Akhir-akhir ini banyak sekali serial atau acara televisi (sinetron) yang berasal dari Turki. Dengan ini mulai banyak masyarakat Indonesia...
Musim semi duduk di antara Tulip (Turki, negeri asal Tulip) |
Sebagai pemererat tali silaturahmi, mungkin pertama-tama perkenalan dulu aja mbak, nama, asli mana, kuliah di kampus, faklutas, dan jurusan apa? Dan apakah yang menjadi alasan mendasar mbak Retno dalam memilih negara Turki sebagai tempat kuliah?
Assalamualaikum warohmatullahi wa barokatuh.
Puji syukur atas segala nikmat iman, islam dan sehat yang senantiasa Allah SWT anugerahkan kepada kita semua serta shalawat dan salam tak lupa tercurah kepada manusia mulia yang menjadi suri tauladan dari jamannya hingga yaumil akhir, Rasulullah SAW.
Sebuah kebahagiaan tersendiri bisa berbagi cerita dengan kawan-kawan semua di Nusantara atas sedikit pengalaman yang pernah dijalani saya dari menjadi calon penerima beasiswa luar negeri sampai dengan sekarang sebagai mahasiswa di salah di salah satu universitas di negeri antara dua benua ini, Turki.
Musim dingin...dingiiiin! Tapi seru bagi anak tropis seperti saya! |
Tak kenal maka ta’aruf. Izinkan saya memperkenalkan diri dulu sebelum menulis beberapa poin penting yang kawan-kawan juga akan hadapi jika berkuliah di negeri kebab ini. Nama lengkap RETNO RIYANTI, teman-teman memanggil saya “ENO” sedang di keluarga dan lingkungan sekitar lebih di kenal dengan nama panggilan “YANTI”. Kota kelahiran saya Pemalang – Jawa Tengah, biasanya jika tidak disebut ‘Jawa Tengah’nya orang akan langsung mengira saya berasal dari Jawa Timur (Malang). Namun sejak kuliah kami sekeluarga menetap di Tangerang Selatan. Sekarang sedang menjalani kuliah di Kocaeli Universitesi –Turki fakultas Iktisat ve Sosyal Bilimler (Ekonomi dan Ilmu sosial) dengan program studi Iktisat Politikasi (Kebijakan Ekonomi).
Saya tidak memiliki alasan yang ‘wah’ kenapa memilih Turki seperti cerita teman-teman yang lain, tetapi sebagai anak negeri yang berasal dari kampung keinginan melihat dunia luar selain Nusantara pasti menjadi impian yang tak bisa dihindarkan. Alhamdulillah ini adalah kali pertama saya mendaftar beasiswa ke luar negeri dan Allah memberikan kesempatan luar biasa ini dengan menjawab doa saya tanpa menunda tahun 2012 lalu. Bahagia, haru dan sangat tertantang begitu pertama kali mendapat kabar bahwa saya diterima yang artinya sebentar lagi harus hidup jauh belasan ribu kilometer dari keluarga dan teman serta sejawat di kantor (pada saat itu saya sudah bekerja di sebuah NGO sebagai akuntan).
Sebelum mendaftar kuliah di Turki, basik bahasa yang harus dimiliki hanya Inggris atau harus Turki juga? Dimanakah ada lembaga belajar bahasa Turki di Indonesia yang bersertifikat? Berapa lama proses belajar untuk menguasai basicnya saja?
One of conference in Kocaeli Universitesi |
Saat mendaftar kuliah ke Turki, apa saja yang dokumen apa saja yang dipersiapkan mbak Retno pada waktu itu?
Tentang dokumen dan persyaratan. Paspor, diploma, transkip, surat rekomendasi (dari kantor dan/atau kampus asal), foto, essay yang semuanya dalam bentuk softcopy merupakan persyaratan ketika mendaftar beasiswa ini secara online. Setelah dinyatakan lulus beberapa dokumen tadi yaitu paspor, diploma, transkip serta ditambah dengan keterangan sehat dari rumah sakit diterjemahkan ke dalam bahasa turki di lembaga yang ditunjuk oleh Kedutaan Besar Turki di Jakarta.
Setelah dokumen-dokumen yang tersebut di atas siap, saatnya mengirimkannya ke Kedutaan Turki di Jakarta sebagai kepanjangan tangan dari pemerintahan Turki (pihak sponsor) yang akan sekaligus memproses visa pelajar (visa ini ketika sampai di Turki akan diganti dengan izin tinggal ‘IKAMET‘ setelah melalui proses pendaftaran di masing-masing kota tujuan tinggal nantinya). Visa pelajar hanya berlaku ketika pertama kali kedatangan, untuk tahun-tahun berikutnya ketika kita pulang ke Tanah Air dan IKAMET/residence permit masih berlaku masuk ke Turki tinggal menunjukan IKAMET kita ke bagian imigrasi. Namun ketika kita akan pulang ke Tanah Air dan masa berlaku IKAMET kita akan habis alangkah baiknya mengajukan permohonan perpanjangan ke kantor GÖÇ İdaresi di kota masıng-masıng. Jika tidak ketika akan kembali ke Turki maka harus mendaftar visa ke kedutaan Turkı di Jakarta atau mendaftar e-visa atau bisa juga dengan fasilitas VOA (membayar visa ketika sampai di airport Turki).
Raker awal Pengurus PPI Turki 2015-2016 Trabzon "Black Sea View" |
Bagaimana prosesi mbak Retno mendaftak kuliah di Turki? (Mulai dari milih jurusan, kampus, dan kelas)
Pada saat proses pendaftaran online dikarenakan info yang saya dapat tentang beasiswa ini sampai dengan deadline tidak lama, maka tidak banyak mencari tau informasi universitas-universitas yang ada di Turki (sebaiknya googling dulu agar mendapat informasi yang lengkap tentang universitas). Dalam aplikasi online para pendaftar dipersilakan memilih 12 universitas berbeda dengan kombinasi jurusan yang diserahkan kepada pendaftar juga, hanya saja sekarang terdapat kebijakan hanya bisa memilih 4 universitas di kota besar di Turki (Istanbul, Ankara dan Izmir) kemudian selebihnya bisa memilih universitas di luar kota-kota tersebut. Keputusan terakhir di kota mana dan universitas apa kita akan ditempatkan serta jurusan apa yang akan kita tempuh ada di pihak sponsor, sehingga proses pemilihan 12 universitas dan 12 jurusan itu sangat penting karena mereka memilih dari 12 pilihan kita tadi. Pihak sponsor tidak menerima proses transfer jurusan terlebıh lagi transfer universitas, maka dari itu pertimbangkan baik-baik pada saat pendaftaran online.
Mengenai Beasiswa Turkye Burslari, adakah tips khusus dari mbak Retno bagaimana cara agar teman-teman Indonesia bisa mendapatkannya?
Selain faktor utama yaitu ‘Ketentuan Allah‘ maka ada 2 poin penting lainnya yang harus dipersiapakan agar bisa mendapatkan beasiswa Pemerintah Turki ini. Essay yang menarik karena menjadi pertimbangan oleh penyeleksi agar pendaftar bisa lolos dalam registrasi online dan jawaban yang meyakinkan ketika proses seleksi wawancara.
Setelah berangkat dari Indonesia dan tiba di bandara Turki, apa yang harus dilakukan mahasiswa Indonesia?
Pelajar Indonesia di Turki memiliki asosiasi (Perhimpunan Pelajar Indonesia –PPI Turki) yang solid yang salah satu tugasnya adalah mengawal para mahasiswa baru dari pra keberangkatan. Sesampainya di Turki sampai dengan proses administrasinya sebagai residence baru di kota masing-masing dengan dibantu oleh PPI wilayah yang tersebar di beberapa kota. Setelah sampai di kota tujuan pastikan segera mendaftarkan diri di asrama yang di tunjuk dalam email. Barang-barang bawaan telah menghuni tempatnya masing-masing dan kita telah memiliki tempat tinggal tetap maka saatnya mengerjakan pekerjaan berikutnya.
International students gathering Kocaeli 2015 |
Setelah itu untuk memudahkan mobilisasi maka dengan modal öğrenci belgesi (surat tanda pelajar) dianjurkan membuat kartu transportasi, dengan begitu biaya yang harus dikeluarkan lebih efisien karena kita terdaftar sebagai pelajar (pelajar dan lansia di Turki mendapat diskon untuk biaya transportasi). Barulah kemudian mengurus ijin tinggal/residence permit/Ikamet. Ikamet biasanya memerlukan waktu satu bulan atau tergantung kebijakan dari masing-masing pemerintah kota di Turki.
Sebelum memulai proses belajar di kursus bahasa Turki maupun universitas, perlengkapan penunjang menjadi faktor penting juga yang harus tersedia. Bagi para pelajar baru biasanya karena kekhawatiran ataupun tidak mau menghadapi kebingunan untuk mencari alat tulis maka biasanya akan membawa dari Tanah Air, tetapi bagi yang melenggang tanpa membawa perlengkapan alat tulis pun bisa mendapatkannya dengan harga yang relatif murah di ‘kirtasiye‘ yang tersebar di sekitaran kampus. Tips berikutnya adalah sesampainya di Turki jangan selalu mengkonversi harga ke dalam Rupiah karena pasti akan lebih mahal jika dibandingkan dengan harga-harga yang ada di Indonesia, karena standar harga di Turki memang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan harga-harga di Indonesia.
Bagaimanakah cara mbak Retno dalam menjaga pergaulan selama berada di Turki? Bagimanakah peran PPI dalam hal ini?
Delegasi PPI Wilayah Istanbul dalam Musyawarah Tahunan (MUSTA) |
Berapa yang harus dikeluarkan mbak Retno untuk transportasi setiap bulannya? Adakah potongan harga atau kartu diskon untuk mahasiswa asing di Turki?
Biaya transportasi di Turki berbeda-beda setiap kota dan untuk masing-masing pelajar pun bisa berbeda tergantung jarak tempat tinggal dengan tempat belajarnya. Alhamdulillah untuk transportasi ke kampus sekarang ini 0 TL karena asrama saya berada di dalam lingkungan kampus, namun jika harus ke pusat kota harus mengeluarkan uang 1,35 TL untuk sekali naik itupun jika tidak menggunakan kartu gratis yang berlaku untuk pelajar khusus kota Kocaeli, jika menggunakan kartu tersebut yang berlaku untuk semua alat transportasi milik pemerintah maka pengeluaran saya kembali 0 TL. Berkah tinggal di kota kecil Turki yang menjadi pusat industri-Kocaeli.
Kesehatan menjadi hal yang harus diperhatikan dimanapun kita berada. Nah di Turki sendiri, untuk mahasiswa Indonesia apakah mendapatkan asuransi kesehatan? Kalau iya bagaimana prosesi membuatnya?
Asuransi kesehatan juga sudah menjadi salah satu fasilitas yang diterima oleh penerima beasiswa Turki ini. Kita hanya cukup mengaktifkannya dengan datang ke kantor Sağlık Genel Kurumu (SGK) di kota masing-masing serta menyerahkan beberapa dokumen pendukung dan dengan begitu secara otomatis kita sudah bisa menggunakan asuransi tersebut jika dikemudian hari terjadi sesuatu dengan kesehatan.
Bisa diceritakan mbak, seperti apakah sih sebenarnya umat muslim di Turki dalam kehidupan beragama sehari-hari, kan masyakaratnya sudah hampir mirip-mirip bahkan bisa dibilang berbudaya Eropa?
Bukanlah rahasia jika Turki pernah mengalami sistem sekuler, namun sekarang sangat bersyukur kepada Allah SWT yang telah mengirimkan pemimpin Turki yang ingin mengembalikan Islam yang telah terkubur selama 90 tahun. Sehingga para pemeluknya dengan leluasa bisa menjalankan ibadah tanpa harus dibatasi hukum-hukum sekuler yang mengkebiri kebebasan menjalankan perintah agamanya.
Hal ini sangat berdampak positif juga bagi para pelajar yang datang ke Turki karena sekarang ini hijabers tidak perlu melepas hijabnya ketika masuk ke ruang kelas. Bahkan beberapa dosen yang saya miliki, mereka sangat faham tentang islam dan menjalankan syariat secara kaffah. Walaupun demikian masih banyak pula warisan sekuler yang tersisa sekarang ini, seperti berikut: banyak masyarakat Turki yang mengaku Islam namun masjid-masjid hanya ramai di hari Jumat saja, asrama yang dihuni ribuan mahasiswa turki dan beberapa mahasiswa asing juga tidak kalah mirisnya karena kita bisa menghitung dengan jari mahasiswa yang mendatangi mushola tersebut 5x dalam sehari. Dalam bulan Ramadhan pun tak kalah menyedihkan karena bisa melihat masih banyak orang dijalan maupun tempat-tempat umum lainnya yang menghisap rokok, makan dan minum di siang hari tanpa ada rasa bersalah sedikitpun.
Bagaimana mbak Retno dalam mengisi waktu luangnya? Sudah jalan-jalan kemana aja nih?
Musim panas summer holiday-trip to Cappadocia Turkey |
Pengalaman menarik apa yang pernah di alami mbak Retno selama belajar di Turki, yang mungkin ini menjadi pengalaman yang luar biasa dan tidak terlupakan?
|
Semoga kawan-kawan semua juga bisa menginjakan kaki di negeri Al Fatih ini serta bisa menorehkan prestasi sebagai anak negeri di negara terletak di 2 benua, Asia dan Eropa. MAN JADDA WA JADDA!!!
Narasumber: Retno Riyanti, Kocaeli Universitesi
Reporter: Imam Sultan Assidiq