Gadis cantik asal Surabaya ini menjadi salah satu mahasiswa perantau asal Indonesia di Kanada. Menuntut ilmu di University of Toronto, Evel...
Gadis cantik asal Surabaya ini menjadi salah satu mahasiswa perantau asal Indonesia di Kanada. Menuntut ilmu di University of Toronto, Evelyn mengaku mendapatkan begitu banyak pengalaman berharga yang mungkin tidak bisa ia dapat jika ia tidak berani keluar dari Indonesia. Ingin tahu cerita selengkapnya tentang pengalaman merantau Evelyn? Simak hasil wawancara tim berkuliah.com dengan Evelyn berikut ini.
Halo teman-teman…nama saya Evelyn Wijoyo dari Surabaya. Saat ini saya berkuliah di University of Toronto Mississauga Finance Specialist and Economics Major. Sekarang saya baru saja selesai tahun pertama di sini.
Saya memilih di Kanada soalnya mau coba sesuatu yang baru yang berbeda sama di Indonesia. Kalau memilih University of Toronto obviously karena reputasi mereka, universitas ini masuk top 20 worldwide. Terus di University of Toronto juga bisa belajar pelajaran di luar major. Jadi bisa menambah wawasan. Kemudian jurusan commerce di University of Toronto juga dapat banyak pelajaran ekonomi, jadi selain bisa belajar tentang the management of business bisa direlate ke ekonomi juga. Saya memilih di Toronto juga sebenarnya ada faktor dari kakak juga yang sekolah di sini. Jadi orang tua lebih tenang memperbolehkan saya sekolah di negara yang jauh.
Kakak saya kuliah di universitas berbeda tepatnya di Ryerson University tapi sama-sama di Great Toronto Area. Saya sih masih tinggal di asrama kampus hanya saja setiap minggu biasa main ke Downtown tinggal sama kakak.
Jurusan
Saya tertarik dengan finance soalnya saya lebih pintar berhitung dan menganalisis angka daripada teori yang tidak pasti. Terus finance juga sangat diperlukan di semua perusahaan, kalau keuangannya tidak baik, perusahaan tidak akan bisa jalan. Jadi saya berpikir kalau jurusan ini bisa berguna sekali untuk nanti kalau saya sudah pulang ke Indonesia karena semua perusahaan membutuhkan financial planner. Finance belajarnya tentang cara mengatur uang basically. Jadi menganalisis investasi mana yang lebih menguntungkan, kalau punya uang sekian enaknya dibuat untuk apa. Kalau economics-nya belajar tentang dunia luarnya, ekonominya masyarakat, supply and demand. Jadi bisa lebih efisien mengatur uangnya. Kalau di University of Toronto bisa dapat dua-duanya, makanya saya memilih di universitas ini soalnya seperti sudah jadi all in one dapat semua.
Belajar Major Lain
Saya first year di sini mengambil pelajaran critical reasoning (philosophy), sociology, sama anthropology. Itu memang requirement-nya untuk lulus. Jadi kita harus menyelesaikan lima credit (10 pelajaran) di luar major dan bebas memilih apa saja. Jurusan e-commerce mau ambil biologi juga boleh jadi ingin belajar apapun bisa saja. Kadang-kadang bisa juga dihubungkan dengan jurusannya seperti sosiologi belajar tentang sifat dan sikap manusia, kadang bisa dihubungkan sama bisnis.
Karakter Dosen Mengajar
Tiap dosen berbeda-beda karakternya. Ada yang jelasinnya cepet banget soalnya mereka menuntut kita untuk membaca textbook-nya jadi lecture hanya untuk review. Ada juga yang memberikan banyak contoh jadi kita bisa mengerti. Tapi keseluruhan kalau di universitas memang berbeda sama di SMA. Kalau kita tidak mengerti kita harus berusaha belajar sendiri, materi di lecture harus lanjut terus. Tapi untungnya ada tutorials dan office hours jadi kalau tidak mengerti bisa tanya ke mereka. Dosen favorit saya di sini adalah dosen pelajaran Calculus and Linear Algebra namanya Alex Rennet. Karena beliau penjelasannya mudah dimengerti meskipun cepat, orangnya juga ramah sama murid-murid jadi kelasnya tidak bosan meskipun kelas malam.
Tutorials and Office Hours
Kalau di sini first year kan lecture class-nya besar yaitu 100-200 orang. Jadi tutorial itu kelasnya kecil-kecil. Memang di sebagian pelajaran kita disuruh ambil satu jam tutorial. Di tutorial yang mengajar adalah Teacher’s Assistant, jadi mereka itu kakak kelas yang memang sudah dapat nilai yang tinggi di kelas itu. Mereka yang mengajar kita kalau kita tidak mengerti. Jadi di tutorial kadang dijelasin lagi materinya, terus bahas pertanyaan-pertanyaan tentang topiknya. Kelasnya hanya 10-20 orang. Jadi kalau di lecture malu untuk bertanya bisa bertanya di tutorial. Kalau office hours, jadi professor dan TAs menyediakan waktu 2-3 jam per minggu untuk kita jadi kita bisa datang untuk bertanya tentang materi yang kita masih tidak mengerti. Bisa dituntun sama profesornya juga supaya kita bisa mengerti.
Fasilitas Perpustakaan
Perpusatakannya di sini besar, terus ada banyak sectionnya. Ada juga ruangan buat group study, silent study, reading area, computer area. Jadi bisa memilih mau belajar dimana. Kalau saya sukanya di silent study zone. Jadi itu tempat di perpustakaan dimana orang-orang tidak boleh bicara. Mejanya seperti cubicle begitu jadi bisa fokus ke pelajarannya dan paling enak kalau buat baca textbook sama mencoba mengerjakan soal-soal. Tidak ramai jadi lebih bisa konsentrasi.
Di sini setahu saya perpustakaan semua milik kampus hanya di jam tertentu terbuka buat semua. Misal kalau saya lagi ke downton, butuh belajar, bisa ke perpustakaan kampus kakak saya.
Asrama Kampus
Sukanya, dekat dari kampus jadi tidak susah dan tidak takut telat ke kelas gara-gara ketinggalan bus. Terus di area kampus kan sepi jadi enak buat tinggal, lebih tentram dan aman. Kalau belajar di library sampai malam juga mau pulang sendirian tidak takut. Dukanya sih, average room size memang kecil jadi kadang merasa kesempitan di kamar padahal saya dapat satu kamar untuk satu orang, hanya saja satu kamar mandi dipakai untuk dua orang.
Makan di Luar dan Masak Sendiri
Kadang masak, kadang makan di luar, kadang juga makan di dorm karena ada meal plan. Jadi sering makan di cafeteria, saya sih tergantung mood. Kalau untuk makanan sebenarnya saya tidak sulit beradaptasi karena dari dulu saya suka makanan Jepang dan di sini banyak restoran Jepang. Tapi yang agak ngangenin itu makan sambal. Soalnya di sini susah cari makanan pedas. Yang mereka bilang pedas sekali menurut saya kurang. Kalau makanan favorit sih brunch food dan ramen.
Traveling
Saya pernah ke CN Tower terus ke Toronto Island. Desember lalu saya sempat ke Toronto Christmas Market. Saya sih ingin sekali mencoba ice skating di Nathan Philips Square tapi belum sempat. Itu seperti tempat ice skating outdoor hanya ada kalau winter saja. Summer lalu saya sempat jalan-jalan ke Niagara Falls juga.
Toronto Chirstmas Market
Itu seperti bazaar tetapi hanya buka waktu dekat-dekat dengan natal. Jadi tempatnya didekor menggunakan banyak Christmas lights, Christmas trees. Terus banyak stand-stand. Stand-nya menjual pernak-pernik natal sama makanan natal seperti turkey leg, hot chocolate yang pakai marshmallow.
Cuaca di Toronto
Winternya di sini lumayan ekstrem. Tapi menurut saya as long as you have the right winter jacket, you’ll be fine. Kalau musim favorit saya sih spring. Soalnya temperaturnya sudah lumayan naik terus saya orang suka bunga jadi melihat bunga-bunga tumbuh itu senang sekali rasanya. Mataharinya sudah mulai panas tapi masih ada angin jadi segar rasanya. Yang menurut saya paling tidak nyaman itu waktu fall soalnya hujan terus. Susah mau pergi-pergi harus membawa payung, anginnya juga kencang terus basah semua. Tapi on the other hand melihat pohonnya warna orange bagus juga.
Belanja Kebutuhan Sehari-hari
Kalau kebutuhan sehari-hari sih biasaya belanja di WalMart soalnya serba ada. Kalau pakaian biasanya di city center atau di Downtown Toronto ada mall sama ada banyak toko-toko begitu.
Festival
Kalau bazaar begitu waktu summer di Yonge street downtown ada seperti orang jualan makanan-makanan. Jadi jalanannya ditutup selama satu minggu untuk bazaar. Kalau ada hari apa gitu kadang ada parade-parade keliling Toronto seperti pride day, Christmas ada Santa Claus parade, st patricks day. Kalau event begitu banyak seperti pillow fight di Nathan Philips Square and spring festival di park. Waktu winter lalu University of Toronto juga mengadakan annual snowball fight di st George campus-nya. Ini seperti event tahunnya University of Toronto dimana tiga kampus bergabung jadi satu untuk snowball fight.
Pengalaman Unik
Yang tidak bisa dilupakan mungkin waktu ke Toronto Island sama teman-teman. Mainan bola di park seru banget terus masuk ke maze. Something that I’ve never done before karena di Indonesia biasanya jalan-jalan di mall, nonton, makan. Di sini bisa di park main-main sampai malam. Terus kemarin ketinggalan kapal karena terlalu asyik main jadi tidak sadar waktu. Terus kita harus menunggu satu jam lebih sampai kedinginan semua.
Motivasi Untuk Teman-teman yang Hendak Kuliah ke Kanada
Sekolah di Kanada itu beda banget sama di Indonesia. Jadi selama satu tahun ini saya merasa dapat banyak sekali pengalaman baru yang mungkin tidak akan bisa didapat kalau tetap di Indonesia. Terus saya bisa belajar lebih mandiri karena dulu saya anak mama banget. Pesan saya mungkin buat yang lainnya get out of your comfort zone because you never know what the world can offer you. Hidup harus dinikmati, cari pengalaman baru yang banyak dan jangan takut jauh dari keluarga soalnya you’ll find a family here as well.
Reporter: Adelina Mayang
Halo teman-teman…nama saya Evelyn Wijoyo dari Surabaya. Saat ini saya berkuliah di University of Toronto Mississauga Finance Specialist and Economics Major. Sekarang saya baru saja selesai tahun pertama di sini.
Saya memilih di Kanada soalnya mau coba sesuatu yang baru yang berbeda sama di Indonesia. Kalau memilih University of Toronto obviously karena reputasi mereka, universitas ini masuk top 20 worldwide. Terus di University of Toronto juga bisa belajar pelajaran di luar major. Jadi bisa menambah wawasan. Kemudian jurusan commerce di University of Toronto juga dapat banyak pelajaran ekonomi, jadi selain bisa belajar tentang the management of business bisa direlate ke ekonomi juga. Saya memilih di Toronto juga sebenarnya ada faktor dari kakak juga yang sekolah di sini. Jadi orang tua lebih tenang memperbolehkan saya sekolah di negara yang jauh.
Kakak saya kuliah di universitas berbeda tepatnya di Ryerson University tapi sama-sama di Great Toronto Area. Saya sih masih tinggal di asrama kampus hanya saja setiap minggu biasa main ke Downtown tinggal sama kakak.
Jurusan
Saya tertarik dengan finance soalnya saya lebih pintar berhitung dan menganalisis angka daripada teori yang tidak pasti. Terus finance juga sangat diperlukan di semua perusahaan, kalau keuangannya tidak baik, perusahaan tidak akan bisa jalan. Jadi saya berpikir kalau jurusan ini bisa berguna sekali untuk nanti kalau saya sudah pulang ke Indonesia karena semua perusahaan membutuhkan financial planner. Finance belajarnya tentang cara mengatur uang basically. Jadi menganalisis investasi mana yang lebih menguntungkan, kalau punya uang sekian enaknya dibuat untuk apa. Kalau economics-nya belajar tentang dunia luarnya, ekonominya masyarakat, supply and demand. Jadi bisa lebih efisien mengatur uangnya. Kalau di University of Toronto bisa dapat dua-duanya, makanya saya memilih di universitas ini soalnya seperti sudah jadi all in one dapat semua.
Belajar Major Lain
Saya first year di sini mengambil pelajaran critical reasoning (philosophy), sociology, sama anthropology. Itu memang requirement-nya untuk lulus. Jadi kita harus menyelesaikan lima credit (10 pelajaran) di luar major dan bebas memilih apa saja. Jurusan e-commerce mau ambil biologi juga boleh jadi ingin belajar apapun bisa saja. Kadang-kadang bisa juga dihubungkan dengan jurusannya seperti sosiologi belajar tentang sifat dan sikap manusia, kadang bisa dihubungkan sama bisnis.
Karakter Dosen Mengajar
Tiap dosen berbeda-beda karakternya. Ada yang jelasinnya cepet banget soalnya mereka menuntut kita untuk membaca textbook-nya jadi lecture hanya untuk review. Ada juga yang memberikan banyak contoh jadi kita bisa mengerti. Tapi keseluruhan kalau di universitas memang berbeda sama di SMA. Kalau kita tidak mengerti kita harus berusaha belajar sendiri, materi di lecture harus lanjut terus. Tapi untungnya ada tutorials dan office hours jadi kalau tidak mengerti bisa tanya ke mereka. Dosen favorit saya di sini adalah dosen pelajaran Calculus and Linear Algebra namanya Alex Rennet. Karena beliau penjelasannya mudah dimengerti meskipun cepat, orangnya juga ramah sama murid-murid jadi kelasnya tidak bosan meskipun kelas malam.
Tutorials and Office Hours
Kalau di sini first year kan lecture class-nya besar yaitu 100-200 orang. Jadi tutorial itu kelasnya kecil-kecil. Memang di sebagian pelajaran kita disuruh ambil satu jam tutorial. Di tutorial yang mengajar adalah Teacher’s Assistant, jadi mereka itu kakak kelas yang memang sudah dapat nilai yang tinggi di kelas itu. Mereka yang mengajar kita kalau kita tidak mengerti. Jadi di tutorial kadang dijelasin lagi materinya, terus bahas pertanyaan-pertanyaan tentang topiknya. Kelasnya hanya 10-20 orang. Jadi kalau di lecture malu untuk bertanya bisa bertanya di tutorial. Kalau office hours, jadi professor dan TAs menyediakan waktu 2-3 jam per minggu untuk kita jadi kita bisa datang untuk bertanya tentang materi yang kita masih tidak mengerti. Bisa dituntun sama profesornya juga supaya kita bisa mengerti.
Fasilitas Perpustakaan
Perpusatakannya di sini besar, terus ada banyak sectionnya. Ada juga ruangan buat group study, silent study, reading area, computer area. Jadi bisa memilih mau belajar dimana. Kalau saya sukanya di silent study zone. Jadi itu tempat di perpustakaan dimana orang-orang tidak boleh bicara. Mejanya seperti cubicle begitu jadi bisa fokus ke pelajarannya dan paling enak kalau buat baca textbook sama mencoba mengerjakan soal-soal. Tidak ramai jadi lebih bisa konsentrasi.
Di sini setahu saya perpustakaan semua milik kampus hanya di jam tertentu terbuka buat semua. Misal kalau saya lagi ke downton, butuh belajar, bisa ke perpustakaan kampus kakak saya.
Asrama Kampus
Sukanya, dekat dari kampus jadi tidak susah dan tidak takut telat ke kelas gara-gara ketinggalan bus. Terus di area kampus kan sepi jadi enak buat tinggal, lebih tentram dan aman. Kalau belajar di library sampai malam juga mau pulang sendirian tidak takut. Dukanya sih, average room size memang kecil jadi kadang merasa kesempitan di kamar padahal saya dapat satu kamar untuk satu orang, hanya saja satu kamar mandi dipakai untuk dua orang.
Makan di Luar dan Masak Sendiri
Kadang masak, kadang makan di luar, kadang juga makan di dorm karena ada meal plan. Jadi sering makan di cafeteria, saya sih tergantung mood. Kalau untuk makanan sebenarnya saya tidak sulit beradaptasi karena dari dulu saya suka makanan Jepang dan di sini banyak restoran Jepang. Tapi yang agak ngangenin itu makan sambal. Soalnya di sini susah cari makanan pedas. Yang mereka bilang pedas sekali menurut saya kurang. Kalau makanan favorit sih brunch food dan ramen.
Traveling
Saya pernah ke CN Tower terus ke Toronto Island. Desember lalu saya sempat ke Toronto Christmas Market. Saya sih ingin sekali mencoba ice skating di Nathan Philips Square tapi belum sempat. Itu seperti tempat ice skating outdoor hanya ada kalau winter saja. Summer lalu saya sempat jalan-jalan ke Niagara Falls juga.
Toronto Chirstmas Market
Itu seperti bazaar tetapi hanya buka waktu dekat-dekat dengan natal. Jadi tempatnya didekor menggunakan banyak Christmas lights, Christmas trees. Terus banyak stand-stand. Stand-nya menjual pernak-pernik natal sama makanan natal seperti turkey leg, hot chocolate yang pakai marshmallow.
Cuaca di Toronto
Winternya di sini lumayan ekstrem. Tapi menurut saya as long as you have the right winter jacket, you’ll be fine. Kalau musim favorit saya sih spring. Soalnya temperaturnya sudah lumayan naik terus saya orang suka bunga jadi melihat bunga-bunga tumbuh itu senang sekali rasanya. Mataharinya sudah mulai panas tapi masih ada angin jadi segar rasanya. Yang menurut saya paling tidak nyaman itu waktu fall soalnya hujan terus. Susah mau pergi-pergi harus membawa payung, anginnya juga kencang terus basah semua. Tapi on the other hand melihat pohonnya warna orange bagus juga.
Belanja Kebutuhan Sehari-hari
Kalau kebutuhan sehari-hari sih biasaya belanja di WalMart soalnya serba ada. Kalau pakaian biasanya di city center atau di Downtown Toronto ada mall sama ada banyak toko-toko begitu.
Festival
Kalau bazaar begitu waktu summer di Yonge street downtown ada seperti orang jualan makanan-makanan. Jadi jalanannya ditutup selama satu minggu untuk bazaar. Kalau ada hari apa gitu kadang ada parade-parade keliling Toronto seperti pride day, Christmas ada Santa Claus parade, st patricks day. Kalau event begitu banyak seperti pillow fight di Nathan Philips Square and spring festival di park. Waktu winter lalu University of Toronto juga mengadakan annual snowball fight di st George campus-nya. Ini seperti event tahunnya University of Toronto dimana tiga kampus bergabung jadi satu untuk snowball fight.
Pengalaman Unik
Yang tidak bisa dilupakan mungkin waktu ke Toronto Island sama teman-teman. Mainan bola di park seru banget terus masuk ke maze. Something that I’ve never done before karena di Indonesia biasanya jalan-jalan di mall, nonton, makan. Di sini bisa di park main-main sampai malam. Terus kemarin ketinggalan kapal karena terlalu asyik main jadi tidak sadar waktu. Terus kita harus menunggu satu jam lebih sampai kedinginan semua.
Motivasi Untuk Teman-teman yang Hendak Kuliah ke Kanada
Sekolah di Kanada itu beda banget sama di Indonesia. Jadi selama satu tahun ini saya merasa dapat banyak sekali pengalaman baru yang mungkin tidak akan bisa didapat kalau tetap di Indonesia. Terus saya bisa belajar lebih mandiri karena dulu saya anak mama banget. Pesan saya mungkin buat yang lainnya get out of your comfort zone because you never know what the world can offer you. Hidup harus dinikmati, cari pengalaman baru yang banyak dan jangan takut jauh dari keluarga soalnya you’ll find a family here as well.
Reporter: Adelina Mayang