Artikel ini diperuntukkan teman-teman yang masih galau untuk kuliah ke luar negeri, terlebih galau “Mau kerja apa atau Mau jadi apa aku nan...
Artikel ini diperuntukkan teman-teman yang masih galau untuk kuliah ke luar negeri, terlebih galau “Mau kerja apa atau Mau jadi apa aku nanti setelah lulus?”
Saat ini pikiranmu sedang penuh dengan ekspektasi-ekspektasi besar dan hatimu sedang dihadapkan dengan baerbagai macam hal yang harus kamu pilih. Sudah sejak lama kamu selalu dicekoki dengan mimpi kuliah ke luar negeri, dijejali dengan kalimat bahwa kuliah ke luar negeri itu mudah, banyak beasiswa yang bisa kamu dapatkan, kuliah ke luar negeri itu membuat pengalamanmu makin bertambah, kuliah ke luar negeri itu membuatmu memiliki banyak relasi internasional, memiliki spesifikasi diri tingkat internasional, kuliah ke luar negeri memperbesar peluangmu untuk berkiprah di dunia internasional, dan nyatanya semua itu benar.
“Iya itu semua bener, sekarang otakku udah banyak banget pikiran tentang kuliah ke luar negeri, tapi ada satu hal yang masih mengganjal!”
Nah mungkin sekarang kamu sedang memikirkan sebuah hal penting dan mungkin itu sama dengan apa yang berkuliah pikirkan. Selain kamu berpikir untuk cepat merealisasikan mimpimu untuk kuliah ke luar negeri, namun hal itu diikuti dengan kalimat pertanyaan untuk diri sendiri ,
“Jika aku nanti lulus dan pulang, apa yang akan aku lakukan?” Tenang dulu, santai, sabar, tarik napas panjang, lalu keluarkan.
Ok, sekarang kita anggap kalau kamu sudah berhasil menyelesaikan studimu di luar negeri, misalnya S1, S2, atau S3. Setelah lulus, pasti kamu memiliki banyak sekali ilmu dan pengalaman kerja di luar negeri jadi dari segi itu kamu sudah luar biasa. Eh…mungkin ada beberapa dari kamu yang fokus kuliah dan belum memiliki pengalaman kerja. Aduh, mungkin ini agak disayangkan sih, tapi nggak papa juga karena kamu fokus pada tujuan utama “KULIAH”.
Selain itu kamu juga telah memiliki mental pejuang yang sudah teruji. Karena banyak orang paham, bahwa ketika kuliah di luar negeri maka akan menghadapi banyak tantangan dan persaingan yang membuatmu untuk selalu “KAIZEN” pada diri sendiri.
Ketika kamu sudah memiliki keahlian yang berbeda dengan orang lain dan sudah sesuai dengan dunia kerja global, maka pastilah kamu ingin sekali menemui berbagai tantangan menarik, termasuk dalam dunia kerja. Di atas sudah ada penyampaian tentang relasi internasional, peluang berkiprah di dunia internasional, dan spesifikasi internasional. Untuk kamu lulusan luar negeri, ada banyak sekali pilihan karir internasional yang bisa kamu jadikan sebuah pekerjaan. Silakan simak di bawah ini:
1. Translator Bahasa Asing
Buat kamu yang memiliki minat dalam bahasa asing pasti pekerjaan ini cukup membuatmu tertarik, terlebih lagi kamu kuliah pada jurusan bahasa tertentu. Misalnya kamu adalah seorang lulusan Sastra Perancis di salah satu universitas di Perancis. Maka kamu bisa menjadi seorang translator bahasa Perancis. Tentunya menjadi seorang translator pada bidang bahasa yang sudah dikuasai akan terasa lebih mudah. Terlebih lagi sebelumnya kamu juga sudah berpengalaman hidup di Perancis dan bersinggungan dengan bahasa Perancis setiap saat.
Ini berlaku juga untuk bahasa asing lainnya. Seorang ahli bahasa Perancis biasanya juga menguasai bahasa Inggris. Dengan begitu kamu sudah bisa menjadi translator dua bahasa asing. Mungkin sudah banyak yang memilih bekerja sebagai translator bahasa asing, namun apa salahnya jika kamu mencobanya dan menuangkan sedikit hal berbeda. Misalnya, selain membuka jasa penerjemah, kamu juga membuka Kursus Bahasa Perancis, tentu hal ini akan membuatmu lebih sibuk dan memiliki banyak tantangan.
Tapi inget lho, bahwa kamu harus melakukan “KAIZEN” dalam melakukan hal di atas. Karena untuk membuka jasa translator dan kursus bahasa Perancis kamu juga harus belajar cara marketing, cara mengajar, management waktu, dll. So, lakukan perbaikan-perbaikan dalam hal tersebut agar apa yang kamu kerjakan terasa lebih ringan.
2. Guide/ Pemandu Wisata
Kalau dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Gaet. Jika kamu bertempat tinggal di sebuah daerah yang memiliki banyak sekali tempat wisata maka kamu bisa membuka jasa menjadi pemandu wisata. Bahkan ketika kamu tidak tinggal di daerah yang memiliki tempat wisata kamu juga masih bisa menjadi seorang Gaet, tinggal bagaimana kamu mengemasnya.
Sebagai contoh simpel (tapi ini contoh lho ya masih bisa diedit dan direvisi).
Pertama, jika kamu misalnya tinggal di Bali, Jogja, Lombok, Raja Ampat, Padang, Manado, atau daerah lain yang memiliki banyak tempat wisata kamu bisa membuat semacam travel agent. Selain kamu menjadi seorang CEO travel agent, kamu juga bisa menjadi Gaet jika ada tamu dari mancanegara. Misalnya kamu pandai bahasa Jerman kamu bisa memandu turis dari Jerman, Austria, Belgia, atau Swiss. Untuk bisa mendapatkan tamu dari mancanegara kamu bisa memanfaatkan relasimu ketika kuliah di luar negeri untuk memasarkan apa yang sedang kamu kembangkan.
Kedua, jika kamu tinggal di daerah yang tidak banyak tempat wisatanya kamu tetap bisa menjadi gaet lho. Caranya, yang paling utama kamu harus sudah hafal dan paham dimana saja daerah-daerah wisata di Indonesia dengan detail. Misalnya kamu hafal dimana saja tempat wisata di Jogja, kemudian dimana saja hotel baik dari kelas biasa sampai kelas luar baisa, bagaimana transportasinya, jarak tempuh, tempat belanja oleh-oleh, tempat makan, dll. Kemudian kamu bisa membuat agen travel sendiri atau bekerja sama dengan agen travel di daerah tersebut. Kemudian kamu tinggal mengenalkan apa yang sedang kamu kerjakan dunia internasional dengan sebuah website atau blog, lalu dimarketingkan. Untuk itu kamu bisa memanfaat teman-teman kamu diluar negeri yang kamu dapatkan ketika kuliah. Tuh… sampai di sini udah kerasa banget fungsinya relasi.
Hampir lupa, kamu juga bisa lho jadi pemandu wisata di luar negeri. Kita jelasin aja pakai contoh ya. Misalnya kamu kuliah di Belanda, otomatis kamu pasti punya waktu luang untuk mengenal Belanda lebih detail. Terlebih kamu kuliah di sana bisa 1 atau 2 tahun. Selain itu, kamu bisa berkeliling Eropa juga. Nah, setelah kamu memiliki pengalaman tersebut, kamu bisa menjadi pemandu wisata orang-orang Indonesia atau orang dari negara lain yang ingin berwisata ke Belanda. Enak kan? Mungkin contohnya terlalu simpel, tapi kurang lebih begitu gambarannya.
3. Guru Bahasa Asing di Luar Negeri
Guru bahasa asing di luar negeri? Mungkin ini terkesan aneh buat kamu dan mungkin berpikiran “Di luar negeri aja udah bahasanya asing, mereka udah handal, terus mau diajarin bahasa asing mana?”
Biasakan tenang dulu ya. Kamu kan pelajar Indonesia, sebelum kuliah ke luar negeri pasti kamu menguasai minimal 2 bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Pertama bahasa Inggris, dibeberapa negara tertentu seperti Jepang, Korea Selatan, China, Arab, Rusia, dll, bahasa ini bukanlah bahasa wajib. Tidak semua orang di negara tersebut tahu akan bahasa tersebut. Maka kamu bisa menjadi seorang pengajar di negara tersebut. Mungkin bisa membuka kelas sendiri diawali dengan teman-temanmu atau bisa bergabung dengan lembaga yang sudah berdiri terlebih dahulu. Saya memiliki seorang teman yang pandai sekali berbahasa Inggris, dan sejak masih kuliah dia sudah bekerja mengelola English Corner di kampusnya. Keren kan?
Setelah bahasa Inggris, ada bahasa Indonesia yang kamu kuasai. Tentunya kamu sudah benar-benar menguasai bahasa ini. Ada kampus di negara tertentu yang sudah membuka jurusan bahasa Indonesia, nah tentunya kamu memiliki peluang untuk menjadi pengajar di negara tersebut. Misalnya salah satu universitas di Polandia dan di Australia membuka jurusan bahasa Indonesia. Maka kamu bisa mencoba bekerja di sana. Ada teman saya dari Indonesia yang bekerja sebagai guru bahasa di Thailand, selain mengajarkan bahasa Inggris, dia juga mengajar bahasa Indonesia.
4. Penulis
Jangan Tanya “Apa yang mau aku tulis?”
Kamu bisa menemukan banyak hal nantinya yang bisa kamu tulis ketika kuliah di luar negeri. Mulai dari perjalananmu bisa kuliah ke luar negeri, atau mungkin kesuksesanmu bisa mendapatkan beasiswa, atau seputar dunia traveling di negara kamu tinggal, atau Jurusan A di Universitas B, dan masih banyak lagi. Misalnya kamu menulis hal tersebut dan bisa dibukukan pasti akan menjadi hal yang luar biasa. Tapi jika kamu belum sempat membukukan, lebih baik kamu membuat website dengan tema yang spesifik. Setelah kamu isi tulisan-tulisan yang spesifik dan kamu bisa mengupdate dengan konsisten, kamu bisa mendapatkan uang dengan Google Adsense atau jika trafik atau viewernya sudah melampaui standar minimal dan bisa konsisten kamu bisa membuka lowongan pasang iklan di website kamu. Atau kamu bisa juga menjadi penulis untuk perusahaan, percetakan, atau website lain seperti berkuliah.com misalnya, hehehe.
5. Membangun Sebuah Bisnis Bidang Tertentu
Berarti di sini kamu mulai mengarahkan diri kamu menjadi seorang entrepreneur. Membangun sebuah bisnis bisa di dasarkan pada banyak hal misalnya hobi, kesenangan, bakat, peluang disekitar, hal yang dipelajari di universitas, dll. Akan tetapi banyak orang yang membangun sebuah bisnis tidak sama dengan apa yang dipelajari di universitas. Ok, hal ini bisa dijelaskan menggunakan contoh.
Ada beberapa teman saya yang sudah kuliah ke luar negeri dan membangun sebuah bisnis yang tidak linier dengan apa yang dipelajari di universitas. Mislanya, teman saya yang kuliah di bidang musik, ketika lulus dan pulang ke Indonesia membangun bisnis hotelnya dan barang-barang antik dari kayu. Ada juga kuliah di bidang hubungan internasional, dan membangun bisnis bidang aksesoris kendaraan.
So, kamu bisa membangun bisnis apa saja yang menurut kamu itu akan menghasilkan hal luar biasa nantinya, tentunya pakai riset dulu ya.
6. Motivator
Jika kamu mau mengamati, banyak sekali pelajar Indonesia yang ingin kuliah ke luar negeri tapi masih bimbang dan galau. Mereka begitu sebenarnya karena mereka tidak mau bergerak mencari, atau misalnya mereka sudah bergerak mencari cara yang mereka pakai kurang tepat. Nah, di sinilah kamu bisa mengambil peran sebagai motivator.
Kalau masalah mau kuliah dimana, pakai beasiswa apa, syaratnya apa, itu semua sudah tersedia banyak banget di internet. Nah, sebagai motivator kamu hanya tinggal mendorong mereka untuk terus maju dan semangat. Bisa dikatakan sebagai seorang motivator kamu membantu mereka menumbuhkan mental, menumbuhkan semangat, memberikan pengarahan, dll. Pokoknya mirip sama Mario Teguh deh. Tentunya kamu tidak hanya menjadi motivator dalam bidang ini saja, masih ada bidang lain seperti motivator psikologi, motivator bisnis, motivator asmara, tinggal bagaimana kamu membaginya dalam bagian yang lebih spesifik lagi.
7. Dosen
Rata-rata pelajar Indonesia menginginkan pekerjaan sebagai dosen. Tapi ada juga pelajar yang dari Indonesia sudah jadi asdos atau dosen dan ingin melanjutkan S2 dan S3 di luar negeri agar nanti ketika pulang ke Indonesia mendapatkan tempat yang lebih baik di universitas. Kalau di bagian ini sudah banyak sekali contohnya, jadi kayaknya nggak perlu contoh spesifik. Cuman perlu diingat, untuk menjadi dosen kamu perlu mempelajari apa yang kamu pelajari di luar negeri dengan teliti dan usahakan kamu menguasai bidang tersebut. Jadi, ketika kamu kembali dan menjadi dosen, kamu adalah dosen yang benar-benar professional berkelas internasional.
8. Kantor Urusan Internasional di Kampus Tertentu
Sudah banyak sekali saat ini kampus yang memiliki Kantor Urusan Internasional (KUI). Nah, sebagai lulusan luar negeri kamu bisa mencoba untuk bekerja pada bagian ini. Misalnya kampus kamu belum memiliki KUI kamu bisa mencoba untuk memulai membuatnya. Dengan relasi yang sudah kamu dapatkan ketika di luar negeri, kemudian kamu bisa membangun hubungan antara kampusmu dengan kampus-kampus di luar negeri atau dengan lembaga lain yang bertaraf internasional. Mulai dari kegiatan pertukaran pelajar, seminar, dan lain-lain. Dengan begitu, kamu juga bisa mempromosikan kampus almamatermu di universitas-univeritas di Indonesia.
9. Bergabung dengan LSM Internasional Non-Pemerintah [NGO: Non-Government]
Lembaga Swadaya Masyarakat atau lebih dikenal dengan LSM. Ketika kamu memutuskan untuk bergabung dengan LSM NGO ini berarti kamu harus mempersiapkan diri kamu baik mental, pikiran, tenaga, bahkan materiil untuk orang lain. Karena sifat LSM sendiri adalah sebuah lembaga yang membantu kehidupan orang lain menjadi lebih sejahtera. Jadi, kalau kamu suka menjadi seorang penderma (philanthropist), bergabung dengan LSM adalah pilihan yang tepat.
Contoh LSM internasional seperti PBB, UNICEF, dan EOTO World, dll. Ada beberapa contoh LSM di Indonesia seperti Greenpeace, Konsorsium Pembaharuan Agraria (KPA), Women In Development (WID), Yayasan Merah Putih (YMP), Front Anti-Diskriminasi, dll.
Ada banyak sekali pekerjaan di LSM melakukan kampanye sosial, komunikasi pemasaran, survei, audit, reformasi hukum, kebijakan luar negeri, dll. Dengan bergabung dengan LSM internasional maupun lokal, kamu akan menemui banyak orang-orang penting dan tantangan yang luar biasa. Selain bisa berkunjung ke barbagai daerah di Indonesia kamu juga bisa berkunjung ke luar negeri.
10. Konselor Pendidikan Internasional
Ketika kamu memutuskan untuk mendaftar kuliah ke luar negeri, pasti kamu bertanya pada banyak sekali orang dan pihak-pihak tertentu, sampai bisa dikatakan kamu mengidap sindrom KEPO –AKUT. Nah, orang-orang yang kamu tanyai ini bisa disebut sebagai konselor. Mereka adalah orang-orang yang bekerja dibidang konsultan pendidikan internasional, buktinya kamu menanyai mereka tentang dunia pendidikan di luar negeri.
Lalu, setelah kamu kuliah dan lulus pasti kamu sudah memahami proses untuk bisa kuliah ke luar negeri sampai dengan lulus. Jika kamu mendapatkan beasiswa dan bisa bekerja part time itu bisa jadi nilai tambah. Nah, pengetahuanmu tentang proses tersebut sangat baik dan didukung dengan minat dalam bidang komunikasi dengan orang lain, maka kamu bisa mempertimbangkan untuk meniti karir dalam bidang ini.
Sebagai konsultan dan coordinator program, atau staf marketing, kamu dapat langsung mengirimkan aplikasi kamu melalui relasi kamu di negara tertentu dan di universitas tertentu.
11. Staff Kedutaan
Kuliah di luar negeri sudah kamu jalani, otomatis selama kuliah pasti kamu mengenal Kedutaan Besar (KBRI) dan mungkin juga Konsulat Jendral RI (KJRI) di negara di mana kamu menuntut ilmu. Terlebih lagi kamu tergabung dalam anggota PPI di negara dimana kamu kuliah, pasti kenalan di KBRI/ KJRI banyak. Bahkan, kamu bisa juga kenal dan dekat dengan duta besarnya.
Nah, dengan hubungan yang sudah kamu jalin ini, kamu bisa mendapatkan informasi-informasi lowongan pekerjaan di kedutaan. Banyak dari kedutaan yang membuka lowongan untuk mahasiswa yang baru lulus dan sudah berpengalaman. Tentunya kamu sudah memiliki pengalaman tentang negara tertentu , jadi kamu berkesempatan untuk bergabung sebagai staff KBRI/ KJRI. Ya mungkin nggak harus kedutaan di negara kamu kuliah, bisa di kedutaan lain. Tapi hal itu tidak akan jadi masalah, yang penting informasi dan akes bisa kamu dapatkan dengan mudah untuk mendapatkan sebuah pekerjaan.
12. Pemerintahan
Bisa dikatakan mimpi ini terlalu tinggi, tapi dengan kemampuan yang kamu miliki setelah lulus kamu pasti bisa mewujudkannya. Misalkan kamu kuliah bidang ilmu politik, ilmu pemerintahan, atau lainnya kamu bisa lho pada akhirnya mencoba untuk mencalonkan diri sebagai anggota DPR, Bupati, Gubernur, atau bis ajuga Presiden. Nah, jadi banyak pilihan yang bisa kamu pilih.
Nomor Tiga Belas
Sebenarnya masih ada banyak sekali pekerjaan yang bisa dilakukan, di atas hanyalah beberpa referensi yang semoga bisa membantu kamu dalam menemukan masa depanmu. Amin.