Kisah Menarik Dari Icha Selama Menjalani Program “Au Pair” di Jerman!

Kenapa Jerman? atau Kenapa Nggak Jerman? Kalau ada dua pertanyaan itu, kamu lebih memilih yang mana? Perlu kamu tahu lebih dulu, bahwa Jer...

Kenapa Jerman? atau Kenapa Nggak Jerman?

Kalau ada dua pertanyaan itu, kamu lebih memilih yang mana? Perlu kamu tahu lebih dulu, bahwa Jerman masuk dalam daftar negara yang dijadikan tujuan favorit untuk kuliah baik itu mahasiswa Indonesia maupun mahasiswa internasional lainnya. Wah...wah... selain itu apa ada yang istimewa dari Jerman? Alamnya mungkin, budayanya mungkin, atau masyarakatnya?
Untuk itu, mari simak cerita menarik dari mbak Icha yang udah pernah ke Jerman buat ikut program Au Pair.



Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Nama aku Chairunnisaa Miftahurrahmah Zenida Huzaen, biasanya temen-temen manggilnya “Icha”. Kalau ditanya aslinya mana bingung juga ya. Lahir di Jogja tapi keluarga asli Makassar semua. Kalau saya bilang, saya orang makassar tidak ada yang percaya karena mukanya jawa banget katanya. Saya  baru pulang dari Jerman april 2015 jadi baru masuk kuliah tahun ini. Alhamdulillah lulus SBMPTN di Universitas Negri Makassar (UNM) fakultas ekonomi manajemen.

Kesibukannya, sempat ngajar privat bahasa Jerman disini. Karena murid saya itu sudah lulus tes jadi masih nganggur aja dan menyiapkan beberapa hal sebagai mahasiswa baru.


Apa sih yang membuat mbak Icha datang dan tinggal di Jerman pada saat itu? 

Waktu itu ditawarin aja sama Ayah. Saya kesana itu lewat agen yang kebetulan beliau yang punya agennya itu teman ayah. Nama programnya itu Au Pair. Mungkin mas udah tau ya tentang Au Pair dan apa saja kegiatan Au Pair.

Untuk persiapan berangkat itu banyak sekali yang memang harus diurus. Karena negara yang saya tuju itu Jerman, jadi saya harus bisa berbahasa jerman dan memiliki sertifikat (minimal) A1 yang dikeluarkan oleh Goethe Institut. Mengurus visa itu yang paling ribet. Banyak dokumen yang harus dilengkapi, termasuk asuransi kesehatan. Semua yang tinggal di Jerman wajib memiliki asuransi kesehatan. Tapi asuransi kesehatan kita selama disana itu ditanggung sepenuhnya oleh Gastfamilie (host family).

Setelah semua dokumen lengkap, saya harus membuat janji dengan kedutaan Jerman di Jakarta untuk wawancara. Wawancaranya itu menentukan apakah saya bisa mendapat visa atau tidak. Waktu itu saya diwawancarai langsung oleh orang Jerman. Pertanyaannya seputar Gastfamilie dan rencana saya kedepan setelah menjadi Au Pair.

Saya menggunakan pesawat Emirate dan transit di Abu Dhabi. Perjalanan Jakarta-Muenchen itu sekitar 14 jam. Saya tinggal di satu kota kecil namanya Freising. Freising itu berjarak sekitar 30 km dari Muenchen dan sekitar 6 km dari Bandara Muenchen.

Pada saat pertama kali tiba di Jerman apa yang dilakukan oleh mbak Icha? Adakah pihak yang membantu saat pertama kali tiba di Jerman?

Di jemput oleh Gastvater
Tentu ada yang menjemput. Waktu itu, Gastvater (host father) saya dan dua anaknya yang menjemput di bandara. Pertama kali sampai sana, masih kaget. Percaya enggak percaya, antara mimpi dan nyata bisa sampai di Jerman. Ketika saya sampai pertama kali yang saya rasain itu dingin. Karena waktu itu musim semi jadi suhunya sekitar 10 derajat.


Untuk bisa datang ke Jerman dan belajar bahasa di sana selama 1 tahun, syarat apa sajakah yang diperlukan? Dan Apakah bisa menggunakan beasiswa?

Sebenarnya, selain Au Pair. Ada banyak cara untuk belajar bahasa disana. Tapi butuh biaya yang tidak sedikit. Syarat utamanya kita harus punya rekening disalah satu Bank Jerman dan memberikan uang jaminan di bank tersebut. Jaminan selama kita di Jerman dan itu akan dipotong perbulan sesuai dengan kebutuhan kita selama disana.

Beasiswa untuk belajar bahasa disana itu ada dari Goethe Institut. Tapi hanya untuk guru Bahasa Jerman atau Mahasiswa pendidikan bahasa jerman.

Seperti apakah Jerman dalam bayangan mbak Icha sebelum datang dan apakah yang di rasakan setelah sampai pada minggu-minggu pertama di Jerman?

Saya dapat cerita dari guru saya sewaktu privat di Jogja. Dia bilang kalau orang jerman itu kaku dan selalu on time. Jadi saya selalu mikir kalau orang jerman itu kayak robot. Kaku dan benar-benar disiplin.

Saya udah membayangkan bagaimana bersihnya dan rapinya susunan bangunan di Jerman dan itu memang hal yang paling membuat saya dan warga asing lainnya betah tinggal disana.
Minggu-minggu awal saya masih kaget dan masih pasif. Untuk berbicara sangat sedikit. Kadang hanya mengangguk atau tersenyum.

Adakah kesulitan dalam mengikuti pelajaran bahasa Jerman di negaranya langsung? Jika ada apakah kesulitan itu dan bagaimanakah mbak Icha mengatasinya?

Kesulitan sih ada. Kita kan satu kelas itu dari berbagai negara dan memiliki bahasa yang berbeda. Jadi tiap individu harus aktif bertanya dan benar-benar mendengar dan memperhatikan guru.
Membawa kamus itu hal yang paling penting. Karena kita tidak bisa bertanya dengan yang lain ketika ada kata yang tidak dimengerti maknanya.

Mungkin bisa diberikan beberapa tips dari mbak Icha tentang “Tips dan Trik belajar bahasa Jerman agar kita mudah dalam mempelajarinya”?

Membaca , mendengar dan berbicara. Membaca itu hal yang penting, selain kita bisa menambah kosakata, kita juga bakalan terbiasa dengan penggunaan grammar yang benar dalam kalimat.
Coba sering-sering mendengar radio,lagu dan buku mendengar (Hörbuch). Disana, buku tidak hanya dibaca tetapi bisa juga didengar. Karena itu sangat membantu dalam berbicara bahasa Jerman dengan baik dan benar.

Jangan malu untuk berbicara. Dulu saya sering lho berbicara sendiri di kamar atau didepan cermin. Hahaha. Tapi itu sangat membantu. Karena lidah tidak akan terasa kaku lagi dan kita bakalan terbiasa mengucapkannya.

Jika ingin kursus atau les bahasa Jerman di Indonesia, dimanakah tempat yang paling rekomended untuk les bahasa Jerman dan bersertifikat?

Les bahasa jerman itu bisa dimana aja. Mau privat atau ikut lembaga semua ada. Tapi untuk tes dan mendapat sertifikat kelulusannya (A1,A2,B1,B2,C1, dan C2) yang diakui Jerman hanya di Goethe Institut yang ada di Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

Akomodasi

Seperti apa sih perasaannya dan pengalaman mbak Icha tinggal serumah dengan orang Jerman?

Saya tinggal bersama dengan Host family. Jadi saya tidak memilih sama sekali. Untuk yang keuangannya lebih dari cukup sebenarnya memang paling enak menggunakan apartement. Kalau mau yang rame-rame dan lebih murah itu Flatshare atau sewa rumah. Dan yang paling murah itu asrama. Tapi kita harus mau berbagi kamar dengan yang lain.

Kamar mbak Icha selama di Jerman

Belanja dan Makanan

Sebagai warga Indonesia di Jerman, mungkin pertama kali akan sedikit bingung dimana tempat belanja dan beli makanan, terlebih yang halal. Nah, kalau menurut pengalaman mbak Icha, dimana sih biasanya mbak Icha belanja bahan makanan halal atau belanja barang-barang lainnya, entah buku atau keperluan lainnya?

Untuk makan, saya dimasakin oleh Gastmutter (host mother). Sebelum saya tinggal dengan mereka saya sudah mengatakan bahwa saya tidak boleh makan daging Babi dan yang mengandung alkohol.
Hampir semua orang jerman itu makan daging babi, kecuali mereka yang vegetarian. Dan alhamdulillah selama saya tinggal bersama mereka. Mereka tidak makan babi lagi. Kalaupun makan babi mereka tau kalau tidak boleh dicampur saat memasak dan alat yang digunakan juga harus berbeda.

Saya suka sekali makan Döner atau Kebab Turki dan itu terjamin kehalalannya. Di Freising juga terdapat toko Turki yang semua produknya halal, nama tokonya Aliya . Ada satu produk daging irisan jerman yang bersertifikat halal dan bisa ditemukan di Rewe atau supermarket besar lainnya. (saya lupa merek produk tersebut)

Toko buku banyak sekali disana. Selain membeli kita juga bisa menminjam buku bahkan CD dan DVD di Stadtbibliothek (perpustakaan kota). Syaratnya kita harus jadi membernya dulu dan mendapatkan kartu member. (member hanya untuk yang berdomisili atau tinggal di Jerman)

Nah kalau urusan perut nih mbak, dimanakah tempat favorit mbak Icha beli makanan (makanan jadi), restoran manakah dan di daerah manakah?

Döner. Saya biasanya beli untuk makan dirumah.
Saya jarang makan diluar karena khawatir dengan kehalalannya dan lebih sering bawa bekal atau beli roti dan buah-buahan.

Tempat favorit saya itu cafe Es krim. Karena untuk makan es krim di Jerman itu tidak bisa sepanjang tahun. Mulai bulan akhir Oktober, banyak Cafe Es krim yang tutup selama musim Salju. Harganya 1-2 euro untuk yang es krim cone dan 5-10 euro untuk es krim dengan berbagai varian tambahan seperti wafer, karamel, coklat, buah dll.

Ini tempat favorit saya makan Es krim . (di Freising, bersama dengan teman-teman Au Pair dan pemilik lembaga agent Au Pair cabang Freising)




Kesehatan
Menjaga kesehatan di negara orang itu adalah hal penting. Nah, dalam hal ini adakah asuransi kesehatan yang harus kita miliki selama di Jerman? Jika ada apa namanya dan bagaimana cara membuat dan menggunkannya?

Asuransi kesehatan di Jerman itu adalah hal yang wajib di Jerman. Asuransi kesehatan saya ditanggung penuh Host family saya. Termasuk untuk periksa gigi. Karena banyak asuransi yang tidak menyertakan asuransi untuk kesehatan gigi. Jadi perlu untuk diperhatikan, kesehatan apa saja yang termasuk didalam asuransi tersebut.

Nama lembaga asuransi saya Klemmer. Untuk penggunaannya hanya mengisi data dan menunjukkan kartu Au Pair yang kita punya. Sebenarnya juga ada kartu kesehatan yang diberikan oleh pihak asuransi.

Transportasi
Beberapa negara besar Eropa memiliki fasilitas transportasi yang bagus. Bagaimanakah dengan Jerman sendiri?

Transportasi utama jerman adalah kereta. Untuk kota-kota besar seperti Muenchen, Berlin dll ada Tram dan untuk kota kecil seperti Freising dsb hanya menggunakan Bus kota .

Di jerman itu negara yang tidak memiliki masalah dengan polusi, jadi sangat nyaman untuk berjalan kaki dan bersepeda. Selama saya disana, saya dipinjami sepeda untuk transportasi saya ke sekolah ataupun ke tempat-tempat lain di kota tersebut.

Sebagai pelajar, adakah kartu transportasi untuk mendapatkan diskon biaya transport? Jika ada, dimanakah membuat kartu tersebut dan bagaimanakah cara menggunkananya?

Walaupun saya termasuk pelajar disana tapi saya tidak mendapatkan kartu khusus untuk transportasi seperti yang dimiliki mahasiswa disana. Karena status Au Pair itu tidak sama dengan status mahasiswa disana. Jadi saya kurang tahu menahu tentang hal itu.


Jalan-jalan
Selama di Jerman mbak Icha udah kemana aja nih? Gimana sih suasana tempat-tempat wisata di Jerman?

Banyaaaaak. Kalau mau diceritain bisa jadi deh satu buku. Hahaha :’D. Saya  pernah ke Königsee, Garmish Partenkirchen dan beberapa kota di Jerman. Saya pernah ke Salzburg, Austria, Paris, Nime (Prancis), Barcelona, Cordoba, Madrid, dan beberapa kota lainnya di Spanyol( saya banyak mengunjungi tempat-tempat berserjarah yang ada didalam sejarah islam seperti Al-hambra , Mezquita Cathedral Cordoba, dll), Yunani dan Budapest (Hungaria).

Dan ini mungkin tempat yang wajib dikunjungi fans Real Madrid


 Mbak Icha jalan-jalan ke Perancis sendirian


Adakah tips dari mbak Icha agar kita tetep aman dan nyaman saat traveling?

Tidak membawa gadget berlebihan dan tidak menggunakannya disaat tempat ramai atau lebih baik digunakan ketika ada hal penting saja.

Tidak membawa tas terlalu banyak dan selalu mengingat tas apa saja yang dibawa.
Jangan menyimpan paspor dan uang ditas tentengan . Sangat disarankan untuk membeli tas kecil yang bisa digantung dileher dan di selipkan kedalam baju. Jadi InsyaAllah lebih aman.

Apakah ada potongan harga untuk pelajar jika ingin masuk tempat-tempat wisata di Jerman, jika iya gimana cara mendapatkan potongan harga tersebut?

Untuk mahasiswa mungkin beberapa ada. Tapi sangat jarang yang menawarkannya. Karena harganya terjangkau.

Tempat wisata mana sajakah yang mungkin belum banyak dikenal orang Indonesia yang menawarkan panorama atau suasana yang menyenangkan?



Königsee. Cocok banget untuk yang suka dengan pemandangan alam dan mendaki .
Untuk sampai ketempat ini, harus menggunakan kapal feri dahulu untuk menyebrang dan sekitar 2 jam untuk mendaki. Airnya sangat jernih dan segar.


Masyarakat
Gimana sih keramahan masyarakat atau pemuda Jerman terhadap warga negara asing khususnya Indonesia?

Mereka sangat ramah dan toleransinya tinggi. So, kamu nggak perlu sungkan atau takut misalkan kamu tersesat dan ingin bertanya. Hal paling penting, jaga sikap dengan baik.

Kita tahu kan bahwa Habibie salah satu orang yang cukup terkenal di Jerman. Nah, pernah nggak sih mbak Icha denger cerita tentang Habibie di Jerman?

Nah, pak Habibie itu terkenal di Jerman bagian barat dan utara. Beliau sekolah di Aachen dan memiliki rumah di Hamburg. Saya tinggal di jerman bagian selatan. Jadi, saya tidak pernah mendengar cerita tentang pak Habibie selama saya di Jerman.

Bagaimana kebudayaan pelajar yang seusia mbak Icha saat mengisi waktu-waktu luang baik liburan atau jam istirahat kelas?

Sama seperti orang Indonesia ya. Ada yang asyik dengan gadgetnya, mengobrol, makan , membaca buku, atau kadang ngopi yang bisa dibeli dimesin minuman, kadang mereka juga minum Bir (free alcohol).

Adakah tips tentang bagaimana cara membaur dan berteman dengan sesama pelajar ataupun masyarakat di Jerman?

Senyum, menyapa dan yang paling penting berbicara bahasa jerman. Karena mereka terkadang kurang respect dengan orang yang tidak bisa berbicara bahasa jerman dan terlalu mengandalkan bahasa Inggris. Mereka sangat mencintai bahasa mereka.
Ketika kita berbicara dengan mereka menggunakan bahasa jerman, mereka akan lebih respect terhadap kita dan sangat mudah untuk berbaur dengan mereka.

Mbak Icha kan tinggal dengan orang Jerman ya, nah kira-kira bagaimana mereka menghormati kita ketika kita ingin menjalankan kewajiban seorang muslim?

Alhamdulillah, mereka memiliki toleransi yang tinggi. Saya diperbolehkan sholat 5 waktu (tepat waktu), puasa, dan menjalankan ibadah lainnya.

Gimanakah dukungan teman-teman sekelas mbak Icha terhadap mbak Icha dalam belajar bahasa Jerman?

Sangat baik. Alhamdulillah saya termasuk murid yang diandalkan dikelas. Jadi mereka banyak bertanya, berdiskusi dan minta diajarin oleh saya. Mereka sangat baik dan tidak menyepelekan orang lain. Saling membantu dan bekerja sama.


Teman-teman Indonesia
Selama di Jerman, apakah mbak Icha sering bertemu atau berkumpul dengan teman-teman Indonesia atau PPI Jerman? Kalau iya, kegiatan apa aja sih yang sering di adain temen-temen Indonesia di Jerman?

Wah, saya jarang sekali ketemu sama orang Indonesia. Saya punya teman tapi mereka tinggal di Frankfurt , Berlin dan beberapa kota lainnya di Jerman. Saya tidak tergabung dengan PPI Jerman, jadi kurang tahu dengan kegiatan mereka.

Apa yang mbak Icha rasakan ketika bertemu dengan teman-teman Indonesia di Jerman (Bertemu dengan sesama orang Indonesia di negara orang)?

Seneng banget pastinya. Berasa ketemu artis gitu . hahaha.

Hari Kemerdekaan dan Hari Besar
Apakah mbak Icha pernah mengalamai atau menemui 17 Agustus di Jerman? Kalau pernah, bagaimana rasanya merayakan Hari Kemerdekaan di negeri orang? Bagaimanakah suasananya dan bagaimanakah acaranya?

Pernah. Tetapi karena saya tinggal di Freising dan di Jerman dan bukan tanggal merah, jadi saya tidak mengikuti perayaannya di Muenchen.

Apakah pernah mengalami Ramadhan, Iedul Fitri, atau Iedul Adha di Jerman? Seperti apakah pengalamannya dalam berpuasa di Jerman?

Alhamdulillah mengalami. Tahun lalu saya puasa disana. Itu bener-bener cobaannya berat banget. Karena tahun kemarin bertepatan dengan musim panas, jadi saya puasa selama 19 jam. Kebayang dong gimana rasanya. Sempat merasa sedih juga, karena dirumah saya puasa sendirian dan mereka juga tidak terlalu paham, jadinya mereka tetap santai makan didepan saya.

Idul Fitri saya alhamdulillah sholat bersama dengan perkumpulan masyarakat muslim Muenchen. Saya bertemu banyak sekali orang Indonesia dan menyantap makanan yang  Indonesia banget.
Idul Adha saya sholat di Masjid Turki yang terdapat di Freising. Walaupun enggak ngerti sama sekali bahasanya, tapi alhamdulillah banget karena bisa bertemu dengan muslim dari berbagai negara.

Bagaimanakah tips menjaga sholat saat di negara orang yang mayoritas bukan pemeluk Islam? Baik saat pelajaran, saat jalan-jalan, dan saat musim-musim ekstrim?

Kalau perjalanannya jauh, saya menjamak sholat tentunya. Kalau sekedar jalan-jalan di Muenchen ya tetap sholat seperti biasa. Disana terdapat banyak Masjid-Masjid jadi tidak usah khawatir.
Yang paling terasa berat waktu sholatnya itu dimusim panas, terutama untuk sholat isya’. Sholat isya’ disana sekitar jam 11 -12 malam. Setiap hari waktunya berubah-ubah.

Yaa namanya kewajiban sebagai seorang muslim yaa tetap harus dijalani. Mau seberat apapun itu, InsyaAllah n ada balasan dari Allah SWT. orang yang serba kekurangan fisik saja tetap menjalani kewajibannya tanpa mengeluh apalagi kita yang alhamdulillah normal. Jangan kalah hanya karena musim.

Biaya, Uang, dan Cara Mencari Uang
Bagaimana sih pengalaman mbak Icha dalam pembiayan kegiatan mbak Icha di Jerman?

Saya dapat uang saku dari host family sebesar 310 euro perbulan (50 euro untuk uang tambahan les bahasa jerman)

Bagaimanakah tips dan trik mbak Icha dalam mengirit pengeluaran selama di Jerman?

Membeli keperluan yang penting-penting saja. Tidak tergiur dengan diskon di H&M (hahaha, ini benar-benar pengalaman pribadi dan untuk mengontrolnya itu tidak mudah). Tidak sering makan atau jajan diluar atau di Restauran. Lebih baik membeli bahan mentah dan memasaknya sendiri  atau ketika bepergian membawa bekal sendiri.

Adakah kesempatan untuk bekerja paruh waktu di Jerman? Jika ada, pekerjaan apakah yang paling rekomended dan paling mudah dilakukan?

Untuk saya, karena saya Au Pair, saya tidak diperbolehkan untuk bekerja. Tapi untuk mahasiswa mereka punya jatah tersendiri untuk bekerja. Tergantung sih sebenarnya. Kalau tidak mau banyak bicara, bisa bekerja part time di pabrik. Tapi saran saya, mending bekerja di restaurant atau cafe, karena selain menjadi tempat untuk menambah uang jajan, bisa menjadi tempat untuk belajar dan praktek berbicara bahasa jerman juga, tapi tentu saja kemampuan bahasa jerman dites.


Kebudayaan Unik
Selama di Jerman, kebudayaan-kebudayaan unik yang bagaimanakah yang mbak Icha temui dan mungkin bisa dibilang sangat istimewa atau memukau? Atau mungkin kebudayaan yang di anggap aneh dan tidak cocok dengan adat ketimuran?

Karnaval kali ya atau Oktoberfest. Di Köln adalah kota yang paling cocok untuk pecinta karnaval. Disana mereka berdandan sesuai dengan karakter yang mereka suka, seperti putri, bajak laut dll. Mereka hanya mengahabiskan waktu berpesta dan minum minuman beralkohol sampai mereka benar-benar mabuk. Karnavalnya kurang lebih diadakan selama 1 minggu. Mereka mengadakannya sebelum hari puasa (untuk umat Katholik)


Sama halnya dengan Oktoberfest. Mereka berpesta bir bersama. Uniknya, mereka berpesta menggunakan baju adat mereka. Namanya Trachten (untuk wanita) dan Drindl (untuk Pria). Jadi jangan heran kalau pagi hari melihat banyak sekali orang-orang yang tidur dipinggir jalan di Muenchen. Karena semalaman minum dan mabuk.

Pengalaman Unik
Selama di Jerman tentunya mbak Icha sudah mengalami banyak hal. Pengalaman unik yang seperti apakah yang pernah di alami mbak Icha, baik menyenangkan, menyebalkan, atau lainnya yang tidak bisa dilupakan seumur hidup?

Saya punya pengalaman yang menyebalkan, tapi bukan di Jerman. Waktu itu saya ada di Yunani. Saya dan tante saya tidak tahu menahu sama sekali kalau rute kereta Internasional ke Yunani ataupun dari Yunani itu sudah ditutup sejak lama. Jadi hanya dua kemungkinan untuk keluar dari Yunani. Dengan bis atau pesawat. Karena kami ingin berhemat, jadilah saya dan tante naik bis ke Budapest perjalanan sekitar 8 jam.

Dari Yunani ke Budapest kami akan melewati beberapa negara kecil di Eropa. Sebelum kami berangkat, kami mengecek terlebih dahulu kelayakan visa. Apakah boleh melewati negara tersebut atau tidak. Mereka bilang , tidak ada masalah. Perjalanan pun dimulai, sekitar pukul 11 malam kami sampai diperbatasan Macedonia (negara kecil di Eropa), Paspor dan Visa pun diperiksa. Setelah selesai, petugas travel membagikan kembali paspor kami. Tapi, paspor saya dan tante saya tidak kunjung dikembalikan. Kami pun gelisah dan mencoba menanyakan kepada petugas travel. Tidak lama kemudian, petugas keamanan naik keatas bis dan menyuruh kami untuk turun  dan membawa semua barang-barang kami.


Intinya, kami tidak boleh melanjutkan perjalanan hanya karena negara tersebut. Tante saya pun mulai menangis dan memohon. Entah mengapa, hanya kami yang tidak diperbolehkan, padahal penumpang lain pun punya visa yang sama dan kami pun hanya melewati negara tersebut tanpa turun dari bis.
Pihak travel tidak melakukan tindakan apa-apa. Hanya mengeluarkan koper kami dari bis dan meninggalkan kami begitu saja. Sedih rasanya mengingat uang yang sudah dikeluarkan untuk biaya bis itu. Akhirnya kami diantar menuju bandara disana dan terbang dengan pesawat menuju Budapest.

Saya trauma dan tidak ingin sama sekali kembali ke Yunani lagi . :”)

Pencapaian Terbesar
Setelah belajar banyak di Jerman dan telah melakukan banyak hal, Apa sih pencapaian terbesar mbak Icha selama berada di Jerman?

Bisa membiayai diri sendiri selama disana itu hal yang luar biasa. Walaupun memang terkadang lelah menjadi Au Pair apalagi menjadi kakak yang baik untuk empat gadis kecil itu tidak mudah. Dengan karakter, budaya, bahasa dan agama yang berbeda. Tapi saya merasa bersyukur karena saya memiliki keluarga baru disana. Sampai sekarang saya masih berkomunikasi dengan mereka dan terkadang membuat saya ingin kembali lagi kesana, tinggal bersama mereka.

Bisa belajar bahasa di negaranya itu juga hal yang luar biasa. Dan alhamdulillah itu menjadi ilmu yang sangat bermanfaat. Saya bisa mengajar bahasa Jerman di Indonesia dan berkesempatan berbincang dengan Dr. Ing.H. Ilham Akbar Habibie, MBA (anak pertama pak Habibie). Beliau sangat tertarik dengan saya ketika tau bahwa saya bisa berbicara bahasa jerman dan pernah menjadi Au Pair selama 1 tahun disana.



Motivasi, Tips, dan Pesan
Silakan berikan motivasi dan pesan kepada teman-teman di Indonesia yang ingin pergi kuliah atau belajar ke Jerman?

Jangan pernah menyerah. Terus berusaha dan ikhtiar. Karena tidak ada perjuangan yang sia-sia apalagi untuk hal yang positif. Belajar dengan baik, tidak menyia-nyiakan kesempatan dan rejeki yang diberikan oleh Allah SWT. terus bermimpi dan yakin bahwa kamu bisa menggapainya.
Tetap menjaga silaturahmi dengan teman dan khususnya orang tua. Karena doa orang tua itu adalah hal yang paling berharga.


Pertama kali mencicipi salju 



Memasak bersama dengan teman-teman kelas bahasa Jerman, (grup asia). Saat itu saya memasak tempe mendoan dan memperkenalkan kepada mereka dan teman grup lain yang berasal dari eropa.



Narasumber: Chairunnisaa Miftahurrahmah Zenida Huzaen
Reporter: Imam Sultan Assidiq
Nama

Afrika,26,Amerika,67,Amerika Serikat,81,Arab Saudi,13,Asia,237,Australia,75,Austria,13,Beasiswa,306,Beasiswa Amerika,4,Beasiswa Arab Saudi,5,Beasiswa Australia,14,Beasiswa Austria,2,Beasiswa Belanda,10,Beasiswa Belgia,1,Beasiswa Brunei Darussalam,2,Beasiswa Cina,10,Beasiswa Denmark,1,Beasiswa Filipina,3,Beasiswa Finlandia,1,Beasiswa Hongkong,1,Beasiswa Hungaria,1,Beasiswa India,2,Beasiswa Indonesia,3,Beasiswa Inggris,28,Beasiswa Irlandia,1,Beasiswa Jepang,14,Beasiswa Jerman,5,Beasiswa Kamboja,1,Beasiswa Kanada,3,Beasiswa Korea,2,Beasiswa Korea Selatan,5,Beasiswa Malaysia,6,Beasiswa Myanmar,1,Beasiswa New Zealand,3,Beasiswa Perancis,4,Beasiswa Polandia,1,Beasiswa Rumania,1,Beasiswa Selandia Baru,1,Beasiswa Sidney,1,Beasiswa Singapura,3,Beasiswa Skotlandia,1,Beasiswa Slovakia,1,Beasiswa Spanyol,1,Beasiswa Swedia,2,Beasiswa Swiss,3,Beasiswa Taiwan,1,Beasiswa Thailand,3,Beasiswa Tiongkok,1,Beasiswa Turki,5,Beasiswa Uni Emirat Arab,1,Beasiswa Uni Eropa,2,Beasiswa Vietnam,1,Belanda,37,Belgia,10,Brazil,2,Brunei Darussalam,7,Bulgaria,3,Ceko,4,Chili,3,Cina,30,Denmark,10,Destinasi,65,Eropa,313,Event,5,Exchange,26,Fakta Unik,82,Festival Indonesia,2,Filipina,8,Finlandia,16,Hong Kong,6,Hungaria,4,IELTS,6,India,37,Indonesia,113,Info Beasiswa,64,Info Jurusan,12,Info Universitas,34,Inggris,86,Interview,445,Interview di Amerika,13,Interview di Arab Saudi,5,Interview di Australia,23,Interview di Austria,4,Interview di Belanda,12,Interview di Belgia,8,Interview di Ceko,3,Interview di Cina,12,Interview di Damaskus,1,Interview di Denmark,4,Interview di Filipina,3,Interview di Finlandia,10,interview di Hungaria,1,Interview di India,9,Interview di Indonesia,4,Interview di Inggris,32,Interview di Irlandia,1,Interview di Italia,11,Interview di Jepang,22,Interview di Jerman,20,Interview di Kanada,8,Interview di Korea Selatan,28,Interview di Malaysia,1,Interview di Maroko,6,Interview di Meksiko,1,Interview di Mesir,8,Interview di New Zealand,17,Interview di Perancis,25,Interview di Polandia,12,Interview di Portugal,11,Interview di Rusia,3,Interview di Selandia Baru,4,Interview di Singapura,6,Interview di Skotlandia,2,Interview di Spanyol,16,Interview di Swedia,2,Interview di Swiss,2,Interview di Taiwan,5,Interview di Thailand,8,Interview di Tiongkok,9,Interview di Turki,9,Interview di Yaman,1,Interview di Yordania,5,Irlandia,10,Islandia,1,Italia,16,Jakarta,1,Jamaika,1,Jepang,60,Jerman,46,Kanada,27,Karir,13,Kazakhstan,1,Kolombia,4,Korea Selatan,44,Kuliner,21,kuliner khas daerah,7,Kuliner Mancanegara,14,Launching Buku,1,Lebanon,3,Lithuania,1,LPDP,4,Malaysia,27,Maroko,9,Media,249,Meksiko,7,Mesir,19,motivasi,2,New York,1,New Zealand,15,News,3,Norwegia,2,Paraguay,1,Perancis,48,Polandia,14,Portugal,15,PPI,6,Prancis,1,Press Release,1,Prestasi,1,Profil PPI,7,Profil Universitas,51,Qatar,2,Rekomendasi,1,Rumania,2,Rusia,13,Selandia Baru,24,Sidney,1,Simposium Internasional PPI Dunia 2016,6,Singapura,30,Skotlandia,4,Slovakia,1,Spanyol,24,Student Life,150,Studenthack,348,Surabaya,2,Swedia,19,Swiss,15,Taiwan,9,Thailand,13,Tiongkok,19,Tips,7,Tips Beasiswa,16,Tips Belajar Bahasa Inggris,9,Tips Kuliah ke Luar Negeri,89,Tips Travelling,6,Tips Umum Kuliah di Luar Negeri,105,Tips Umum Kuliah Di Negeri Sendiri,47,TOEFL,12,Tokoh Dunia,2,Tokoh Indonesia,20,Traveling,6,Turki,20,Uni Emirat Arab,1,Uni Eropa,2,Universitas,36,Universitas Terbaik,56,Uruguay,2,Vietnam,1,Yaman,1,Yogyakarta,3,Yordania,5,Yunani,3,
ltr
item
Berkuliah.com: Kisah Menarik Dari Icha Selama Menjalani Program “Au Pair” di Jerman!
Kisah Menarik Dari Icha Selama Menjalani Program “Au Pair” di Jerman!
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbbNwzFJTwgMlTSMsiJGWN1Ixc5rtyAbwqeH0XDJ7k7wBqtOEdQmYwBBAjyczUSuIudDTUfhw99VyS5OjCzauWefjLn_6SZd1hY_wAPvKmVzsW8ONWUkshLcOqfxP6b4sc1NZpkmu-pQ4/s400/Icha-Jemputan+2.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbbNwzFJTwgMlTSMsiJGWN1Ixc5rtyAbwqeH0XDJ7k7wBqtOEdQmYwBBAjyczUSuIudDTUfhw99VyS5OjCzauWefjLn_6SZd1hY_wAPvKmVzsW8ONWUkshLcOqfxP6b4sc1NZpkmu-pQ4/s72-c/Icha-Jemputan+2.jpg
Berkuliah.com
http://www.berkuliah.com/2015/10/kisah-menarik-dari-icha-selama.html
http://www.berkuliah.com/
http://www.berkuliah.com/
http://www.berkuliah.com/2015/10/kisah-menarik-dari-icha-selama.html
true
6823463133590324440
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy