Kisah inspiratif kali ini datang dari Grace Fiona Aletha. Perempuan cantik kelahiran 10 Agustus 23 tahun yang lalu ini sedang menjalani mas...
Kisah inspiratif kali ini datang dari Grace Fiona Aletha. Perempuan cantik kelahiran 10 Agustus 23 tahun yang lalu ini sedang menjalani masa kuliah di kampus Chongqing Medical University, Tiongkok jurusan Kedokteran. Grace tinggal di daerah sekitar kampusnya yakni di kota Chongqing.
Grace memulai perkuliahannya tahun 2010. Dia diterima kuliah dengan beasiswa mayor dari kampus yang diadakan pertahun dan diseleksi berdasarkan nilai yang diperoleh dalam perkuliahan. Dara yang lahir di Jakarta ini mendapatkan beasiswa tersebut ditahun pertamanya kuliah.
Grace menyadari benar keinginan kuatnya untuk kuliah ke luar negeri, tidak heran jika semua bisa mulus teraih karena kesiapannya sendiri sudah sangat matang sejak masa Sekolah Menengah Atas (SMA).
Persiapan Grace bisa dibilang cukup detail, dari mulai memilih kampus, memilih negara yang akan dituju untuk berkuliah, jurusan, bahkan sampai melihat seberapa berpeluang beasiswa yang akan dia dapat.
Tentu bukan hal yang singkat dan mudah. Namun Grace menentukan hal tersebut berdasarkan skala prioritas yang menurut dia paling penting, "Pertama saya memilih berdasarkan jurusan, jauh-jauh hari saya sudah tahu dan meyakini jurusan apa yang akan saya ambil kelak ketika berkuliah", tutur Grace dengan penuh keyakinan.
Grace memilih untuk berkuliah di jurusan kedokteran. Memilih jurusan favorit dan keren menurut banyak orang bukan tanpa alasan dipilih Grace. Ada beberapa alasan mengapa Grace memilih jurusan kedokteran : Karena memang tertarik dan karena ingin menjadi bermanfaat untuk banyak orang.
Grace punya passion yang cukup besar untuk mendalami ilmu kedokteran, baginya berkontribusi dalam hal kecil atau besar untuk orang lain sehingga orang lain dapat tersenyum puas karena pertolongannya adalah hal yang sangat menyejukkan bagi kehidupannya.
Menurut Grace hal yang paling menantang saat menjalani kuliah di Chongqing Medical University adalah bahasa dan gaya hidup orang-orang disana. Namun demikian secara keseluruhan orang-orang di Tiongkok cukup baik dan sangat friendly.
"Kita hidup di Indonesia yang sangat menjunjung tinggi budaya etika dan kesopanan, merupakan keuntungan tersendiri ketika berada dalam lingkungan baru yang asing, hal itu sangat memudahkan kita untuk berbaur dalam pergaulan disana", tutur Grace santun.
Diceritakan lebih detail mengenai cara bergaul Grace saat di Tiongkok, menurutnya beberapa teman sangat salut dengan orang Indonesia yang saling tolong menolong.
Hal itu diungkapkan bukan tanpa sebab, pasalnya waktu pertama kali para mahasiswa Indonesia datang ke Tiongkok, senior-senior Indonesia tanpa segan langsung membantu juniornya.
Mulai dari mengurus kamar, membeli makanan, perlengkapan, bahkan sebelum datang para senior juga membantu memilihkan kamar yang nyaman untuk mahasiswa baru dari Indonesia yang akan kuliah di sana.
"Perlindungan untuk junior merupakan wujud kepedulian paling nyata dan juga menghapus kesan senioritas buruk yang selama ini santer terdengar dilingkup perkuliahan", ucap Grace antusias.
Lanjut berbicara tentang kegiatan Grace semasa menjalani kuliah di Tiongkok, rupanya ia adalah ketua PPI Tiongkok.
Hal tersebut menjadi salah satu pengalaman yang berkesan dan tak terlupakan dalam hidupnya. Lebih menarik lagi, Grace menjalani study dan kegiatan diluar kampusnya dengan sangat baik. Terbukti dengan diperolehnya beasiswa setiap tahun dan kegiatan aktif yang di selenggarakan oleh PPI Tiongkok berjalan dengan baik.
Menurut Grace, akan menjadi sangat sia-sia bila kuliah ke luar negeri namun minim pengalaman yang didapat, mengingat kuliah ke luar negeri membutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit dan tidak mudah juga untuk kebanyakan orang.
Berbicara mengenai manfaat ketika aktif di PPI Tiongkok, Grace mengaku mendapatkan banyak hal. Mulai dari menambah jaringan, berlatih kerjasama, mengasah cara berfikir, belajar bagaimana cara mengatasi masalah dan lain sebagainya.
Ditanya tentang bagaimana membagi waktu antara kegiatan di kampus dan di luar kampus, Grace punya tips jitu tersendiri.
Untuk bisa menjalankan kegiatannya di luar kampus, Grace sangat aktif dalam mengkoordinir timnya. Menjadi sebuah keberuntungan tersendiri ketika tim yang di pimpin Grace saat ini merupakan tim yang cukup solid dan mampu untuk saling mendukung satu sama lain.
Kemudian tips ketika menjalani perkuliahan di kampus sendiri, Grace benar-benar menggunakan waktunya dengan sangat baik dan optimal untuk belajar. "Jadi harus konsisten dan disiplin, kalau lagi dikampus ya belajar tidak untuk mengurusi hal lain,"
Terakhir, pesan untuk adik-adik yang masih sekolah atau sedang menempuh kuliah S1, yang juga memiliki impian kuliah di Tiongkok adalah :
"Jangan takut. Jangan disia-siakan kesempatan untuk membawa nama Indonesia agar harum. Gunakan apa yang sudah di dapat nantinya untuk merubah Indonesia kearah yang lebih baik".
Narasumber : Grace Fiona Alethea
Reporter : Sri Rahmawati
Grace memulai perkuliahannya tahun 2010. Dia diterima kuliah dengan beasiswa mayor dari kampus yang diadakan pertahun dan diseleksi berdasarkan nilai yang diperoleh dalam perkuliahan. Dara yang lahir di Jakarta ini mendapatkan beasiswa tersebut ditahun pertamanya kuliah.
Grace menyadari benar keinginan kuatnya untuk kuliah ke luar negeri, tidak heran jika semua bisa mulus teraih karena kesiapannya sendiri sudah sangat matang sejak masa Sekolah Menengah Atas (SMA).
Persiapan Grace bisa dibilang cukup detail, dari mulai memilih kampus, memilih negara yang akan dituju untuk berkuliah, jurusan, bahkan sampai melihat seberapa berpeluang beasiswa yang akan dia dapat.
Tentu bukan hal yang singkat dan mudah. Namun Grace menentukan hal tersebut berdasarkan skala prioritas yang menurut dia paling penting, "Pertama saya memilih berdasarkan jurusan, jauh-jauh hari saya sudah tahu dan meyakini jurusan apa yang akan saya ambil kelak ketika berkuliah", tutur Grace dengan penuh keyakinan.
Grace memilih untuk berkuliah di jurusan kedokteran. Memilih jurusan favorit dan keren menurut banyak orang bukan tanpa alasan dipilih Grace. Ada beberapa alasan mengapa Grace memilih jurusan kedokteran : Karena memang tertarik dan karena ingin menjadi bermanfaat untuk banyak orang.
Grace punya passion yang cukup besar untuk mendalami ilmu kedokteran, baginya berkontribusi dalam hal kecil atau besar untuk orang lain sehingga orang lain dapat tersenyum puas karena pertolongannya adalah hal yang sangat menyejukkan bagi kehidupannya.
Menurut Grace hal yang paling menantang saat menjalani kuliah di Chongqing Medical University adalah bahasa dan gaya hidup orang-orang disana. Namun demikian secara keseluruhan orang-orang di Tiongkok cukup baik dan sangat friendly.
"Kita hidup di Indonesia yang sangat menjunjung tinggi budaya etika dan kesopanan, merupakan keuntungan tersendiri ketika berada dalam lingkungan baru yang asing, hal itu sangat memudahkan kita untuk berbaur dalam pergaulan disana", tutur Grace santun.
Diceritakan lebih detail mengenai cara bergaul Grace saat di Tiongkok, menurutnya beberapa teman sangat salut dengan orang Indonesia yang saling tolong menolong.
Hal itu diungkapkan bukan tanpa sebab, pasalnya waktu pertama kali para mahasiswa Indonesia datang ke Tiongkok, senior-senior Indonesia tanpa segan langsung membantu juniornya.
Mulai dari mengurus kamar, membeli makanan, perlengkapan, bahkan sebelum datang para senior juga membantu memilihkan kamar yang nyaman untuk mahasiswa baru dari Indonesia yang akan kuliah di sana.
"Perlindungan untuk junior merupakan wujud kepedulian paling nyata dan juga menghapus kesan senioritas buruk yang selama ini santer terdengar dilingkup perkuliahan", ucap Grace antusias.
Lanjut berbicara tentang kegiatan Grace semasa menjalani kuliah di Tiongkok, rupanya ia adalah ketua PPI Tiongkok.
Hal tersebut menjadi salah satu pengalaman yang berkesan dan tak terlupakan dalam hidupnya. Lebih menarik lagi, Grace menjalani study dan kegiatan diluar kampusnya dengan sangat baik. Terbukti dengan diperolehnya beasiswa setiap tahun dan kegiatan aktif yang di selenggarakan oleh PPI Tiongkok berjalan dengan baik.
Menurut Grace, akan menjadi sangat sia-sia bila kuliah ke luar negeri namun minim pengalaman yang didapat, mengingat kuliah ke luar negeri membutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit dan tidak mudah juga untuk kebanyakan orang.
Berbicara mengenai manfaat ketika aktif di PPI Tiongkok, Grace mengaku mendapatkan banyak hal. Mulai dari menambah jaringan, berlatih kerjasama, mengasah cara berfikir, belajar bagaimana cara mengatasi masalah dan lain sebagainya.
Ditanya tentang bagaimana membagi waktu antara kegiatan di kampus dan di luar kampus, Grace punya tips jitu tersendiri.
Untuk bisa menjalankan kegiatannya di luar kampus, Grace sangat aktif dalam mengkoordinir timnya. Menjadi sebuah keberuntungan tersendiri ketika tim yang di pimpin Grace saat ini merupakan tim yang cukup solid dan mampu untuk saling mendukung satu sama lain.
Kemudian tips ketika menjalani perkuliahan di kampus sendiri, Grace benar-benar menggunakan waktunya dengan sangat baik dan optimal untuk belajar. "Jadi harus konsisten dan disiplin, kalau lagi dikampus ya belajar tidak untuk mengurusi hal lain,"
Terakhir, pesan untuk adik-adik yang masih sekolah atau sedang menempuh kuliah S1, yang juga memiliki impian kuliah di Tiongkok adalah :
"Jangan takut. Jangan disia-siakan kesempatan untuk membawa nama Indonesia agar harum. Gunakan apa yang sudah di dapat nantinya untuk merubah Indonesia kearah yang lebih baik".
Narasumber : Grace Fiona Alethea
Reporter : Sri Rahmawati