Menumbuhkan prinsip dan motivasi yang kuat dalam diri sendiri itu memang tidak mudah, tapi semua orang bisa melakukannya. Ketika kamu memutu...
Menumbuhkan prinsip dan motivasi yang kuat dalam diri sendiri itu memang tidak mudah, tapi semua orang bisa melakukannya. Ketika kamu memutuskan untuk kuliah ke luar negeri maka kamu harus menumbuhkan dua hal tersebut dalam diri kamu. Prinsip yang kuat akan membuatmu lebih kuat, tidak modah goyah, dan fokus pada apa yang kamu tuju. Sedangkan motivasi adalah untuk mendorong akan prinsip yang sudah susah payah kamu tumbuhkan dan kamu pegang tetap pada tempatnya.
Nah, di bawah ini ada seorang wanita yang berhasil menumbuhkan prinsip dan motivasi pada dirinya sehingga mampu mewujudkan apa yang menjadi mimpinya. Silakan simak kisahnya di bawah ini!
Assalamualaikum sobat berkuliah.com, perkenalkan nama saya Maulidatul Hifdhiyah, saat ini saya sedang kuliah di Universitas Al-Azhar, Mesir Jurusan Tafsir.
Sedikit cerita masuk Al-Azhar
Bisa dikatakan, saya bukanlah ‘maba betulan’ di Al-Azhar. Ketika tiba di Mesir, saya tidak langsung masuk kuliah. Saat itu, saya sempat masuk bangku SMA Al-Azhar selama satu tahun. Untuk registrasi yang biasa kami sebut ijroat, diperlukan paspor asli dan foto copy; ijazah asli dan foto copy; formulir pendaftaran yang diambil di bagian administrasi kampus serta pas foto 2 lembar. Saat ini, pengurusan mahasiswa baru Al-Azhar menjadi tanggung jawab broker yang bersangkutan.
Istimewanya Mesir
Buat saya, Mesir itu sangat istimewa karena di sanalah ilmu berkembang dengan pesat dan bahkan menjadi kiblat keilmuan Islam saat ini. Di Mesir, saya menemui dan belajar langsung dengan ulama-ulama besar dengan kapasitas keilmuan yang sama sekali tidak perlu diragukan.
Hal lain yang membuat Mesir tampak memesona adalah jejak sejarah yang ditinggalkan. Ya, setiap jengkal langkah di Mesir adalah sejarah. Masjid-masjid dengan arsitektur menawan, bangunan bersejarah dan tempat-tempat eksotis lainnya tak bisa dipungkiri adalah daya tarik terkuat Mesir setelah Al-Azhar. Belum lagi, makam-makam ulama besar yang dimakamkan di sana, seperti Imam Syafi’i, Ibnu Hajar dan Imam Suyuthi.
Buat saya pribadi, hal-hal tersebut merupakan obat dan hiburan terbaik ketika merasa jenuh dan homesick.
Tentang Sistem Pembelajaran
Ya, sistem pembelajaran di Mesir sangat berbeda dengan Indonesia. Di Mesir, tidak ada kewajiban untuk hadir di kelas, absen dan sebagainya. Sehingga, kami sendiri yang mengharuskan untuk hadir di kelas atau menuntut ilmu dari sumber lainnya, seperti talaqqi (belajar face to face dengan syekh di masjid), diskusi bersama teman dan lainnya.
Untuk istilah perkuliahan, ada jayyid – baik, jayyid jiddan – baik sekali (B), mumtaz – cumlaude, yang merupakan istilah penilaian. Untuk istilah lain, menyesuaikan dengan dialek masyrakat setempat.
Sistem penilaian dalam kegiatan belajar di sana, diambil dari nilai ujian tiap semester.
Tentang Beasiswa
Untuk beasiswa, biasanya diajukan setelah hasil ujian keluar. Di sini, banyak sekali lembaga yang menyediakan beasiswa bagi pelajar asing, dengan syarat nilai minimal jayyid.
Keunikan Bahasa Arab
Lebih tepatnya, bukan tentang banyaknya jenis bahasa Arab yang ada, namun tentang dialek sehari-hari masyarakat Mesir (amiyah) yang berbeda dengan bahasa Arab yang dipelajari di Indonesia. Dengan demikian, bahasa Arab fusha (bahasa formal), tetap harus menjadi prioritas untuk dipelajari, sebab ia merupakan sarana komunikasi utama untuk belajar di sini.
Untuk lembaga pengajaran Bahasa Arab secara khusus, saya kurang tahu. Saya kira pengajaran bahasa Arab di Ponpes Indonesia sudah cukup untuk dijadikan bekal dasar belajar di sana. Ditambah kemampuan membaca kitab klasik tentu akan semakin baik, karena hal ini sangat mendukung aktifitas belajar di sini.
Saat tiba di Mesir
Ya, mahasiswa Indonesia yang baru datang ke Mesir diwajibkan melapor ke kantor konsuler. Prosedurnya cukup mudah, yaitu membawa paspor asli dan mengisi form yang disediakn di konsuler.
Sosial Mahasiswa
Ya, dengan mahasiswa asing, mahasiwa Mesir dan masyarakat setempat, sebaiknya selalu besikap waspada. Selain itu, ketika bergaul dengan mereka, ada baiknya juga sambil mempelajari istilah-istilah yang lazim digunakan untuk membantu mempermudah berkomunikasi.
Akomodasi
Untuk tempat tinggal, ada beberapa tempat yang seringkali dijadikan alternative oleh mahasiswa Indonesia di Mesir (Masisir), seperti Hay Asyir, Hay Tamin dan Darrsah. Di Hay Asyir dan Hay Tamin misalnya. Di kedua daerah ini, banyak rumah makan Indonesia, sekretariat organisasi mahasiswa dan kantor konsuler. Adapun Darrasah, merupakan daerah favorit bagi mahasiswa yang lebih focus pada kegiatan kuliah dan talaqqi.
Transportasi
Transportasi yang paling jamak digunakan di sini adalah bus, yang beroperasi sepanjang hari dengan tariff yang amat terjangkau, sekitar 1-3 Le (setara Rp. 2000-5000). Untuk menanti kendaraan, banyak terdapat terminal dan stasiun pemberhentian (mahattah) di sepanjang trayek.
Mengambil kiriman uang
Kalau untuk mengambil kiriman, cukup pergi ke ATM terdekat. Prosedur pengambilan laiknya ATM di Indonesia.
Musim/Cuaca
Kalau dibilang ekstrem, saya kira puncak musim panas ataupun musim dingin sama-sama berbahaya. Biasaya sih, kalau cuaca sedang ekstrem, lebih memilih untuk tidak keluar rumah.
Motivasi dan Tips
Buat saya, kuliah kapan pun dan di mana pun sama saja. Semua tergantung pada niat dan motivasi pribadi masing-masing. Kedua hal ini merupakan pondasi dalam belajar sekaligus alarm diri sendiri ketika mulai kehilangan kendali. Selain itu, prinsip juga punya peran penting.
Bagi saya, hidup di perantauan itu tentang motivasi dan prinsip yang harus selalu berjalan beriringan. Jangan sampai niat dan motivasi yang sudah benar, tiba-tiba berantakan hanya karena kita tidak berdiri di atas prinsip yang telah ditetapkan sendiri. Wallahu a’lam.
Nah, di bawah ini ada seorang wanita yang berhasil menumbuhkan prinsip dan motivasi pada dirinya sehingga mampu mewujudkan apa yang menjadi mimpinya. Silakan simak kisahnya di bawah ini!
Assalamualaikum sobat berkuliah.com, perkenalkan nama saya Maulidatul Hifdhiyah, saat ini saya sedang kuliah di Universitas Al-Azhar, Mesir Jurusan Tafsir.
Sedikit cerita masuk Al-Azhar
Bisa dikatakan, saya bukanlah ‘maba betulan’ di Al-Azhar. Ketika tiba di Mesir, saya tidak langsung masuk kuliah. Saat itu, saya sempat masuk bangku SMA Al-Azhar selama satu tahun. Untuk registrasi yang biasa kami sebut ijroat, diperlukan paspor asli dan foto copy; ijazah asli dan foto copy; formulir pendaftaran yang diambil di bagian administrasi kampus serta pas foto 2 lembar. Saat ini, pengurusan mahasiswa baru Al-Azhar menjadi tanggung jawab broker yang bersangkutan.
Istimewanya Mesir
Buat saya, Mesir itu sangat istimewa karena di sanalah ilmu berkembang dengan pesat dan bahkan menjadi kiblat keilmuan Islam saat ini. Di Mesir, saya menemui dan belajar langsung dengan ulama-ulama besar dengan kapasitas keilmuan yang sama sekali tidak perlu diragukan.
Hal lain yang membuat Mesir tampak memesona adalah jejak sejarah yang ditinggalkan. Ya, setiap jengkal langkah di Mesir adalah sejarah. Masjid-masjid dengan arsitektur menawan, bangunan bersejarah dan tempat-tempat eksotis lainnya tak bisa dipungkiri adalah daya tarik terkuat Mesir setelah Al-Azhar. Belum lagi, makam-makam ulama besar yang dimakamkan di sana, seperti Imam Syafi’i, Ibnu Hajar dan Imam Suyuthi.
Buat saya pribadi, hal-hal tersebut merupakan obat dan hiburan terbaik ketika merasa jenuh dan homesick.
Tentang Sistem Pembelajaran
Ya, sistem pembelajaran di Mesir sangat berbeda dengan Indonesia. Di Mesir, tidak ada kewajiban untuk hadir di kelas, absen dan sebagainya. Sehingga, kami sendiri yang mengharuskan untuk hadir di kelas atau menuntut ilmu dari sumber lainnya, seperti talaqqi (belajar face to face dengan syekh di masjid), diskusi bersama teman dan lainnya.
Untuk istilah perkuliahan, ada jayyid – baik, jayyid jiddan – baik sekali (B), mumtaz – cumlaude, yang merupakan istilah penilaian. Untuk istilah lain, menyesuaikan dengan dialek masyrakat setempat.
Sistem penilaian dalam kegiatan belajar di sana, diambil dari nilai ujian tiap semester.
Tentang Beasiswa
Untuk beasiswa, biasanya diajukan setelah hasil ujian keluar. Di sini, banyak sekali lembaga yang menyediakan beasiswa bagi pelajar asing, dengan syarat nilai minimal jayyid.
Keunikan Bahasa Arab
Lebih tepatnya, bukan tentang banyaknya jenis bahasa Arab yang ada, namun tentang dialek sehari-hari masyarakat Mesir (amiyah) yang berbeda dengan bahasa Arab yang dipelajari di Indonesia. Dengan demikian, bahasa Arab fusha (bahasa formal), tetap harus menjadi prioritas untuk dipelajari, sebab ia merupakan sarana komunikasi utama untuk belajar di sini.
Untuk lembaga pengajaran Bahasa Arab secara khusus, saya kurang tahu. Saya kira pengajaran bahasa Arab di Ponpes Indonesia sudah cukup untuk dijadikan bekal dasar belajar di sana. Ditambah kemampuan membaca kitab klasik tentu akan semakin baik, karena hal ini sangat mendukung aktifitas belajar di sini.
Saat tiba di Mesir
Ya, mahasiswa Indonesia yang baru datang ke Mesir diwajibkan melapor ke kantor konsuler. Prosedurnya cukup mudah, yaitu membawa paspor asli dan mengisi form yang disediakn di konsuler.
Sosial Mahasiswa
Ya, dengan mahasiswa asing, mahasiwa Mesir dan masyarakat setempat, sebaiknya selalu besikap waspada. Selain itu, ketika bergaul dengan mereka, ada baiknya juga sambil mempelajari istilah-istilah yang lazim digunakan untuk membantu mempermudah berkomunikasi.
Akomodasi
Untuk tempat tinggal, ada beberapa tempat yang seringkali dijadikan alternative oleh mahasiswa Indonesia di Mesir (Masisir), seperti Hay Asyir, Hay Tamin dan Darrsah. Di Hay Asyir dan Hay Tamin misalnya. Di kedua daerah ini, banyak rumah makan Indonesia, sekretariat organisasi mahasiswa dan kantor konsuler. Adapun Darrasah, merupakan daerah favorit bagi mahasiswa yang lebih focus pada kegiatan kuliah dan talaqqi.
Transportasi
Transportasi yang paling jamak digunakan di sini adalah bus, yang beroperasi sepanjang hari dengan tariff yang amat terjangkau, sekitar 1-3 Le (setara Rp. 2000-5000). Untuk menanti kendaraan, banyak terdapat terminal dan stasiun pemberhentian (mahattah) di sepanjang trayek.
Mengambil kiriman uang
Kalau untuk mengambil kiriman, cukup pergi ke ATM terdekat. Prosedur pengambilan laiknya ATM di Indonesia.
Musim/Cuaca
Kalau dibilang ekstrem, saya kira puncak musim panas ataupun musim dingin sama-sama berbahaya. Biasaya sih, kalau cuaca sedang ekstrem, lebih memilih untuk tidak keluar rumah.
Motivasi dan Tips
Buat saya, kuliah kapan pun dan di mana pun sama saja. Semua tergantung pada niat dan motivasi pribadi masing-masing. Kedua hal ini merupakan pondasi dalam belajar sekaligus alarm diri sendiri ketika mulai kehilangan kendali. Selain itu, prinsip juga punya peran penting.
Bagi saya, hidup di perantauan itu tentang motivasi dan prinsip yang harus selalu berjalan beriringan. Jangan sampai niat dan motivasi yang sudah benar, tiba-tiba berantakan hanya karena kita tidak berdiri di atas prinsip yang telah ditetapkan sendiri. Wallahu a’lam.