Dari sekian banyak teman-teman yang berbagi pengalamannya berkunjung ke luar negeri, hampir semua narasumber bercerita lebih dari satu kali ...
Dari sekian banyak teman-teman yang berbagi pengalamannya berkunjung ke luar negeri, hampir semua narasumber bercerita lebih dari satu kali berkunjung ke luar negeri dengan program yang berbeda - beda. Dan katanya, lolos program ke luar negeri itu bikin NAGIH... Setelah menaklukan Asia, tertantang untuk menjelajah Eropa. Berikut ceritanya :)
Perkenalan
Halo teman-teman Berkuliah.com, nama Saya Ria Maha Putri biasa dipanggil Putri. Saya kuliah di jurusan Sastra Indonesia, sekarang sedang menempuh pendidikan magister di Universitas Gadjah Mada, dan sebelumnya saya S1 di Universitas Indonesia.
Awal Mula Ingin Mengikuti Program ke Luar Negeri dan Motivasinya
Masa kecil saya di Lampung, Seperti anak kecil lainnya, setiap malam ibu saya selalu mendongengkan cerita-cerita inspiratif, dan bilang “Kamu pasti bisa untuk menjadi yang terbaik, kamu bisa meraih apapun yang kamu mau dengan usaha dan do’a tentunya.. kamu harus berusaha dan belajar untuk dapat kuliah di universitas terbaik” dan Alhamdulilah saya kuliah di Univeritas Indonesia dan sekarang di Univeristas Gadjah Mada. Dongeng Ibu saya seperti tersimpan di kepala dan alam sadar saya, menjadi motivasi. Dan klo mencita-citakan apapun saya berfikir pokoknya harus, ngga ada yang ngga mungkin ko di dunia ini. Ketika kamu punya tuhan, kamu mempercayakan mimpimu kepada tuhan, jadi nothing impossible in the world, If you have ability why you not be the best.
Teman-teman yang mempengaruhi saya, sebetulnya lingkungan, buku yang kamu baca, dengan siapa kamu bergaul, itu sangat mempengaruhi kamu nanti kedepannya. Awal mula itu lihat beberapa teman yang sering dapat program ke luar negeri, hari ini di Singapura minggu depan udah di Amerika. Gratis dan dapat ilmu pula. Saya jadi tertarik, saya pikir teman saya aja bisa masa saya ngga bisa, toh kita sama-sama satu lingkungan, sepermainan. Jadi saya memulai untuk mencari program, berteman dengan orang-orang yang punya minat yang sama. Dan setelah lolos satu program, otomatis teman-teman kita bertambah dan mereka pasti punya minat yang sama juga ingin terus menambah pengalaman dan ilmu dengan mengikuti program-program ke LN.
Motivasi saya adalah orang tua, terutama Ibu, alhamdulilah saya diberikan kebebasan untuk mengikuti berbagai macam kegiatan. Nah kepercayaan itu yang harus kita jaga, jadi kepercayaan dari orang tua harus dimanfaatkan dan dijaga sebaik-baiknya. Seperti misalnya kita mengikuti banyak kegiatan, ke luar negeri, tapi bagaiama caranya kita bisa menjaga diri, sehat, dan kuliah kita tetap jadi prioritas.
Sumber Informasi Program Ke LN
Setiap universitas pasti memiliki kantor hubngan internasional, dan biasanya semua informasi mengenai program-program ke luar negeri ada di situ. Selain itu, kita juga bisa mencari info sendiri di luar kampus kita, misalnya dari temen-temen yang beda universitas, di internet, komunitas, atau website-website mengenai beasiswa. Tapi sepengalaman saya teman yang paling berpengaruh dalam mendapatkan informasi mengenai beasiswa atau prgram ke luar negeri untuk mahasisw
Program yang kita ikuti tidak harus sesuai dengan latar belakang pendidikan kita, misalnya saya biologi tidak hanya mengikuti kegiatan di dunia biologi, bidang apapun itu misalnya kegiatan budaya, sosial, pelatihan kepemimpinan, program untuk pemuda, klo kita layak dan kita mau berusaha kita bisa.
Tidak semua program yang saya ikuti gratis, meskipun begitu kita tetap bisa ikuti hanya cari dana dari sumber lain, misalnya mengajukan proposal ke jurusan atau universitas, bisa juga ke pemerintah daerah atau perusahaan, misalnya perusahaan penerbangan untuk mensuport penerbangan kita dari indonesia ke negara tujuan, tentunya dengan ada feedback apa yang kita berikan untuk kebaikan perusaahn tersebut.
Sebetulnya banyak sekali aplikasi yang saya daftarkan untuk mengikuti program, dan tidka semuanya lolos. Ketika kita tidak lolos itu harus jadi pelajaran, kita analisis kenapa kita tidak lolos, kekuaranagnya apa, dan itu kita perbaiki ketika daftar program selanjutnya. Program yang saya ikuti Asean Youth Friendship Network di Hanoi (Vietnam National University) Vietnam. ACIKITA Short Study di Tokyo, Japang. Summer School Inha University di Korea. Dan Seminar International di National University Singapura.
Pembuatan Visa
Visa harus di urus jauh – jauh hari sebelum berangkat, waktu itu saya akan ke jepang, punya waktu 1 minggu untuk ngurus visa, dan itu ngga sempat, jadi saya ngga berangkat.
Untuk teman-teman yang akan buat visa harus memastikan apa persyaratan-persyaratanya, misalnya ngurus visa ke Korea atau ke Jepang itu apa saja persyarataya, klo ngga kamu akan bulak balik ngurusnya. Pengalaman saya sampai dua kali ke kedutaan untuk ngurusin visa karena ada berkas yang belum lengkap misalnya harus ada surat rekomendasi dari profesor yang di Jepang atau undangan dari Inha University, jadi benar-benar harus lengkap dulu karena klo tidak lengkap visa kita tidak akan di proses.
Dan klo mau ke luar negeri jangan lupa bawa kartu mahasiswa internasional, karna di beberapa tempat, pelajar akan dapat potongan harga, seperti diskon masuk tempat pariwisata, toko buku atau tempat-tempat makan.
Pertama Kali ke LN
Pergi ke luar negeri pertama ke Inha University, sampai bandara saya bingung harus kemana karena no kakak kelas saya ngga bisa dihubungi, karena sudah punya alamatnya saya memantapkan diri untuk ke tempat tujuan saya sendiri, meskipun sempat nyasar-nyasar akhirnya nyampe juga. Dan baiknya buat teman-teman yang akan ke luar negeri, tidak hanya menyimpan 1 nomer telpon saja, simpan no telpon teman –teman di negara tujuan sebanyak-banyaknya, seperti no PPI, kedutaan dan lain-lain.
Mungkin tidak semua negara warganya bisa bahasa inggris, jadi alternatifnya adalah menggunakan bahasa isyarat, peta, atau pakai gambar memggunakan HP
Culture Shock
Paling susah pertama kali adalah toiletnya, memang toiletnya sangat bersih tapi banyak toilet yang tidak menggunakan air. Jadi saya kemana-mana bawa dua botor air minum, yang satu untuk ke minum satunya untuk ke toilet. Jadi biasanya sebelum ke kamar kecil saya ambil air dulu dari wastafel hahha,
Adaptasinya memang butuh waktu dan terutama tempat untuk ibadah yang benar-benar kita harus solat dimana saja. Tipnya adalah saya cari ruangan kosong, seperti misalnya di saat di vietnam saya pernah solat dibawah tangga karna tidak menemukan ruangan kosong.
Pengalaman Belajar di LN
Sistem berlajarnya ada yang berbeda ada yang sama yang berbeda adalah diskusi kelas di sana semua orang berhak memberikan tanggapan, ketika profesor menyampaikan materi setelahnya semua siswa aktif memberikan argumennya. Dan itu hampir meratas, semuanya aktif dan diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya. Selain itu, kita belajar tidak hanya di kelas tapi langsung praktek ke lapangan, seperti misalnya ke musium, ke tempat pengolahan sampah, dan tempat-tempat bersejaranh, disesuaikan dengan materi apa yang kita bahas.
Di LN disiplin itu yang utama, jam berapa masuknya pasti profesor on time, pernah waktu itu saya akan ke suatu tempat untuk meneliti pengolahan sampah dan saya telat beberapa dektik saja dan telat ngga bisa masuk kereta dan saya tertinggal. Disana hitungannya detik, ketika sudah lewat dari waktnya ya telat.
Makanan.
Saat kita ke luar negeri sebaiknya membawa makanan tambahan, seperti abon atau rendang kering. Karena belum tentu negara yang kita kunjungi makananya sesuai dengan selera kita. Dan sebaiknya kita mempelajari dulu bahasa atau tulisan makanan-makanan yang tidak kita makan (sebagai orang muslim), jadi saat kita datang ke negara tersebut kita sudah tau temapt makan mana yang akan kita tuju, karena biasanya di setiap tempat makan ada keterangan menu makananya apa atau itu makanan halal.
Transfortasi
Transfortasi baik di vietnam singapur, korea dan jepang semuanya bagus, bersih, nyaman, rapih, cepat, canggih, bagus pokoknya. Dan setiap transportasi umum dapat di akses oleh disable dengan mandiri. Pengalaman saat saya di jepang akan naik bus, itu ada penumpang menggunakan kursi, dan dengan sednirinya dia akan bisa naik ke atas bus karena busnya sudah di design untuk pengguna kursi roda juga. Dan ada juga waktu itu tunanetra yang akan naik bus, dan dia bisa sendiri karena ada hurup brile yang sudah di design di bawah lantai halte maupun bus.
Cerita Unik
Waktu di Korea ceritanya saya naik bus dengan teman-teman satu program.. dan ada satu di antara kami yang baru kali itu menggunakan bus yang berbeda dengan di Indonesia. Seperti bu-bus di luar negeri lainnya, bus berhenti hanya di halte yang tersedia, kita membeli karcis, dan kita harus memencet tombol untuk menandakan kita akan berhenti di halte berikutnya. Dan karena teman saya ngga tau itu, dia terlena di dalam bus dan telat turun sampai harus berhenti di halte berikutnya. Hehehhe..
cerita yang lainnya adalah teman satu kelompok saya ketinggalan tas di dalam bus yang didalamnya ada leptop, pasport, uang. pasport merupakan nyawa kita saat di luar negeri, kita sudah panik luar biasa tapi tas itu dapat kembali dengan selamat tanpa kurang satu apapun.. jadi di korea itu ada tempat khusus pelaporan barang hilang, dan ditelusuri.. misalnya di bus, akhir busnya itu kemana dan akan di bantu untuk dicarikan. Meskipun begitu, sebaiknya kamu tidak sengaja untuk menghilangkan barang kamu hehhe.
Pelajaran yang didapat Setelah Mengikuti Program ke LN
Disiplin, Kejujuran, Toleransi, harus mandiri, lebih banyak belajar lagi, menambah wawasan dan membuka pikiran kita. Selama ini kita nyaman di indonesai dengan mayoritas islam dan makanan halal, dan saat ke luar negeri, disitulah prinsip-prinsip kita di uji. Diluar juga semua orang berfikir lebih maju, sangat disiplin dan memanfaatkan waktu dengan baik. Klo kita tidak disiplin, kita akan terus tertinggal.
Makin gereget, Nagih, pensaran, ngerasa belum bisa apa – apa dan ingin belajar terus. Jadi lebih percaya diri, sebetulnya kita bisa hanya kita aja yang kurang usaha untuk dapetin apa yang kita mau. Memang repot ngurusin pendaftaran program-program itu, banyak persyaratanya, tapi itulah tantangannya. Kerepotan kita akan terbayar klo kita lolos.
Pesan untuk Teman-Teman
Hidup itu untuk yang maha hidup dan hidup itu menghidupkan, kamu akan sukses ketika kamu mensukseskan orang lain, jadi seimbang hidup untuk tuhan dan hidup untuk sesama. Pola hidup kita juga harus seimbang, mencari ilmu sebanyak-banyaknya dan bersosialisasi seluas-luasnya. Harus mengatur waktu dengan baik.
Lingkungan (terutama teman) dan buku yang kamu baca akan mempengaruhi, dan diri kamu yang utama. Semua berada di otak kita, jika kita berpekir kita, pasti kita akan bisa. Tapi klo kitanya sendiri ngga pede bemimi atau memiliki keinginan, kemungkinanya kecil kita akan menuju negara impian kita. Selain itu beritahukan mimpi-mimpi kita ke orang lain. Awalnya mungkin akan dibilang gila, tapi denga begitu motivasi kita akan semakin besar untuk mewujudkan mimpi kita. Dan doa, kita tidak telepas dari ketentuannya tuhan, setelah berusaha serahkan semuanya pada yang maha kuasa.
Perkenalan
Halo teman-teman Berkuliah.com, nama Saya Ria Maha Putri biasa dipanggil Putri. Saya kuliah di jurusan Sastra Indonesia, sekarang sedang menempuh pendidikan magister di Universitas Gadjah Mada, dan sebelumnya saya S1 di Universitas Indonesia.
Awal Mula Ingin Mengikuti Program ke Luar Negeri dan Motivasinya
Masa kecil saya di Lampung, Seperti anak kecil lainnya, setiap malam ibu saya selalu mendongengkan cerita-cerita inspiratif, dan bilang “Kamu pasti bisa untuk menjadi yang terbaik, kamu bisa meraih apapun yang kamu mau dengan usaha dan do’a tentunya.. kamu harus berusaha dan belajar untuk dapat kuliah di universitas terbaik” dan Alhamdulilah saya kuliah di Univeritas Indonesia dan sekarang di Univeristas Gadjah Mada. Dongeng Ibu saya seperti tersimpan di kepala dan alam sadar saya, menjadi motivasi. Dan klo mencita-citakan apapun saya berfikir pokoknya harus, ngga ada yang ngga mungkin ko di dunia ini. Ketika kamu punya tuhan, kamu mempercayakan mimpimu kepada tuhan, jadi nothing impossible in the world, If you have ability why you not be the best.
Teman-teman yang mempengaruhi saya, sebetulnya lingkungan, buku yang kamu baca, dengan siapa kamu bergaul, itu sangat mempengaruhi kamu nanti kedepannya. Awal mula itu lihat beberapa teman yang sering dapat program ke luar negeri, hari ini di Singapura minggu depan udah di Amerika. Gratis dan dapat ilmu pula. Saya jadi tertarik, saya pikir teman saya aja bisa masa saya ngga bisa, toh kita sama-sama satu lingkungan, sepermainan. Jadi saya memulai untuk mencari program, berteman dengan orang-orang yang punya minat yang sama. Dan setelah lolos satu program, otomatis teman-teman kita bertambah dan mereka pasti punya minat yang sama juga ingin terus menambah pengalaman dan ilmu dengan mengikuti program-program ke LN.
Motivasi saya adalah orang tua, terutama Ibu, alhamdulilah saya diberikan kebebasan untuk mengikuti berbagai macam kegiatan. Nah kepercayaan itu yang harus kita jaga, jadi kepercayaan dari orang tua harus dimanfaatkan dan dijaga sebaik-baiknya. Seperti misalnya kita mengikuti banyak kegiatan, ke luar negeri, tapi bagaiama caranya kita bisa menjaga diri, sehat, dan kuliah kita tetap jadi prioritas.
Setiap universitas pasti memiliki kantor hubngan internasional, dan biasanya semua informasi mengenai program-program ke luar negeri ada di situ. Selain itu, kita juga bisa mencari info sendiri di luar kampus kita, misalnya dari temen-temen yang beda universitas, di internet, komunitas, atau website-website mengenai beasiswa. Tapi sepengalaman saya teman yang paling berpengaruh dalam mendapatkan informasi mengenai beasiswa atau prgram ke luar negeri untuk mahasisw
Program yang kita ikuti tidak harus sesuai dengan latar belakang pendidikan kita, misalnya saya biologi tidak hanya mengikuti kegiatan di dunia biologi, bidang apapun itu misalnya kegiatan budaya, sosial, pelatihan kepemimpinan, program untuk pemuda, klo kita layak dan kita mau berusaha kita bisa.
Tidak semua program yang saya ikuti gratis, meskipun begitu kita tetap bisa ikuti hanya cari dana dari sumber lain, misalnya mengajukan proposal ke jurusan atau universitas, bisa juga ke pemerintah daerah atau perusahaan, misalnya perusahaan penerbangan untuk mensuport penerbangan kita dari indonesia ke negara tujuan, tentunya dengan ada feedback apa yang kita berikan untuk kebaikan perusaahn tersebut.
Sebetulnya banyak sekali aplikasi yang saya daftarkan untuk mengikuti program, dan tidka semuanya lolos. Ketika kita tidak lolos itu harus jadi pelajaran, kita analisis kenapa kita tidak lolos, kekuaranagnya apa, dan itu kita perbaiki ketika daftar program selanjutnya. Program yang saya ikuti Asean Youth Friendship Network di Hanoi (Vietnam National University) Vietnam. ACIKITA Short Study di Tokyo, Japang. Summer School Inha University di Korea. Dan Seminar International di National University Singapura.
Pembuatan Visa
Visa harus di urus jauh – jauh hari sebelum berangkat, waktu itu saya akan ke jepang, punya waktu 1 minggu untuk ngurus visa, dan itu ngga sempat, jadi saya ngga berangkat.
Untuk teman-teman yang akan buat visa harus memastikan apa persyaratan-persyaratanya, misalnya ngurus visa ke Korea atau ke Jepang itu apa saja persyarataya, klo ngga kamu akan bulak balik ngurusnya. Pengalaman saya sampai dua kali ke kedutaan untuk ngurusin visa karena ada berkas yang belum lengkap misalnya harus ada surat rekomendasi dari profesor yang di Jepang atau undangan dari Inha University, jadi benar-benar harus lengkap dulu karena klo tidak lengkap visa kita tidak akan di proses.
Dan klo mau ke luar negeri jangan lupa bawa kartu mahasiswa internasional, karna di beberapa tempat, pelajar akan dapat potongan harga, seperti diskon masuk tempat pariwisata, toko buku atau tempat-tempat makan.
Pertama Kali ke LN
Pergi ke luar negeri pertama ke Inha University, sampai bandara saya bingung harus kemana karena no kakak kelas saya ngga bisa dihubungi, karena sudah punya alamatnya saya memantapkan diri untuk ke tempat tujuan saya sendiri, meskipun sempat nyasar-nyasar akhirnya nyampe juga. Dan baiknya buat teman-teman yang akan ke luar negeri, tidak hanya menyimpan 1 nomer telpon saja, simpan no telpon teman –teman di negara tujuan sebanyak-banyaknya, seperti no PPI, kedutaan dan lain-lain.
Mungkin tidak semua negara warganya bisa bahasa inggris, jadi alternatifnya adalah menggunakan bahasa isyarat, peta, atau pakai gambar memggunakan HP
Culture Shock
Paling susah pertama kali adalah toiletnya, memang toiletnya sangat bersih tapi banyak toilet yang tidak menggunakan air. Jadi saya kemana-mana bawa dua botor air minum, yang satu untuk ke minum satunya untuk ke toilet. Jadi biasanya sebelum ke kamar kecil saya ambil air dulu dari wastafel hahha,
Adaptasinya memang butuh waktu dan terutama tempat untuk ibadah yang benar-benar kita harus solat dimana saja. Tipnya adalah saya cari ruangan kosong, seperti misalnya di saat di vietnam saya pernah solat dibawah tangga karna tidak menemukan ruangan kosong.
Pengalaman Belajar di LN
Sistem berlajarnya ada yang berbeda ada yang sama yang berbeda adalah diskusi kelas di sana semua orang berhak memberikan tanggapan, ketika profesor menyampaikan materi setelahnya semua siswa aktif memberikan argumennya. Dan itu hampir meratas, semuanya aktif dan diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya. Selain itu, kita belajar tidak hanya di kelas tapi langsung praktek ke lapangan, seperti misalnya ke musium, ke tempat pengolahan sampah, dan tempat-tempat bersejaranh, disesuaikan dengan materi apa yang kita bahas.
Di LN disiplin itu yang utama, jam berapa masuknya pasti profesor on time, pernah waktu itu saya akan ke suatu tempat untuk meneliti pengolahan sampah dan saya telat beberapa dektik saja dan telat ngga bisa masuk kereta dan saya tertinggal. Disana hitungannya detik, ketika sudah lewat dari waktnya ya telat.
Makanan.
Saat kita ke luar negeri sebaiknya membawa makanan tambahan, seperti abon atau rendang kering. Karena belum tentu negara yang kita kunjungi makananya sesuai dengan selera kita. Dan sebaiknya kita mempelajari dulu bahasa atau tulisan makanan-makanan yang tidak kita makan (sebagai orang muslim), jadi saat kita datang ke negara tersebut kita sudah tau temapt makan mana yang akan kita tuju, karena biasanya di setiap tempat makan ada keterangan menu makananya apa atau itu makanan halal.
Transfortasi
Transfortasi baik di vietnam singapur, korea dan jepang semuanya bagus, bersih, nyaman, rapih, cepat, canggih, bagus pokoknya. Dan setiap transportasi umum dapat di akses oleh disable dengan mandiri. Pengalaman saat saya di jepang akan naik bus, itu ada penumpang menggunakan kursi, dan dengan sednirinya dia akan bisa naik ke atas bus karena busnya sudah di design untuk pengguna kursi roda juga. Dan ada juga waktu itu tunanetra yang akan naik bus, dan dia bisa sendiri karena ada hurup brile yang sudah di design di bawah lantai halte maupun bus.
Cerita Unik
Waktu di Korea ceritanya saya naik bus dengan teman-teman satu program.. dan ada satu di antara kami yang baru kali itu menggunakan bus yang berbeda dengan di Indonesia. Seperti bu-bus di luar negeri lainnya, bus berhenti hanya di halte yang tersedia, kita membeli karcis, dan kita harus memencet tombol untuk menandakan kita akan berhenti di halte berikutnya. Dan karena teman saya ngga tau itu, dia terlena di dalam bus dan telat turun sampai harus berhenti di halte berikutnya. Hehehhe..
cerita yang lainnya adalah teman satu kelompok saya ketinggalan tas di dalam bus yang didalamnya ada leptop, pasport, uang. pasport merupakan nyawa kita saat di luar negeri, kita sudah panik luar biasa tapi tas itu dapat kembali dengan selamat tanpa kurang satu apapun.. jadi di korea itu ada tempat khusus pelaporan barang hilang, dan ditelusuri.. misalnya di bus, akhir busnya itu kemana dan akan di bantu untuk dicarikan. Meskipun begitu, sebaiknya kamu tidak sengaja untuk menghilangkan barang kamu hehhe.
Pelajaran yang didapat Setelah Mengikuti Program ke LN
Disiplin, Kejujuran, Toleransi, harus mandiri, lebih banyak belajar lagi, menambah wawasan dan membuka pikiran kita. Selama ini kita nyaman di indonesai dengan mayoritas islam dan makanan halal, dan saat ke luar negeri, disitulah prinsip-prinsip kita di uji. Diluar juga semua orang berfikir lebih maju, sangat disiplin dan memanfaatkan waktu dengan baik. Klo kita tidak disiplin, kita akan terus tertinggal.
Makin gereget, Nagih, pensaran, ngerasa belum bisa apa – apa dan ingin belajar terus. Jadi lebih percaya diri, sebetulnya kita bisa hanya kita aja yang kurang usaha untuk dapetin apa yang kita mau. Memang repot ngurusin pendaftaran program-program itu, banyak persyaratanya, tapi itulah tantangannya. Kerepotan kita akan terbayar klo kita lolos.
Pesan untuk Teman-Teman
Hidup itu untuk yang maha hidup dan hidup itu menghidupkan, kamu akan sukses ketika kamu mensukseskan orang lain, jadi seimbang hidup untuk tuhan dan hidup untuk sesama. Pola hidup kita juga harus seimbang, mencari ilmu sebanyak-banyaknya dan bersosialisasi seluas-luasnya. Harus mengatur waktu dengan baik.
Lingkungan (terutama teman) dan buku yang kamu baca akan mempengaruhi, dan diri kamu yang utama. Semua berada di otak kita, jika kita berpekir kita, pasti kita akan bisa. Tapi klo kitanya sendiri ngga pede bemimi atau memiliki keinginan, kemungkinanya kecil kita akan menuju negara impian kita. Selain itu beritahukan mimpi-mimpi kita ke orang lain. Awalnya mungkin akan dibilang gila, tapi denga begitu motivasi kita akan semakin besar untuk mewujudkan mimpi kita. Dan doa, kita tidak telepas dari ketentuannya tuhan, setelah berusaha serahkan semuanya pada yang maha kuasa.