Saya Sheila Nurfajrina, saat ini tengah menempuh studi Master di Jurusan Architecture and Urban Planning , Gdansk University of Technolo...
Saya Sheila Nurfajrina, saat ini tengah menempuh studi Master di Jurusan Architecture and Urban Planning, Gdansk University of Technology, Polandia.
Bagi saya dan mungkin bagi banyak mahasiswa Indonesia, kuliah di Eropa merupakan sebuah mimpi. Bukan hanya karena Eropa menawarkan pemandangan yang cantik, tetapi karena memang perkembangan ilmu pengetahuan serta penelitian-penelitian yang berkembang di dunia saat ini didominasi oleh Eropa. Keinginan untuk kuliah di luar negeri sudah saya miliki sejak tahun-tahun pertama kuliah.
Gdansk University of Technology
Polandia sendiri merupakan salah satu negara Eropa yang kaya akan bangunan bersejarah serta selaras dengan kemajuan teknologi yang berkembang saat ini. Sejalan dengan bidang arsitektur yang saya tekuni, yakni Arsitektur dan Perencanaan Kota, beberapa Universitas di Polandia menawarkan program yang menarik yang pada intinya mencakup tiga tujuan pembelajaran yaitu; Urban Planning, Building conservation, and Advanced Design. Hal tersebut lah yang kemudian membuat saya jadi semangat untuk mengejar beasiswa ke Polandia dan akhirnya berhasil menjadi salah satu awardee beasiswa Ignacy Lukasiewicz dari Pemerintah Polandia. Fasilitas yang dimiliki oleh kampus di Polandia rata-rata sama, sebagai contoh; memiliki laboratorium yang lengkap, perpustakaan, fasilitas olahraga seperti gym, kolam renang, lapangan tenis, basket dan bola, serta dilengkapi dengan asrama mahasiswa. Untuk sistem perkuliahan, kurang lebih sama dengan di Indonesia, hanya saja masa studinya lebih singkat, hanya 1.5 tahun saja untuk master.
Jurusan
Alasan kenapa saya tertarik untuk mengambil jurusan Arsitektur. Yang pertama adalah karena sejalan dengan passion saya, desain, berarsitektur membuat saya bahagia. Dan yang terpenting adalah, karena melalui Arsitektur saya menemukan jalan untuk mendekatkan diri saya pada tujuan hidup saya; yakni agar bisa lebih bermanfaat untuk lingkungan sekitar dan kemanusiaan.
Persiapan
Sebelum berangkat ke Polandia, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan. Contohnya dokumen seperti Paspor, Visa, dan untuk studi perlu juga membawa Ijazah yang sudah dilegalisir. Perlu juga membeli asuransi dan surat keterangan sehat dari dokter. Saat pertama kali tiba di Polandia, saya dan beberapa teman sudah didaftarkan di asrama oleh sekretariat kampus.
Tempat Tinggal
Sebagai bagian dari program beasiswa, saya diwajibkan untuk mengambil persiapan Bahasa Polandia selama satu tahun di kota Krakow, yang jaraknya sekitar 12 jam dari kota Gdansk di mana saya melanjutkan studi S2. Krakow dan Gdansk termasuk dalam kategori kota besar di Polandia. Berbeda dengan Gdansk yang merupakan kota wisata yang letaknya dekat dengan laut, Krakow berlokasi di Selatan Polandia, berdekatan dengan pegunungan yang berbatasan langsung dengan Slovakia. Di Krakow, saya dan teman-teman Indonesia tinggal di Asrama mahasiswa yang berjarak sekitar 20 menit naik bus dari pusat kota.
Minggu Pertama di Polandia
Saat pertama kali tiba di Polandia, rasanya kaget. Karena selain suhunya yang jauh lebih dingin dibanding Indonesia, kendala Bahasa juga merupakan salah satu faktor culture shock yang umum dialami para perantau seperti kami. Tapi seiring dengan berjalannya waktu dan semakin terbiasanya kami dengan Bahasa serta lingkungan, semuanya baik-baik saja. Kalau untuk homesick, wajar jika kami merasakannya, terutama pada keluarga dan masakan Indonesia yang ternyata memang tidak ada duanya. Untuk mengobati kerinduan itu, biasanya kami rutin videocall dengan keluarga dan teman teman, berkumpul dengan forum warga Indonesia dan mengadakan acara masak-masak demi melepaskan kangen dengan makanan Indonesia. Di kota tempat saya tinggal, Krakow, kami memiliki perkumpulan yang bernama Forum Warga Indonesia Krakow beranggotakan 20 orang yang rutin mengadakan arisan sebulan sekali. Dan bersama forum warga ini juga, Ramadhan lalu kami rutin mengadakan ifthar dan tarawih bersama tiap weekend.
Cara Berbaur dengan Teman di Polandia
Cara berbaur dengan teman-teman Polandia, pada dasarnya, orang-orang Polandia sama baiknya dengan orang-orang Indonesia. Mereka sangat ramah dan sopan, cuma memang tidak seterbuka orang Indonesia. Saya selalu berpegang pada prinsip; asal kita baik, orang pasti akan baik juga. Dan memang, kalau sudah kenal, mereka sangat ramah dan hangat. Kegiatan di kampus yang cukup padat dan banyaknya kegiatan mahasiswa serta kunjungan ke beberapa spot wisata di Polandia menurutku sangat membantu kami untuk bersosialisasi. Selain itu, menghargai serta berusaha untuk beradaptasi dengan budaya mereka juga merupakan salah satu cara terbaik untuk bisa berbaur dengan orang-orang Polandia. Karakter teman-teman Polandia; mereka sangat menghargai waktu, mereka sangat frontal dan objektif dalam menyampaikan pendapat, mereka sangat menghormati orang tua dan wanita, mereka sangat dewasa dan bertanggung jawab; jika sudah memilih sesuatu mereka sudah siap dengan resikonya, mendahulukan kepentingan umum daripada sendiri.
Jilbab dan Polandia
Pengalaman berteman dengan menggunakan hijab alhamdulillah baik-baik saja. Kebanyakan teman-teman saya yang penasaran langsung bertanya dan mereka pun akhirnya mengerti bahwa berhijab bukan lah penghalang bagi kita para muslimah untuk beraktivitas. Mereka seringkali mengungkapkan bahwa mereka terkejut kalau muslim ternyata bukanlah orang-orang yang kolot atau konvensional. Muslim juga tau bagaimana cara menjalani hidup dengan menyenangkan (kalimat tersebut mereka ungkapkan setelah acara malam budaya yang pada saat itu aku beserta teman-teman dari Indonesia menarikan Tari Betawi dan menyanyikan sebuah lagu sebagai bagian dari partisipasi kami dalam acara tsb). Intinya, kembali lagi pada diri kita masing-masing. Tidak bisa dipungkiri pastinya akan ada banyak orang yang menanyakan perihal alasan kenapa kita berhijab, tinggal bagaimana kita menjelaskannya dengan sebaik-baiknya. Dan pastikan bahwa mereka menilai kita dari apa yang ada di dalam diri kita; kepribadian dan kemampuan kita. Bagaimana kehidupan muslim di sana? Menemukan tempat ibadah di Polandia memang tak semudah kita menemukan masjid ataupun musholla di Indonesia; ada dimana-mana. Rata-rata di tiap kota di Polandia hanya memiliki satu masjid / Islamic centre .
Ketika Libur Tiba
Kegiatan yang biasanya saya lakukan saat waktu luang adalah jalan jalan keliling kota, karena selain udaranya bersih dan jalur pejalan kakinya nyaman, saya suka menikmati dan mengamati bangunan bangunan dari berbagai gaya arsitektur. Selain itu, saya sering menikmati waktu dengan membaca buku di taman, jalan jalan ke museum (karena diskon bagi student mencapai 50% dari harga normal) ataupun traveling mengunjungi negara tetangga. Karena Polandia letaknya berdekatan dengan negara Slovakia, Austria, Hungaria, dan Czech Republic, tahun lalu saya dan teman-teman mengunjungi negara-negara tersebut dengan menggunakan transportasi bus.
Pengalaman Unik
Pengalaman unik di Polandia yang tidak bisa saya lupakan adalah kejadian di bus bersama seorang nenek. Seperti yang sudah saya tuliskan sebelumnya bahwa Polandia adalah salah satu negara yang sangat menghormati orang tua, hal itu terlihat dari bagaimana mereka mengutamakan orang tua bahkan juga wanita dan anak-anak dalam setiap fasilitas publik mereka.
Sore itu, saya menaiki bus sore yang bertepatan dengan jam pulang kantor. Saya termasuk yang beruntung karena bisa mendapatkan tempat duduk meski bus saat itu sedang ramai-ramainya. Setelah melewati beberapa halte bus, seorang nenek dengan punggung yang sudah agak bungkuk masuk ke bus. Saya dan beberapa orang yang kebetulan duduk langsung berdiri menawarkan tempat duduk kami. Karena jaraknya yang lebih dekat ke tempat duduk saya, nenek itu pun memilih untuk duduk di kursi saya. Kami pun bertukar tempat. Karena nenek tersebut sedikit kesulitan saat duduk, maka saya menawarkan tangan saya untuk membantu nenek tersebut menyeimbangkan duduknya. Nenek tersebut cukup lama menatap saya dan ternyata beliau khawatir karena pemberitaan mengenai islam saat ini tidak begitu baik, sehingga dia takut kalau terjadi sesuatu dengan saya.
Selama perjalanan si nenek memberikan nasihat dan tips hidup di Polandia. Beliau adalah orang Polandia pertama yang memperlakukan saya dengan sangat hangat meskipun belum mengenal saya. Bahkan saat ingin turun bis, masih dengan menggenggam tangan saya, nenek tersebut memeluk dan mendoakan saya agar saya berhasil serta beruntung dalam studi maupun hidup di Polandia.
Tips dan Motivasi
Tips untuk teman-teman yang ingin kuliah di Polandia. Pertama, cari informasi mengenai perkuliahan (baik itu universitas, jalur beasiswa, dan jurusan yang diinginkan). Kedua, siapkan diri dan mental, kemampuan Bahasa juga sangat diperlukan sebelum pergi ke Polandia. Persiapkan berkas maupun dokumen sesuai dengan yang dibutuhkan. Bagi teman-teman yang ingin mencoba jalur beasiswa, disarankan untuk mempersiapkan berkas, cv dan research plan yang menarik sesuai dengan bidang yang kita ingin pelajari di Polandia, persiapkan diri sejak jauh-jauh hari karena kesiapan diri kita juga akan sangat membantu dalam beradaptasi nanti begitu sampai di Polandia.
Reporter: Adelinya Mayang