Halo, Salam kenal, ya! Sebelumnya, bisa diceritakan sedikit profil tentang diri kamu? Dan mengapa memilih Jepang sebagai kota tujuan?...
Halo, Salam kenal, ya! Sebelumnya, bisa diceritakan sedikit profil tentang diri kamu? Dan mengapa memilih Jepang sebagai kota tujuan?
Perkenalkan, nama lengkap saya Jimmy Hadi Susanto, biasa dipanggil Jimmy. Saya lahir, besar, dan bersekolah di Jakarta, hingga lulus SMA. Selepas SMA, saya sempat melanjutkan kuliah di Fakultas Teknik UI jurusan Teknik Elektro selama 1 semester, sebelum akhirnya mendapatkan kesempatan belajar di negeri sakura dengan beasiswa Mobukagakusho.
Alasan utama saya memilih Jepang sebagai negara tujuan adalah untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik selain untuk meringankan beban orang tua. Jepang juga terkenal dengan budaya sopan santun ala ketimurannya, sehingga kemungkinan culture shock akan lebih kecil dibandingkan belajar di negara-negara eropa atau amerika, sehingga saya memutuskan untuk berangkat ke Jepang. Alhamdulillah, di Jepang saya berhasil menamatkan kuliah S1 dan S2 di Tohoku University, jurusan Communication Engineering. Saat ini saya bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi di Jepang.
Bagaimana sih, cara mendaftar ke universitas di Jepang? Apakah kita bisa melakukan semua proses pendaftaran sendiri?
Seperti kata pepatah, “Ada banyak jalan menuju Roma”, mendaftar kuliah di Jepang pun ada banyak cara, dan tentu saja bisa dilakukan sendiri. Umumnya, untuk S1 pendaftaran dilakukan dengan mengikuti ujian masuk universitas tersebut setelah mengirimkan formulir pendaftaran. Sedangkan untuk pasca-sarjana (S2 dan S3) ada universitas yang mensyaratkan pula surat rekomendasi dari profesor yang akan membimbing kita sebelum dapat mengikuti ujian masuk. Informasi lengkap mengenai hal ini bisa didapatkan di pameran-pameran pendidikan, lembaga Japan Foundation, atau kedutaan besar Jepang.
Mungkinkah kita mendapatkan beasiswa di tengah masa studi kita? Misalnya semester pertama kuliah menggunakan biaya sendiri, kemudian semester berikutnya mendapatkan beasiswa universitas?
Sangat mungkin, karena memang ada program beasiswa seperti itu. Dan apabila tidak mendapatkan beasiswa pun tetap tidak perlu khawatir, karena ada banyak lowongan kerja part-time yang bisa kita daftar untuk membiayai hidup sehari-hari dan mengajukan keringanan biaya kuliah ke universitas.
Berapa lama waktu minimal yang kita butuhkan untuk persiapan kuliah di Jepang? Mulai dari pendaftaran beasiswa sampai persiapan bahasa, dll?
Umumnya antara 1-2 tahun, untuk program yang menggunakan bahasa Jepang. Untuk international program yang menggunakan bahasa Inggris bisa lebih cepat, karena tidak harus mengambil course bahasa Jepang untuk persiapan.
Apakah ada tips dan trik spesial untuk mendapatkan pemasukan tambahan selama kuliah di sana? Dan bagaimana dengan biaya hidup baik sendiri atau membawa keluarga?
Di Jepang ada banyak lowongan kerja part-time apabila kita mau mencarinya. Misalnya kerja di restoran, supermarket, jadi loper koran, atau pengajar privat bahasa Indonesia. Apabila sudah menguasai bahasa Jepang dengan baik, bisa juga mendaftar sebagai penerjemah bahasa Jepang. Kalau saya sendiri selama di Jepang mencoba bisnis kecil-kecilan untuk menambah uang saku dengan menjadi distributor barang-barang dari Jepang ke Indonesia, mulai dari kamera, mainan, pakaian, sampai alat elektronik.
Budaya paling menarik apakah yang pernah Jimmy temukan di Jepang? Apakah ada hal-hal menarik di Jepang yang jarang diketahui oleh masyarakat Indonesia?
Ada banyak budaya masyarakat Jepang yang terkenal, misalnya budaya sopan, budaya tertib, dan budaya bersih. Tetapi menurut saya yang paling mengagumkan adalah budaya ketepatan waktunya, bahkan sampai ke satuan menit. Misalnya, jadwal kereta semuanya tertulis pada jam berapa dan menit keberapa kereta akan berangkat. Dan benar saja, tepat pada jam dan menit tersebut kereta akan berangkat, tidak kurang dan tidak lebih. Jika karena suatu hal kereta terlambat walaupun hanya 1-2 menit, petugas stasiun akan meminta maaf kepada seluruh penumpang atas ketidaknyamanan tersebut. Hal ini bukan hanya kereta, jadwal kendaraan lain seperti bus, bahkan jadwal buka/tutup toko pun sangat tepat. Budaya ketepatan waktu di Jepang ini dikarenakan jam di seluruh jepang, mulai dari Hokkaido di Utara hingga Okinawa di Selatan, sama dan tepat, berkat teknologi pengaturan jam dengan gelombang elektromagnetiknya. Jadi di Jepang, saat terlambat kita tidak bisa beralasan kalau waktu di jam kita lebih lambat, hehe.
Bisa diceritakan tentang makanan khas di negara tersebut? Jika Jimmy seorang muslim, apakah Jimmy kesulitan mencari makanan halal di sana?
Ada banyak makanan khas di Jepang, salah satu yang paling terkenal adalah hidangan ikan mentahnya seperti sushi ataupun sashimi. Mengenai kemudahan untuk mencari makanan halal, memang lebih sulit dibandingkan negara-negara yang mayoritas penduduknya islam, seperti Indonesia. Tetapi belakangan ini di kota-kota besar, seperti Tokyo, Osaka, Nagoya, dan Fukuoka, sudah mulai banyak toko ataupun restoran yang khusus menjual makanan halal. Kalaupun di daerah kita tidak terdapat toko halal, kita bisa memesannya secara online, sehingga memudahkan muslim yang tinggal di kota-kota kecil.
Seberapa aktifkah Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Jepang? Kegiatan apa yang biasanya dilakukan oleh PPI di Jepang ?
PPI Jepang termasuk organisasi yang cukup aktif menaungi mahasiswa Indonesia di Jepang. Kegiatannya pun beragam, mulai dari kumpul bareng mahasiswa Indonesia, mengadakan festival kebudayaan, kejuaraan olah raga, hingga seminar/konferensi yang bersifat ilmiah. Kalau penasaran dengan kegiatan-kegiatan PPI di sini, langsung aja cek di : http://ppijepang.org/
Apakah Jimmy ada tips bagi mahasiswa Indonesia yang sudah mau berangkat ke Jepang ? Apa saja persiapan terakhir yang perlu mereka lakukan? Atau saat tiba pertama kali di Jepang, apa saja yang perlu mereka perhatikan?
Yang pasti sebelum berangkat keluar negeri untuk belajar, tidak hanya ke Jepang, nikmati waktu-waktu bersama teman-teman dan keluarga. Karena pasti kita akan merasakan home sick, kangen dengan suasana Indonesia. Mengenai persiapan, jangan lupa membawa pakaian dingin apabila akan ke negeri dengan 4 musim, obat-obatan pribadi, dan bahan makanan (bisa yang sudah siap makan atau yang instant) untuk saat-saat awal ketika kita belum beradaptasi dengan makanan negara setempat. Buku-buku pelajaran dalam bahasa Indonesia pun kadang bisa menolong diawal perkuliahan saat kita belum terbiasa dengan bahasa pengantar di negara tersebut. Selain itu, perbanyak doa agar studinya di luar negeri bisa berjalan dengan lancar. Kepada adik-adik yang akan berkuliah di luar negeri, saya ucapkan selamat merantau, semoga ilmu yang didapat disana bisa bermanfaat untuk kemajuan Indonesia.
Semoga bermanfaat, menginspirasi, dan salam berkuliah.com!