Halo nama saya M. Fadli Setiawan yang berasal dari Malili, sebuah kota kecil di Sulawesi Selatan. Saat ini saya sedang mengambil master deg...
Halo nama saya M. Fadli Setiawan yang berasal dari Malili, sebuah kota kecil di Sulawesi Selatan. Saat ini saya sedang mengambil master degree pada jurusan Management Engineering di Politecnico di Milano, Italy.
Saya memilih Italia karena saya suka dengan sport khususnya sepak bola, seperti diketahui bersama bahwa Italia adalah salah satu kiblat sepak bola di dunia. Selain itu Italia terkenal dengan art, culture, dan architecture-nya dan kebetulan saya juga pecinta budaya. Dari segi pendidikan, menurut saya Italia adalah salah satu yang terbaik di Eropa, mulai dari fashion sampai bidang engineering. Kebetulan kampus saya saat ini merupakan salah satu engineering school terbaik di Eropa berdasarkan QS Ranking 2015. Makanya saya tidak ragu untuk berkuliah di Italia.
Beasiswa Kuliah di Italia
Sebenarnya saya memulai dengan self-funding karena pertimbangan biaya di Italia lumayan affordable jadi mungkin bisa part time untuk membantu biaya kuliah. Tapi faktanya setelah sampai di Milan, ternyata hampir impossible karena selain pertimbangan bahasa juga dari jadwal kuliah yang padat. Tapi alhamdulilah mulai semester depan insyaAllah saya akan dibantu beasiswa.
Bekerja Part Time
Kalau part time mungkin agak jarang ya ditemuin di sini. Selain mungkin dari faktor harus jago bahasa Italia juga karena nggak ada waktu buat part time. Tapi dari kampus sendiri menyediakan financial aid dalam bentuk part time (150 hours position) yang pastinya penempatannya di area kampus.
BelajarBahasa Italia
Sebelum dan setelah di sini. Saran saja untuk teman-teman yang berencana ke Italia kalau bisa belajar bahasa Italia sedikit-sedikit soalnya mostly orang sini nggak bisa bahasa Inggris. Kalau dalam perkuliahan bahasa yang digunakan in English tapi dengan aksen Italia yang sangat kental.
Sistem Perkuliahan
Mungkin seperti kebanyakan negara Eropa lainnya, di Italia menggunakan sistem ECTS. Terdiri dari 120 credits yang dibagi ke dalam 4 semester. Untuk sistem penilaian, menggunakan skala 30, nilai 18 untuk minimum lulus dan 30 cumlaude the highest grade.
Kegiatan di Luar Kuliah
Kalau ekstra kampus, biasanya kita mahasiswa Indonesia di sini sering kumpul-kumpul bareng. Biasanya ngadain pengajian dan mengajar tilawah bareng dengan diaspora Indonesia yang ada di Milan juga.
Cuaca di Italia
Standar sih. Kalau musim dingin paling pakai jaket tebal dan beberapa perlengkapan lain tapi musim panas biasanya yang lumayan bisa sampai 27-30 celcius, cara ngakalinnya biasanya stay di rumah saja. Aku pada dasarnya suka semua musim tapi mungkin summer di sini agak berlebihan jadi nggak terlalu nyaman. Kalau most lovable itu spring karena memang baru dapat dua musim di sini.
Tentang Culture Sepak Bola di Italia
Di sini euforianya pecah banget! Bar-bar biasanya mengadakan acara nonton bareng. Terus kan kemarin final champion terakhir di Milan makanya kemarin Milan rame banget sama supporter bola.
Kemarin rencananya ingin nonton langsung tapi pas di Sansiro nggak ada nonton bareng akhirnya nonton bareng di rumah deh, hehehe. Oh iya, kemarin sempat juga ketemu beberapa turis Indonesia yang ingin nonton langsung.
Fasilitas Kesehatan di Italia
Kalau masalah fasilitas kesehatan menurut saya sudah cukup baik sih. Jadi dari pemerintah Italia sendiri menawarkn asuransi kesehatan yang perlakuannya sama dengan masyarakat lokal. Nama asuransinya SSN. Jadi nanti, setelah mendapatkan SSN itu kita bebas pilih medico (dokter) dan itu free. Dengar-dengar juga biaya rumah sakit gratis juga bahkan sampai yang butuh operasi digratiskan. Kalau menggunakan sih aku alhamdulilah belum pernah dan jangan sampai.
Pengalaman Unik
Kalau pengalaman sih bukan unik kali ya. Ini lebih ke pengalaman traumatic. Jadi waktu itu pas baru datang ke Milan sempat kecurian. Jadi ceritanya waktu itu pas baru tiba terus dijemput sama anak Indonesia yang kuliah di sini, terus dalam perjalanan menuju apartemen ada sekumpulan orang begitu memang terkenal sih kalau di Milan. Mereka mencoba mengambil barang aku yang isinya itu HP, passport, dan barang-barang penting lainnya dan alhamdulilah keburu nyadar akhirnya nggak sempat kecurian. Ada hikmahnya juga sih biar semakin waspada.
Saran Untuk Teman Indonesia yang Ingin Kuliah ke Italia
Sarannya, semangat aja buat teman-teman yang mau dan sedang berjuang buat studi ke luar negeri. Studi ke luar itu butuh serangkaian proses. Jangan menyerah pada proses, terus berjuang dan ikhtiar sama tujuan awalnya. Dan yang paling terpenting doa orang tua yang dijamin mujarb. Eropa khususnya Italia banyak sekali menyediakan beasiswa tinggal cara kita bagaimana menjemput ‘bola’ tersebut.
Reporter: Adelina Mayang
Saya memilih Italia karena saya suka dengan sport khususnya sepak bola, seperti diketahui bersama bahwa Italia adalah salah satu kiblat sepak bola di dunia. Selain itu Italia terkenal dengan art, culture, dan architecture-nya dan kebetulan saya juga pecinta budaya. Dari segi pendidikan, menurut saya Italia adalah salah satu yang terbaik di Eropa, mulai dari fashion sampai bidang engineering. Kebetulan kampus saya saat ini merupakan salah satu engineering school terbaik di Eropa berdasarkan QS Ranking 2015. Makanya saya tidak ragu untuk berkuliah di Italia.
Beasiswa Kuliah di Italia
Sebenarnya saya memulai dengan self-funding karena pertimbangan biaya di Italia lumayan affordable jadi mungkin bisa part time untuk membantu biaya kuliah. Tapi faktanya setelah sampai di Milan, ternyata hampir impossible karena selain pertimbangan bahasa juga dari jadwal kuliah yang padat. Tapi alhamdulilah mulai semester depan insyaAllah saya akan dibantu beasiswa.
Bekerja Part Time
Kalau part time mungkin agak jarang ya ditemuin di sini. Selain mungkin dari faktor harus jago bahasa Italia juga karena nggak ada waktu buat part time. Tapi dari kampus sendiri menyediakan financial aid dalam bentuk part time (150 hours position) yang pastinya penempatannya di area kampus.
BelajarBahasa Italia
Sebelum dan setelah di sini. Saran saja untuk teman-teman yang berencana ke Italia kalau bisa belajar bahasa Italia sedikit-sedikit soalnya mostly orang sini nggak bisa bahasa Inggris. Kalau dalam perkuliahan bahasa yang digunakan in English tapi dengan aksen Italia yang sangat kental.
Sistem Perkuliahan
Mungkin seperti kebanyakan negara Eropa lainnya, di Italia menggunakan sistem ECTS. Terdiri dari 120 credits yang dibagi ke dalam 4 semester. Untuk sistem penilaian, menggunakan skala 30, nilai 18 untuk minimum lulus dan 30 cumlaude the highest grade.
Kegiatan di Luar Kuliah
Kalau ekstra kampus, biasanya kita mahasiswa Indonesia di sini sering kumpul-kumpul bareng. Biasanya ngadain pengajian dan mengajar tilawah bareng dengan diaspora Indonesia yang ada di Milan juga.
Cuaca di Italia
Standar sih. Kalau musim dingin paling pakai jaket tebal dan beberapa perlengkapan lain tapi musim panas biasanya yang lumayan bisa sampai 27-30 celcius, cara ngakalinnya biasanya stay di rumah saja. Aku pada dasarnya suka semua musim tapi mungkin summer di sini agak berlebihan jadi nggak terlalu nyaman. Kalau most lovable itu spring karena memang baru dapat dua musim di sini.
Tentang Culture Sepak Bola di Italia
Di sini euforianya pecah banget! Bar-bar biasanya mengadakan acara nonton bareng. Terus kan kemarin final champion terakhir di Milan makanya kemarin Milan rame banget sama supporter bola.
Kemarin rencananya ingin nonton langsung tapi pas di Sansiro nggak ada nonton bareng akhirnya nonton bareng di rumah deh, hehehe. Oh iya, kemarin sempat juga ketemu beberapa turis Indonesia yang ingin nonton langsung.
Fasilitas Kesehatan di Italia
Kalau masalah fasilitas kesehatan menurut saya sudah cukup baik sih. Jadi dari pemerintah Italia sendiri menawarkn asuransi kesehatan yang perlakuannya sama dengan masyarakat lokal. Nama asuransinya SSN. Jadi nanti, setelah mendapatkan SSN itu kita bebas pilih medico (dokter) dan itu free. Dengar-dengar juga biaya rumah sakit gratis juga bahkan sampai yang butuh operasi digratiskan. Kalau menggunakan sih aku alhamdulilah belum pernah dan jangan sampai.
Pengalaman Unik
Kalau pengalaman sih bukan unik kali ya. Ini lebih ke pengalaman traumatic. Jadi waktu itu pas baru datang ke Milan sempat kecurian. Jadi ceritanya waktu itu pas baru tiba terus dijemput sama anak Indonesia yang kuliah di sini, terus dalam perjalanan menuju apartemen ada sekumpulan orang begitu memang terkenal sih kalau di Milan. Mereka mencoba mengambil barang aku yang isinya itu HP, passport, dan barang-barang penting lainnya dan alhamdulilah keburu nyadar akhirnya nggak sempat kecurian. Ada hikmahnya juga sih biar semakin waspada.
Saran Untuk Teman Indonesia yang Ingin Kuliah ke Italia
Sarannya, semangat aja buat teman-teman yang mau dan sedang berjuang buat studi ke luar negeri. Studi ke luar itu butuh serangkaian proses. Jangan menyerah pada proses, terus berjuang dan ikhtiar sama tujuan awalnya. Dan yang paling terpenting doa orang tua yang dijamin mujarb. Eropa khususnya Italia banyak sekali menyediakan beasiswa tinggal cara kita bagaimana menjemput ‘bola’ tersebut.
Reporter: Adelina Mayang