Kontributor: Yuliana Istiyani Penerima beasiswa Master dari Australia Awards Scholarship (AAS) University of Melbourne (Yuliana Is...
Kontributor:
Yuliana Istiyani
Penerima beasiswa Master dari Australia Awards Scholarship (AAS)
University of Melbourne
(Yuliana Istiyani - Awardee AAS untuk intake July 2016)
Saya adalah lulusan dari jurusan pendidikan bahasa Inggris, tapi soal kemampuan bahasa Inggris saya bukan orang yang jago dan tampak menonjol. Hmm itu artinya, punya minat tinggi belajar bahasa Inggris? Iya, itu juga baru terjadi ketika saya berada di semester 3 perkuliahan. Saat itu, saya mendapat satu mata kuliah yang diampu oleh seorang dosen, beliau baru saja pulang dari menyelesaikan studi masternya di Monash University.
Dengan bahasa Inggris yang fasih, beliau menceritakan pengalaman hidup dan belajar di Australia. Cerita-cerita beliau yang inspiratif dan gaya pembelajaran yang sangat menyenangkan membuat saya semangat menjalani mata kuliah itu dan…... ingin sekali punya kesempatan belajar di sana!
Semester depannya, saya dipertemukan dengan dosen lain di jurusan saya yang ternyata adalah lulusan University of Michigan, dengan beasiswa Fulbright dari AMINEF. Tuhan tidak membiarkan mimpi saya luntur. Sederhana saja, hanya dengan mendengarkan cerita dan perspektif beliau tentang banyak hal, sambil menikmati foto-foto indahnya Amerika, pemandangan jalanan bersalju, dan warna-warni musim gugur pepohonan, saya merasa mimpi saya begitu hidup. Saya punya mimpi itu, dan masih menyala hingga saya lulus dan bekerja.
Sewaktu bekerja, saya cukup sering mengikuti info session dari beberapa universitas di luar negeri dan dari berbagai penyedia beasiswa. Beruntung bekerja di bidang kerjasama luar negeri ,di kampus S1 saya dahulu. Saya juga kerap kali datang ke pameran pendidikan. Untuk apply? Tidak selalu, karena saya toh hanya baru sekali mendapat Free Waiver (bebas biaya pendaftaran) untuk mengajukan aplikasi di salah satu universitas di Australia. Lebih banyak mencari informasi dan tidak sengaja bertemu orang yang sama-sama berburu beasiswa.
Rasanya cuma ingin tahu dan ingin selalu berada di antara para go-getters. Kami berbagi, kami belajar, kami saling memberikan semangat satu sama lain. Barangkali saya tidak bisa berjalan sejauh ini jika tidak ada teman seperjalanan. Teman seperjalanan, apa maksudnya? Siapapun yang punya tujuan yang sama, akan jadi teman seperjalanan. Saya bertemu dengan banyak orang yang punya semangat dan keinginan yang sama, bahkan sekarang tidak sedikit dari mereka yang telah lebih dulu berangkat untuk menimba ilmu ke luar negeri.Dari situlah saya memiliki banyak informasi kesempatan belajar ke luar negeri. Saya mulai ‘kepo’ dan browsing sendiri, lalu menghabiskan banyak waktu menelusuri website-website universitas. Suatu kali, pernah saya masuk ke suatu laman informasi bagi pelajar internasional dan menemukan salah satu syarat mendaftar, yaitu IELTS dengan overall band 7.0! Jangankan skor dibawahnya, tes IELTS pun saya belum pernah!
Lama-lama saya berfikir, bagaimana mungkin saya ingin memanen buah apel padahal menanam pohonnya saja belum? Bagaimana mungkin saya punya mimpi melanjutkan S2 di luar negeri padahal memenuhi syaratnya saja belum. Pencarian informasi mengenai IELTS pun dimulai, materi-materi perlahan saya kumpulkan dan mulailah belajar secara otodidak.
Listening 8,5
Reading 8,0
Speaking 6,5
Writing 6,5
Banyak yang bilang kalau IELTS itu sulit, susah dipelajari, dan banyak lagi keluhan lainnya. Bagi saya mudah? Tidak juga, saya pun juga mengalami kesulitan yang sama, saya terlanjur lebih familiar dengan soal-soal TOEFL yang punya pola dan jawabannya jelas tersurat.
Lalu apa yang saya lakukan? Saya (hanya) mempersiapkannya. Saya belajar dari sumber manapun. Buku, website, video tutorial, podcast, juga belajar dengan teman-teman saya yang native speakers. Saya mencoba berlatih agar soal-soal IELTS terasa familiar. Ya, kebiasaan sangan penting kan? Kalau sudah terbiasa, pasti jadi lebih mudah. Lagi nyapu, misal, atau melakukan hal lain yang tidak butuh fokus yang terpusat, bisa sambil mendengarkan podcast dari BBC untuk meningkatkan kemampuan listening kita.
Walaupun sudah banyak latihan, IELTS test taker bisa saja gugup karena tetap ada jenis soal yang mungkin belum pernah dijumpai. Untuk listening, bisa jadi variasi format soal yang kita terima berbeda dengan yang sudah kita pelajari. Belum lagi dengan aksen bahasa Inggris yang lebih variatif di IELTS. Kalau saya terbiasa dengan listening TOEFL yang American dan enggan belajar aksen lain, bisa saja kata kunci yang sebenarnya saya tahu tapi terdengar berbeda justru akan membuat saya gugup dan tidak memahami apa yang seharusnya saya tuliskan di answersheet.
Untuk format soal dalam reading, hal yang paling menantang menurut saya adalah vocabulary dengan low frequency word. Ada beberapa kata-kata yang menjadi istilah atau jargon yang digunakan di suatu field tertentu, yang jarang kita tahu artinya. Nah bagaimana solusinya? Perbanyak membaca, perbanyak latihan. Klise tampaknya, tapi “Practice always makes perfect!”
Dalam writing dan speaking, format tesnya akan tetap sama namun tantangannya adalah topik yang digunakan bisa sangat bervariasi dan kita bisa jadi belum terlatih untuk menulis atau berbicara mengenai topik tersebut. Lagi-lagi, yang bisa dilakukan adalah belajar dan terus berlatih.
Kalau sudah mempersiapkan diri dan belajar seoptimal mungkin, yang selanjutnya dilakukan adalah percaya bahwa kita mampu berbuat yang terbaik di tes IELTS. BELIEVE IN YOURSELF. Tidak hanya dalam hal mengikuti tes, tapi dalam semua hal. Terutama dalam hal mengejar mimpi-mimpi kita. Entah ada atau tidak ada yang mendukung, pasti kita selalu semangat mengejar apa yang kita inginkan. Go grab your future!
________________________________________________________________
IELTS (International English Language Testing System) menjadi tes kemampuan bahasa Inggris yang paling banyak digunakan untuk pendaftaran beasiswa dan kuliah di luar negeri. Tidak hanya Inggris, Australia, dan New Zealand, sekarang IELTS juga dijadikan standar kemampuan bahasa Inggris di Amerika, Kanada, dan negara-negara lainnya yang membuka program kuliah bagi mahasiswa internasional. Bedanya dengan TOEFL, IELTS lebih acceptable dan lebih komprehensif dalam mengukur kemahiran bahasa Inggris seseorang.
Tapi, banyak yang bilang kalau belajar IELTS susah. Nggak hanya lebih susah, tes IELTS ini juga harus dilakoni dengan biaya yang tidak sedikit: hampir 3 jutaan! Buat kebanyakan orang, ini jadi tantangan yang berat untuk menggapai impiannya. Kalau sekali gagal, bisa rugi hingga jutaan rupiah karena itu artinya harus ambil tes lagi. Semua persyaratan melanjutkan studi kamu sudah beres, tapi harus tertunda gara-gara belum dapat nilai IELTS yang diinginkan? A BIG NO NO!
Nah, kalau kamu lagi butuh sertifikat IELTS dengan band 7.0, ingin belajar IELTS tapi biaya kursusnya mahal, ingin menguasai materi IELTS dengan cepat dan juga tepat, atau penasaran dengan strategi spesifik mengerjakan tes IELTS?
Dengan Paket IELTS Killer ini, kamu bisa:
- Dapat panduan super lengkap untuk raih skor IELTS 7.0 bahkan lebih!
- Menghemat biaya kursus sampai jutaan rupiah. Sudah sering dengar kan kalau yang mau tes IELTS diarahkan buat ambil IELTS Preparation yang biayanya luar biasa mahal? IELTS KILLER adalah solusi, tidak usah kursus dengan biaya yang menguras tabungan, kamu cukup baca buku ini dan dapatkan skor 7.0!
- IELTS 7.0? Jalan kamu buat kuliah ke luar negeri bakal semulus jalan tol. Kamu tinggal pilih beasiswa macam apapun, universitas apapun, di negara manapun, pasti diterima
- Kalau sudah punya skor IELTS 7.0, kemampuan bahasa Inggrismu LEBIH DIAKUI dimanapun. Bukan hanya untuk kuliah di luar negeri, tapi juga untuk melamar pekerjaan. Perusahaan –perusahaan multi nasional pasti LEBIH tertarik pada kandidat yang memiliki kemampuan bahasa Inggris mumpuni
Apa sih isi IELTS Killer ini?
Paket IELTS KILLER ini terdiri dari buku setebal 300+ halaman yang berisi workbook dan panduan IELTS serta DVD Tutorial IELTS dengan durasi 20 jam lebih.
Kamu akan mendapat bocoran sekaligus tips dan trik detail mengenai Listening, Reading, Speaking, dan Writing Test dalam IELTS. Ada banyak cerita juga dari pengalaman IELTS test takers yang sudah berhasil menaklukkan IELTS dengan skor 7.0 – 8.5 lho! WOW!
Siapa dibalik IELTS KILLER?
IELTS Killer ditulis oleh tim Inspira Research Center. Inspira Research Center sudah memiliki pengalaman menghasilkan buku-buku di bidang pendidikan, seperti JKLN (Jurus Kuliah ke luar Negeri), Kunci Inggris, dan TOEFL KILLER.
IELTS KILLER awalnya lahir dari banyak permintaan dan dukungan dari pembaca, terutama setelah membaca paket TOEFL KILLER. Karena banyak peminat, maka Inspira menyusun paket panduan belajar IELTS yang lengkap dan mudah dipahami. Inspira telah melakukan berbagai riset dan wawancara mendalam untuk merumuskan buku panduan menaklukkan tes IELTS ini. Tak cukup sampai disitu, Inspira juga bekerjasama dengan pengajar bahasa Inggris dan juga IELTS test takers yang sudah TERBUKTI berpengalaman mendapatkan skor IELTS yang tinggi.
Berapa harganya?
Sebentar, kenapa kamu harus beli buku ini?
- Karena kamu nggak mau kehilangan uang jutaan rupiah cuma buat bolak balik kursus IELTS. Tabungan udah habis sebelum kamu bisa ambil tes IELTS. Nah!
- Karena kamu nggak mau resiko beli buku IELTS yang abal-abal. Bukunya harga juta-juta, tapi belum tentu bagus kualitasnya
- Karena kamu nggak mau rugi usia ambil tes IELTS berkali-kali seumur hidup
HANYA dengan Rp 157.000,00, peluangmu untuk dapatkan skor 7.0 akan meningkat berkali-kali lipat!
Untuk pemesanan tanggal 5-7 Desember 2016, akan langsung mendapatkan BONUS-BONUS berikut :
Yuliana Istiyani
Penerima beasiswa Master dari Australia Awards Scholarship (AAS)
University of Melbourne
(Yuliana Istiyani - Awardee AAS untuk intake July 2016)
Dengan bahasa Inggris yang fasih, beliau menceritakan pengalaman hidup dan belajar di Australia. Cerita-cerita beliau yang inspiratif dan gaya pembelajaran yang sangat menyenangkan membuat saya semangat menjalani mata kuliah itu dan…... ingin sekali punya kesempatan belajar di sana!
Semester depannya, saya dipertemukan dengan dosen lain di jurusan saya yang ternyata adalah lulusan University of Michigan, dengan beasiswa Fulbright dari AMINEF. Tuhan tidak membiarkan mimpi saya luntur. Sederhana saja, hanya dengan mendengarkan cerita dan perspektif beliau tentang banyak hal, sambil menikmati foto-foto indahnya Amerika, pemandangan jalanan bersalju, dan warna-warni musim gugur pepohonan, saya merasa mimpi saya begitu hidup. Saya punya mimpi itu, dan masih menyala hingga saya lulus dan bekerja.
Kesempatan ada di depan mata, tapi….
Sewaktu bekerja, saya cukup sering mengikuti info session dari beberapa universitas di luar negeri dan dari berbagai penyedia beasiswa. Beruntung bekerja di bidang kerjasama luar negeri ,di kampus S1 saya dahulu. Saya juga kerap kali datang ke pameran pendidikan. Untuk apply? Tidak selalu, karena saya toh hanya baru sekali mendapat Free Waiver (bebas biaya pendaftaran) untuk mengajukan aplikasi di salah satu universitas di Australia. Lebih banyak mencari informasi dan tidak sengaja bertemu orang yang sama-sama berburu beasiswa.
(Yuliana bersama teman-temannya di event Global Culture Festival)
Lama-lama saya berfikir, bagaimana mungkin saya ingin memanen buah apel padahal menanam pohonnya saja belum? Bagaimana mungkin saya punya mimpi melanjutkan S2 di luar negeri padahal memenuhi syaratnya saja belum. Pencarian informasi mengenai IELTS pun dimulai, materi-materi perlahan saya kumpulkan dan mulailah belajar secara otodidak.
IELTS certificate has been unlocked!
Saya mengambil tes IELTS 2 kali dengan overall score yang sama: 7,5. Ada band yang berbeda di dua skill, tapi karena IELTS menggunakan sistem penilaian rerata, skor yang muncul sama. Tes IELTS terakhir yang saya ikuti kemarin sebenarnya adalah salah satu syarat dalam beasiswa AAS.Listening 8,5
Reading 8,0
Speaking 6,5
Writing 6,5
Banyak yang bilang kalau IELTS itu sulit, susah dipelajari, dan banyak lagi keluhan lainnya. Bagi saya mudah? Tidak juga, saya pun juga mengalami kesulitan yang sama, saya terlanjur lebih familiar dengan soal-soal TOEFL yang punya pola dan jawabannya jelas tersurat.
Lalu apa yang saya lakukan? Saya (hanya) mempersiapkannya. Saya belajar dari sumber manapun. Buku, website, video tutorial, podcast, juga belajar dengan teman-teman saya yang native speakers. Saya mencoba berlatih agar soal-soal IELTS terasa familiar. Ya, kebiasaan sangan penting kan? Kalau sudah terbiasa, pasti jadi lebih mudah. Lagi nyapu, misal, atau melakukan hal lain yang tidak butuh fokus yang terpusat, bisa sambil mendengarkan podcast dari BBC untuk meningkatkan kemampuan listening kita.
Walaupun sudah banyak latihan, IELTS test taker bisa saja gugup karena tetap ada jenis soal yang mungkin belum pernah dijumpai. Untuk listening, bisa jadi variasi format soal yang kita terima berbeda dengan yang sudah kita pelajari. Belum lagi dengan aksen bahasa Inggris yang lebih variatif di IELTS. Kalau saya terbiasa dengan listening TOEFL yang American dan enggan belajar aksen lain, bisa saja kata kunci yang sebenarnya saya tahu tapi terdengar berbeda justru akan membuat saya gugup dan tidak memahami apa yang seharusnya saya tuliskan di answersheet.
Untuk format soal dalam reading, hal yang paling menantang menurut saya adalah vocabulary dengan low frequency word. Ada beberapa kata-kata yang menjadi istilah atau jargon yang digunakan di suatu field tertentu, yang jarang kita tahu artinya. Nah bagaimana solusinya? Perbanyak membaca, perbanyak latihan. Klise tampaknya, tapi “Practice always makes perfect!”
Dalam writing dan speaking, format tesnya akan tetap sama namun tantangannya adalah topik yang digunakan bisa sangat bervariasi dan kita bisa jadi belum terlatih untuk menulis atau berbicara mengenai topik tersebut. Lagi-lagi, yang bisa dilakukan adalah belajar dan terus berlatih.
Kalau sudah mempersiapkan diri dan belajar seoptimal mungkin, yang selanjutnya dilakukan adalah percaya bahwa kita mampu berbuat yang terbaik di tes IELTS. BELIEVE IN YOURSELF. Tidak hanya dalam hal mengikuti tes, tapi dalam semua hal. Terutama dalam hal mengejar mimpi-mimpi kita. Entah ada atau tidak ada yang mendukung, pasti kita selalu semangat mengejar apa yang kita inginkan. Go grab your future!
________________________________________________________________
IELTS (International English Language Testing System) menjadi tes kemampuan bahasa Inggris yang paling banyak digunakan untuk pendaftaran beasiswa dan kuliah di luar negeri. Tidak hanya Inggris, Australia, dan New Zealand, sekarang IELTS juga dijadikan standar kemampuan bahasa Inggris di Amerika, Kanada, dan negara-negara lainnya yang membuka program kuliah bagi mahasiswa internasional. Bedanya dengan TOEFL, IELTS lebih acceptable dan lebih komprehensif dalam mengukur kemahiran bahasa Inggris seseorang.
Tapi, banyak yang bilang kalau belajar IELTS susah. Nggak hanya lebih susah, tes IELTS ini juga harus dilakoni dengan biaya yang tidak sedikit: hampir 3 jutaan! Buat kebanyakan orang, ini jadi tantangan yang berat untuk menggapai impiannya. Kalau sekali gagal, bisa rugi hingga jutaan rupiah karena itu artinya harus ambil tes lagi. Semua persyaratan melanjutkan studi kamu sudah beres, tapi harus tertunda gara-gara belum dapat nilai IELTS yang diinginkan? A BIG NO NO!
Nah, kalau kamu lagi butuh sertifikat IELTS dengan band 7.0, ingin belajar IELTS tapi biaya kursusnya mahal, ingin menguasai materi IELTS dengan cepat dan juga tepat, atau penasaran dengan strategi spesifik mengerjakan tes IELTS?
Ini yang sebenarnya kamu BUTUHKAN
Dengan Paket IELTS Killer ini, kamu bisa:
- Dapat panduan super lengkap untuk raih skor IELTS 7.0 bahkan lebih!
- Menghemat biaya kursus sampai jutaan rupiah. Sudah sering dengar kan kalau yang mau tes IELTS diarahkan buat ambil IELTS Preparation yang biayanya luar biasa mahal? IELTS KILLER adalah solusi, tidak usah kursus dengan biaya yang menguras tabungan, kamu cukup baca buku ini dan dapatkan skor 7.0!
- IELTS 7.0? Jalan kamu buat kuliah ke luar negeri bakal semulus jalan tol. Kamu tinggal pilih beasiswa macam apapun, universitas apapun, di negara manapun, pasti diterima
- Kalau sudah punya skor IELTS 7.0, kemampuan bahasa Inggrismu LEBIH DIAKUI dimanapun. Bukan hanya untuk kuliah di luar negeri, tapi juga untuk melamar pekerjaan. Perusahaan –perusahaan multi nasional pasti LEBIH tertarik pada kandidat yang memiliki kemampuan bahasa Inggris mumpuni
Apa sih isi IELTS Killer ini?
Paket IELTS KILLER ini terdiri dari buku setebal 300+ halaman yang berisi workbook dan panduan IELTS serta DVD Tutorial IELTS dengan durasi 20 jam lebih.
Kamu akan mendapat bocoran sekaligus tips dan trik detail mengenai Listening, Reading, Speaking, dan Writing Test dalam IELTS. Ada banyak cerita juga dari pengalaman IELTS test takers yang sudah berhasil menaklukkan IELTS dengan skor 7.0 – 8.5 lho! WOW!
Siapa dibalik IELTS KILLER?
IELTS Killer ditulis oleh tim Inspira Research Center. Inspira Research Center sudah memiliki pengalaman menghasilkan buku-buku di bidang pendidikan, seperti JKLN (Jurus Kuliah ke luar Negeri), Kunci Inggris, dan TOEFL KILLER.
IELTS KILLER awalnya lahir dari banyak permintaan dan dukungan dari pembaca, terutama setelah membaca paket TOEFL KILLER. Karena banyak peminat, maka Inspira menyusun paket panduan belajar IELTS yang lengkap dan mudah dipahami. Inspira telah melakukan berbagai riset dan wawancara mendalam untuk merumuskan buku panduan menaklukkan tes IELTS ini. Tak cukup sampai disitu, Inspira juga bekerjasama dengan pengajar bahasa Inggris dan juga IELTS test takers yang sudah TERBUKTI berpengalaman mendapatkan skor IELTS yang tinggi.
Berapa harganya?
Sebentar, kenapa kamu harus beli buku ini?
- Karena kamu nggak mau kehilangan uang jutaan rupiah cuma buat bolak balik kursus IELTS. Tabungan udah habis sebelum kamu bisa ambil tes IELTS. Nah!
- Karena kamu nggak mau resiko beli buku IELTS yang abal-abal. Bukunya harga juta-juta, tapi belum tentu bagus kualitasnya
- Karena kamu nggak mau rugi usia ambil tes IELTS berkali-kali seumur hidup
HANYA dengan Rp 157.000,00, peluangmu untuk dapatkan skor 7.0 akan meningkat berkali-kali lipat!
Untuk pemesanan tanggal 5-7 Desember 2016, akan langsung mendapatkan BONUS-BONUS berikut :
1. Buku " Jurus Bikin Motivation
Letter Pasti Tembus Beasiswa Luar Negeri" senilai Rp 89.000,00
2. Buku " Jurus Rahasia Lolos Wawancara Beasiswa Luar Negeri " senilai Rp 87.000,00
3. Kalender Inspira Book 2017 senilai Rp 19.000,00
4. Poster Check List Persiapan Kuliah ke Luar Negeri senilai Rp 17.000,00
5. Gratis Ongkir ke Seluruh Indonesia senilai Rp 50.000,00
2. Buku " Jurus Rahasia Lolos Wawancara Beasiswa Luar Negeri " senilai Rp 87.000,00
3. Kalender Inspira Book 2017 senilai Rp 19.000,00
4. Poster Check List Persiapan Kuliah ke Luar Negeri senilai Rp 17.000,00
5. Gratis Ongkir ke Seluruh Indonesia senilai Rp 50.000,00
Total BONUS yang akan kamu dapatkan adalah senilai Rp 262.000,00
!!!
Bagaimana Cara Pemesanannya?
Segera kontak HP atau LINE di bawah jika kamu ingin memesan atau bertanya lebih jauh mengenai IELTS KILLER dengan Customer Service kami.
HP. 0823-0016-6669 (Telepon/SMS/WhatsApp)
LINE @inspirabook
official.inspirabook@gmail.com/ www.kuliahabroad.com
Jalan Langenarjan Lor no. 12 Yogyakarta
Telp. (0274) 411862