkumpul bisa di mana saja: cafe, restoran Indonesia, kampus, KJRI, taman kota, maksud berkumpulnya. Untuk santai kami suka berkumpul di cafe. Rapat PPI kadang diadakan di restoran Indonesia, di kampus dengan mereservasi ruangan, ataupun di taman kota. Di KJRI kami ada kegiatan latihan seni setiap minggunya.
Apakah Vanda pernah mengalami kejadian unik di Jerman? Atau pernahkah melihat kejadian-kejadian yang aneh dan berbeda, dan itu tidak ditemukan di Indonesia?
Unik juga ketika saya di tempat umum tiba-tiba disapa oleh orang Jerman, dia menanyakan negara asal saya. Saya jawab dari Indonesia. Dia dengan semangatnya menanyakan apa saya tahu Bapak Habibie, dan dia juga sangat memuji-muji beliau. Saya sangat terharu ada orang Jerman yang mengagumi tokoh Indonesia.
Adakah tips khusus yang ingin Vanda bagikan tentang bagaimana cara agar mahasiswa bisa menjalani kuliah dengan sukses, survive dengan kehidupan disana, dan mudah beradapatasi?
Yang terpenting adalah mendapatkan teman belajar. Hanya dengan teman belajar kita bisa saling menutupi lubang-lubang ilmu di saat kuliah. Dengan teman pun kita saling menyemangati untuk terus maju dan tidak putus asa dalam berkuliah. Mereka juga teman ngobrol kita di samping dunia perkuliahan.
Salam berkuliah.com!