Belum lama ini aku baru saja mengikuti sebuah program tingkat Asia yaitu Sokendai Asian Winter School 2015 yang diadakan di National Instit...
Belum lama ini aku baru saja mengikuti sebuah program tingkat Asia yaitu Sokendai Asian Winter School 2015 yang diadakan di National Institute for Fusion Science (NIFS) di Toki, Perfectur Gifu dan Institute for Molecular Science (IMS) di Okazaki, Perfektur Aichi. Ini adalah kali pertamanya aku mengikuti kegiatan di tingkat Internasional (Asia). Pengalaman yang sangat berharga tentunya yang aku sendiri tidak pernah menyangka akan bisa mengikuti program seperti ini sebelumnya.
Sedikit cerita mengenai proses mendaftar untuk program ini bermula pada sekitar awal Agustus 2015 ketika aku mendapatkan info dari kakak tingkat mengenai program ini di sebuah website dan aku lihat syaratnya pun cukup mudah yaitu dengan mengirimkan Curriculum Vitae, Motivation Letter, dan Recommendation Letter dari supervisor atau dosen. Meskipun di tulisannya program ini diutamakan untuk graduate student dan researcher tapi aku pikir tidak masalah untuk mencobanya karena ini adalah kesempatan yang langka jadi tidak boleh disia-siakan. Akhirnya aku mencoba mendaftar dalam program tersebut.
Sampai akhirnya tiba saat pengumuman peserta yang lolos. Ketika aku membuka website dan email ternyata belum ada pengumuman dan bahkan hingga malam aku coba lagi masih belum ada. Aku pikir mungkin aku memang tidak lolos. Tapi aku masih berharap dan masih berdoa terus. Ternyata baru setelah 3 hari kemudian aku mencoba membuka email lagi dan tanpa disangka-sangka ternyata aku lolos. Alhamdulillah senangnya bukan main saat itu karena impianku akan benar-benar terwujud. Ternyata dari pihak panitia terlambat mengirim kabar yang mungkin karena banyaknya pendaftar. Lebih bersyukurnya lagi di program ini biaya transportasi dan penginapan hotel dibiayai penuh dan diurus oleh panitia sehingga aku sudah tidak perlu lagi mengurus tiket, penginapan, dan lain sebagainya. Peserta hanya tinggal mempersiapakan diri untuk berangkat saja.
Hari Pertama (Selasa, 1 Desember 2015)
Setelah perjalanan dari Indonesia pada 29 November 2015 malam maka tibalah aku di Nagoya pada 30 November 2015 malam dan menginap di Toyoko Inn. Keesokan harinya semua peserta berkumpul terlebih dahulu di lobby hotel. Di sinilah pertama kalinya aku bertemu dengan mahasiswa dan mahasiswi dari negara-negara di Asia. Ada yang dari Thailand, Tiongkok, Taiwan, Malaysia, bahkan ada juga yang dari Nepal. Adapun kampusnya antara lain Mahidol University, Chulalongkorn University, Chiang Mai University, University of Malaya, Universiti Kebangsaan Malaysia, dan lain-lain. Aku memberanikan diri untuk berkomunikasi dengan mereka meskipun dengan bahasa Inggris yang masih berantakan. Tapi untungnya mereka paham dengan apa yang aku katakan. Dari 30 peserta ternyata hanya aku dan kakak angkatanku saja yang masih undergraduate sedangkan yang lain sudah Graduate, Master, dan bahkan Ph.D. Student. Ya, mungkin kami yang paling junior di sini.
Selanjutnya kami menuju National Institute for Fusion Science (NIFS) menggunakan bus dari panitia. Selama perjalanan aku menikmati pemandangan dan merekam pemandangan-pemandangan yang bagus di sana. Aku begitu kagum dengan tata ruang yang ada di Jepang, begitu rapi dan bersih. Semua kendaraan pun begitu tertib dalam lalu lintas. “Ohayo gozaimas”, itu adalah sapaan dalam bahasa Jepang pertama yang aku dengar sesampainya di NIFS. Ucapan itu diucapkan sambil menundukkan kepala. Terlihat orang-orang di Jepang begitu ramah dan sopannya. Setelah itu kami mengikuti pembagian kamar dan kartu peserta. Lalu peserta dipersilahkan untuk ke kamarnya masing-masing.
Pukul 13:20 pm waktu Jepang, dilakukan opening ceremony yang diisi sambutan oleh pihak panitia. Setelah pembukaan, dilanjutkan dengan pengenalan mengenai Department of Fusion Science dari NIFS dan Department of Molecular Science and Functional Molecular Science dari IMS. Kemudian langsung diisi dengan Sesi Perkuliahan (Lecture Session) dari Sensei (sebutan untuk guru/dosen di Jepang) NIFS. Sesi ini berjalan baik dan para peserta pun begitu antusias, terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan.
Hari Kedua (Rabu, 2 Desember 2015)
Masih sama dengan aktivitas sebelumnya melanjutkan sesi kuliah dengan topik yang berbeda. Sedangkan sorenya terdapat sesi yang berbeda, yaitu sesi presentasi poster oleh semua peserta. Semua peserta dengan antusias menjawab pertanyaan dan berdiskusi dengan pengunjung yang mengunjungi stand posternya. Sesi setelah ini lah yang ditunggu-tunggu yaitu sesi convivial party (pesta ramah tamah). Di sini para peserta dan panitia serta dosen-dosen di Sokendai membaur dan bisa mengakrabkan diri sambil berbincang-bincang, mengenal satu sama lain, dan bercanda bersama. Aku belajar mengenai cara makan dan minum orang Jepang. Pernah ketika aku menuangkan minuman ke gelas yang aku letakkan di meja, aku diajari oleh salah seorang Sensei bahwa caranya adalah dengan mengangkat gelas tersebut saat menuangkan minuman. “This is Japanese style”, kata Sensei tersebut. Sekitar pukul 19:00 pm acara ini usai. Para peserta dipersilahkan untuk melanjutkan aktivitasnya masing-masing.
Hari Ketiga (Kamis, 3 Desember 2015)
Berbeda dengan hari biasanya, hari ini selain kuliah di kelas juga diadakan kunjungan ke laboratorium yang ada di NIFS. Kunjungan pertama adalah ke LHD Tour (Experience of Virtual Reality). LHD atau Large Hellical Device merupakan seperangkat alat percobaan yang berfungsi untuk menggerakkan partikel untuk melakukan sbuah penelitian. Ini merupakan alat yang sangat canggih. Seperti pada gambar di bawah ini.
Melihat canggihnya peralatan yang ada di sana aku berharap semoga suatu saat Indonesia bisa memiliki alat yang minimal serupa atau bahkan lebih baik. Karena ini sangat penting untuk mendukung kemajuan IPTEK suatu bangsa. Kunjungan berikutnya adalah ke Experience of Virtual Reality. Di sini terdapat semacam simulasi 3D yang menggambarkan tentang LHD. Dengan simulasi ini kita seperti diajak untuk menyusuri LHD hingga ke detail-detail alatnya. Dan yang terakhir adalah ke Laboratorium Komputasi, lab di sini sudah menggunakan superkomputer dan pengolahan datanya. Hal ini untuk memperoleh akurasi data yang tinggi.
Hari Keempat (Jumat, 4 Desember 2015)
Ini adalah hari terakhir kegiatan Winter School. Kali ini kegiatan dilakukan di Institusi yang berbeda yaitu di Institute of Molucelar Science di Okazaki, Perfektur Aichi. Pukul 7 pagi kami berangkat dari NIFS menuju IMS menggunakan bus. Sesampainya di IMS dan beristirahat sejenak. Waktu beristirahat adalah saat yang paling tepat untuk saling berbincang-bincang dengan teman-teman dari negara lain agar bisa saling tukar informasi dan menjalin relasi tentunya. Kesempatan seperti ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Setelah itu dilanjutkan dengan sesi kuliah yang terakhir dan tour ke lab di sana (UVSOR/Research Center for Computational Science). Ini adalah perangkat dalam penelitian di bidang molekular. Alat ini sangat kompleks namun tentu saja sangat presisi dan akurat dalam perhitungannya. Selesai sudah sesi kuliah dan tour lab pada kegiatan ini. Acara terakhir adalah jalan-jalan ke Sentra pembuatan Miso, salah satu soup khas Jepang. Dan kami dipersilahkan untuk mencicipinya. Rasanya memang benar-benar khas.
Setelah selesai mengunjungi pabrik pembuatan Miso dilanjutkan dengan sesi terakhir yaitu ke tempat oleh-oleh. Setelah puas berbelanja kami pun menuju ke Nagoya, kembali ke Hotel Toyoko Inn untuk menginap karena hari berikutnya para peserta akan pulang ke negara masing-masing. Paginya setelah breakfast aku dan teman-teman dari negara-negara lain berkumpul sejenak untuk yang terakhir kalinya sebelum kami pulang ke negara masing-masing. Kami pun saling bertukar akun facebook dan mereka memberiku beberapa cindera mata sebagai kenang-kenangan. Sangat senang bisa berkenalan dengan mahasiswa-mahasiswi dari berbagai negara bisa memperluas relasi tentunya. Setelah itu kami pun pulang ke negara masing-masing.
Itulah sekelumit cerita pengalamanku selama mengikuti Sokendai Asian Winter School. Semoga menginspirasi teman-teman sekalian dan semoga segera menyusul. Good Luck.
Sedikit cerita mengenai proses mendaftar untuk program ini bermula pada sekitar awal Agustus 2015 ketika aku mendapatkan info dari kakak tingkat mengenai program ini di sebuah website dan aku lihat syaratnya pun cukup mudah yaitu dengan mengirimkan Curriculum Vitae, Motivation Letter, dan Recommendation Letter dari supervisor atau dosen. Meskipun di tulisannya program ini diutamakan untuk graduate student dan researcher tapi aku pikir tidak masalah untuk mencobanya karena ini adalah kesempatan yang langka jadi tidak boleh disia-siakan. Akhirnya aku mencoba mendaftar dalam program tersebut.
Sampai akhirnya tiba saat pengumuman peserta yang lolos. Ketika aku membuka website dan email ternyata belum ada pengumuman dan bahkan hingga malam aku coba lagi masih belum ada. Aku pikir mungkin aku memang tidak lolos. Tapi aku masih berharap dan masih berdoa terus. Ternyata baru setelah 3 hari kemudian aku mencoba membuka email lagi dan tanpa disangka-sangka ternyata aku lolos. Alhamdulillah senangnya bukan main saat itu karena impianku akan benar-benar terwujud. Ternyata dari pihak panitia terlambat mengirim kabar yang mungkin karena banyaknya pendaftar. Lebih bersyukurnya lagi di program ini biaya transportasi dan penginapan hotel dibiayai penuh dan diurus oleh panitia sehingga aku sudah tidak perlu lagi mengurus tiket, penginapan, dan lain sebagainya. Peserta hanya tinggal mempersiapakan diri untuk berangkat saja.
Hari Pertama (Selasa, 1 Desember 2015)
Setelah perjalanan dari Indonesia pada 29 November 2015 malam maka tibalah aku di Nagoya pada 30 November 2015 malam dan menginap di Toyoko Inn. Keesokan harinya semua peserta berkumpul terlebih dahulu di lobby hotel. Di sinilah pertama kalinya aku bertemu dengan mahasiswa dan mahasiswi dari negara-negara di Asia. Ada yang dari Thailand, Tiongkok, Taiwan, Malaysia, bahkan ada juga yang dari Nepal. Adapun kampusnya antara lain Mahidol University, Chulalongkorn University, Chiang Mai University, University of Malaya, Universiti Kebangsaan Malaysia, dan lain-lain. Aku memberanikan diri untuk berkomunikasi dengan mereka meskipun dengan bahasa Inggris yang masih berantakan. Tapi untungnya mereka paham dengan apa yang aku katakan. Dari 30 peserta ternyata hanya aku dan kakak angkatanku saja yang masih undergraduate sedangkan yang lain sudah Graduate, Master, dan bahkan Ph.D. Student. Ya, mungkin kami yang paling junior di sini.
Selanjutnya kami menuju National Institute for Fusion Science (NIFS) menggunakan bus dari panitia. Selama perjalanan aku menikmati pemandangan dan merekam pemandangan-pemandangan yang bagus di sana. Aku begitu kagum dengan tata ruang yang ada di Jepang, begitu rapi dan bersih. Semua kendaraan pun begitu tertib dalam lalu lintas. “Ohayo gozaimas”, itu adalah sapaan dalam bahasa Jepang pertama yang aku dengar sesampainya di NIFS. Ucapan itu diucapkan sambil menundukkan kepala. Terlihat orang-orang di Jepang begitu ramah dan sopannya. Setelah itu kami mengikuti pembagian kamar dan kartu peserta. Lalu peserta dipersilahkan untuk ke kamarnya masing-masing.
Pukul 13:20 pm waktu Jepang, dilakukan opening ceremony yang diisi sambutan oleh pihak panitia. Setelah pembukaan, dilanjutkan dengan pengenalan mengenai Department of Fusion Science dari NIFS dan Department of Molecular Science and Functional Molecular Science dari IMS. Kemudian langsung diisi dengan Sesi Perkuliahan (Lecture Session) dari Sensei (sebutan untuk guru/dosen di Jepang) NIFS. Sesi ini berjalan baik dan para peserta pun begitu antusias, terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan.
Hari Kedua (Rabu, 2 Desember 2015)
Masih sama dengan aktivitas sebelumnya melanjutkan sesi kuliah dengan topik yang berbeda. Sedangkan sorenya terdapat sesi yang berbeda, yaitu sesi presentasi poster oleh semua peserta. Semua peserta dengan antusias menjawab pertanyaan dan berdiskusi dengan pengunjung yang mengunjungi stand posternya. Sesi setelah ini lah yang ditunggu-tunggu yaitu sesi convivial party (pesta ramah tamah). Di sini para peserta dan panitia serta dosen-dosen di Sokendai membaur dan bisa mengakrabkan diri sambil berbincang-bincang, mengenal satu sama lain, dan bercanda bersama. Aku belajar mengenai cara makan dan minum orang Jepang. Pernah ketika aku menuangkan minuman ke gelas yang aku letakkan di meja, aku diajari oleh salah seorang Sensei bahwa caranya adalah dengan mengangkat gelas tersebut saat menuangkan minuman. “This is Japanese style”, kata Sensei tersebut. Sekitar pukul 19:00 pm acara ini usai. Para peserta dipersilahkan untuk melanjutkan aktivitasnya masing-masing.
Hari Ketiga (Kamis, 3 Desember 2015)
Berbeda dengan hari biasanya, hari ini selain kuliah di kelas juga diadakan kunjungan ke laboratorium yang ada di NIFS. Kunjungan pertama adalah ke LHD Tour (Experience of Virtual Reality). LHD atau Large Hellical Device merupakan seperangkat alat percobaan yang berfungsi untuk menggerakkan partikel untuk melakukan sbuah penelitian. Ini merupakan alat yang sangat canggih. Seperti pada gambar di bawah ini.
Melihat canggihnya peralatan yang ada di sana aku berharap semoga suatu saat Indonesia bisa memiliki alat yang minimal serupa atau bahkan lebih baik. Karena ini sangat penting untuk mendukung kemajuan IPTEK suatu bangsa. Kunjungan berikutnya adalah ke Experience of Virtual Reality. Di sini terdapat semacam simulasi 3D yang menggambarkan tentang LHD. Dengan simulasi ini kita seperti diajak untuk menyusuri LHD hingga ke detail-detail alatnya. Dan yang terakhir adalah ke Laboratorium Komputasi, lab di sini sudah menggunakan superkomputer dan pengolahan datanya. Hal ini untuk memperoleh akurasi data yang tinggi.
Hari Keempat (Jumat, 4 Desember 2015)
Ini adalah hari terakhir kegiatan Winter School. Kali ini kegiatan dilakukan di Institusi yang berbeda yaitu di Institute of Molucelar Science di Okazaki, Perfektur Aichi. Pukul 7 pagi kami berangkat dari NIFS menuju IMS menggunakan bus. Sesampainya di IMS dan beristirahat sejenak. Waktu beristirahat adalah saat yang paling tepat untuk saling berbincang-bincang dengan teman-teman dari negara lain agar bisa saling tukar informasi dan menjalin relasi tentunya. Kesempatan seperti ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Setelah itu dilanjutkan dengan sesi kuliah yang terakhir dan tour ke lab di sana (UVSOR/Research Center for Computational Science). Ini adalah perangkat dalam penelitian di bidang molekular. Alat ini sangat kompleks namun tentu saja sangat presisi dan akurat dalam perhitungannya. Selesai sudah sesi kuliah dan tour lab pada kegiatan ini. Acara terakhir adalah jalan-jalan ke Sentra pembuatan Miso, salah satu soup khas Jepang. Dan kami dipersilahkan untuk mencicipinya. Rasanya memang benar-benar khas.
Setelah selesai mengunjungi pabrik pembuatan Miso dilanjutkan dengan sesi terakhir yaitu ke tempat oleh-oleh. Setelah puas berbelanja kami pun menuju ke Nagoya, kembali ke Hotel Toyoko Inn untuk menginap karena hari berikutnya para peserta akan pulang ke negara masing-masing. Paginya setelah breakfast aku dan teman-teman dari negara-negara lain berkumpul sejenak untuk yang terakhir kalinya sebelum kami pulang ke negara masing-masing. Kami pun saling bertukar akun facebook dan mereka memberiku beberapa cindera mata sebagai kenang-kenangan. Sangat senang bisa berkenalan dengan mahasiswa-mahasiswi dari berbagai negara bisa memperluas relasi tentunya. Setelah itu kami pun pulang ke negara masing-masing.
Itulah sekelumit cerita pengalamanku selama mengikuti Sokendai Asian Winter School. Semoga menginspirasi teman-teman sekalian dan semoga segera menyusul. Good Luck.