Salam kenal. Nama saya Catur Sugiarto. Saya lahir di Kebumen. Saya menempuh pendidikan dasar sampai SMA di Kebumen dan melanjutkan S1 ...
Salam kenal. Nama saya Catur Sugiarto. Saya lahir di Kebumen. Saya menempuh pendidikan dasar sampai SMA di Kebumen dan melanjutkan S1 Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo pada tahun 2002 dan lulus tahun 2006. Alhamdulillah...lulus kurang dari 4 tahun dengan predikat cumlaude. Sempat kerja 1 tahun di Gramedia tahun 2006 dan diterima menjadi dosen di UNS tahun 2007 sampai sekarang.
Tahun 2010 saya mendaftar pendidikan master dengan skema beasiswa DDIP (Double Degree Indonesia Perancis) jurusan Manajemen, alhamdulillah diterima. Studi 1 tahun di Indonesia, program Magister Sains Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga dan 1 tahun di Perancis, program Master Recherche en Science de Gestion parcours Marketing (Master of Research in Management Science, spesialisasi Marketing) dan saat ini saya melanjutkan program S3 atau doktoral bidang Manajemen spesialisasi Marketing dengan skema beasiswa Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri Dirjen Dikti (BPP LN DIKTI).
Apakah ada lembaga khusus Perancis di Indonesia yang bisa membantu kita untuk mendaftar kuliah di Perancis?
Ada lembaga khusus Perancis di Indonesia yang membantu untuk mendaftar kuliah di Perancis, namanya Campus France Indonesia http://www.indonesie.campusfrance.org dan IIFI - Institut Français Indonesia (untuk bahasa) http:// ifi-id.com
Bagaima kita bisa beradaptasi dengan perbedaan sistem perkuliahan? Apakah ada yang bisa kita persiapkan?
Kita bisa beradaptasi dengan perbedaan sistem pendidikan. Perbedaan tersebut antara lain sistem penilaian, di Perancis skala 0 – 20, passing grade lulus adalah nilai 10. Untuk dapat lulus, rata-rata semua mata kuliah harus di atas 10. Yang jadi permasalahan adalah masalah konversi nilai ke nilai Indonesia. Masih menjadi pembahasan sampai sekarang. Selanjutnya untuk program master seperti yang saya alami, durasi satu pertemuan kuliah adalah 3 jam dan break 15 menit. Sangat disiplin waktu. Jadi yang perlu dipersiapkan pelajar Indonesia adalah tingkatkan kedisiplinan sejak dini, jadi tidak kaget ketika masuk kuliah di Perancis.
Selanjutnya masalah bahasa. Universitas di Perancis sebagian besar mewajibkan menggunakan bahasa Perancis sebagai bahasa pengantar. Oleh karena itu, sebelum sampai Perancis, calon pelajar harus mempersiapkan bahasa sampai minimal level DELF B2 (seperti TOEFLnya Perancis) dan wawasan pengenalan budaya Perancis.
Bagaimana sistem pembayaran uang kuliahnya?
Pada saat saya Master, saya mendapatkan beasiswa, jadi pembayaran kuliah sudah dicover pemerintah Perancis dan Indonesia. Tetapi untuk S3, saya mendapat beasiswa dari pemerintah Indonesia, jadi untuk membayar biaya kuliah diurus sendiri. Sistem pembayaran SPP dilakukan per tahun. Satu tahun sekitar 391 Euro atau sekitar Rp 6 juta per tahun. Biasanya sekaligus dengan pembayaran asuransi sekitar 200 Euro.
Apa konsekuensinya bagi mahasiswa yang tidak bisa menyelesaikan tugas tepat waktu?
Bagi yang tidak bisa menyelesaikan tugas tepat waktu, yang pastinya berdampak pada nilai mata kuliah. Jika nilai tersebut mempengaruhi nilai rata-rata semua mata kuliah sehingga kurang dari 10, maka ancamannya bisa remidi sampai dengan pengulangan semua mata kuliah pada semester berikutnya.
Apa kelebihan dari jurusan kuliah yang diambil?
Mungkin dari segi materi, dosen, referensi, kelas, dan lain-lain.
Jurusan saya adalah Master Research bidang Manajemen Pemasaran. Ilmu yang sangat dinamis. Ilmu Marketing bersinggungan dengan banyak disiplin ilmu, seperti Psikologi, Sosiologi dan dibutuhkan banyak bidang atau institusi bisnis. Saya kuliah di kampus Aix-Marseille University (AMU), merupakan salah satu universitas terbesar di Perancis. Jurusan saya ada di bawah IAE Aix en Provence, School of Manajemen nya AMU. Termasuk Top 100 School of Management di Eropa http://rankings.ft.com/businessschoolrankings/iae-aix-en-provence-graduate-school-of-management/european-business-school-rankings-2013.
Apa pengeluaran terbesar selama tinggal di Perancis ? Apakah ada trik untuk mengakalinya?
Pengeluaran terbesar untuk tempat tinggal. Jika tinggal di asrama, mahasiswa cukup terjangkau sekitar 250 Euro perbulan, jika tinggal di private apartement bervariasi antara 300-800 Euro. Biasanya mereka meminta untuk membayar 10 bulan sekaligus di depan, kecuali jika memiliki seorang penjamin dari warga Eropa, kita bisa bayar bulanan. Selanjutnya biaya transportasi dan biaya makan.
Trik: jalan sesuai keperluan saja dan masak sendiri, kurangi jajan. Cari barang diskon, kurangi belanja barang yang tidak perlu.
Apa hal-hal yang tidak boleh kita lakukan selama tinggal di Perancis ?
Warga Perancis sangat menghormati privasi. Jadi, kita harus menjaga ketenangan dan ketertiban di manapun, di asrama, bus, kereta, kampus. Hal-hal kecil seperti membuang sampah tidak boleh sembarangan, dilarang menyeberang di rel kereta sembarangan, berbicara keras, menelpon di dalam kereta/bus dst. Dalam hal akademik, plagiarisme merupakan hal yang tidak bisa ditolerir.
Pengalaman menarik apa yang tidak pernah bisa dilupakan selama di Perancis?
‘Eurotrip’. Setiap mahasiswa yang kuliah di Eropa rugi jika tidak menikmati jalan-jalan pada masa liburan. Dengan biaya yang sangat murah, kita bisa naik pesawat murah atau kereta ekonomi keliling Eropa. Kita bisa mengunjungi berbagai pusat wisata Eropa seperti di Roma, Pisa, Venesia, Vatikan, kota-kota di Swis, Jerman, Belanda, Belgia dan lainnya dengan biaya yang sangat terjangkau.
Apakah ada pengalaman atau saran organisasi/ komunitas apa yang sebaiknya diikuti oleh mahasiswa Indonesia di Perancis?
Saya saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Perancis 2013-2014 dan pernah menjadi ketua PPI Perancis wilayah Marseille (2011-2012). Ada juga PPI Dunia, Radio PPI dsb.
Banyak hal yang didapatkan dari PPI, seperti tambahnya wawasan melalui berbagai program akademik (konferensi, diskusi, program pelatihan motivasi, lomba dst), atau keakraban antar pelajar. Ada juga organisasi Forum silaturahmi mahasiswa muslim Eropa (FORSIM).
Adakah tips spesial dari Catur untuk teman-teman kita yang hendak kuliah di Perancis? Tentang bagaimana cara survive, menghadapi kuliah, bermasyarakat, dan lain-lain.
Tips dari saya. Sebelum datang ke Perancis, persiapkan bahasa Perancis dan Inggris dengan baik. Banyak hal yang kuncinya ada di bahasa. Ketika di Perancis, perbanyak pergaulan baik dengan rekan lintas negara atau warga/pelajar Indonesia di Perancis, silaturahmi akan menambah rejeki dan memperpanjang umur, itu kata orang. Beasiswa kadang terlambat, sehingga jangan belanja berlebihan, makan jangan berlebihan dan jalan-jalan jangan berlebihan. Kuliah, ikuti instruksi dan prosedur kampus. Ikuti semua alur administrasi. Kerjakan semua tugas, usahakan kerjakan yang terbaik dan jangan menunda pekerjaan.
Salam berkuliah.com!
Berminat mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri, khususnya buat kamu mahasiswa Manajemen? Baca rahasianya secara mendetail, dikupas tuntas dalam buku "Jurus Kuliah ke Luar Negeri" (JKLN). Di sini ada banyak "bocoran" dan "trik-trik rahasia", untuk mahasiswa jurusan Manajemen yang ingin mendapatkan beasiswa ke luar negeri, seperti Catur Sugiarto di atas. Paket JKLN terdiri dari satu buku setebal 300 halaman, 9 ebook setebal 4.367 halaman, serta 219 video interview dengan mahasiswa Indonesia di luar negeri. Bahkan buku ini juga mendapat testimoni langsung dari Merry Riana. Baca buku ini, kamu PASTI dijamin kuliah ke luar negeri. Dijamin 100%.
Bagaimana cara pemesanannya?
Silakan transfer dengan format: JKLN (spasi) Harga + 2 digit terakhir HP kamu. Misalkan nomorhandphone kamu 085123456789, maka transfernya Rp 147.089. Rekening di bawah ini semuanya atas nama Sri Rahmawati:
- Bank BCA 8610292250
- Bank BNI 0165318957
- Bank BRI 1056-01-004593-50-2
- Bank Mandiri 132-00-1465845-5
Setelah transfer, silakan konfirmasi ke: PIN BB: 57BDE2AC | Telp / WA / SMS / Line: 0821 3700 8000
Dan jangan lupa, selalu update informasi di berkuliah.com, ya! Salam sukses dan sampai jumpa!