Pemuda berkaca mata bernama Richard Hansel ini awalnya memiliki cita-cita menjadi seorang pilot. Namun karena ada sesuatu yang menghalangin...
Pemuda berkaca mata bernama Richard Hansel ini awalnya memiliki cita-cita menjadi seorang pilot. Namun karena ada sesuatu yang menghalanginya, ia kemudian memilih menekuni dunia mekanik pesawat dan belajar di Centennial College, Kanada. Kepada berkuliah.com Richard membagikan pengalamannya selama belajar dan tinggal di Kanada. Simak hasil wawancara dengan Richard berikut ini untuk tahu cerita selengkapnya.
Kenalan Dulu Sama Mas Hansel!
Perkenalkan nama saya Richard Hansel bisa dipanggil Richard atau Hans. Saya berasal dari Surabaya dan saat ini sedang kuliah di Centennial College Jurusan Aircraft Maintenance masuk tahun kedua. Sebelumnya, untuk tahun pertama saya berada di Ottawa di Algonquin College dengan program yang sama.
Saya pindah dikarenakan college saya yang di Ottawa ini tidak memiliki program untuk tahun kedua. Jadi memang sudah ada jalur untuk ke Toronto bagi mereka yang mau meneruskan untuk tahun kedua.
Tentang Jurusan Aircraft Maintenance
Di program saya ini, saya belajar tentang bagaimana me-maintain kondisi pesawat agar selalu layak dan aman untuk beroperasi. Sebenarnya program saya ini ada dua jurusan yang lebih spesifik lagi di dalamnya yaitu jurusan Maintenance dan jurusan Avionics. Perbedaannya adalah, Maintenance itu untuk bagian mesin dan semua sistem yang berkaitan tentang mesin. Sedangkan Avionics lebih fokus kepada instruments yang ada di dalam kokpit dan kurang lebih semua elektronika yang ada di pesawat.
Saya memilih jurusan ini karena saya dulu sempat bercita-cita untuk menjadi pilot. Akan tetapi karena saya memakai kacamata saya tidak bisa melanjutkan untuk menjadi pilot. Kemudian saya melihat jurusan ini dan saya pikir tidak ada salahnya juga untuk menjadi mekanik pesawat. Toh juga sama-sama berhubungan dengan pesawat itu sendiri.
Tentang Centennial College
Di Centennial College, kami punya satu bagian dari sekolah yang dikhususkan untuk program kami. Kami juga punya satu hangar besar yang berisikan kira-kira 10 pesawat kecil, serta 2 helikopter, yang diperuntukkan bagi kami agar kami bisa benar-benar belajar secara langsung di pesawat. Ada juga beberapa ruangan lain yang diperuntukkan bagi program kami, yaitu laboratorium struktur & rangka pesawat, laboratorium mesin pesawat, laboratorium elektronika, dan laboratorium avionics. Di sini kami dibimbing oleh professor yang dulunya sudah lama bekerja di bidang ini dan juga ada professor yang sekarang sedang bekerja di bidang ini, jadi dari professor yang lebih tua kami bisa mendapat masukan-masukan dari pengalaman mereka dan dari professor yang muda kami bisa mendapatkan informasi tentang perkembangan industri ini.
Profesor Terfavorit
Professor favorit saya sejauh ini adalah Ms.Wong. Menjadi favorit saya karena ketika mengajar, beliau selalu mengajar hingga ke detail dan ketika di laboratorium beliau selalu memberi kita arahan yang paling efisien dan selalu memberi masukan yang membangun jika kita bertanya kepada beliau. Beliau juga friendly dan sangat fleksibel.
Spot Favorit di Kampus
Hmm…untuk spot favorit sih area cafeteria, hehehe. Kalau yang paling nyaman untuk tempat belajar adalah perpustakaan karena di sana sangat tenang.
Kegiatan di Luar Kampus
Saya tidak mengikuti kegiatan di luar kampus, karena program saya ini cukup padat. Sehingga kurang ada waktu untuk ikut kegiatan kampus yang kebanyakan diadakan di hari biasa (Senin-Jumat).
Akomodasi di Kanada
Saya menyewa satu kamar di sebuah rumah milik orang lokal di Scarborough. Untuk sewa kamar ini saya mengeluarkan $500 itu sudah termasuk biaya listrik, air, dan pemanas.
Tentang Orang Lokal
Menurut saya orang lokal ini cukup ramah. Kebiasaan yang membuat saya merasa tidak nyaman adalah kebiasaan dia untuk menunda-nunda pekerjaan. Ia sering menunda mencuci baju, alhasil, terkadang saya harus menunda mencuci baju saya karena mesin cuci sedang ia pakai untuk mencuci baju kotornya yang banyak. Ia juga terbiasa menunda untuk mencuci piring kotor jadi terkadang bikin saya geleng-geleng kepala karena melihat banyaknya piring yang menumpuk di dapur.
Masak Sendiri atau Jajan?
Untuk hari biasa saya terbiasa masak sendiri dan bawa bekal dari rumah ke sekolah. Terkadang saya juga pergi bersama teman-teman saya untuk makan di luar saat weekend. Yang paling sering saya masak adalah nasi goreng ayam lengkap bersama telur mata sapi dan sayuran, sedangkan sekarang saya sedang belajar menu baru yaitu Vietnamese Pho, kurang lebih seperti mie kuah tetapi yang berbeda di sini yaitu jenis mie-nya. Dan juga yang tidak mungkin terlewat adalah Indomie goreng (Ya, di sini ada Indomie goreng tetapi export quality yang rasanya tidak se-sedap Indomie lokal di Indonesia)
Tempat Paling Menarik di Kanada
Tempat menarik di Kanada, hmm…Niagara Falls. Di sini ada air terjun pastinya, ada juga kompleks hiburan untuk turis di dekat Niagara yang harganya dikhususkan untuk turis sehingga mahal sekali (kurang lebih seperti di Kuta, Bali). Waku lalu saya ke sana pada saat musim gugur, bagus memang, tapi sayang lokasinya cukup jauh dari Toronto dan barang di sana mahal-mahal.
PERMIKA
Saya kurang aktif di Permika karena seperti saya bilang tadi, program saya cukup padat. Tapi saya cukup sering bertemu dengan teman-teman dari Indonesia karena ada teman saya yang kebetulan aktif di Permika. Saya biasa diajak oleh teman saya untuk lunch bersama teman-teman lainnya. Selain itu biasanya saya hadir di acara-acara Permika yang lain seperti WOI (Warung Orang Indonesia) yaitu acara untuk menyambut mahasiswa Indonesia yang baru datang.
Pengalaman Unik Tak Terlupakan
Pengalaman unik…waktu pertama kali saya pindah ke Toronto dari Ottawa. Saya belum tahu sistem angkutan publik milik Toronto karena saya terbiasa dengan angkutan publik Ottawa yang bus-nya menunjukkan stop terakhir. Saya pikir di Toronto juga akan sama (di Toronto bus-nya menggunakan arah mata angin, bukan stop terakhir). Saya langsung naik bus yang ada di bus stop, tanpa bertanya ke driver arah mana yang akan kita tuju. Alhasil, saya tersesat dan harus membayar bus lagi untuk bisa kembali ke arah sebaliknya.
Hal yang Harus Dilakukan Ketika Kuliah di Luar Negeri
Tentunya mandiri ya. Lalu juga menambah koneksi dan teman. Tapi yang paling penting yaitu membuka kesempatan baru bagi diri kita sendiri yang sebelumnya mungkin tidak ada saat kita masih di Indonesia.
Reporter: Adelina Mayang
Kenalan Dulu Sama Mas Hansel!
Perkenalkan nama saya Richard Hansel bisa dipanggil Richard atau Hans. Saya berasal dari Surabaya dan saat ini sedang kuliah di Centennial College Jurusan Aircraft Maintenance masuk tahun kedua. Sebelumnya, untuk tahun pertama saya berada di Ottawa di Algonquin College dengan program yang sama.
Saya pindah dikarenakan college saya yang di Ottawa ini tidak memiliki program untuk tahun kedua. Jadi memang sudah ada jalur untuk ke Toronto bagi mereka yang mau meneruskan untuk tahun kedua.
Tentang Jurusan Aircraft Maintenance
Di program saya ini, saya belajar tentang bagaimana me-maintain kondisi pesawat agar selalu layak dan aman untuk beroperasi. Sebenarnya program saya ini ada dua jurusan yang lebih spesifik lagi di dalamnya yaitu jurusan Maintenance dan jurusan Avionics. Perbedaannya adalah, Maintenance itu untuk bagian mesin dan semua sistem yang berkaitan tentang mesin. Sedangkan Avionics lebih fokus kepada instruments yang ada di dalam kokpit dan kurang lebih semua elektronika yang ada di pesawat.
Saya memilih jurusan ini karena saya dulu sempat bercita-cita untuk menjadi pilot. Akan tetapi karena saya memakai kacamata saya tidak bisa melanjutkan untuk menjadi pilot. Kemudian saya melihat jurusan ini dan saya pikir tidak ada salahnya juga untuk menjadi mekanik pesawat. Toh juga sama-sama berhubungan dengan pesawat itu sendiri.
Tentang Centennial College
Di Centennial College, kami punya satu bagian dari sekolah yang dikhususkan untuk program kami. Kami juga punya satu hangar besar yang berisikan kira-kira 10 pesawat kecil, serta 2 helikopter, yang diperuntukkan bagi kami agar kami bisa benar-benar belajar secara langsung di pesawat. Ada juga beberapa ruangan lain yang diperuntukkan bagi program kami, yaitu laboratorium struktur & rangka pesawat, laboratorium mesin pesawat, laboratorium elektronika, dan laboratorium avionics. Di sini kami dibimbing oleh professor yang dulunya sudah lama bekerja di bidang ini dan juga ada professor yang sekarang sedang bekerja di bidang ini, jadi dari professor yang lebih tua kami bisa mendapat masukan-masukan dari pengalaman mereka dan dari professor yang muda kami bisa mendapatkan informasi tentang perkembangan industri ini.
Profesor Terfavorit
Professor favorit saya sejauh ini adalah Ms.Wong. Menjadi favorit saya karena ketika mengajar, beliau selalu mengajar hingga ke detail dan ketika di laboratorium beliau selalu memberi kita arahan yang paling efisien dan selalu memberi masukan yang membangun jika kita bertanya kepada beliau. Beliau juga friendly dan sangat fleksibel.
Spot Favorit di Kampus
Hmm…untuk spot favorit sih area cafeteria, hehehe. Kalau yang paling nyaman untuk tempat belajar adalah perpustakaan karena di sana sangat tenang.
Kegiatan di Luar Kampus
Saya tidak mengikuti kegiatan di luar kampus, karena program saya ini cukup padat. Sehingga kurang ada waktu untuk ikut kegiatan kampus yang kebanyakan diadakan di hari biasa (Senin-Jumat).
Akomodasi di Kanada
Saya menyewa satu kamar di sebuah rumah milik orang lokal di Scarborough. Untuk sewa kamar ini saya mengeluarkan $500 itu sudah termasuk biaya listrik, air, dan pemanas.
Tentang Orang Lokal
Menurut saya orang lokal ini cukup ramah. Kebiasaan yang membuat saya merasa tidak nyaman adalah kebiasaan dia untuk menunda-nunda pekerjaan. Ia sering menunda mencuci baju, alhasil, terkadang saya harus menunda mencuci baju saya karena mesin cuci sedang ia pakai untuk mencuci baju kotornya yang banyak. Ia juga terbiasa menunda untuk mencuci piring kotor jadi terkadang bikin saya geleng-geleng kepala karena melihat banyaknya piring yang menumpuk di dapur.
Masak Sendiri atau Jajan?
Untuk hari biasa saya terbiasa masak sendiri dan bawa bekal dari rumah ke sekolah. Terkadang saya juga pergi bersama teman-teman saya untuk makan di luar saat weekend. Yang paling sering saya masak adalah nasi goreng ayam lengkap bersama telur mata sapi dan sayuran, sedangkan sekarang saya sedang belajar menu baru yaitu Vietnamese Pho, kurang lebih seperti mie kuah tetapi yang berbeda di sini yaitu jenis mie-nya. Dan juga yang tidak mungkin terlewat adalah Indomie goreng (Ya, di sini ada Indomie goreng tetapi export quality yang rasanya tidak se-sedap Indomie lokal di Indonesia)
Tempat Paling Menarik di Kanada
Tempat menarik di Kanada, hmm…Niagara Falls. Di sini ada air terjun pastinya, ada juga kompleks hiburan untuk turis di dekat Niagara yang harganya dikhususkan untuk turis sehingga mahal sekali (kurang lebih seperti di Kuta, Bali). Waku lalu saya ke sana pada saat musim gugur, bagus memang, tapi sayang lokasinya cukup jauh dari Toronto dan barang di sana mahal-mahal.
PERMIKA
Saya kurang aktif di Permika karena seperti saya bilang tadi, program saya cukup padat. Tapi saya cukup sering bertemu dengan teman-teman dari Indonesia karena ada teman saya yang kebetulan aktif di Permika. Saya biasa diajak oleh teman saya untuk lunch bersama teman-teman lainnya. Selain itu biasanya saya hadir di acara-acara Permika yang lain seperti WOI (Warung Orang Indonesia) yaitu acara untuk menyambut mahasiswa Indonesia yang baru datang.
Pengalaman Unik Tak Terlupakan
Pengalaman unik…waktu pertama kali saya pindah ke Toronto dari Ottawa. Saya belum tahu sistem angkutan publik milik Toronto karena saya terbiasa dengan angkutan publik Ottawa yang bus-nya menunjukkan stop terakhir. Saya pikir di Toronto juga akan sama (di Toronto bus-nya menggunakan arah mata angin, bukan stop terakhir). Saya langsung naik bus yang ada di bus stop, tanpa bertanya ke driver arah mana yang akan kita tuju. Alhasil, saya tersesat dan harus membayar bus lagi untuk bisa kembali ke arah sebaliknya.
Hal yang Harus Dilakukan Ketika Kuliah di Luar Negeri
Tentunya mandiri ya. Lalu juga menambah koneksi dan teman. Tapi yang paling penting yaitu membuka kesempatan baru bagi diri kita sendiri yang sebelumnya mungkin tidak ada saat kita masih di Indonesia.
Reporter: Adelina Mayang