Australia dan Hadrian Pranjoto mempunyai sebuah ikatan yang cukup lama karena disanalah ia menempuh studi jenjang S1 setelah lulus dari SMA ...
Australia dan Hadrian Pranjoto mempunyai sebuah ikatan yang cukup lama karena disanalah ia menempuh studi jenjang S1 setelah lulus dari SMA di Surabaya. Gelar Bachelor of Science dalam bidang Information Systems adalah yang ia kejar hingga ke negeri Kangguru. University of Melbourne adalah universitas dimana Hadrian memutuskan untuk menjalani masa studi jenjang S1. Satu alasan utama ia memilih universitas tersebut adalah karena memang kualitas pendidikan yang ada di University of Melbourne sudah dikenal dalam lingkup internasional dengan biaya yang lebih terjangkau dibanding universitas atau perguruan tinggi yang ada di Amerika Serikat dan juga Inggris. Selain itu fakta bahwa Melboure sendiri merupakan salah satu kota paling layak untuk ditinggali juga menjadi alasan Hadrian memilih Melbourne sebagai tempatnya kuliah. Masih seputar Melbourne, kota yang merupakan ibu kota dari Australia ini menawarkan banyak hal mulai dari keragaman latar belakang budaya dari orang-orang yang tinggal disana, berbagai jenis hiburan termasuk ajang balap Formula 1, dan juga bisa dibilang sebagai pusat kafe karena Melbourne sudah pernah dinobatkan sebagai kota dengan rasa kopi terbaik di dunia.
Perjalanan dari Hadrian dalam menempuh studi di Australia tidak hanya sebatas mengejar gelar Bachelor of Science dalam Information Systems saja. Tiga tahun setelah ia berhasil menyelesaikan studinya dan berhasil juga meyakinkan orang tuanya, ia kembali menempuh studi di Australia. Kali ini ia memutuskan untuk melanjutkan studi selama dua tahun pada Master of Management di bidang Marketing yang secara spesifik ditawarkan di Melbourne Business School yang juga milik University of Melbourne. Satu hal yang ia pikirkan adalah bahwa ia harus meningkatkan kompetensinya dalam bidang bisnis guna meningkatkan presentase dalam penerimaan kerja nantinya. Berbekal juga dari sebuah wejangan bahwa jika kamu belum tahu tentang apa yang akan kamu lakukan atau kerjakan dalam hidup, kampus dan kuliah akan bisa membantumu menentukan jawabannya. Tentu di usia yang masih muda setelah menyelesaikan jenjang S1 Hadrian belum yakin dan paham betul akan hal tersebut jadi ia benar-benar berniat mengembangkan diri terlebih dahulu sambil mencari serta memahami minatnya lebih jauh.
Salah satu keunggulan yang ditawarkan oleh Melbourne Business School (MBS) adalah bahwa ada program semacam praktek atau magang yang bernama Melbourne Business Practicum (MBP) dan juga Global Business Practicum (GBP). Program tersebut dirancang bagi mahasiswa di MBS untuk bisa benar-benar merasakan pengalaman dalam dunia bisnis baik itu di lingkup perusahaan-perusahaan lokal Melbourne maupun yang lingkupnya internasional. Tentunya sebagai mahasiswa di MBS Hadrian mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kedua program tersebut. Pada program MBP ia dan beberapa orang teman dari MBS mendapat jatah di Envato yang merupakan salah satu startup terbaik di Australia untuk membantu merealisasikan rencana untuk go internasional. Selanjutnya dalam program GBP, Hadrian bersama teman-temannyamendapatkan kesempatan untuk mengunjungi Bayer Healthcare cabang Malaysia. Kedua program tersebut sangat menyenangkan dan menguntungkan juga bagi siapapun yang memang mempunyai minat dalam dunia bisnis.
Satu hal yang dirasakan Hadrian adalah fakta bahwa semua kegiatan kuliah dalam jenjang apapun pada intinya hanya akan memberikan peluang untuk mendapatkan nilai yang bagus serta juga membentuk pribadi masing-masing sesuai dengan bidang yang diminati. Pada akhirnya hal-hal tersebut tidak akan begitu berguna ketika sudah memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. Oleh karena itu akan lebih baik jika semasa kuliah waktu yang ada benar-benar dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan esktrakurikuler yang ditawarkan oleh pihak kampus dan juga organisasi-organisasi mahasiswa yang ada disana. Dalam lingkup University of Melbourne nama-nama seperti AIESEC, Enactus, dan TEDxUniMelb adalah beberapa organisasi mahasiswa yang sudah sangat terkenal bahkan sudah mendunia. Selain itu ada juga klub-klub mahasiswa lain seperti Melbourne Microfinance Initiative, 180 Degrees Consulting, dan Global Consulting Group yang lebih merupakan klub konsultasi dimana mahasiswa akan mendapatkan kesempatan untuk dibimbing dalam lingkup dunia bisnis dan juga menjalin komunikasi dengan pihak-pihak tertentu dalam dunia bisnis. Partisipasi dalam kegiatan dan organisasi seperti itu akan bisa lebih jauh memaksimalkan peluang diterima bekerja di perusahaan-perusahaan terkemuka nantinya.
Satu hal lagi yang juga menjadi keuntungan dari menmpuh studi di University of Melbourne adalah bahwa disana ada Melbourne Accelerator Program yang merupakan semacam inkubator untuk membangun startup yang tentu sepenuhnya didukung oleh University of Melbourne. Satu pengalaman dari Hadrian dalam kaitannya dengan program ini adalah ia sempat mengikuti pengembangan startup yang bernama Mobilkamu.com. Tidak bisa dipungkiri bahwa semakin lama apa yang disebut startup itu sudah semakin populer di dunia bisnis. Oleh karena itu hal yang dilakukan University of Melbourne melalui Melbourne Accelerator Program ini akan sangat berguna jika nantinya lulusan dari MBS ingin mendirikan startup sendiri.
Pada akhirnya menurut Hadrian, mengejar gelar pendidikan di luar negeri itu sendiri adalah sebuah hal yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu. Hal-hal seperti kebutuhan finansial, jauh dari keluarga, dan juga kewajiban untuk beradaptasi dengan lingkungan baru harus dipertimbangkan terlebih dahulu. Akan tetapi terlepas dari itu nanti hasilnya akan sangat memuaskan dalam banyak hal seperti sudut pandang baru dalam banyak hal, ide-ide baru dalam bebagai hal, dan nantinya bisa terjadi perubahan dalam lingkup individu tentunya menjadi seorang individu yang lebih baik dalam bidangnya.
Jadi, jika ada kesempatan untuk kuliah di luar negeri maka jangan disia-siakan dan segera diambil. Jika kesempatan itu tidak ada maka usahakan semaksimal mungkin untuk membuat kesempatan itu ada. Intinya, kuliah ke luar negeri itu mudah, asal tahu caranya.
Rahasia Kuliah ke Luar Negeri Ada DISINI
Perjalanan dari Hadrian dalam menempuh studi di Australia tidak hanya sebatas mengejar gelar Bachelor of Science dalam Information Systems saja. Tiga tahun setelah ia berhasil menyelesaikan studinya dan berhasil juga meyakinkan orang tuanya, ia kembali menempuh studi di Australia. Kali ini ia memutuskan untuk melanjutkan studi selama dua tahun pada Master of Management di bidang Marketing yang secara spesifik ditawarkan di Melbourne Business School yang juga milik University of Melbourne. Satu hal yang ia pikirkan adalah bahwa ia harus meningkatkan kompetensinya dalam bidang bisnis guna meningkatkan presentase dalam penerimaan kerja nantinya. Berbekal juga dari sebuah wejangan bahwa jika kamu belum tahu tentang apa yang akan kamu lakukan atau kerjakan dalam hidup, kampus dan kuliah akan bisa membantumu menentukan jawabannya. Tentu di usia yang masih muda setelah menyelesaikan jenjang S1 Hadrian belum yakin dan paham betul akan hal tersebut jadi ia benar-benar berniat mengembangkan diri terlebih dahulu sambil mencari serta memahami minatnya lebih jauh.
Salah satu keunggulan yang ditawarkan oleh Melbourne Business School (MBS) adalah bahwa ada program semacam praktek atau magang yang bernama Melbourne Business Practicum (MBP) dan juga Global Business Practicum (GBP). Program tersebut dirancang bagi mahasiswa di MBS untuk bisa benar-benar merasakan pengalaman dalam dunia bisnis baik itu di lingkup perusahaan-perusahaan lokal Melbourne maupun yang lingkupnya internasional. Tentunya sebagai mahasiswa di MBS Hadrian mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kedua program tersebut. Pada program MBP ia dan beberapa orang teman dari MBS mendapat jatah di Envato yang merupakan salah satu startup terbaik di Australia untuk membantu merealisasikan rencana untuk go internasional. Selanjutnya dalam program GBP, Hadrian bersama teman-temannyamendapatkan kesempatan untuk mengunjungi Bayer Healthcare cabang Malaysia. Kedua program tersebut sangat menyenangkan dan menguntungkan juga bagi siapapun yang memang mempunyai minat dalam dunia bisnis.
Satu hal yang dirasakan Hadrian adalah fakta bahwa semua kegiatan kuliah dalam jenjang apapun pada intinya hanya akan memberikan peluang untuk mendapatkan nilai yang bagus serta juga membentuk pribadi masing-masing sesuai dengan bidang yang diminati. Pada akhirnya hal-hal tersebut tidak akan begitu berguna ketika sudah memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. Oleh karena itu akan lebih baik jika semasa kuliah waktu yang ada benar-benar dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan esktrakurikuler yang ditawarkan oleh pihak kampus dan juga organisasi-organisasi mahasiswa yang ada disana. Dalam lingkup University of Melbourne nama-nama seperti AIESEC, Enactus, dan TEDxUniMelb adalah beberapa organisasi mahasiswa yang sudah sangat terkenal bahkan sudah mendunia. Selain itu ada juga klub-klub mahasiswa lain seperti Melbourne Microfinance Initiative, 180 Degrees Consulting, dan Global Consulting Group yang lebih merupakan klub konsultasi dimana mahasiswa akan mendapatkan kesempatan untuk dibimbing dalam lingkup dunia bisnis dan juga menjalin komunikasi dengan pihak-pihak tertentu dalam dunia bisnis. Partisipasi dalam kegiatan dan organisasi seperti itu akan bisa lebih jauh memaksimalkan peluang diterima bekerja di perusahaan-perusahaan terkemuka nantinya.
Satu hal lagi yang juga menjadi keuntungan dari menmpuh studi di University of Melbourne adalah bahwa disana ada Melbourne Accelerator Program yang merupakan semacam inkubator untuk membangun startup yang tentu sepenuhnya didukung oleh University of Melbourne. Satu pengalaman dari Hadrian dalam kaitannya dengan program ini adalah ia sempat mengikuti pengembangan startup yang bernama Mobilkamu.com. Tidak bisa dipungkiri bahwa semakin lama apa yang disebut startup itu sudah semakin populer di dunia bisnis. Oleh karena itu hal yang dilakukan University of Melbourne melalui Melbourne Accelerator Program ini akan sangat berguna jika nantinya lulusan dari MBS ingin mendirikan startup sendiri.
Pada akhirnya menurut Hadrian, mengejar gelar pendidikan di luar negeri itu sendiri adalah sebuah hal yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu. Hal-hal seperti kebutuhan finansial, jauh dari keluarga, dan juga kewajiban untuk beradaptasi dengan lingkungan baru harus dipertimbangkan terlebih dahulu. Akan tetapi terlepas dari itu nanti hasilnya akan sangat memuaskan dalam banyak hal seperti sudut pandang baru dalam banyak hal, ide-ide baru dalam bebagai hal, dan nantinya bisa terjadi perubahan dalam lingkup individu tentunya menjadi seorang individu yang lebih baik dalam bidangnya.
Jadi, jika ada kesempatan untuk kuliah di luar negeri maka jangan disia-siakan dan segera diambil. Jika kesempatan itu tidak ada maka usahakan semaksimal mungkin untuk membuat kesempatan itu ada. Intinya, kuliah ke luar negeri itu mudah, asal tahu caranya.
Rahasia Kuliah ke Luar Negeri Ada DISINI