India, nama negara ini memang tenggelam dan tertutup oleh Inggris, Belanda, Jerman, Jepang, Australia, Amerika atau negara lainnya dalam bi...
India, nama negara ini memang tenggelam dan tertutup oleh Inggris, Belanda, Jerman, Jepang, Australia, Amerika atau negara lainnya dalam bidang pendidikan. Ini hanya karena kamu belum tahu kualitas sebenarnya. Kalau kamu mau mengkaji lebih dalam lagi, India memiliki sistem pendidikan yang luar biasa. Sistem pendidikan dan kampus di India mirip sekali dengan Inggris. Ya, selain India memang negara persemakmuran Inggris, India juga negara berkembang yang saat ini sudah di akui dunia dalam bidang ekonominya.
Mahasiswa asli India pun sudah tersebar ke seluruh penjuru dunia dan memegang peranan penting terlebih dalam bidang IT. Nah, kali ini silakan simak cerita inspiratif di bawah ini. Tim berkuliah.com sudah berhasil mewawancarai salah satu mahasiswa Indonesia di India.
Pertama-tama perkenalan dulu aja mbak biar temen-temen lebih senang dan semangat lagi kalau udah kenal sama mbak Rosita meskipun tidak secara langsung.
Halo Berkuliah.com,
Perkenalkan nama saya Nur Rosita, tetapi teman-teman Indonesia disini biasa memanggil saya dengan sebutan Nta atau Sita. Namun, teman-teman dari Negara lain lebih suka memanggil saya dengan sebutan Rosita dan lucunya lagi dosen-dosen saya disini kebanyakan memanggil saya dengan sebutan Nur. Anyway teman-teman boleh memanggil saya dengan nama panggilan apapun sesuai nama panjang tadi.
Saya sebenanya asli sunda lebih tepatnya Bogor. Tahun 2001 keluarga hijrah ke Padang dan sudah berdomisili disana. Jadi teman-teman yang baru mengenal saya akan mengira saya adalah orang Padang padahal bukan karena tidak ada sedikitpun darah Minang mengalir ditubuh saya. Akan tetapi yang lebih penting saya adalah orang Indonesia tulen haha.
Saat ini saya sedang berkuliah di Osmania University, jurusan Linguistics. Kesibukan saya saat ini dari hari senin-sabtu full sebagai salah satu anak didik Linguistics Department of Osmania University. Selain itu juga, saya turut aktif dalam kegiatan organisasi PPI Hyderabad di Divisi Publikasi dan Humas. Terakhir saya dipercaya teman-teman PPI Hyderabad untuk mengatur keuangan PPI Hyderabad.
Universitas, Jurusan, Prospek Kerja
Apa yang membuat mbak Rosita tertarik kuliah di Osmania University? Sistemnya kah? Jurusannya kah? Atau malah Indianya? Mohon di jelaskan
Saya lebih tertarik Indianya karena sebenarnya Osmania University adalah pilihan ketiga saya ketika saya apply beasiswa ICCR dari pemerintah India. Pilihan pertama saya adalah Mumbai University dan pilihan kedua adalah Calcutta University. Karena bagi saya kuliah di universitas manapun di India bisa menjadikan sarana bagi saya untuk mengaktualisasikan diri. India menjadi Guruji yang sangat kompeten bagi saya dalam menjadikan saya menjadi pribadi yang lebih baik dalam segi spiritual dan akademis.
Bagaimanakah fasilitas, sarana dan prasarana pendukung kegiatan belajar mengajar di Osmania University?
Fasilitas di Osmania University sangat sederhana dan klasik sekali kalau dibandingkan dengan Indonesia masih kece Indonesia. Jangan harap teman-teman bisa menemukan ruang kelas dengan kursi besi seperti di Indonesia. Osmania University masih memberdayakan kursi zaman “baheula” yang terbuat dari kayu seperti kampus Edinburg.
Jangan harap pula teman-teman kuliah di ruangan dingin ber-AC dengan papan tulis white board. Kami disini masih menggunakna kipas angin sederhana dan papan tulis yang masih menggunakan kapur sebagai fasilitas dosen untuk mengajar.
Namun, kalau masalah bahan bacaan atau buku teman-teman tak perlu ragu lagi. Osmania University memiliki ribuan koleksi buku yang berkualitas terbitan Oxford dan Cambridge. Khususnya di department saya, Linguistics, saya tidak pernah kesulitan untuk mendapatkan buku ataupun journal yang bisa saya gunakan sebagai referensi belajar. Fasilitas perpustakaan disini bisa diacungi jempol.
Dokumen apa saja yang mbak Rosita persiapkan saat mendaftar kuliah di Osmania University?
Karena saat itu saya apply beasiswa ICCR maka dokumen yang saya siapkan saat mendaftar kuliah di Osmania University sebenarnya sama seperti mendaftar ke kampus-kampus lain seperti aplikasi pendaftaran, photocopy passport, photocopy Ijazah dan nilai SMA, photocopy ijazah S1, photocopy historis nilai S1, recommendation letters dari 2 dosen S1, motivation letter, sertifikat TOEFL dengan score minimal 500 dan curriculum vitae. Semua dokumen harus diterjemahkan terlebih dahulu kedalam bahasa inggris.
Kalau tidak salah mbak Rosita kuliah bidang Linguistics, Seperti apakah proyeksi kedepannya atau karir pekerjaannya?
Ya, saat ini saya mengambil konsentrasi di bidang Linguistics. Linguistics adalah the scientific of language atau Ilmu alamiahnya bahasa, bagaimana mengkaji bahasa secara ilmiah. Kajian pembelajaran Linguistics sebenarnya lebih kompleks dari itu. Bahasa yang dikaji tidak hanya satu atau dua namun lebih. Juga tidak berarti orang-orang yang menggeluti kajian ini mampu berbagai macam bahasa. Tidak. Melainkan orang yang mampu berbicara tentang bahasa, mengetahui prinsip-prinsip bahasa yang mendasari bahasa itu, dan macam-macam perbedaan yang ada antara bahasa yang satu dengan lainnya.
Secara umum, karir pekerjaan yang bisa digeluti dalam bidang Linguistics salah satunya adalah menjadi staf akademisi/dosen dibidang ilmu bahasa. Namun demikian, orang-orang yang bergelut di bidang Linguistics tidak hanya terfokus menjadi staf pengajar universitas saja. Mereka juga bisa extend career diberbagai bidang.
Didalam ilmu linguistics terdapat 2 kajian yaitu linguistics murni dan linguistics terapan. Linguistik murni memungkinkan linguis (orang yang ahli dibidang linguistics) untuk melakukan proyek penelitian bahasa yang disponsori oleh pemerintah, biasanya staf ahli bahasa yang telah menjadi pegawai negeri sipil yang bekerja di balai bahasa, atau oleh badan industri komersil tertentu, misalnya untuk pengadaan mesin penerjemahan dan alat-alat multimedia untuk belajar bahasa asing. Sementara itu, untuk linguistik terapan, banyak hal yang bisa dilakukan. Bidang penerapan yang utama dari linguistik terapan adalah bidang pengajaran dan pembelajaran bahasa, khususnya pengajaran bahasa asing.
Maka dapat disimpulkan bahwa karir pekerjaan dalam bidang linguistics banyak sekali misalnya penerjemahan dan organisasi bahasa, interpreter, jurnalisme, penulisan, penerbitan, editing, dan akademisi.
Linguistik pun secara keseluruhan, tidak lagi merupakan subjek yang bersifat monoton dan homogen dengan wilayah cakupan yang kecil. Hal ini berdampak pada keheterogenan para peminat linguistik yang berasal dari berbagai disiplin ilmu bahasa dan sosial: sastra, bahasa Indonesia, Inggris, Jepang, Mandarin, dengan berbagai macam minat penelitian - linguistik murni atau terapan.
Hal penting apakah yang dipelajari dalam bidang Linguistik selama di India, dan belum pernah dipelajari di Indonesia?
Syllabus di India khususnya di Osmania University memiliki 2 mata kuliah baru dan penting dalam pembelajaran bidang Linguistics yang belum pernah saya pelajari di Indonesia. Pertama adalah Language Families of South Asia yang sudah saya pelajari semester kemarin. Didalam mata kuliah ini saya dituntut “akrab” dengan semua language families yang ada di Asia Selatan seperti bahasa Dravidian, Indo-Arian, Tibeto-Burman dan Austroasiatic. Dimana sebagian besar bahasa ini memiliki pola struktur bahasa yang berbeda dengan bahasa Inggris dan Indonesia. Agak sedikit kesulitan sih dalam mempelajarinya tapi di-PDKT-in aja mata kuliahnya biar bisa diinget terus.
Kedua Structure of Telugu yang sedang saya pelajari semester sekarang. Didalam mata kuliah ini saya juga mempelajari seperti apa bahasa Telugu yang menjadi bahasa ibu masyarakat Hyderabad khususnya dan Telangana atau Andhra Pradesh umumnya.
Orang Paling Berpengaruh
Siapa sih orang yang paling memberikan motivasi kepada mbak Rosita, sehingga mampu kuliah sampai ke India?
Semua orang yang pernah saya kenal memberikan pengaruh dan motivasi tersendiri dalam hidup saya. Tapi tentunya orang yang paling berpengaruh adalah keluarga, papa, mama, kakak, dan adik-adik. Mereka tidak pernah membatasi dan menghalangi langkah saya untuk meraih cita-cita saya. Teman-teman sekitar juga menjadi daya magnetik tersendiri bagi saya untuk terus memperjuangkan cita-cita saya melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi di luar negeri.
Dulu, setelah lulus dari Universitas Negeri Padang saya sempat mengajar di salah satu bimbel terkenal di kota tersebut. Teman-teman staf pengajar disana banyak yang sedang berupaya daftar di program pascasarjana salah satu universitas terkenal di kota tersebut atau bahkan ada juga senior yang sedang menempuh kuliah S2. Hal inilah yang menjadi motivasi tersendiri bagi saya untuk juga memperjuangkan cita-cita saya.
Seperti apakah reaksi-reaksi orang terdekat mbak Rosita ketika kamu memutuskan kuliah ke India, dan bagaimanakah mbak Rosita meyakinkan mereka bahwa “Aku Mampu dan Aku Bisa”?
Reaksi orang-orang terdekat khususnya keluarga tidak begitu kaget atau shock ketika saya memutuskan untuk kuliah di India. Bahkan mereka support apapun keputusan saya. Sehingga saya tidak mengalami kesulitan untuk meyakinkan keluarga bahwa aku mampu dan aku bisa kuliah di India.
Namun hal ini berbanding terbalik dengan reaksi dosen, pimpinan tempat saya mengajar dulu, dan teman-teman sekitar. Saya masih ingat ketika salah satu dosen saya berbicara seperti ini, “Kenapa you pilih kuliah di India, emang apa bagusnya India? You kuliahlah di Amerika, UK, Aussy, New Zealand. Ok lah orang Indonesia sudah banyak di Amerika tapi minimal Aussy lah. You punya kemampuan bagus, nilai you bagus, masa you kuliah di India. India itu begini India itu begitu bla bla bla ”.
Agak down sih waktu itu, sempat takut juga, sempat mikir buat mundur. Akan tetapi setelah sharing dan meminta nasehat kepada salah satu pembimbing skripsi saya waktu S1 dan ketua jurusan pendidikan bahasa Inggris UNP, semangat itu timbul lagi. Beliau-beliaulah yang memberikan wejangan bahwa India itu tidak seseram yang dibayangkan.
Bersosialisasi
Siapakah teman dekat mbak Rosita di dalam kelas? Bagaimakah karakternya dan bagaimana mbak Rosita bisa bergaul dengan teman-teman dari negara asing?
Saya dekat dengan siapapun didalam kelas mungkin karena memang sifat dasar orang Indonesia yang ramah dan mudah bergaul ya hahha. Saya berbaur dengan semua teman dari berbagai negara seperti China, Kyrgyzstan, Jordania, Pantai Gading, Syiria, Iran, Iraq, Afganistan, dan Yaman bahkan teman India sendiri. Namun tentu saja saya lebih dekat dengan teman perempuan seperti dari China, Kyrgyzstan, Jordania, dan India. Kalau terlalu dekat dengan teman laki-laki takut cinta lokasi hahaha. Karakternya berbeda-beda dan unik tapi perbedaan itulah yang membuat kita belajar bahwa kita tidak bisa memaksakan mereka untuk memiliki persamaan persepsi dengan kita khususnya disegi budaya dan pandangan-pandangan kehidupan.
Cara bergaul senatural mungkin dan tidak dibuat-buat dalam artian just be yourself. Hal yang terpenting adalah kita tetap menanamkan nilai-nilai kebaikan seperti tegur sapa, toleran, saling bantu tetapi bukan berarti saling bantu di dalam ujian ya :D.
Kebudayaan
Adakah kebudayaan yang menurut mbak Rosita aneh, unik, atau lucu selama di India?
Banyak banget. Kalau berbicara hal aneh, lucu, unik selama di India itu tidak akan ada habis-habisnya. Indialah tempatnya untuk hal yang begituan. Karena memang India itu seperti kotak tukang sulap yang tidak bisa diprediksi menjadi dan seperti apa atau bahkan seperti kantong doraemon yang segala sesuatu ada didalamnya. Sesuai dengan motto pariwisatanya Incredible India dan memang terbukti kalau India itu “Incredible”.
Misalnya hal aneh yang penah saya alami sendiri disini adalah ketika saya dan beberapa orang teman mendapatkan undangan pernikahan dari salah satu teman India. Beliau mengatakan bahwa kami harus sampai ditempat resepsi pukul 9 malam. Akhirnya kami memutuskan untuk datang lebih awal yakni jam 8.30 malam dengan harapan bisa menyaksikan pesta pernikahan India ala Bollywood seperti di film-film Bollywood.
Setelah sampai disana hanya ada beberapa orang yang baru datang, pengantinnya belum datang, acaranya belum dimulai. Berhubung pesta pernikahannya adalah ala Muslim India, tamu laki-laki dan perempuan pun dipisahkan tempatnya. Tamu laki-laki bersama dengan pengantin laki-laki dan tamu perempuan bersama dengan pengantin perempuan. Setelah jam 10 malam tamu mulai berdatangan. Ibu undangan khusunya berdandan ala India banget denagn sari, gelang 2 lusin ditangan kiri kanan, 3-5 buah kalung panjang sampai ke perut, rambut panjang hitam terurai, makeup medok kayak karedok hahha pokoknya untuk ibu-ibu ‘wah’ sekali dandanannya.
Semua tamu yang datang dipersilahkan duduk sambil menonton pengantin perempuan yang sibuk difoto dengan berbagai pose yang malu-malu dengan senyum yang polos. Kabarnya kedua pengantin ini tidak menjalani proses pacaran terlebih dahulu melainkan langsung dijodohkan oleh kedua keluarga. Itulah yang unik di India bahwa mereka jauh lebih menghormati pernikahan dengan jalan perjodohan daripada memilih pasangan hidup sendiri.
Jam sudah menunjukkan jam 11 malam saat itu. Tetapi kami belum juga dipersilahkan untuk makan padahal perut sudah keroncongan :D. Tepat jam 11.30 malam kami pun digiring untuk masuk keruangan kecil yang sudah disediakan berbagai makanan didalamnya tapi yang makan bukan satu atau dua orang –ngantri!! Berdesakan!! Semua tamu!!
Beda banget dengan pesta pernikahan di Indonesia yang dimulai sekitar jam 10 pagi dan selesai paling lambat jam 9 malam. Sehingga para tamu bisa dengan leluasa memilih jam berapa mau datang dan makan pun tidak berdesakkan karena tamu datang di jam berbeda jadi jadwal makan tidak bentrok. Hal ini jauh berbeda dengan apa yang terjadi disini. Udah nunggu hampir 3 jam pas makan ngantrinya kayak nunggu jatah beras sembako operasi pasar atau jatah sedekah lebaran yang sering diberitakan di televisi nasional di Indonesia, banyak anak-anak kecil yang nangis terjepit :’(. Tapi setelah kami berhasil melewati brikade lawan makan kami yang lainnya ‘alias emak-emak India bersari’ dan berhasil mendapatkan tempat duduk dengan rebutan dengan emak-emak bersari kami semua tertawa terbahak-bahak dan pulang jam 1 malam dengan perut kenyang.
Makanan
Makan itu pasti menjadi kebutuhan pasti, nah makanan khas India yang paling pas dan menjadi favorit mbak Rosita apa nih? Seperti apa bentuk, karakteristik, dan rasa dari makanan tersebut?
Makanan khas di India khususnya di Hyderabad adalah Nasi Biryani. Kebanyakan orang Indonesia suka sekali jenis makanan ini karena cocok dengan lidah orang Indonesia. Bentuk, karakteristik, dan rasanya sama seperti nasi padang. Hanya saja bumbu rempah seperti kapulaga, cengkeh, kayu manisnya lebih menyengat. Kita juga bisa memilih beberapa variant seperti beef biryani, chicken biryani, ataupun veg biryani karena makanan disini dibagi menjadi dua jenis ada veg dan non-veg.
Bisa disebutkan nama tempat makan atau restoran yang biasanya dijadikan tempat makan favorit mbak Rosita? Sekalian daerahnya.
Tempat favorit untuk makan nasi biryani di Hyderabad adalah di seputaran Charminar. Selain rasanya yang enak, harganya pun cocok banget bagi kantong mahasiswa dan traveler. Charminar itu adalah landmarknya kota Hyderabad yang dijadikan pasar rakyat khususnya di musim ramadhan para pedagang bisa bejubel berjualan disekitar Charminar. Atau kita juga bisa menikmati nasi biryani di restaurant Paradise yang bisa kita temukan daerah Parkland, tapi harus mau merogoh kocek lebih dalam karena harganya cukup mahal.
Tempat Menarik
Dimana sajakah tempat yang menurut mbak Rosita sangat menarik (jangan yang biasa) untuk dikunjungi sekedar melepas penat dari dunia perkuliahan? Seperti apakah gambaran tempatnya?
Saya lebih suka piknik di Sanjivayah Park dengan teman-teman dari Indonesia lainnya. Tempat ini adalah taman yang bersih sekali bisa dibilang satu-satunya taman yang paling saya sukai. Selain berhadapan langsung dengan danau buatan Hussain Sagar, Sanjivayah Park juga memiliki banyak taman bunga yang bisa membuat fikiran saya fresh dari tumpukan tugas kuliah.
Kegiatan Mengisi Waktu Luang
Saat ada waktu luang dan waktu libur, apa sih yang biasanya mbak Rosita lakukan untuk mengisi waktu kosong tersebut?
Biasanya saya pergi nonton, jalan-jalan atau makan bareng dengan teman-teman Indonesia lainnya ataupun dengan teman-teman dari Negara lain juga. Kalau saya lagi ingin jalan sendiri, biasanya saya pergi ke Koti atau Abid untuk berburu buku-buku murah yang berkualitas. Kalau lagi malas keluar rumah saya biasanya mantrengin laptop seharian nonton film berhubung koneksi internet disini super cepat no buffering buat nonton youtube hehhehe.
Kejadian Unik
Pernahkah mbak Rosita menemui/ mengalami kejadian unik yang mungkin bisa bermanfaat/ menginspirasi jika di share ke teman-teman yang ingin melanjutkan ke India?
Kejadian unik lebih kepada kejadian sehari-hari yang berkaitan dengan interaksi dengan penduduk lokal yang tidak bisa berbahasa Inggris. Misalnya berbelanja di pasar kaget tradisional, tawar menawar dengan supir auto, saya sarankan jika ingin melanjutkan study ke India sebaiknya mempelajari bahasa Hindi akan lebih bagus agar mudah berkomunikasi dengan masyarakat lokal yang tidak bisa berbahasa Inggris. Sering sekali saya beradu mulut dengan supir auto dalam masalah ongkos. Seharusnya kalau dia tidak tahu alamatnya jangan bilang ‘maklum’ yang berarti ‘ngerti’ ini mah sok-sokan ngerti dan tahu alamatnya ditambah yang disupiri nggak tau jalan udah deh puter-puter Hyderabad pake auto alhasil akhir ceritanya akan mengenaskan si supir auto pasti akan minta ongkos lebih. Jadi buat teman-teman berhati-hatilah saat naik auto di India jika perjalanan jauh jangan sampai kena tipu hahhaha. Make a deal first!
Pengalaman Akademik Paling Mengesankan
Adakah pengalaman akademik yang paling mengesankan selama mbak Rosita menjalani dunia perkuliahan di India? Seperti apakah pengalaman tersebut?
Pengalaman akademik yang paling mengesankan adalah ketika saya bisa menjawab soal external examination 30 halaman berupa essay dalam bahasa Inggris dalam waktu 3 jam nonstop. Sistem pemberian nilai disini adalah 5% assignment, 15% mid –term/ internal exam dan 80% external exam.
Pesan dan Motivasi
Berikanlah motivasi kepada teman-teman Indonesia yang ingin melanjutkan kuliah ke India. Periapan berkas, mental, dan lain-lain agar mereka lebih siap ketika sampai di India!
Kita tak perlu hebat untuk menjadi orang hebat
Cari kesempatan dan peluang yang tepat
Lalu menyusul jadi orang hebat
Siapkan berkas dengan lengkap dalam bahasa Inggris tentunya. Tidak lengkap dalam hal administrasi berarti kalah sebelum berperang karena ijazah, nilai, recommendation letter, curriculum vitae, dan letter of motivation adalah senjata awal kita untuk berperang. Persiapan mental juga sangat penting dalam mengantisipasi kejadian-kejadian di India yang sangat random.
Mungkin “kekurangberuntungan” bisa jadi akan kamu alami kapan saja, dimana saja dan dalam kondisi apapun jadi kamu harus sudah tahan banting. Jangan sampai bermental kerupuk. Baru diangkat dari gorengan masih panas dan renyah setelah lama-lama diluar kaleng jadi melempem. Alangkah baiknya belajar bahasa Hindi terlebih dahulu agar miss communication dengan penduduk lokal yang tidak mengerti bahasa Inggris bisa diantisipasi.
Kalau kata senior sesepuh mah katanya harus sabar dan tangguh. Tamat dari sini dijamin bisa hidup dimana aja kayak singkong dilempar dimana aja bakalan tumbuh :D
Udah dulu ya. Terima kasih berkuliah.com
Nara sumber: Nur Rosita, Osmania University
Reporter: Imam Sultan Assidiq