Pada tanggal 4 Desember 2006 di Jakarta, Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono yang saat itu menjabat dan Presiden Korea Selatan Roh Moo...
Pada tanggal 4 Desember 2006 di Jakarta, Presiden RI Soesilo
Bambang Yudhoyono yang saat itu menjabat dan Presiden Korea Selatan Roh Moo
Hyun menandatangani Joint Declaration on
Strategic Partnership yang mencakup 3 pilar kerjasama, yaitu : 1) kerjasama
politik dan keamanan, 2) kerjasama ekonomi, perdagangan dan investasi, dan 3)
kerjasama sosial buday. Dengan adannya kerjasama sosial budaya tersebut Kementrian
Pemuda dan Olahraga Indonesia menyelenggarakan program Pertukaran Pemuda Antar
Negara yang salah satu negara tujuannya adalah Korea Selatan. Sejak tahun 2010
setiap tahunnya pemerintah Indonesia mengirim sejumlah pemuda Indonesia untuk
Mengikuti program IKEYAP (Indonesia Korea
Youth Exchange Program), salah satunya Lala. Lala akan berbagi
pengalamanya mengikuti program IKEYAP 2014, berikut ceritanya..
Perkenalan
Halo teman-teman Berkuliah.com, nama saya Ratu Lala Syaila Fikria, panggil saja Lala. saya sekarang sedang kuliah S2 mengambil fokus Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas DR HAMKA. Saya berasal dari daerah terpencil di Kampung Kananga Desa Kananga Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang. Sekarang saya mengikuti berbagai organisasi nasional maupun international diantaranya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah , KNPI, OIC Youth Indonesia, Alumni Indonesia Korea yang disebut AIKUNA, AYLA member, organisasi terbaru yang sedang saya rintis dengan teman-teman organisasi Cipayung Plus yaitu Asian African Youth Government, IKYEP (Indonesia Korea Youth Exchange Program) dan Alhamdulilah di amanahi sebagai assistant youth leader pada IKYEP 2014
IKYEP (Indonesia Korea Youth Exchange Program)
PPAN adalah program di mana para pemuda Indonesia merajut jalinan persahabatan dengan meningkatkan saling kepahaman sehingga terbentuk dua bangsa yang saling menghomati dan menghargai. Disamping itu, melalui program ini juga para pemuda mempromosikan budaya Indonesia melalui cultural performace yang ditampilkan di negara tujuan.Pada tahun 2009, Indonesia menjalin hubungan bilateral dengan pemerintah Korea selatan yang diwujudkan melalui MoU (Memorandum of Understanding). Salah satu bukti konkrit perwujudan kesepakatan ini adalah program Pertukaraan Pemuda Indonesia dan Pemuda Korea Selatan (PPIKor) program ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2010 dengan mengirimkan 10 orang pemuda-pemudi terbaik dari beberaapa provinsi di Indonesia dengan melalui seleksi yang ketat, begitupun dengan Korea mengirimkan 10 pemuda terbaiknya untuk mengikuti program ini. Program ini terus berlanjut hingga sekarang. Pada taahun 2014, jumlah pemuda pemudi yang mengikuti program ini bertambah menjadi 34 orang yang berasal dari 31 provinsi dari seluruh Indonesia.
Pendaftaran IKYEP
Saya mengikuti pendaftaran di Dispora Kabupaten Pandeglang pada bulan Februari awal tahun 2014 dan lolos ke seleksi tingkat provinsi pada bulan Mei 2014. Biasanya setiap provinsi memiliki persyaratan yang berbeda-beda, Untuk persyaratan pendaftar di Provinsi Banten dan juga provinsi lain pada umumnya sebagai berikut :
- Warga Negara Indonesia
- Pendidikan minimal SMA
- Belum menikah
- Usia 18-27 tahun
- Tidak merokok, bebas narkoba, dibuktikan dengan hasil Medical Check Up (MCU)
- Fasih berbahasa asing, terutama bahasa Inggris
- TOEFL skor minimal 500, atau TOEIC minimal 600, atau IELTS minimal 6
- Belum pernah mengikuti PPAN yang diselenggarakan oleh Kemenpora
- Tidak terlibat kasus kriminal, dibuktikan dengan SKCK Polres setempat
- Scan KTP, Akte Kelahiran, Sertifikat TOEFL, Paspor, dan Sertifikat/piagam Prestasi
- Berdomisili di wilayah Provinsi Banten (dibuktikan dengan fotokopi KTP)
Proses Seleksi
Seleksi awal dilakukan di tingkat Kabupaten, dengan cara mengisi formulir dan melengkapi berkasnya, peserta yang sudah mendaftar di tingkat kabupaten akan diundang untuk seleksi serentak menggunakan seleksi tulis mengenai pengetahuan kita tentang kebudayaan Indonesia dan kemampuan seni atau performance. Peserta yang lulus ditingkat kabupaten akan mengikuti seleksi di tingkat provinsi, dengan prosedur yang sama yaitu tes pengetahuan umum, seni dan wawancara. Bagi peserta yang lolos akan diumumkan oleh dispora kabupaten dan provinsi dan pada bulan Oktober mendapatkan surat SK dari kemenpora RI.
Untuk mengikuti seleksi persiapkan diri semaksimal mungkin, karena saya saja mempersiapkan untuk ikut IKYEP 2014 mulai April 2013, seleksi mulai Februari sampai mei dan lolos tingkat provinsi. Tips dari saya untuk mengikuti seleksi IKYEP itu harus rendah hati, yang terpenting adalah behavior karena dalam program ini kita akan belajar bagaimana menghargai semua orang yang berbeda-beda karakter. Berbeda bukan berarti tidak bersatu, tetapi perbedaan itu menjadi keindahan dan keragaman yang menyatu.
Persiapan Keberangkatan
Persiapan keberangkatan dipimpin oleh alumni, dibuatkan group chat facebook untuk koordinasi dengan net-conference, serta ditentukan tugasnya oleh PJ PO masing-masing alumni. Untuk karantina adalah fase pre departure training.
Kegiatan Pre-departure training ini merupakan kegiatan pelatihan sebagai bentuk persiapan untuk keberangkatan ke Korea bagi para delegasi. Kegiatan terdiri dari kegiatan penerimaan materi serta pelatihan-pelatihan yang bersifat teknis. Pre-Departure Training merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk mempersiapkan peserta IKYEP 2014 sebelum menjalankan program yang meliputi fase Korea dan Indonesia. Kegiatan ini sebagai gambaran awal tentang keseluruhan program, juga diharapkan bagi peserta untuk bisa saling mengenal dan bekerjasama dalam kelompok sebagai satu kontingen Indonesia yang memiliki kesamaan visi dan misi.
Adapun kegiatan selama PDT adalah sebagai berikut:
- Perkenalan dengan sesama delegasi dari 31 provinsi Indonesia, HOD (Head of Delegation), Kemenpora serta panitia atau alumni IKYEP 2010-2013
- Self and City Exploration
- Materi Pembangunan Karakter
- Materi Pengenalan Program
- Kelas Apresiasi
- Latihan presentasi mengenai Indonesia dengan judul “Wonderful Indonesia”
- Diskusi terbuka PPA Peserta
- Pemilihan Youth Leader, Assistant Youth Leader beserta jajarannya
- Pembuatan yel-yel kelompok
- Materi Perkembangan ICT di Indonesia
- Forum Group Discussion mengenai Hubungan Bilateral Indonesia-Korea dibidang ekonomi, budaya, pendidikan, sosial, serta pertahanan dan keamanan
- Materi Citizen Journalism and Creative Writing
- Materi Travel Arrangement
- Latihan Cultural Performances (Parade Nusantara, Angklung, Tari Likok Pulo, Tari Rentak Bulian, Tari Zapin Muda-Mudi, Tari Kecak, yel-yel IKYEP 2014 dan Theme Song IKYEP)
- Gladi kotor dan gladi bersih untuk Cultural Performances
Kegiatan IKYEP berlangsung selama 26 hari dengan dua fase yaitu fase Indonesia dan fase Korea. Kegiatan dimulai dengan PDT (Pre-Departure Training) selama 5 hari pada tanggal 25-30 Oktober 2014, dilanjutkan dengan fase Korea dimulai dari tanggal 31 Oktober hingga 10 November 2014, dan akhirnyaa ditutup dengan fase Indonesia yang dimulai paada tanggal 11-19 November 2014. Pada kedua fase ini, para peserta difasilitsi homestay di rumah keluarga angkat di Siheung City Korea Selatan dan Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang budaya dan adat istiadat setempat.
Kegiatan IKYEP selama di korea yaitu menampilkan kesenian dan kebudayaan serta diplomasi pemuda Indonesia dengan korea utara. Selama disana kami beberapa kali menampilkan tari daerah Indonesaia, berdiskusi dengan pemuda pemuda Korea utara seperti presentasi mengenai budaya kami masing- masing, mengunjungi tempat tempat bersejarah seperti destinasi wisata terkenal di Korea yaitu Kuil Haeinsa.
Kuil Haeinsa (Haeinsa Temple) layaknya sebuah permata yang tersembunyi dalam hutan, berlokasi di tengah rimbunnya Gunung Gaya, Provinsi Gyeongsang Selatan. Dibangun pada 802 Masehi, Kuil Haeinsa sangat terkenal karena menyimpan salah satu warisan dunia yang diakui UNESCO yaitu Tripitaka Koreana. Tripitaka Koreana sendiri adalah kitab suci Buddha yang tersusun dari ukiran tulisan di blok-blok kayu, berjumlah 81.258 buah blok kayu yang tersusun rapi dan semua tulisannya diukir dalam aksara Tionghoa (hanja) dan berumur ribuan tahun.
Disamping itu semua, saya secara pribadi memiliki misi juga untuk mengenalkan nilai-nilai Islam sebagai agama yang saya dan sebagian besar masyarakat Indonesia anut kepada masyarakat Korea. Sebagaimana kita tahu bahwa Rasulullah dengan ajaran yang dibawanya adalah berkah bagi seluruh alam (rahmatan lil’alamin) merujuk pada salah satu surat di dalam Al-qur’an, “Kami tidak mengutus engkau, Wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia” (QS. Al Anbiya: 107). Besar harapan saya untuk dapat menjadi Duta Pemuda sekaligus Duta Islam bagi negara yang merupakan salah satu poros utama kekuatan Asia ini. Walaupun, faktanya mayoritas masyaralat Korea terutama perkotaan cenderung kepada ateis atau menjauhkan dirinya dari kehidupan yang relijius.
Pelajaran Selama Kegiatan IKYEP
Bagi kami kunjungan resmi ke Korea Selatan ini merupakan kesempatan langka untuk mengenalkan Indonesia di tengah gempuran Hallyu dan Budaya K-Pop yang digandrungi para pemuda Indonesia saat ini. Kami ingin membagi ilmu kami dan menyebarkan semangat Indonesianis kepada para pemuda di Korea Selatan, karena kami yakin budaya luhung dan kekayaan negeri ini tidak kalah bagusnya dengan budaya Korea Selatan. Selain itu juga kesempatan ini kami manfaatkan untuk mempelajari bagaimana masyarakat Korea dapat tetap mempertahankan akar budayanya ditengah gempuran budaya barat yang merajalela saat ini, bahkan mereka dapat mengenalkan budayanya secara masif melalui Girlband, Boyband, film, dan produk dunia hiburan lainnya.
Selain itu, melalui program Pertukaran Pemuda Indonesia Korea (IKYEP) 2014 ini, peserta delegasi Indonesia telah mendapatkan banyak manfaat. Diantaranya yaitu lebih meningkatnya hubungan kekeluargaan maupun ikatan persaudaraan antara seluruh perwakilan pemuda di Indonesia khususnya, serta menumbuhkan dan menciptakan hubungan baik antara pemuda Indonesiadan Korea umumnya. Dari program ini kami belajar banyak hal. Kami belajar untuk mengerti satu sama lain, membangun mutual understanding dan belajar lebih menghargai bahwa perbedaan akan selalu ada sehingga pengaplikasian bhineka tungal ika sebagai semboyan bangsa Indonesiaterwujud melalui kegiatan ini.
Ar-rohatu fi tabbadulil ‘amal … Dan jangan lupa berbakti kepada kedua orang tua serta jangan lupa ibadah solat dan ngaji setiap hatri jangan sampai bolong-bolong. Karena segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita memang harus di ikhriarkan akan tetapi factor yang paling penting adalah factor X yaitu kehendak TUHAN .