Dyah Nindita Sahdarani, cewek yang hobi jalan-jalan ini berhasil mewujudkan mimpinya kuliah di New Zealand tepatnya di University of Auckla...
Dyah Nindita Sahdarani, cewek yang hobi jalan-jalan ini berhasil mewujudkan mimpinya kuliah di New Zealand tepatnya di University of Auckland. Kuliah di New Zealand ternyata memberikan begitu banyak pengalaman dan pelajaran bagi Nindita. Berikut ini Nindita membagi ceritanya selama kuliah di New Zealand kepada tim Berkuliah.com.
Who is the amazing girl?
Hello, namaku Dyah Nindita Sahdarani biasa dipanggil Nindita atau Dita. Aku berasal dari Jakarta tapi lama tinggal di Bandung dari kuliah S1. Sekarang aku kuliah di University of Auckland, Department of Engineering Science mengambil program Master of Energy/ Geothermal Energy Technology angkatan 2015.
University of Auckland, sekeren apa sih kampus di New Zealand Ini?
University of Auckland disebar di beberapa lokasi, tapi aku kuliah di City Campur ( Auckland CBD). Kampusnya luas dan beberapa tempat kuliahnya tersebar, jadi harus berjalan kaki selama 5-10 menit untuk menuju kelas. Fasilitas di City Campus lengkap, ada computer room dengan teknologi mutakhir, klinik dokter, apotek, toko buku, tempat makan, dll. Yang paling aku suka ada Recreation Centre dimana aku bisa main futsal atau pingpong sama teman-teman sekelas, atau mau ikut kelas olahraga barengan dengan member lain.
New Zealand it's far from Indonesia, What she learned there?
Untuk menempuh program Master of Energy yang aku jalanin sekarang, aku harus lulus tahapan Post Graduate Certificate di bidang Geothermal Energy Technology selama satu semester. Kuliah Geothermal (panas bumi) basically belajar geoscience dan geothermal engineering (eksplorasi dan eksploitasi). Untuk semester depan aku akan belajar mengenai manajemen dan bisnis dari renewable energy dengan harapan dapat mengaplikasikan ilmu geothermal tidak hanya dari segi teknik dan sains saja.
Bagaimana sistem belajar di NZ? Apa saja yang sempat membuat Dita kesulitan dan bagaimana menghadapinya?
Sistem belajar di NZ dibagi menjadi dua, yaitu semester dan quarter. Aku kebagian yang semester jadi baru akan libur setelah empat bulan masa belajar. Selama masa kuliah, jadwalnya padat dan intense. Sistem belajar untuk jurusan Geothermal sangatlah high-pace, jadi mahasiswa diharapkan pro aktif dalam mengerjakan tugas, project, dan membaca jurnal yang sudah dipublikasi dengan cukup. Biasanya teman-teman yang lain merasa ada kesulitan dengan aksen bahasa Inggris khas orang Kiwi yang cukup nyeleneh dan asing didengar. Sebenarnya aku nggak merasa ada kesulitan yang berarti, karena dulu sempat studi di Australia jadi tinggal membiasakan diri lagi mengaplikasikan bahasa Inggris untuk beraktivitas sehari-hari.
You want to know how to apply at the University of Auckland? Check it out here!
Sebelum aku memutuskan untuk mendaftar S2, terlebih dahulu aku melakukan riset (browsing) mengenai proram S2 yang aku minati. Setelah memutuskan aku ingin melanjutkan kuliah di bidang geothermal, aku memilih University of Auckland karena kampus ini adalah satu dari sedikit kampus di dunia yang menawarkan program geothermal (selain Iceland dan Indonesia). Untuk apply mudah kok, apply dari website University of Auckland, diisi persyaratan yang ditentukan oleh fakultas apakah memadai atau tidak (seperti background S1, latar belakang pekerjaan, IPK). Lalu siapkan dokumen seperti akta kelahiran, KTP, paspor, ijazah, transkrip yang terlegalisir. Setelah diunggah, nanti kita diminta untuk mengirimkan hard copy dokumen tersebut dalam jangka waktu tertentu. Nanti pihak kampus akan menghubungi kamu apabila kamu eligible untuk program itu atau tidak.
Scholarship? Yes, Of Coure.
Ya, saya kuliah di New Zealand ini menggunakan beasiswa LPDP. Pasti udah pada tahu dan paham kan LPDP itu apa? Waktu itu aku baru apply LPDP setelah mendapatkan Letter of Admission (LoA) dari University of Auckland. Prosesnya mudah, tahap administrasi dengan register, mengisi data diri, dan mengunggah essay via website LPDP. Kemudian jika dinyatakan lolos tahap itu akan dilanjutkan ke tahap FGD dan wawancara (maksimal gagal di wawancara 2 x). Tahap FGD dan wawancara adalah tahap yang paling krusial dalam beasiswa LPDP. Jadi harus dipersiapkan dengan sebaik mungkin. Setelah dinyatakan lulus kita akan mengikuti program persiapan keberangkatan sebelum kita mulai berkuliah.
Kegiatan-kegiatan di kampus
Kegiatan ekskul yang aku ikuti sekarang ini adalah klub photography UoA. Kemudian aku juga mengajar menari Bali untuk anak-anak Indonesia yang sudah jadi permanent resident di Auckland setiap weekend. Aku juga sekarang menjadi pengurus PPI Auckland, Kadiv Humas dan Publikasi 2015-2016. Aku bertanggung jawab atas media social PPI seperti Facebook page, Instagram, dan Twitter. Aku membantu teman-teman pengurus PPI Auckland dan teman-teman mahasiswa untuk mempublikasi kegiatan mereka di Auckland. Ini dia Facebook page kami : PPI Auckland, twitter : @ppiAUCKLAND, dan instagram @ppiauckland.
About Part Time Job!
Aku belum dapat kesempatan untuk kerja part time sekarang. Mudah-mudahan bisa dapat dalam waktu dekat. Biasanya sih mahasiswa Indonesia mengerjakan part time job sebagai kitchen helper, cleaner, atau waiter di resto/café yang biasanya punya orang Indonesia. Tapi ada juga yang kerja di café/resto/ bioskop di city.
Fasilitas Transportasi? Wuih...Nyaman Banget!
Fasilitas transportasi di Auckland cukup reliable. Di Auckland ada integrasi antara bis, ferry, dan kereta api dengan menggunakan satu tiket yang dapat di top-up kapan saja. Moda transportasinya 90% on time, mungkin akan lebih sering tidak on time di peak hour (berangkat dan pulang kerja). Tapi semua moda transportasinya bersih, nyaman, dan sangat menghargai orang-orang disable. Kalau aku biasanya jalan kaki karena jarak antara apartemen dengan kampus dekat sekitar 10 menit jalan kaki. Kalau aku mau jalan-jalan ke tempat yang agak jauh aku biasanya naik bis atau kereta.
Karakter Teman-Teman di New Zealand
Di kampusku, orang-orangnya sangat diverse. Sebenarnya lebih banyak orang asing yang kuliah di UoA, kalau orang Kiwi biasanya banyak di Undergraduate (S1). Ada teman sekelasku orang Kiwi, dia berasal dari Christchurch tapi sudah lama di Auckland karena sebelum dia kuliah dia bekerja di Auckland. Orang Kiwi biasanya ramah dan mereka cukup straight forward dan praktis dalam hal-hal keseharian.
Gini nih cara mengisi waktu senggang! Yak, Jalan-Jalan!
Di waktu luang aku biasanya suka foto-foto dengan kamera analog. Karena suka foto-foto aku terdorong buat jalan-jalan dan nyari tempat foto yang bagus. Tempat favoritku di Auckland ada dua yaitu One Tree Hill dan Mount Victoria. Kedua tempat ini semacam bukit yang tinggi dan dari puncaknya kita bisa melihat pemandangan Auckland 360 derajat. Di spot itu juga biasanya ada tempat buat duduk-duduk jadi biasanya ke sana buat ngobrol dan menikmati pemandangan. Selain itu, aku juga suka ke Viaduct Basin, tempat ini adalah pier dimana yacht-yacht warga Auckland diparkirkan. Pemandangan sunset dari tempat ini bagus banget.
Cuaca di Auckland itu Dingin, Ini Tips Dari Dyah!
Pertama kali aku tiba di Auckland, waktu itu lagi musim dingin. Memang suhu di Auckland tidak akan mencapai minus, cukup angin yang kencang dan hujan deras. Aku mensiasatinya dengan jogging. Ketika cuaca sedang tidak hujan deras, aku sering jogging agar badanku bisa beradaptasi dengan suhu di luar. Tidak lupa aku juga menggunakan jaket/ coat, scarf, sarung tangan untuk berkegiatan sehari-hari karena meskipun sudah beradaptasi aku juga harus mencegah biar nggak gampang sakit flu.
Mau tahu cara mengatur keuangan selama kuliah di New Zealand? Cek di sini!
Keuanganku selama kuliah di NZ sepenuhnya ditanggung LPDP dan LPDP mengirimkan living allowance sekali dalam tiga bulan. Biasanya aku menyisihkan dulu sebagian uang untuk keperluan rent apartemen (karena itu yang paling krusial), diikuti menyisihkan uang untuk membayar listrik, internet, pulsa, dan tiket transportasi. Karena aku sharing apartemen dengan dua orang teman yang lain aku jadi bisa menghemat dalam berbelanja makanan. Biasanya aku sering membawa bekal karena bisa menghemat dengan tidak jajan makan siang di kampus. Aku juga sarapan di rumah. Biasanya aku membeli makan untuk makan malam karena terkadang aku baru pulang setelah larut. Kurang lebih biaya hidup di Auckland memakan biaya $1200-1500 sebulan.
Need some tips? Chek di sini!
Tipsnya, cari tempat kuliah yang sesuai dengan minat kamu, programnya menunjang minat dan karir, tenaga pengajar yang mumpuni, dan fasilitas kampus yang bisa membantu kamu. Lalu persiapkan studi kamu maksimal satu tahun sebelum target keberangkatan. Persiapkan juga IELTS/TOEFL yang bagus karena itu akan mempermudah kamu selama studi dan proses seleksi beasiswa dan pendaftaran kampus. Persiapkan juga kesehatan, karena syarat pembuatan visa adalah tes kesehatan. Kemudian persiapkan dokumen yang kamu butuhkan seperti akte kelahiran, ijazah, transkrip, paspor, surat nikah jika mau membawa keluarga. Lalu persiapkan mental untuk jauh dari teman dan keluarga, untuk belajar dan harus selesai studi. Good luck.
Narasumber: Dyah Nindita Sahdarani, University of Auckland
Reporter: Adelina Mayang
Who is the amazing girl?
Hello, namaku Dyah Nindita Sahdarani biasa dipanggil Nindita atau Dita. Aku berasal dari Jakarta tapi lama tinggal di Bandung dari kuliah S1. Sekarang aku kuliah di University of Auckland, Department of Engineering Science mengambil program Master of Energy/ Geothermal Energy Technology angkatan 2015.
University of Auckland, sekeren apa sih kampus di New Zealand Ini?
University of Auckland disebar di beberapa lokasi, tapi aku kuliah di City Campur ( Auckland CBD). Kampusnya luas dan beberapa tempat kuliahnya tersebar, jadi harus berjalan kaki selama 5-10 menit untuk menuju kelas. Fasilitas di City Campus lengkap, ada computer room dengan teknologi mutakhir, klinik dokter, apotek, toko buku, tempat makan, dll. Yang paling aku suka ada Recreation Centre dimana aku bisa main futsal atau pingpong sama teman-teman sekelas, atau mau ikut kelas olahraga barengan dengan member lain.
New Zealand it's far from Indonesia, What she learned there?
Untuk menempuh program Master of Energy yang aku jalanin sekarang, aku harus lulus tahapan Post Graduate Certificate di bidang Geothermal Energy Technology selama satu semester. Kuliah Geothermal (panas bumi) basically belajar geoscience dan geothermal engineering (eksplorasi dan eksploitasi). Untuk semester depan aku akan belajar mengenai manajemen dan bisnis dari renewable energy dengan harapan dapat mengaplikasikan ilmu geothermal tidak hanya dari segi teknik dan sains saja.
Bagaimana sistem belajar di NZ? Apa saja yang sempat membuat Dita kesulitan dan bagaimana menghadapinya?
Sistem belajar di NZ dibagi menjadi dua, yaitu semester dan quarter. Aku kebagian yang semester jadi baru akan libur setelah empat bulan masa belajar. Selama masa kuliah, jadwalnya padat dan intense. Sistem belajar untuk jurusan Geothermal sangatlah high-pace, jadi mahasiswa diharapkan pro aktif dalam mengerjakan tugas, project, dan membaca jurnal yang sudah dipublikasi dengan cukup. Biasanya teman-teman yang lain merasa ada kesulitan dengan aksen bahasa Inggris khas orang Kiwi yang cukup nyeleneh dan asing didengar. Sebenarnya aku nggak merasa ada kesulitan yang berarti, karena dulu sempat studi di Australia jadi tinggal membiasakan diri lagi mengaplikasikan bahasa Inggris untuk beraktivitas sehari-hari.
You want to know how to apply at the University of Auckland? Check it out here!
Sebelum aku memutuskan untuk mendaftar S2, terlebih dahulu aku melakukan riset (browsing) mengenai proram S2 yang aku minati. Setelah memutuskan aku ingin melanjutkan kuliah di bidang geothermal, aku memilih University of Auckland karena kampus ini adalah satu dari sedikit kampus di dunia yang menawarkan program geothermal (selain Iceland dan Indonesia). Untuk apply mudah kok, apply dari website University of Auckland, diisi persyaratan yang ditentukan oleh fakultas apakah memadai atau tidak (seperti background S1, latar belakang pekerjaan, IPK). Lalu siapkan dokumen seperti akta kelahiran, KTP, paspor, ijazah, transkrip yang terlegalisir. Setelah diunggah, nanti kita diminta untuk mengirimkan hard copy dokumen tersebut dalam jangka waktu tertentu. Nanti pihak kampus akan menghubungi kamu apabila kamu eligible untuk program itu atau tidak.
Scholarship? Yes, Of Coure.
Ya, saya kuliah di New Zealand ini menggunakan beasiswa LPDP. Pasti udah pada tahu dan paham kan LPDP itu apa? Waktu itu aku baru apply LPDP setelah mendapatkan Letter of Admission (LoA) dari University of Auckland. Prosesnya mudah, tahap administrasi dengan register, mengisi data diri, dan mengunggah essay via website LPDP. Kemudian jika dinyatakan lolos tahap itu akan dilanjutkan ke tahap FGD dan wawancara (maksimal gagal di wawancara 2 x). Tahap FGD dan wawancara adalah tahap yang paling krusial dalam beasiswa LPDP. Jadi harus dipersiapkan dengan sebaik mungkin. Setelah dinyatakan lulus kita akan mengikuti program persiapan keberangkatan sebelum kita mulai berkuliah.
Kegiatan-kegiatan di kampus
Kegiatan ekskul yang aku ikuti sekarang ini adalah klub photography UoA. Kemudian aku juga mengajar menari Bali untuk anak-anak Indonesia yang sudah jadi permanent resident di Auckland setiap weekend. Aku juga sekarang menjadi pengurus PPI Auckland, Kadiv Humas dan Publikasi 2015-2016. Aku bertanggung jawab atas media social PPI seperti Facebook page, Instagram, dan Twitter. Aku membantu teman-teman pengurus PPI Auckland dan teman-teman mahasiswa untuk mempublikasi kegiatan mereka di Auckland. Ini dia Facebook page kami : PPI Auckland, twitter : @ppiAUCKLAND, dan instagram @ppiauckland.
About Part Time Job!
Aku belum dapat kesempatan untuk kerja part time sekarang. Mudah-mudahan bisa dapat dalam waktu dekat. Biasanya sih mahasiswa Indonesia mengerjakan part time job sebagai kitchen helper, cleaner, atau waiter di resto/café yang biasanya punya orang Indonesia. Tapi ada juga yang kerja di café/resto/ bioskop di city.
Fasilitas Transportasi? Wuih...Nyaman Banget!
Fasilitas transportasi di Auckland cukup reliable. Di Auckland ada integrasi antara bis, ferry, dan kereta api dengan menggunakan satu tiket yang dapat di top-up kapan saja. Moda transportasinya 90% on time, mungkin akan lebih sering tidak on time di peak hour (berangkat dan pulang kerja). Tapi semua moda transportasinya bersih, nyaman, dan sangat menghargai orang-orang disable. Kalau aku biasanya jalan kaki karena jarak antara apartemen dengan kampus dekat sekitar 10 menit jalan kaki. Kalau aku mau jalan-jalan ke tempat yang agak jauh aku biasanya naik bis atau kereta.
Karakter Teman-Teman di New Zealand
Di kampusku, orang-orangnya sangat diverse. Sebenarnya lebih banyak orang asing yang kuliah di UoA, kalau orang Kiwi biasanya banyak di Undergraduate (S1). Ada teman sekelasku orang Kiwi, dia berasal dari Christchurch tapi sudah lama di Auckland karena sebelum dia kuliah dia bekerja di Auckland. Orang Kiwi biasanya ramah dan mereka cukup straight forward dan praktis dalam hal-hal keseharian.
Gini nih cara mengisi waktu senggang! Yak, Jalan-Jalan!
Di waktu luang aku biasanya suka foto-foto dengan kamera analog. Karena suka foto-foto aku terdorong buat jalan-jalan dan nyari tempat foto yang bagus. Tempat favoritku di Auckland ada dua yaitu One Tree Hill dan Mount Victoria. Kedua tempat ini semacam bukit yang tinggi dan dari puncaknya kita bisa melihat pemandangan Auckland 360 derajat. Di spot itu juga biasanya ada tempat buat duduk-duduk jadi biasanya ke sana buat ngobrol dan menikmati pemandangan. Selain itu, aku juga suka ke Viaduct Basin, tempat ini adalah pier dimana yacht-yacht warga Auckland diparkirkan. Pemandangan sunset dari tempat ini bagus banget.
Cuaca di Auckland itu Dingin, Ini Tips Dari Dyah!
Pertama kali aku tiba di Auckland, waktu itu lagi musim dingin. Memang suhu di Auckland tidak akan mencapai minus, cukup angin yang kencang dan hujan deras. Aku mensiasatinya dengan jogging. Ketika cuaca sedang tidak hujan deras, aku sering jogging agar badanku bisa beradaptasi dengan suhu di luar. Tidak lupa aku juga menggunakan jaket/ coat, scarf, sarung tangan untuk berkegiatan sehari-hari karena meskipun sudah beradaptasi aku juga harus mencegah biar nggak gampang sakit flu.
Mau tahu cara mengatur keuangan selama kuliah di New Zealand? Cek di sini!
Keuanganku selama kuliah di NZ sepenuhnya ditanggung LPDP dan LPDP mengirimkan living allowance sekali dalam tiga bulan. Biasanya aku menyisihkan dulu sebagian uang untuk keperluan rent apartemen (karena itu yang paling krusial), diikuti menyisihkan uang untuk membayar listrik, internet, pulsa, dan tiket transportasi. Karena aku sharing apartemen dengan dua orang teman yang lain aku jadi bisa menghemat dalam berbelanja makanan. Biasanya aku sering membawa bekal karena bisa menghemat dengan tidak jajan makan siang di kampus. Aku juga sarapan di rumah. Biasanya aku membeli makan untuk makan malam karena terkadang aku baru pulang setelah larut. Kurang lebih biaya hidup di Auckland memakan biaya $1200-1500 sebulan.
Need some tips? Chek di sini!
Tipsnya, cari tempat kuliah yang sesuai dengan minat kamu, programnya menunjang minat dan karir, tenaga pengajar yang mumpuni, dan fasilitas kampus yang bisa membantu kamu. Lalu persiapkan studi kamu maksimal satu tahun sebelum target keberangkatan. Persiapkan juga IELTS/TOEFL yang bagus karena itu akan mempermudah kamu selama studi dan proses seleksi beasiswa dan pendaftaran kampus. Persiapkan juga kesehatan, karena syarat pembuatan visa adalah tes kesehatan. Kemudian persiapkan dokumen yang kamu butuhkan seperti akte kelahiran, ijazah, transkrip, paspor, surat nikah jika mau membawa keluarga. Lalu persiapkan mental untuk jauh dari teman dan keluarga, untuk belajar dan harus selesai studi. Good luck.
Narasumber: Dyah Nindita Sahdarani, University of Auckland
Reporter: Adelina Mayang