Apa yang ada di benak kamu ketika mendengar kata fotografi untuk pertama kalinya ? Pasti hanya satu. Yaitu tentang kamera. Ya, memang fotog...
Apa yang ada di benak kamu ketika mendengar kata fotografi untuk pertama kalinya ? Pasti hanya satu. Yaitu tentang kamera. Ya, memang fotografi gak jauh-jauh dari kamera. Tapi, fotografi bukan hanya sebatas lingkup dalam bidang foto. Ada berbagai komponen di dalamnya yang belum kamu ketahui secara mendalam.
Banyak orang yang menyangka bahwa orang yang terjun dalam bidang fotografi ini kesannya asyik aja. “Wah, enak ya, hanya tinggal pasang blitz, lalu ..jeprett..beres deh!". Tapi, realitanya gak semudah yang kamu bayangin. Ada beban berat yang ada di pundak anak fotografi tersebut. Objek yang dihasilkan dari jepretan kamera tersebut haruslah memiliki karya seni tersendiri.
Mau tahu bagaimana cerita anak fotografi, yuk intip ceritanya berikut !
Banyak orang yang menyangka bahwa orang yang terjun dalam bidang fotografi ini kesannya asyik aja. “Wah, enak ya, hanya tinggal pasang blitz, lalu ..jeprett..beres deh!". Tapi, realitanya gak semudah yang kamu bayangin. Ada beban berat yang ada di pundak anak fotografi tersebut. Objek yang dihasilkan dari jepretan kamera tersebut haruslah memiliki karya seni tersendiri.
Mau tahu bagaimana cerita anak fotografi, yuk intip ceritanya berikut !
Yups, pastinya dengan mengikuti kegiatan fotografi, dijamin anak-anak fotografi harus memiliki skill memotret yang baik. Bukan hanya asal motret, ada teknik-tenik memotret yang harus kamu pelajari. Jika kamu seorang anak fotografi kamu pasti akrab dengan ISO, autofocus, Speed dan istilah lainnya.
Menjadi anak fotografi, bukan berati kamu akan diajarkan bagaimana menjadi fotografer layaknya fotografer yang sudah profesional selevel sama Annie Leibovitz atau Terry Richardson. Begitu satu kali klik langsung bagus, melainkan bagaimana kamu bisa menghasilkan foto yang sesuai dengan yang di inginkan oleh sang objek foto. Kamu akan merasakan betapa susahnya menjadi seorang fotografer yang bukan hanya sekedar memotret Namun, juga ada ilmu yang harus kamu gali. Ada yang bilang menjadi seorang anak fotografi itu keliahatannya seru. Padahal..yah, kamu bisa menilai sendiri, bagaiman kehidupan mereka di balik lensa kamera yang indah itu !
Bisa Editing Foto
Bukan Cuma tentang memotret, Ya, anak fotografi jugan dituntut untuk bisa editing foto. Kamu bakal akrab dengan aplikasi yang bernama Photoshop. Photoshop disini bagai ‘belahan jiwa’ bagi anak fotografi. Gimana gak mau jadi belahan jiwa, saat ada foto yang buram (blur) atau foto yang dirasa kurang 'catchy', kamu pasti akan menggunakan aplikasi ini untuk mempercantiknya.
Punya Pengalaman
Awalnya kamu bisa memotret hanya menggunakan kamera pocket, kini kamu bisa memotret dengan kamera DSLR. Kamu akan merasakan pengalaman bagaimana susahnya mengatur posisi lensa pada kamera DSLR.Belajar kamera DSLR kamu gak harus mengikuti kursus. Disini kamu bisa belajar secara otodidak pastinya.Pengalaman yang kamu dapatkan berdasarkan apa yang kamu potret. Dari yang awalnya belum mengenal teknik mengambil foto yang baik, kini kamu bisa mengambil hasil foto yang bagus.
Memotret itu punya seni tersendiri. Ya, bukan hanya sekedar asal motret. Kamu harus pas mengambil gambar dari angle (sudut) yang berbeda. Karena setiap hasil karya foto adalah seni, maka yang harus kamu utamakan adalah kualitas dari foto tersebut.
Sukanya jadi fotografer, bisa mengabadikan momen yang gak akan pernah terulang”- Hafizh Okta, Fotografer Profesional
Moment yang hanya sekali gak bisa terulang. Nah, disinilah teknik keahlian memotret kamu bakal di uji. Suatu moment gak bakal bisa direkayasa. Kecerdikan kamu untuk mengambil foto dari angle yang berbeda akan dituntut lebih luas. Akan sangat sempurna jika karya fotografer bisa menginspirasi, menggugah emosi siapa saja yang melihat fotonya. Saat bisa menciptakan karya seperti ini, kamu mencapai puncak kebahagiaan sebagai pencipta karya.
Ketemu Orang Penting
Ya, orang penting. Pernah kebayang gak bakal ketemu artis. Atau mungkin presiden. Disaat kamu menghadiri seminar atau acara yang dihadiri orang penting, secara otomatis kamu akan selalu bertemu dengan colega penting mereka. Para pejabat yang sebelumnya belum kamu kenal, kini bisa menganal kamu karena kamu sering motret di acara tersebut. Fotografi memang dekat dengan dunia para tokoh, dimana ada tokoh penting disitu pasti ada anak-anak fotografi.
Lebih Percaya Diri
Percaya diri? Tentu. Memotret di dpan publik butuh tingkat percaya diri yang tinggi. Jika tidak, hasil potretan kita gak akan bagus. Memotret di depan publik gak seperti kita memotret seperti halnya kegiatan traveling lho, di acara resmi kita di tuntut untuk selalu menghasilkan kualitas foto yang elegant. Kalau kamu masih minder dan malu-malu menjadi seorang anak fotografi, buang jauh-juah deh pikiran kamu buat jadi seorang fotografer yang handal. Karena di dunia ini gak menerima orang yang malu-malu dan gak kuat mental. Get the Point !
Gak Boleh Egois
Ya, di dalam memotret kita dituntut untuk selalu menghasilkan kualitas foto sesuai dengan pilihan yang dipotret bukan hanya sebagai keinginan kamu. Bukan seperti menulis opini yang bisa kamu kembangin bagaimana saja, memotret harus kamu permak sesuai dengan pesanan sang objek foto. Mayoritas objek yang di foto sukanya meminta yang aneh-aneh. Giliran ditanya ditanya pesan apa yang akan ditampilkan oleh foto, mereka malah diam seribu kata. Mereka bukan gak tahu apa-apa, mereka cuma gak tahu cara menyampaikan idenya.
Under Pressure
Tantangan bagi anak fotografi yakni under pressure ( siap di bawah tekanan) Maksudnya ? ya, kamu harus siap menghaapi berbagai tekanan dari sang objek foto. Objek yang kamu foto selalu menginginkan hasil yang bagus di setipap jepretan kamera kamu. Mereka gak akan peduli bagaiman susahnya kamu ketika mengambil objek mereka yang paling menarik. Meskipun hati kamu dongkol, kamu harus pasang muka manis dan bersikap profesioanl. Padahal, dalam hati dongkolnya minta amppunn >,< . Bahkan ada yang bilang, Mending dimarahin dosen, daripada dimarahin penuntut foto ? upps, tapi bener kenyataannya seperti itu. Penuntut foto udah layaknya seperti debt collector yang suka nagih sana-sini. Hanya bedanya mereka nagih foto yang hasilnya harus sesuai dengan keinginan mereka. Profesional dan kreatifitas kamu disini bakal diuji, bisa-bisa kamu lelah dengan semua keadaan ini.
Bisa Menghasilkan Pundi-Pundi Rupiah
Nah, yang ini sudah bukan rahasia lagi. Fotografi memang dekat dengan pundi-pundi rupiah. Dari satu foto kamu udah bisa jajan. Apalagi jika kamu dapat job di luar semisal foto pre wedding, foto wisuda serta hunting sesuai dengan pesanan orang. Dijamin pundi-pundi rupiah kamu bakal menumpu.
Banyak Relasi
Asyiknya di kegiatan fotografi itu, bakal punya banyak relasi ! Relasi yang sesuai bidang fotografi pastinya. Kamu akan dikenal banyak oran , paling tidak seorang fotografer punya hubungan yang erat dengan rekan seprofesinya.Ya, apalagi kalau kamu bisa menjalin relasi dengan para fotografer handal di luar sana.
Seperti layaknya komunitas menulis, Para fotografer juga punya komunitas yang gak kalah keren ! Mereka adalah kumpulan para fotografer yang handal di bidang fotografi. Bahkan kalau kamu sudah ahli, kamu bakal di ajak hunting ke tempat-tempat yang belum pernah kamu kunjungi sebelumnya ..Asyik bukan ? berawal dari relasi, kamu bisa mengunjungi tempat-tempat yang tak terduga.
Finally anak fotografi itu bukan hanya tentang masalah keren, beken atau sebagainya. Tapi bagaimana kita melukis cahaya disertai dengan teknik-teknik yang menghasilkan suatu karya yang enak dipandang mata. Ternyata..jadi anak fotografi itu gak mudah lho. Kamu harus siap mental dengan berbagai tekanan yang ada. Point terpenting, karena kamu sering dibalik lensa kamera, ternyata jauh dari lubuk hati kamu yang paling dalam seorang anak fotografi juga ingin dipotert. Akhirnya, salah satu caranya adalah dengan selfie.. Ini buktinya !
Salam berkuliah dan Salam Fotografi ^_^
Narasumber : M. Denu. P, Fotografer UBL Production
Oleh : Andreanyta Erni